Brevet A dan B
Terpadu
Kunjungi Website kami:
iaijawatimur.or.id
Instruktur
Overview
FINAL TDK FINAL
PEMBERI PENERIMA
Overview
PENGHASILAN PENGHASILAN
OBYEK
TARIF
TATA CARA
HAK DAN KEWAJIBAN
JENIS PAJAK
Overview
Aspek PPh Pot Put
SIAPA -SIAPA
SUBJEK YANG BERPERAN
APA-APA
OBJEK YANG DIKENAKAN
PAJAK
DPP TARIF
DAN
& PERHITUNGAN
TARIF
KEWAJIBAN
ADMINISTRASI MENURUT PERATURAN
BAGAIMANA CARA
MENGHINDARI
STRATEGI TIMBULNYA MASALAH
Overview
Perbedaan
Pasal 20 ayat (1) UUPPh:
• Pemotongan
PT A membayar jasa konsultasi (jasa kena pajak) kepada PT B
sebesar Rp10.000.000. Atas pembayaran tersebut, PT A wajib
memotong PPh Pasal 23 sebesar 2% x Rp10.000.000 =
Rp200.000. Dengan demikian, pembayaran sebesar
Rp1.000.000 dari PT A ke PT B telah dipotong PPh sebesar
Rp200.000 sehingga jumlah pembayaran yang diterima oleh
PT B adalah Rp9.800.000.
Overview
Contoh PPh Pot Put
• Pemungutan
Dalam kasus soal yang sama, PT A dan PT B merupakan perusahaan
yang telah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak (PKP). Oleh
sebab itu, PT B harus memungut PPN sebesar 10% X 10.000.000 =
Rp1.000.000. Dengan demikian, pembayaran Rp10.000.000 dari PT A ke
PT B telah dipungut PPN sebesar Rp1.000.000 sehingga jumlah
pembayaran yang diterima oleh PT B adalah Rp1.100.000.
PENGHASILAN BERUPA:
GAJI, UPAH, HONORARIUM, TUNJANGAN, DAN
PEMBAYARAN LAIN DENGAN NAMA APAPUN
WP DN WP LN
Saat Terutang
PPh 21 PPh 26
• WP Dalam Negeri • Subjek Pajak Luar
(DN). Negeri (SPLN).
Overview PPh 21
Subjek Pajak
Penerima uang
pesangon, pensiun,
Pegawai. Tunjangan/ Jaminan
Hari Tua (THT/ JHT),
termasuk ahli waris.
Anggota Dewan
Bukan Pegawai yang
Komisaris atau
melakukan
Dewan Pengawas
pemberian jasa.
non pegawai.
• Bukan WNI.
• Di Indonesia tidak menjalankan usaha/ kegiatan/ pekerjaan lain
untuk memperoleh penghasilan.
Overview PPh 21
Objek Pajak (1)
Upah pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas secara harian,
mingguan, satuan, borongan atau yang dibayarkan secara bulanan.
Overview PPh 21
Objek Pajak (2)
Beasiswa.
Overview PPh 21
Pemotong, Penyetor, dan Pelapor
Dana pensiun,
Pemberi kerja berbentuk Bendaharawan penyelenggara jaminan
OP, Badan, atau BUT. Pemerintah. sosial tenaga kerja, THT,
atau JHT.
1 0 s/d Rp 60.000.00,00 5%
2 Di atas Rp 60.000.000,00 s/d Rp 15%
250.000.000,00 --- (190jt)
Penghasilan Bruto
• Merupakan seluruh jumlah penghasilan yg diterima atau diperoleh
dalam suatu periode atau saat dibayarkan.
• Berlaku atas penghasilan yang diterima oleh pihak selain yang telah
diatur berdasar ketiga DPP sebelumnya.
Overview PPh 21
Element PTKP
No. Elemen PTKP
1 WP Sendiri Rp 54.000.000,00
2 Status Kawin Rp 4.500.000,00
3 Tanggungan, per orang, dengan jumlah Rp 4.500.000,00
maksimal tiga orang tanggungan.
4 PTKP bagi istri yang penghasilannnya Rp 54.000.000,00
digabung.
Penerima Honorarium/
= Trf Psl 17 x Ph Bruto
Bukan Pegawai
SANKSI-SANKSI
Bukan
Pegawai Tidak Pegawai
Tetap dan Peserta
Tenaga Kerja Kegiatan
Lepas
Penghasilan
Penerima
di Akhir
Lain
Masa Kerja
Penerima
Pegawai Tata Cara
Atas Beban
Tetap Penghitungan
APBN/ APBD
PPh 21 Pegawai Tetap
Tata Cara Pengitungan (1)
Penghasilan Bruto
Penghasilan Netto
• Dikurangi PTKP
Penghasilan Kena
• Diperoleh
Pajak
• Dikalikan
Tarif
Pajak Terutang
PPh 21 Pegawai Tetap
Tata Cara Pengitungan (3)
Gaji Pokok
Tunjangan Berkesinambungan
Uang Rapel
Imbalan Tahunan
Natura
PPh 21 Pegawai Tetap
Perspektif Pemberi Kerja
Memunculka
n “Utang PPh
Diakui sebagai 21” di
“Beban Gaji” Laporan Posisi
di Laporan Keuangan
Laba Rugi
Pemotongan
PPh 21 oleh
pemberi kerja
PPh 21 Pegawai Tetap
Penghitungan Teknis
Gaji pokok XXX
Tunjangan, bonus, imbalan bulanan lain XXX
Iuran JK, JKK, JKM, JPK yang dibayar perusahaan XXX
Penghasilan bruto per bulan XXX
(Biaya jabatan) / (Biaya Pensiun) (YYY)
(Iuran dana pensiun, JHT, THT yang dibayar karyawan) (YYY)
Penghasilan netto per bulan {x 12} XXX
Penghasilan netto setahun XXX
(PTKP) (YYY)
Penghasilan Kena Pajak {x Tarif} XXX
Pajak terutang setahun {/12} ZZZ
Pajak terutang per bulan ZZZ
PPh 21 Pegawai Tetap
Ilustrasi Gaji Bulanan (1)
Mr Y adalah pegawai yang menikah dengan dua anak dan memperoleh gaji
sebulan Rp 10.000.000. Perusahaan mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan
Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan
jumlah masing-masing 0.5% dan 0.3% dari gaji. Perusahan menanggung iuran JHT
setiap bulan yakni 3.7% dari gaji, sedangkan Mr. Y membayar iuran JHT sebesar 2%
dari gaji tiap bulan. Di samping itu, perusahaan juga mengikuti program pensiun
untuk pegawainya dengan membayar iuran pensiun untuk Mr. Y ke dana pensiun yang
pendiriannya disahkan oleh Menkeu, setiap bulan sebesar Rp 250.000,00. Mr. Y
sendiri membayar iuran pensiun sebesar Rp 190.000,00. Bagaimanakah penghitungan
PPh 21 atas Mr Y? Bagaimana penjurnalan oleh pemberi kerja?
PPh 21 Pegawai Tetap
Ilustrasi Gaji Harian (3)
Mr. Z adalah seorang pegawai tetap perusahaan dengan memperoleh gaji yang dibayar
harian sebesar Rp 319.000 Dia berstatus kawin dan memiliki seorang anak. Perusahaan
mengikuti program Jamsostek, premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan premi Jaminan Kematian
dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing setiap bulan 1% dan 0.3% dari
gaji. Perusahaan membayar iuran JHT setiap bulan sebesar 3.7% dari gaji, sedangkan Mr. Z
membayar iuran pensiun Rp 95.000 dan JHT sebesar 2% dari gaji. Bagaimanakah
penghitungan PPh 21 atas Mr Z? Bagaimana penjurnalan oleh pemberi kerja?
PPh 21 Pegawai Tetap
Ilustrasi Karyawati (4)
Mrs A adalah seorang karyawati dengan status menikah dan memiliki anak tunggal.
Dia memperoleh gaji sebulan Rp 6.700.000,00 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp
170.000,00. Berdasarkan surat keterangan dari kecamatan tempatnya berdomisili yang
diserahkan kepada pemberi kerja, diketahui bahwa suaminya tidak memiliki penghasilan
apapun. Bagaimanakah penghitungan PPh 21 atas Mrs A? Bagaimana penjurnalan oleh
pemberi kerja?
PPh 21 Pegawai Tetap
Tunjangan Pajak (5)
Mr M selama tahun 2018 memperoleh gaji sebulan Rp 8.300.000,00 dan membayar
iuran pensiun sebesar Rp 350.000,00. Mr M telah menikah dan memiliki seorang anak. Mr
M memperoleh tunjangan pajak sebesar Rp 65.000,00 per bulan mulai tahun 2019.
Bagaimanakah penghitungan PPh 21 atas Mr M di 2019? Bagaimana penjurnalan oleh
pemberi kerja?
PPh 21 Pegawai Tetap
Tunjangan Penghasilan (6)
Mr M (menikah dengan satu anak) merupakan seorang pegawai tetap
perusahaan yang menerima gaji pokok sebesar Rp 6.250.000,00 per bulan. Di samping
itu, Ranggalawe menerima pula tunjangan makan, tunjangan keluarga, tunjangan
kesehatan, dan tunjangan transportasi masing – masing sebesar 10%, 5% gaji pokok, Rp
135.000,00, dan Rp 235.000,00. Jika Mr. M mengikuti program pensiun dengan iuran Rp
132.500,00 per bulan, berapakah PPh 21 yang dipotong atas penghasilan Mr.M?
Bagaimana penjurnalan oleh pemberi kerja?
PPh 21 Pegawai Tetap
Bentuk Imbalan Tahunan (1)
Tunjangan Hari
Raya atau Bonus Premi
Tahun Baru
Penghasilan
Sejenis Lain
PPh 21 Pegawai Tetap
Bentuk Imbalan Tahunan (2)
Gaji Pokok XXX
Tunjangan, Bonus, Imbalan Bulanan Lain XXX
Iuran JKK, JKM, JPK yang dibayar perusahaan XXX
Penghasilan sebelum bonus per bulan {x 12} XXX
Penghasilan sebelum bonus setahun XXX
Bonus tahunan XXX
Penghasilan bruto setahun XXX
(Biaya jabatan) (YYY)
(Iuran dana pensiun, JHT, THT yang dibayar karyawan) (YYY)
Penghasilan netto setahun XXX
(PTKP) (YYY)
Penghasilan Kena Pajak {x Tarif} XXX
Pajak terutang setahun {/12} ZZZ
Pajak terutang per bulan ZZZ
Keterangan:
Imbalan tahunan dapat berupa bonus, tantiem, THR, atau sejenisnya.
PPh 21 Pegawai Tetap
Bentuk Imbalan Tahunan (7)
Mr B adalah pegawai yang menikah dengan satu anak dan memperoleh gaji
sebulan Rp 8.700.000. Perusahaan mengikuti program Jamsostek dan Iuran Pensiun,
sehingga perusahaan harus membayar premi yang meliputi Jaminan Kecelakaan
Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, dan iuran pensiun dengan jumlah
masing-masing 0.5%, 0.3%, dan 3.7% dari gaji, serta Rp 225.000,00 per bulan. Mr. B
sendiri membayar iuran pensiun sebesar Rp 190.000,00 dan JHT sebesar 2% dari gaji
tiap bulan. Di tahun berjalan perusahaan memberikan THR sebesar Rp
13.000.000,00 untuk setiap pegawai. Berapakah beban PPh 21 yang dikenakan atas
THR Mr. B? Bagaimana penjurnalan oleh pemberi kerja?
PPh 21 Pegawai Tetap
Natura (1)
Udayana bekerja sebagai pegawai administratif pada suatu
entitas yang berdasar ketentuan Menkeu diperbolehkan menggunakan
norma penghitungan khusus (deemed profit) dalam kegiatan
perpajakannya. Udayana memperoleh gaji sebulan sebesar Rp
3.150.000,00 dan menerima pembayaran lain dalam bentuk 20 kg sagu
dan 5 kg gula setiap bulannya. Di daerah tempat tinggalnya, kedua
komoditas tersebut rata – rata dihargai masing – masing Rp 10.000,00
per kg dan Rp 15.000,00 per kg. Jika Udayana telah menikah dan
namun belum memiliki anak, bagaimanakah penghitungan PPh 21 atas
penghasilannya? Bagaimana penjurnalan oleh pemberi kerja?
PPh 21 Pegawai Tetap
Natura (2)
Jawaban :
Jurnal Pemberi Kerja
Gaji pokok 3,150,000
Beban Gaji 3.425.000
Natura sagu (20 x 10.000) 200,000 Utang PPh 21 53.000
Natura gula (5 x 15.000) 75,000 Kas 3.097.000
Penghasilan bruto per bulan 3,425,000 Persediaan 275.000
(Biaya jabatan) (171,250) (171,250)
Penghasilan netto per bulan 3,253,750
Penghasilan netto setahun 39,045,000
(PTKP)
WP sendiri (24,300,000)
Status kawin (2,025,000) (26,325,000)
Penghasilan Kena Pajak 12,720,000
Pembulatan PKP 12,720,000
Pajak terutang setahun
5% x 12,720,000 636,000 Rp636,000.00
Pajak terutang per bulan Rp53,000.00
PPh 21 Pegawai Tetap
Bekerja Sejak Pertengahan Tahun,
Kewajiban Sejak Awal Tahun (1)
Pati Unus mengajukan permohonan pensiun dini sebagai pegawai pemerintah dan
disetujui di akhir tahun 2012. Di bulan Mei 2013, ia kembali bekerja di suatu perusahaan
milik perseorangan. Gaji sebulan yang diterima Pati Unus adalah Rp 12.650.000,00, ia
membayar iuran pensiun sebesar Rp 250.000,00. Pati Unus telah menikah dan memiliki
dua orang orang anak. Bagaimanakah penghitungan PPh 21 atas Pati Unus? Bagaimana
penjurnalan oleh pemberi kerja?
PPh 21 Pegawai Tetap
Bekerja Sejak Pertengahan Tahun,
Kewajiban Sejak Awal Tahun (2)
Jawaban :
Gaji pokok 12,650,000 Jurnal Pemberi Kerja
Penghasilan bruto per bulan 12,650,000 Beban Gaji 12.650.000
(Biaya jabatan) (632,500) Utang Dana Pensiun 250.000
(Maksimal biaya jabatan) (500,000) Utang PPh 21 590.469
(Iuran dana pensiun yang dibayar karyawan) (250,000) (750,000) Kas 11.809.531
Penghasilan netto per bulan 11,900,000
Penghasilan netto Mei - Desember 95,200,000
(PTKP)
WP sendiri (24,300,000)
Status kawin (2,025,000)
Tanggungan dua anak (4,050,000) (30,375,000)
Penghasilan Kena Pajak 64,825,000
Pajak terutang Mei - Desember
5% x 50,000,000 2,500,000
15% x 14,825,000 2,223,750 Rp4,723,750.00
Pajak terutang per bulan Rp590,468.75
PPh 21 Pegawai Tetap
Bekerja & Kewajiban Sejak
Pertengahan Tahun (1)
Jawaban :
Gaji pokok 8,350,000 urnal Pemberi Kerja
Penghasilan bruto per bulan 8,350,000 Beban Gaji 8.350.000
(Biaya jabatan) (417,500) (417,500) Utang PPh 21 469.458
Kas 7.880.542
Penghasilan netto per bulan 7,932,500
Penghasilan netto Agustus - Desember 39,662,500
Penghasilan netto disetahunkan 95,190,000
(PTKP)
WP sendiri (24,300,000) (24,300,000)
Penghasilan Kena Pajak 70,890,000
Pajak terutang disetahunkan
5% x 50,000,000 2,500,000
15% x 20,890,000 3,133,500 Rp5,633,500.00
Pajak terutang Agustus - Desember Rp2,347,291.67
Pajak terutang per bulan Rp469,458.33
PPh 21 Pegawai Tetap
Berhenti Pertengahan Tahun,
Kewajiban Masih Berlaku (1)
Pajak atas bonus = Pajak atas gaji dan bonus - Pajak atas gaji
= 21.572.500 - 14.822.500
= Rp 6.750.000,00
PPh 21 Pegawai Tetap
Berhenti Pertengahan Tahun,
Kewajiban Berhenti, Penghitungan
Kembali (5)
Jawaban: Gaji pokok 14.250.000
Penghasilan sebelum bonus per bulan 14.250.000
Penghasilan sebelum bonus Januari - Agustus 114.000.000
Bonus 45.000.000
Penghasilan bruto Januari - Agustus 159.000.000
(Biaya jabatan) -7.950.000
(Maksimal biaya jabatan) -6.000.000
(Iuran dana pensiun yang dibayar karyawan) -4.500.000 -10.500.000
Penghasilan netto Januari - Agustus 148.500.000
Penghasilan netto disetahunkan 222.750.000
(PTKP)
WP sendiri -24.300.000
Status kawin -2.025.000
Tanggungan satu anak -2.025.000 -28.350.000
Penghasilan Kena Pajak 194.400.000
Pajak terutang atas penghasilan disetahunkan
5% x 50,000,000 2.500.000
15% x 144,400,000 21.660.000 Rp24.160.000,00
Pajak terutang atas Januari - Agustus Rp16.106.666,67
PPh 21 Pegawai Tetap
Berhenti Pertengahan Tahun,
Kewajiban Berhenti (6)
Jawaban:
Pajak terutang periode Januari - Agustus Rp16.106.666,67
Pajak yang telah dipotong atas gaji Januari - Juli (7 x 1.235.208,00) (Rp8.646.456,00)
Pajak yang telah dipotong atas bonus (Rp6.750.000,00)
Pajak kurang (lebih) bayar di Agustus 2012 Rp710.210,67
PPh 21 Pegawai Tetap
Penghitungan di Masa Pajak Terakhir (1)
Jawaban :
Gaji pokok 5,750,000
Penghasilan bruto per bulan 5,750,000
(Biaya jabatan) (287,500)
(Iuran dana pensiun yang dibayar karyawan) (200,000) (487,500)
Penghasilan netto per bulan 5,262,500
Penghasilan netto setahun 63,150,000
(PTKP)
WP sendiri (24,300,000)
Status kawin (2,025,000)
Tanggungan satu anak (2,025,000) (28,350,000)
Penghasilan Kena Pajak 34,800,000
Pajak terutang setahun
5% x 34,800,000 1,740,000 Rp1,740,000.00
Pajak terutang per bulan Rp145,000.00
PPh 21 Pegawai Tetap
Penghitungan di Masa Pajak Terakhir,
masa kedua (4)
Jawaban :
Gaji pokok 9,250,000
Penghasilan bruto per bulan 9,250,000
(Biaya jabatan) (462,500)
(Iuran dana pensiun yang dibayar karyawan) (200,000) (662,500)
Penghasilan netto per bulan 8,587,500
Penghasilan netto setahun 103,050,000
(PTKP)
WP sendiri (24,300,000)
Status kawin (2,025,000)
Tanggungan satu anak (2,025,000) (28,350,000)
Penghasilan Kena Pajak 74,700,000
Pajak terutang setahun
5% x 50,000,000 2,500,000
15% x 24,700,000 3,705,000 Rp6,205,000.00
Pajak terutang per bulan Rp517,083.33
PPh 21 Pegawai Tetap
Penghitungan di Masa Pajak Terakhir,
akhir masa (5)
Jawaban Penghasilan
: bruto per bulan Januari - Maret 5,750,000
Penghasilan bruto Januari - Maret 17,250,000
Penghasilan bruto per bulan April - Desember 9,250,000
Penghasilan bruto April - Desember 83,250,000
Penghasilan bruto Januari - Desember 100,500,000
(Biaya jabatan) (5,025,000)
(Iuran dana pensiun yang dibayar karyawan) (2,400,000) (7,425,000)
Penghasilan netto setahun 93,075,000
WP sendiri (24,300,000)
Status kawin (2,025,000)
Tanggungan satu anak (2,025,000) (28,350,000)
Penghasilan Kena Pajak 64,725,000
Pajak terutang Januari - Desember
5% x 50,000,000 2,500,000
15% x 14,725,000 2,208,750 Rp4,708,750
Pajak yang telah dipotong Januari - Maret (3 x 145,000) (Rp435,000)
Pajak yang telah dipotong April - Desember (9 x 517,083) (Rp4,653,747)
Pajak kurang (lebih) bayar di Desember 2012 (Rp379,997)
PPh 21 Pegawai Tetap
Pemindahan Lokasi Tugas (1)
PPh diperhitungkan
kembali sesuai besaran
penghasilan baru.
Besaran penghasilan
mengalami perubahan.
Di akhir periode di lokasi
baru, dilakukan
Pemindahan Lokasi Tugas penghitungan pajak kurang
(lebih) bayar.
Jawaban :
Penghasilan bruto per bulan Januari - Oktober 6,350,000
Penghasilan bruto Januari - Oktober 63,500,000
Penghasilan bruto per bulan November - Desember 9,500,000
Penghasilan bruto November - Desember 19,000,000
Penghasilan bruto Januari - Desember 82,500,000
(Biaya jabatan) (4,125,000)
(Iuran dana pensiun yang dibayar karyawan) (1,740,000) (5,865,000)
Penghasilan netto setahun 76,635,000
WP sendiri (24,300,000)
Status kawin (2,025,000)
Tanggungan dua anak (4,050,000) (30,375,000)
Penghasilan Kena Pajak 46,260,000
Pajak terutang Januari - Desember
5% x 46,260,000 2,313,000 Rp2,313,000.00
Pajak yang telah dipotong Januari - Oktober (10 x 167,813) (Rp1,678,130.00)
Pajak yang telah dipotong November - Desember (2 x 535,646) (Rp1,071,292.00)
Pajak kurang (lebih) bayar di Desember 2012 (Rp436,422.00)
PPh 21 Pegawai Tetap
Penghasilan dalam Mata Uang Asing
Atas penghasilan dalam mata uang asing, nilai yang dijadikan dasar
penghitungan PPh perlu dikonversikan terlebih dahulu ke dalam mata uang
domestik berdasar Kurs Keputusan Menteri Keuangan (Kurs KMK) di pekan
berjalan.
PPh 21 Akhir Masa Kerja
Pola Pembayaran
Penghasilan
di Akhir Masa
Kerja
Diterima Diterima
Sekaligus Berkala
Dialihkan ke
Anuitas
Pesangon Pensiun Dana Pensiun
Seumur
Hidup
PPh 21 Akhir Masa Kerja
Pembayaran Sekaligus
Jawaban:
Penghasilan bruto Rp11.143.000,00
Iuran JKK dibayarkan perusahaan (1/ 101.3 x 10,130,000) (Rp110.000,00)
Iuran JKM dibayarkan perusahaan (0.3/ 101.3 x 10,160,000) (Rp33.000,00)
Gaji pokok Rp11.000.000,00
Pesangon dibayarkan Rp440.000.000,00
Pajak terutang
0% x 50,000,000 Rp0,00
5% x 50,000,000 Rp2.500.000,00
15% x 340,000,000 Rp51.000.000,00 Rp53.500.000,00
Pengenaan pajak bersifat final.
Jurnal Beban pesangon 440.000.000
Utang PPh final 53.500.000
Kas 386.500.000
PPh 21 Akhir Masa Kerja
Tarif PPh 21 Final – Uang Manfaat
Pensiun/THT/JHT
No. Lapisan Penghasilan Bruto Tarif
1 0 s/d Rp 50.000.00,00 0%
2 Di atas Rp 50.000.000,00 5%
Bila waktu pensiun sudah dapat diketahui Bila waktu pensiun belum diketahui secara
dengan pasti pada awal tahun. pasti saat penghitungan PPh awal tahun.
Sistematika penghitungan identik pada kasus pegawai tetap, kecuali bahwa biaya jabatan
ditetapkan maksimal Rp 200.000,00 per bulan atau Rp 2.400.000,00 per tahun.
Tarif yang berlaku merupakan tarif umum Pasal 17 Ayat (1) Huruf (a) UU PPh.
PPh 21 Pegawai Tidak Tetap &
Tenaga Kerja Lepas
Pola Pembayaran
Penghasila
n Pegawai
Tidak Tetap
dan Tenaga
Kerja Lepas
Upah
Upah Upah Upah Harian yang
Harian Satuan Borongan Dibayarkan
Bulanan
PPh 21 Pegawai Tidak Tetap &
Tenaga Kerja Lepas
Tata Cara Penghitungan
Tarif yang berlaku adalah tarif umum Pasal 17 Ayat (1) Huruf (a) UU PPh.
WP yang tidak memiliki NPWP dikenai tarif 20% lebih tinggi.
PPh 21 Bukan Pegawai
Ketentuan Khusus (1)
Jika penyedia jasa bukan pegawai tersebut mempekerjakan
orang lain sebagai pegawainya dengan upah yang diketahui,
maka:
Penghasilan bruto = Jumlah pembayaran – Upah pegawai
dipekerjakan
Jawaban :
PPh terutang pelatihan 1 = 5% x 50% x 95.000.000
= Rp 2.375.000,00
PPh terutang pelatihan 2 = 5% x (50% x 100.000.000) + 15% x (50% x 15.000.000)
= Rp 2.875.000,00
Thank You
iaijawatimur.or.id
082257317728
info@iaijawatimur.or.id
iaijatim