Anda di halaman 1dari 1

*Analisis SWOT PT Pos Indonesia*

Strenghts: outlet banyak di seluruh Indonesia, sistem & jaringan sudah mapan

Weakness: SDM & pelayanan kurang berkualitas, citra perusahaan dinilai ketinggalan zaman

Opportunities: peningkatan demand pengiriman paket & payment, kemajuan teknologi

Threats: pesaing dari pihak swasta, perubahan perilaku konsumen, perkembangan surat elektronik

Berdasarkan SWOT tersebut, Pos sudah melakukan beberapa inovasi seperti aplikasi QPosin Aja, Pos
Giro Mobile, Layanan Kemitraan Channel Pospay, Agenpos B2B, Layanan Kargo Ritel Udara, dll. Namun
ternyata strategi ini kurang efektif karena kinerja keuangan pada laba bersih PT Pos Indonesia tahun
2019 hanya 123 milyar rupiah, turun 4 milyar dibanding tahun 2018 sebesar 127 milyar.

Menurut saya, inovasi pertama yang harus dilakukan adalah mengubah wajah baru PT Pos Indonesia,
seperti yang dilakukan PT KAI. Pos harus meremajakan citra merek, logo, infrastruktur, layanan, SDM, dll
agar kinerja perusahaan bisa lebih optimal. Lalu, kinerja pemasaran juga harus ditingkatkan dengan
mengembangkan digital marketing & CRM.

Model bisnis yang harus diterapkan oleh PT Pos Indonesia adalah sistem digital yang terintegrasi, mulai
dari layanan, SDM, keuangan, pemasaran, dll. Selain itu, Pos juga harus bekerjasama secara B2B dengan
berbagai perusahaan yang membutuhkan jasa logistik seperti e-commerce, ritel, BUMN, manufaktur,
serta perusahaan swasta dan asing.

Anda mungkin juga menyukai