Anda di halaman 1dari 26

Jens Martensson 2

Step 1
1. Khidmat : Menjiwai
2. Internship : Pengabdian seorang dokter
selama 1 tahun
3. UKMPPD : Ujian Kompetensi Mahasiswa
Pendidikan Profesi Dokter
4. Azas Beneficence : Kewajiban moral dalam
kebaikan
5. Azas Autonomy : Hak atas keputusannya
sendiri
6. Informed Consent : Penyampaian informasi
secara relevan
7. Kaidah dasar bioetika : Pedoman
8. MKEK : Majelis Kehormatan Etika
Kedokteran
9. MKDKI : Majelis Kehormatan Disiplin
Kedokteran Indonesia
10. Ethical Clearance : Kode Etik
11.Sumpah Dokter : Janji seorang dokter

Jens Martensson 3
STEP 2
DEFINE THE PROBLEM

Jens Martensson
Step 2 1. Apa tujuan dilaksanakan internship ?
2. Apa saja syarat mengikuti internship ?
3. Apa tujuan dari adanya azas beneficence ?
4. Kenapa etika itu penting dalam dunia kedokteran ?
5. Bagaimana cara menyampaikan informasi secara relevan
?
6. Apa tujuan dari sumpah dokter ?
7. Apa tugas dan sankinya terjadi pelanggaran pada MKEK
dan MKDKI ?
8. Apa tugas dan kewajiban sebagai seorang dokter ?
9. Apa tugas dan kewajiban segabai seorang pasien ?
10. Apa tujuan dan manfaat Ethical Clearance ?
11. Apa tujuan dari adanya kaidah dasar bioetika ?
12. Apa manfaat dimilikinya azas autonomy bagi seorang
dokter ?

Jens Martensson 5
D
D
STEP 3
D

BRAINSTROM POSSIBLE HYDHOTHESIS

Jens Martensson
Step 3
1. Tujuan Internship 4. Pentingnya Etika Kedokteran
• Untuk mendapatkan izin praktek Agar seorang dokter mengetahui batasan-batasan dalam
• Untuk menambah pengalaman melaksanakan tugasnya, sehingga seorang dokter tidak
• Untk mengasah skill
semena-mena.
2. Syarat Internship
5. Cara Menyampaikan Informasi
• Mahasiswa kedokteran
• Lulus UKMPPD • Menyampaikan informasi yang sebenar-benarnya
• Sudah mengucapkan sumpah • Menyampaikan informasi yang akurat dan terperinci
dokter
• Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
• Sudah wisuda
3. Tujuan Azas Beneficence
• Agar termotivasi untuk melakukan
kebaikan
• Agar menciptakan seorang dokter
yang bermoral dan beretika

Jens Martensson 7
Step 3
6. Tujuan Sumpah Dokter 8. Hak dan Kewajiban Seorang Dokter
Agar seorang dokter dapat bertanggung jawab • Melayani seorang pasien dengan baik
dalam menjalankan kewajibannya. • Menghormati pasien
• Mengabdi sepanjang hayat
7. Tugas dan Sanksi
• Tidak ada rasa pamrih
• Tugas MKEK 9. Hak dan Kewajiban Seorang Pasien
Bertanggung jawab dan mengkoordinasi segala • Mendapatkan pelayanan yang baik
kegiatan internal dalam kedokteran. • Mendapatkan pengobatan yang baik
• Tugas MKDKI • Berhak mengambil keputusan ata suatu tindakan
10. Tujuan Ethical Clearance
a. Lembaga yang berwenang untuk menentukan
Agar adanya pedoman dalam menjalankan tugas sebagai seorang
ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dalam
dokter
penerapan disiplin
11. Tujuan dari Kaidah Dasar Bioetika
b. Mejatuhkan hukuman bagi seorang dokter Membenarkan peraturan dalam pengambilan keputusan klinis
yang terbukti melakukan pelanggaran yang etis
• Sanksi 12. Manfaat Azas Autonomy
a. Memberikan surat peringatan Agar dapat mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
medis
b. Pencabutan surat izin praktik

Jens Martensson 8
STEP 4
ARRANGE EXPLANATION INTO A
TENTATIVE SOLUTION
Charts and Graphs
STEP 4

Metode
Pembelajaran

Problem Based Prinsip- Gaya


Learning (PBL) Prinsip Belajar

Skills Lab Trigger Belajar


Sepanjang Hayat
Learning Teacher
Objective Centered

Trigger Student
Centered Tutorial

Student Guide

Fasilitator Ketua Sekretaris Anggota

Jens Martensson 10
STEP 5
DEFINE LEARNING OBJECTIVE

Jens Martensson
Step 5
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami defenisi etika kedokteran
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami informed consent
3. a. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami isi dari sumpah dokter
b. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami UKMPPD
c. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Internship
4. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami isi dari azas beneficence
5. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami isi dari azas autonomy
6. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami sanksi
a. MKEK
b. MKDKI
7. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami hak dan kewajiban
a. Dokter
b. Pasien
8. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami kaidah dasar bioetika

Jens Martensson 12
STEP 7

Jens Martensson
1. Defenisi kedokteran

Menurut Taher(2003)

Etika kedokteran(medical etics) adalah etika keprofesian seorang dokter pendidikan etika pada instusi kedokteran pada pendidikan akhlak moral dan etika

Sangiran,2006;Etika berhubungan erat dengan profesionalisme

Profesionalisme berarti sesorang berperilaku sesuai dengan standar profesi yang ada terlibat hubungan yang mendukung masyarakat percaya kepada
dokter

(Vav,2005)Etika professional terdiri atas;

-Honesty (kejujuran),

-Responsibility (bertanggung jawab)

-Respec t(mengormati)

-Leadership (kepemimpinan)

-Caring (peduli)

-Compassion(kasih sayang)

-Excellen(keunggulan)

Dengan kata lain etika kedokteran adalah kajian mengenai moralitas-refleksi terhadap moral secara sistematis dan hati-hati serta analisis terhadap
keputusan moral dan perilaku baik masa lampau,sekarang atau mas mendatang ,-kata merupakan dimensi nilai dari keputusan dan tindakan yang
dilakukan manusia.

Jens Martensson 14
2. Informed Concent

Persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang

akan dilakukan terhadap pasien tersebut

Defenisi ini diatur dalam peraturan Menkes RINo585/Menkes/Per/IX/1998 tentang pesetujuan medis

Secara utuh dikatakan suatu persetujuan dianggap sah apabila;

a.Pasien telah diberi penjelasan /informasi

b.Pasien atas yang sah mewakilinya dalsm keadaan cakap/kompeten

c.Persetujuan harus diberikan secara suka rela

Jens Martensson 15
3. A. Lafal/Isi sumpah Dokter Indonesia

Demi Allah saya bersumpah/berjanji;

1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan.

2. Saya akan menjalankan tugas dengan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter.

3. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran.

4. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena keprofesian saya.

5. Saya tidak akan menggunakan pengetahuan saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam.

6. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai saat pembuahan.

7. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien, dengan memperhatikan kepentingan masyarakat.

8. Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan,
gender, politik, kedudukan sosial dan jenis penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien.

9. Saya akan memberi kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya.

10. Saya akan perlakukan teman sejawat saya sebagaimana saya sendiri ingin diperlakukan

11. Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia.

12. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.

Jens Martensson 16
B.UKMPPD

Adalah ujian dan penelitian mahasiswa program profesi dokter mencakup sikap,pengetahuan dan keterampilan yang mengacu pada Standar
Kompetensi Dokter Indonesia(SKDI).

Msoswa yang sydah selesai mengikuti pendidikan dan koas wajib mengikuti ujian ini supaya sah menjadi dokter yitu bersumpah dan mendapat surat
registrasi ujian yang terdiri dari;CBT, dan OSCE,yang terdiri dari 200 soal yang dikerjakan selama 3 jam 20 menit yang berisi tentang;

1.Diagnosa

2.Pemeiksaan fisik

3.Pemriksaan penunjang

4.Etiologi/penyebab

5.Tata laksana

6.Komplikasi

7.Edukasi

Tujuan

-Menjamin lulusan program profesi dokter yang kompeten dan terstandar secara nasional

-Menilai sikap,pengetahuan dan keterampilan dan disiplin keilmuan sebagai dasar untuk melakukan praktik kedokteran serta etika profesi

-Memetakan mutu pendidikan disetiap intitusi pendidikan kedokteran

Jens Martensson 17
C. Internship
- Definisi
1. Dalam bahasa inggris, internship merupakan proses kerja yang diikuti seseorang yang baru lulus untuk memperoleh pengalaman di bidang profesi
yang dijalaninya.
2. Program internship dokter Indonesia adalah tahap pelatihan keprofesian praregistrasi untuk mengasah dan memberi penagalaman dokter baru di
sarana pelayanan kesehatan yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Komite Internship Dokter Indonesia (KIDI). Dalam mengelola
upaya kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat, peserta internship didampingi oleh seorang dokter pendamping.
3. Dokter internship sebenarnya profesinya sama saja dengan dokter umum, tetapi surat prakteknya hanya berlaku di daerah internship saja.
Internship ini merupakan tahap yang harus dijalani oleh dokter yang baru diangkat sumpahnya.
- Tujuan
Agar para dokter yang baru lulus dari Fakultas Kedokteran untuk mempraktikkan dan memahirkan kompetensi yang didapat selama
masa pendidikan.
- Target Pencapaian :
• Keterampilan klinis
• Landasan ilmiah ilmu kedokteran
• Pengelolaan masalah kesehatan
• Pengelolaan informasi
• Mawas diri serta pengembangan diri
• Etika, moral, medikologi, dan profesionalisme serta keselamatan pasien/keluarga/masyarakat
• Komunikasi efektif

Jens Martensson 18
4. Azas Beneficence
Secara makna kata Beneficence dapat berarti pengampunan, kebaikan, kemurahan hati, dan mengutakan kepentingan orang lain. Dalam
makna yang lebih luas berarti tindakan yang dilakukan untuk kebaikan orang lain. Prinsip ini digambarkan sebagai alat untuk memperjelas
atau meyakinkan diri sendiri dan diterima secara luas sebagi tujuan kedokteran yang tepat. Adapun tindakan yang dilakukan seperti :
- General beneficence
* Melindungi dan menjaga hak orang lain
* Mencegah bahaya/kerugian yang dapat menimpa orang lain
* Menghilngkan kondisi penyebab kerugian pada yang lain
* Meniadakan kondisi yang dapat membahayakan orang lain
* Membantu orang dengan berbagai keterbatasan
* Menolong orang yang dalam kondisi bahaya
- Specific beneficence
* Menolong orang yang cacat
* Menyelamatkan orang dari bahaya
* Mengutamakan kepentingan pasien

Jens Martensson 19
5. Azas Autonomy

Autonomy berasal dari bahasa Yunani “Autos” yang berarti sendiri dan “Nomos” yang berarti peraturan atau
pemerintahan atau hukum. Secara literatur, otonomi adalah aturan yang mengatur diri sendiri secara tenang dan tidak
tergesa-gesa. Dasar-dasar autonomi berkaitan erat dengan dasar mengenai rasa hormat terhadap martabat manusia
dengan segala karakteristik yang dimilikinya karena memiliki nilai dan berhak untuk meminta. Prinsip ini tidak berlaku
untuk individu yang belum dapat memutuskan secara sendiri seperti bayi, orang yang bunuh diri, dan orang yang
ketergantungan obat-obatan.

Jens Martensson 20
6. Sanksi

a. Majelis Kehormtan Etik Kedokteran (MKEK)

MKEK bertugas untuk dapat melaksanakan tugas bimbingan, pengelolaan dan penilaian pelaksanaan etik kedokteran, sehingga
pengabdian profesi dan peran aktif tersebut tetap sesuai, searah dan sejalan dengan cita-cita luhur profesi kedokteran. Dalam Pedoman
Organisasi dan Tatalaksana Kerja (Ortala)MKEK 2008 dan AD/ART IDI, MKEK membentuk dua divisi, yaitu :

1. Divisi pembinaan
Divisi ini melakukan tindak lanjut sanksi yang bersifat pembinaan perilaku, yang telah digariskan melalui persidangan
kemahkamaan MKEK yang dilaksanakan Majelis Pemeriksa Divisi Kemahkamaan. Divisi ini dapat pula membuat laporan temuan
dari informasi yang mereka dapatkan untuk kemudian menjadi masukan sah atas diselenggarakannya kemahkamahan MKEK.
2. Divisi kemahkamahan
Divisi ini menyelenggarakan persidangan yang baik untuk memutuskan apakah pada suatu kasus terjadi pelanggaran etik atau
tidak, serta memutuskan sanksi yang bijaksana pada aduan yang dialamatkan kepada MKEK. Dalam melakukan pemeriksaannya,
Majelis berwenang memperoleh :
a. Keterangan, baik lisan maupun tertulis (affidavit), langsung dari pihak-pihak terkait (pengadu, teradu, dan pihak lain yang
terkait).
b. Dokumen yang terkait, seperti bukti kompetensi dalam bentuk berbagai ijazah/brevet dan pengalaman, bukti keanggotaan
profesi, bukti kewenangan berupa surat izin praktek tenaga medis, perijinan rumah sakit, hospital bylaws, SOP dan SPM
setempat, rekam medis, dan surat-surat lain yang berkaitan dengan kasusnya.

Jens Martensson 21
7. Hak dan kewajiban
a. Dokter
 Hak
 Hak memperoleh imbalan jasa yang layak
 Memperoleh informasi lengkap dan jujur dari pasien atau keluarga untuk kepentingan diagnosis dan terapi
 Memperoleh perlindungan hukum sepanjang pelaksanaan tugas sesuai standard profesi dan standard prosedur
operasional
 Memberikan pelayanan medis sesuai standard profesi dan standard prosedur operasional
 Menerima imbalan jasa atas tindakan yang telah dilakukan pada pasien
 Kewajiban
 (KODEKI, Pasal 10) setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya
untuk kepentingan pasien
 Memberikan pelayanan medic yang benar dan layak berdasarkan teori kedokteran yang telah teruji kebenarannya
 Memberikan informasi medic tentang penyakit pasien dan tindakan medic yang akan dilakukan serta risiko,
kelebihan, dan kekurangannya
 Memberi kesempatan pada pasien untuk memutuskan apa ia menerima atau menolak tindakan medic yang
dilakukan
 Memberikan pada pasien untuk dapatkan second opinion
 Menyimpan rahasia pasien
 Memberikan surat keterangan dokter bagi kepentingan pasien

Jens Martensson 22
8. Kaidah dasar bioetika
Adalah suatu karakteristik yang unik dari prinsip yang dapat digunakan untuk menganalisis lebih tajam suatu
standard, untuk membenarkan peraturaan dan dapat menjadi pedoman dalam pengambilan keputusan klinis
yang etis dalam praktik sehari-hari. Kaidah bioetika juga disebut sebagai kaidah dasar moral, yaitu acuan
tertinggi moralitas manusia atau acuan tertinggi moralitas manusia atau acuan generalisasi etika yang
meuntun suatu tindakan kemanusiaan. Kaidah ini berfungsi sebagai mengekspresikan nilai dan aturan secara
moral dan dapat digunakan sebagai penuntun etika professional. Terdapat empat kaidah dasar bioetika, yaitu:
1) Respect for autonomy (menghormati otonomi pasien)
2) Beneficence (berbuat baik)
3) Non maleficence (tidak merugikan orang lain)
4) Justice (keadilan)

Jens Martensson 23
KESIMPULAN
Seorang dokter harus tau tentang etika
kedokteran.kenapa?Karen adalam bidang kedokteran etika
sangat diperlukan agar terciptanya dokter yang
berilmu,berkualitas serta dokter yang mempunyai etika
yang baik. Seorang pasien kan menilai cara dokter
memperlakukannya dengan cara yang berbeda-beda,maka
dari itu kita sebagai dokter harus mengetahui tentang
kharakteristik pasiennya, dan juga seorang dokter dan
pasien juga harus tau hak dan kewajibannya.

Jens Martensson
DAFTAR PUSTAKA
• Afandi,Dedi.(2017).’kaidah dasar bioetika dalam pengambilan keputusan klinis yang
etis’.Majalah Kedokteran Andalas,vol.40,no.2,pp.111-121
• Asep,Suhohar dan Carolia,Novita.(2016).’Pera Majelis Kehormatan Etik Kedokteran
Indonesia(MKEK) dalam Pencegahan Malpraktek Kedokteran’.JK Unila,vol.1,no.2
• Sulaiman,Ali dan Yunizaf.(2018).’Kampanye anti-vaksin oleh seorang dokter, apakah
melanggar etik?’.Jurnal Etika Kedokteran Indonesia, vol.2, n0.1, pp.1-44
• Purwadiono,Agus dan Wasisto, Broto.(2018).’Penerapan Revisi Sumpah Dokter
Terbaru Oleh Worl Medical Association(WMA)di Indonesia’.Jurnal Etika Kedokteran,
vol.2, no.1

Jens Martensson
Launch

Anda mungkin juga menyukai