Anda di halaman 1dari 6

Nama : Heksa Mu`adah

NIM : 2004015192
Kelas : 1 E

PAJAK SEBAGAI UJUNG TOMBAK PEMBANGUNAN

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa salah satu penopang pendapatan nasional yaitu berasal dari
penerimaan pajak yang menyumbang sekitar 70 % dari seluruh penerimaan negara. Pajak
memiliki peran yang sangat vital dalam sebuah negara, tanpa pajak kehidupan negara tidak akan
bisa berjalan dengan baik.
Pembangunan infrastruktur, biaya pendidikan, biaya kesehatan, subsidi bahan bakar minyak
(BBM), pembayaran para pegawai negara dan pembangunan fasilitas publik semua dibiayai dari
pajak. Semakin banyak pajak yang dipungut maka semakin banyak fasilitas dan infrastruktur
yang dibangun.
Karena itu, pajak merupakan ujung tombak pembangunan sebuah negara. Pembayaran pajak
merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak untuk secara
langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan
pembangunan nasional.
Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa imbalan
(kontra prestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum
Adapun menurut Undang-Undang Nom or6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun
2009 dalam pasal 1 berbunyi bahwa pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Jadi memang sudah sepatutnya kita sebagai warga negara yang baik untuk taat akan bayar pajak.
Wujud nyata dari pajak yang kita bayarkan dapat dilihat dari pembangunan sarana umum seperti
jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas dan kantor polisi dimana semua itu
menggunakan uang yang berasal dari pajak.
Sebagaimana fungsi pajak sebagai fungsi budgetair atau fungsi finansial yang akan mengatur
sumber-sumber penerimaan dan pos pengeluaran. Pajak merupakan sumber utama penerimaan
negara. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan negara sulit untuk dapat dilaksanakan.
Penggunaan uang pajak meliputi mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan
berbagai proyek pembangunan. Uang pajak juga digunakan untuk pembiayaan dalam rangka
memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat. Setiap warga negara mulai saat
dilahirkan sampai dengan meninggal dunia, menikmati fasilitas atau pelayanan dari pemerintah
yang semuanya dibiayai dengan uang yang berasal dari pajak.
Dengan demikian jelas bahwa peranan penerimaan pajak bagi suatu negara menjadi sangat
dominan dalam menunjang jalannya roda pemerintahan dan pembiayaan pembangunan.
Persoalannya adalah apakah pembangunan
selama ini sudah dilakukan dengan maksimal? Untuk menjawab persoalan tersebut dapat kita
kaitkan dengan pembayaran pajak, apakah pajak yang dibayarkan juga sudah maksimal? Apakah
masyarakat/wajib pajak sudah tergolong taat dalam membayar pajak?
Menelusuri permasalahan tersebut diketahui bahwa masih rendahnya kesadaran
masyarakat/wajib pajak dalam membayar pajak, itu didasarkan bahwa pengetahuan masyarakat
akan pajak masih sempit sehingga mereka masih enggan untuk membayar pajak
Timbul juga opini di masyarakat bahwa pajak itu adalah sesuatu yang negatif yang hanya akan
menambah beban hidupnya, itu karena mereka belum paham alokasi pajak yang mereka bayar
untuk apa? Jalanan yang kita lewati setiap hari dalam menjalankan aktivitas itu dibangun dari
pajak, rumah sakit/puskesmas yang kita tempati untuk berobat dibangun dari pajak serta
pendidikan untuk anak-anak kita yang notabene sebagai penerus bangsa juga dibiayai oleh pajak.
Disamping itu juga masih banyaknya perusahaan-perusahaan yang melakukan kecurangan
dengan melakukan penggelapan pajak, berusaha mengecilkan pajak yang seharusnya dibayar,
segala cara dan upaya yang dilakukan agar terhindar dari pembayaran pajak. Sementara orang
kaya yang seharusnya membayar pajak malah berusaha mencari celah untuk menghindari pajak.
Padahal sistem perpajakan kita sudah menganut self assessment dimana wajib pajak diberikan
kewenangan untuk menghitung sendiri, melaporkan sendiri dan membayar sendiri pajak yang
terhutang yang seharusnya dibayar.
Menurut Adam Smith dalam bukunya Wealth of Nations dengan ajaran yang terkenal " The
Four Maxims", asas pemungutan pajak itu mengenal Asas Equality yaitu pemungutan pajak yang
dilakukan oleh negara harus sesuai dengan kemampuan dan penghasilan wajib pajak. Negara
tidak boleh bertindak diskriminatif terhadap wajib pajak. Berdasarkan asas tersebut dapat
disimpulkan bahwa pemungutan pajak sudah berlandaskan keadilan.
Jadi mengapa masih enggan untuk membayar pajak? Dari beberapa permasalahan tersebut ada
beberapa solusi diantaranya adalah untuk meningkatkan pengetahuan/kesadaran masyarakat akan
pajak baik dari segi pemungutan maupun manfaat maka perlu diadakan edukasi perpajakan dan
dilakukan sosialisasi secara terus menerus, bisa dilakukan melalui media cetak maupun media
elektronik.
Melalui media cetak dapat dipasang iklan berupa pamplet atau spanduk di setiap jalan atau
tempat strategis yang bisa memberikan keterangan akan manfaat pajak. Pembuatan slogan pajak
juga berperan penting dalam mensosialisasikan pajak, Cuma terkadang slogan pajak selama ini
hanya mengacu pada keindahan bahasa saja sehingga kurang dimengerti oleh masyarakat awam.
Jadi untuk slogan pajak sekiranya tidak hanya dari segi bahasa yang menarik tetapi dapat
dimengerti oleh semua kalangan, cukup sederhana saja tapi semua orang dapat mengerti arti dari
slogan tersebut. Sementara untuk media elektronik dapat dibuatkan semacam acara talk show di
radio dan stasiun TV swasta tentang pentingnya pajak buat pembangunan bangsa.
Perlu juga masyarakat ketahui bahwa pajak yang dibayarkan akan langsung masuk pada kas
negara yang akan dipergunakan untuk kepentingan umum, pembangunan dan biaya
penyelenggaraan negara.
Sebagaimana slogan yang berbunyi “Bayar Pajaknya, Awasi Penggunaannya” dalam artian
tersebut masyarakat juga diberi kewenangan dalam mengawasi uang pajak yang telah
dibayarkan, apa telah disalurkan dengan benar? Jika terdapat penyelewengan atau penyimpangan
maka menjadi keharusan untuk melapor kepada pihak yang berwenang. Kini kita dapat meilhat
dengan jelas betapa pentingnya pajak buat pembangunan. Ibarat sebuah denyut jantung bagi
manusia, apabila denyut jantung tersebut terhenti maka kehidupan dari manusia tersebut ikut
terhenti atau meninggal, begitu pun dengan pajak. Ketika tidak ada seorang pun yang lagi bayar
pajak maka negara ini tidak akan mampu lagi untuk bertahan atau bisa dikatakan hancur karena
pembiayaan negara berasal dari pajak yang kita bayarkan. Untuk itu mari kita semua sadar akan
pentingnya pajak dan ingatlah bahwa pajak bukan hanya pungutan tetapi alat untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat dan kemakmuran seluruh anak negeri.

Sumber: pajak.go.id oleh Muhammad Iqbal


Jawaban
Penerimaan pajak menyumbang 70% penerimaan negara. Pembangunan infrastruktur,
pembayaran para pegawai negara dan pembangunan fasilitas publik semua dibiayai dari pajak.
Pajak merupakan ujung tombak pembangunan sebuah negara. Pembayaran pajak merupakan
perwujudan dari kewajiban kenegaraan. Tiada mendapat jasa imbalan (kontra prestasi), yang
langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Tata Cara
Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009
dalam pasal 1 berbunyi bahwa pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat. Wujud nyata dari pajak yang kita bayarkan dapat dilihat
dari pembangunan sarana umum seperti jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas
dan kantor polisi dimana semua itu menggunakan uang yang berasal dari pajak. Fungsi finansial
yang akan mengatur sumber-sumber penerimaan dan pos pengeluaran. Pajak merupakan sumber
utama penerimaan negara. Penggunaan uang pajak meliputi mulai dari belanja pegawai sampai
dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan. Setiap warga negara mulai saat dilahirkan
sampai dengan meninggal dunia, menikmati fasilitas atau pelayanan dari pemerintah yang
semuanya dibiayai dengan uang yang berasal dari pajak. peranan penerimaan pajak bagi suatu
negara menjadi sangat dominan dalam menunjang jalannya roda pemerintahan dan pembiayaan
pembangunan. bahwa pengetahuan masyarakat akan pajak masih sempit sehingga mereka masih
enggan untuk membayar pajak. Jalanan yang kita lewati setiap hari dalam menjalankan aktivitas
itu dibangun dari pajak, rumah sakit/puskesmas yang kita tempati untuk berobat dibangun dari
pajak serta pendidikan untuk anak-anak kita yang notabene sebagai penerus bangsa juga dibiayai
oleh pajak. Banyaknya perusahaan-perusahaan yang melakukan kecurangan dengan melakukan
penggelapan pajak, berusaha mengecilkan pajak yang seharusnya dibayar, segala cara dan upaya
yang dilakukan agar terhindar dari pembayaran pajak. Padahal sistem perpajakan kita sudah
menganut self assessment dimana wajib pajak diberikan kewenangan untuk menghitung sendiri,
melaporkan sendiri dan membayar sendiri pajak yang terhutang yang seharusnya dibayar. asas
pemungutan pajak itu mengenal Asas Equality yaitu pemungutan pajak yang dilakukan oleh
negara harus sesuai dengan kemampuan dan penghasilan wajib pajak. Negara tidak boleh
bertindak diskriminatif terhadap wajib pajak. Beberapa permasalahan tersebut ada beberapa
solusi diantaranya adalah untuk meningkatkan pengetahuan/kesadaran masyarakat akan pajak
baik dari segi pemungutan maupun manfaat maka perlu diadakan edukasi perpajakan dan
dilakukan sosialisasi secara terus menerus. Pembuatan slogan pajak juga berperan penting dalam
mensosialisasikan pajak. Slogan pajak sekiranya tidak hanya dari segi bahasa yang menarik
tetapi dapat dimengerti oleh semua kalangan. Perlu juga masyarakat ketahui bahwa pajak yang
dibayarkan akan langsung masuk pada kas negara yang akan dipergunakan untuk kepentingan
umum, pembangunan dan biaya penyelenggaraan negara. Perlu juga masyarakat ketahui bahwa
pajak yang dibayarkan akan langsung masuk pada kas negara yang akan dipergunakan untuk
kepentingan umum, pembangunan dan biaya penyelenggaraan negara. jelas betapa pentingnya
pajak buat pembangunan. Ketika tidak ada seorang pun yang lagi bayar pajak maka negara ini
tidak akan mampu lagi untuk bertahan atau bisa dikatakan hancur karena pembiayaan negara
berasal dari pajak yang kita bayarkan. Untuk itu mari kita semua sadar akan pentingnya pajak
dan ingatlah bahwa pajak bukan hanya pungutan tetapi alat untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat dan kemakmuran seluruh anak negeri.

Anda mungkin juga menyukai