Anda di halaman 1dari 12

Jurnal IAKP, Vol. 2, No.

1, Juni 2021 E-ISSN 2723-0309

Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan


(PBB-P2) Pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bengkalis
Tahun 2015 – 2019
Rosmida1, dan Julaidah2
1,2 Program Studi Akuntansi Keuangan Publik, Politeknik Negeri Bengkalis, Riau, Indonesia
1rosmida@polbeng.ac.id, 2julaidahasp@gmail.com

Abstract
This study is entitled Contribution of Rural and Urban Land and Building Tax (PBB-P2) to
Bengkalis Regency's Original Revenue in 2015 – 2019. Land and Building Tax in Rural and Urban
Areas (PBB-P2) is part of the regional tax, has an important role and is a new potential for the receipt
of Local Revenue (PAD). This study aims to determine the acceptance of PBB-P2 in Bengkalis Regency,
the factors causing the PBB-P2 target in Bengkalis Regency. This research was conducted at the
Bapenda Bengkalis Regency office. The object of this research is the report on the receipt of PBB-P2
in Bengkalis Regency from 2015 to 2019. This type of research used is qualitative research using
descriptive qualitative methods. Based on the research results the Bengkalis Regency PBB-P2
acceptance within 5 years in general the Bengkalis Regency PBB-P2 revenue never reached the target
set by the Bengkalis Regency Government. The cause of not achieving the PBB-P2 target Bengkalis
Regency are the lack of understanding and awareness of taxpayers of the important of the role of taxes
for regional development, mistakes of the tax apparatus in entering taxpayers data at SPPT, unstable
income level of taxpayers, and lack of concrete evidence of taxes paid in improving people’s welfare.

Keywords: Tax, PBB-P2, PAD, Bengkalis.

1. Pendahuluan
Otonomi daerah menjadi hal yang merupakan sektor pendapatan yang
sangat penting dalam pelaksanaan berpotensi yang harus di gali dan diperluas
pembangunan di daerah, dikarenakan di pengelolaanya. Pajak merupakan sumber
setiap daerah harus mampu menggali dan penerimaan pendapatan yang dapat
mengelola sumber-sumber pendapatan memberikan peranan dan sumbangan yang
daerah yang potensial untuk membiayai berarti melalui penyediaan sumber dana
pengeluaran pemerintah daerah (Reza, bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran
2013). Maka dari itu, untuk mewujudkan pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah
otonomi daerah tersebut pemerintah daerah daerah berupaya untuk mengelola sektor
perlu meningkatkan pendapatan daerah pajak untuk mengoptimalkan PAD.
dengan menggali sumber-sumber dana Kabupaten Bengkalis merupakan
yang ada guna dapat menyelenggarakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi
pemerintahan, pembangunan, dan Riau yang memiliki potensi yang cukup
meningkatkan pelayanan masyarakat. besar dalam Pendapatan Asli Daerahnya.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun Pendapatan daerah Kabupaten Bengkalis
2004 Pasal 5 menyebutkan bahwa yang selama ini mengandalkan sektor
pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan minyak dan gas (Migas), terus mengalami
Asli Daerah (PAD), Dana perimbangan, penurunan seiring dengan menurunnya
dan Lain-lain pendapatan daerah yang sah. produksi dan fluktuasi harga minyak dunia,
PAD bersumber dari pajak daerah, retribusi dampak dari terus menurunnya pendapatan
daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah daerah, tidak membuat Kabupaten
yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan Bengkalis pasrah dan berdiam diri.
asli daerah yang sah. Maka dari itu, untuk Berbagai strategi dan langkah-langkah
meningkatkan PAD sektor pajak daerah telah dipersiapkan dalam meningkatkan

104
Jurnal IAKP, Vol. 2, No. 1, Juni 2021 E-ISSN 2723-0309

pendapatan daerah guna mempercepat bensin, tangki minyak dan gedung sekolah.
pembangunan di negeri junjungan. Basri Kemudian yang tergolong objek pajak
dan Hamidi (2007) menyatakan bahwa bangunan di dalamnya terdapat Kontruksi,
Kabupaten Bengkalis, sebagai daerah yang Atap, Dinding, Lantai, dan Langit-langit.
telah melaksanakan otonomi, memiliki Sedangkan fasilitas objek pajak bangunan
beberapa hambatan dalam pelaksanaan tersebut yaitu AC, AC Sentral, Kolam
otonomi daerah yakni rendahnya porsi PAD Renang, Perkerasan Halaman, Lapangan
dan besarnya ketergantungan Anggaran Tenis, Lift, Tangga Berjalan, Pagar,
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemadam Kebakaran, Saluran Pes.Pabx,
pada Bagian Sumbangan dan Bantuan serta dan Sumur Artesis.
Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak. Badan Untuk memperkuat pengelolaan
Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten PBB-P2, pemerintah daerah kemudian
Bengkalis selaku leading sector yang mengeluarkan Peraturan Daerah untuk
bertanggungjawab terhadap pundi-pundi mengatur penarikannya. Salah satu upaya
pemasukan daerah, melihat masih banyak dari pemerintah daerah dalam mening-
sumber-sumber pemasukan daerah yang katkan pajak daerah adalah mengefektifkan
selama ini belum dikelola dengan sektor pendapatan PBB-P2. Dengan
maksimal. Oleh sebab itu. dalam upaya efektifnya pengelolaan PBB-P2 maka
untuk mengoptimalkan PAD Bapenda dihasilkan pendapatan PBB-P2 yang
berusaha untuk memaksimalkan maksimal (Ngantung, 2016). Hal tersebut
pendapatan daerah salah satunya dengan diharapkan dapat memberikan kontribusi
melakukan pengelolaan dengan baik di yang tinggi terhadap PAD sehingga
sektor pajak. pendapatan asli daerah dapat ditingkatkan
Sejak disahkan Undang-undang agar dapat membiayai pembangunan
nomor 28 tahun 2009 Tentang Pajak daerah secara maksimal. Namun, masih
Daerah dan Retribusi Daerah, telah resmi banyak ditemui rendahnya partisipasi
dialihkanya Pajak Bumi dan Bangunan masyarakat dalam pembayaran Pajak PBB-
Perdesaan dan Perkotaan yang selanjutnya P2 disebabkan oleh banyak faktor seperti
disingkat PBB-P2 menjadi pajak daerah. kurang pahamnya masyarakat terhadap arti
Oleh sebab itu, pemerintah daerah terus dari PBB-P2 dalam pembiayaan pem-
berupaya semaksimal mungkin untuk bangunan, kurangnya bukti nyata dari pajak
meningkatkan pengelolaan terhadap PBB- yang dibayarkan dalam meningkatkan
P2. Adapun yang menjadi objek PBB-P2 kesejahteraan masyarakat, kurang giatnya
yaitu bumi dan/atau bangunan yang aparat dalam melakukan penagihan dan
dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan sikap apatis masyarakat untuk membayar
oleh orang pribadi atau badan, kecuali pajak, selain dari itu kadang kala wajib
kawasan yang digunakan untuk kegiatan pajak sulit dijangkau karena tidak
usaha perkebunan, perhutanan dan berdomisili di daerah tersebut.
pertambangan. Objek pajak yang di kelola Selain itu juga, Amelia (2016)
oleh Bapenda Kabupaten Bengkalis yaitu menyatakan bahwa fenomena yang terjadi
tanah dan bangunan. Objek pajak tanah di lapangan yaitu tidak terkumpulnya
tersebut meliputi Tanah dan Bangunan, sumber-sumber penerimaan PBB-P2 secara
Tanah Kavling Siap Bangun, Tanah keseluruhan oleh petugas dilapangan,
Kosong, dan Fasilitas Umum. Sedangkan sehingga ditemui beberapa wajib pajak
yang tergolong objek pajak bangunan keseluruhan yang ada di Kabupaten
seperti perumahan, perkantoran swasta, Bengkalis ini belum terdaftar dan terdata
pabrik, toko/apotik/pasar/ruko, rumah oleh petugas dengan optimal. Masih
sakit/klinik,olahraga/rekreasi, hotel/wisma, ditemui wajib pajak yang tidak mematuhi
bengkel/gudang/pertanian, gedung peme- kewajiban membayar pajak baik dari segi
rintah, bangunan parkir, apartemen, pompa jumlah maupun batas waktu yang telah

105
Jurnal IAKP, Vol. 2, No. 1, Juni 2021 E-ISSN 2723-0309

ditentukan dengan baik, sehingga mem- 1.2 Asumsi dan Batasan Masalah
pengaruhi kurang lancarnya proses
Hal yang membatasi penelitian ini yaitu
administrasi perpajakan (Amelia, 2016).
Adapun realisasi penerimaan PBB-P2 penelitian ini di lakukan pada Badan
Kabupaten Bengkalis tahun 2015 sampai Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten
tahun 2019 disajikan pada Tabel 1 berikut: Bengkalis yang bertujuan untuk menge-
tahui efektivitas dan kontribusi Pajak Bumi
Tabel 1 dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
Realisasi Penerimaan PBB-P2 Kab. Bengkalis (PBB-P2) terhadap Pendapatan Asli Daerah
Tahun Realisasi Penerimaan PBB-P2 (Rp) (PAD) di Kabupaten Bengkalis.
2015 6.300.303.821 Pembatasan ini memiliki tujuan agar
2016 6.741.601.729 penelitian tidak mengalami penyimpangan,
2017 6.864.855.995
dan keluar dari pembahasan yang terlalu
2018 10.132.952.875
2019 10.195.465.135 luas, dengan harapan pembahasan yang
Sumber : Bapenda Kab. Bengkalis ingin dicapai sesuai dengan tujuan
penelitian.
Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat 1.3 Tujuan Penelitian
dilihat realisasi penerimaan PBB-P2
Kabupaten Bengkalis dari tahun 2015 Tujuan yang ingin di capai dalam penelitian
sampai tahun 2019 terus mengalami ini adalah:
peningkatan. Tentu saja hal tersebut tidak 1. Untuk mengetahui penerimaan Pajak
terlepas dari kepatuhan wajib pajak dalam Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
membayar PBB-P2. Kepatuhan wajib pajak Perkotaan (PBB-P2) Kabupaten
dapat didefinisikan dari kewajiban wajib Bengkalis tahun 2015 sampai tahun
pajak dalam mendaftarkan diri, kepatuhan 2019.
untuk menyetorkan kembali Surat 2. Untuk mengetahui faktor penyebab
Pemberitahuan, kepatuhan dalam tidak tercapainya target Pajak Bumi
perhitungan dan pembayaran pajak terutang dan Bangunan Perdesaan dan
dan kepatuhan dalam pembayaran Perkotaan (PBB-P2) Kabupaten
tunggakan (Komaroelah, 2017). Bengkalis tahun 2015 sampai tahun
2019.
1.1 Rumusan Masalah 3. Untuk mengetahui kontribusi Pajak
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
maka yang menjadi rumusan masalah Perkotaan (PBB-P2) Kabupaten
dalam penelitian ini adalah: Bengkalis tahun 2015 sampai tahun
2019
1. Bagaimana penerimaan Pajak Bumi
dan Bangunan Perdesaan dan Per- 2. Landasan Teori
kotaan (PBB-P2) Kabupaten Bengkalis 2.1 Pengertian Pajak
tahun 2015 sampai tahun 2019? Menurut Undang-Undang Republik
2. Apakah faktor penyebab tidak Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang
tercapainya target Pajak Bumi dan Perubahan Ketiga atas Undang-Undang
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
(PBB-P2) Kabupaten Bengkalis tahun Umum Perpajakan, Pajak adalah kontribusi
2015 sampai tahun 2019? wajib pajak kepada Negara yang terutang
oleh pribadi atau badan yang bersifat
3. Bagaimana kontribusi Pajak Bumi dan memaksa berdasarkan Undang-Undang,
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dengan tidak mendapatkan imbalan secara
(PBB-P2) Kabupaten Bengkalis tahun langsung dan digunakan untuk keperluan
2015 sampai tahun 2019?

106
Jurnal IAKP, Vol. 2, No. 1, Juni 2021 E-ISSN 2723-0309

Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran dengan kemampuan masing-


rakyat. masing. Adil dalam pelaksanaan
1. Fungsi Pajak adalah dengan memberikan hak
Terdapat dua fungsi pajak menurut bagi wajib pajak untuk
Resmi (2014) yaitu sebagai berikut: mengajukan keberatan, penundaan
a. Fungsi Budgetair (Sumber dalam pembayaran dan
Keuangan Negara) mengajukan banding kepada
Pajak mempunyai fungsi budgetair majelis pertimbangan pajak.
artinya pajak merupakan salah b. Pemungutan pajak harus berda-
satu sumber penerimaan sarkan undang-undang (syarat
pemerintah untuk membiayai yuridis)
pengeluaran baik rutin maupun Di Indonesia pajak diatur dalam
pembangunan. Sebagai sumber UUD 1995 pasal 23 ayat 2. Hal ini
keuangan negara, pemerintah memberikan jaminan hukum
berupaya memasukan uang untuk menyatakan keadilan, baik
sebanyak-banyaknya untuk kas bagi negara maupun warganya.
negara. Upaya tersebut ditempuh c. Tidak mengganggu perekonomian
dengan cara ekstensifikasi maupun (syarat ekonomis)
intensifikasi pemungutan pajak Pemungutan pajak tidak boleh
melalui penyempurnaan peraturan mengganggu kelancaran kegiatan
berbagai jenis pajak seperti Pajak produksi maupun perdagangan
Penghasilan (PPh), Pajak sehingga tidak menimbulkan
Pertambahan Nilai (PPN) dan kelesuan perekonomian masya-
Pajak Penjualan atas Barang rakat.
Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan d. Pemungutan pajak harus efisien
Bangunan (PBB), dan Lain-lain. (syarat finansial)
b. Fungsi Regularend (Pengatur) Sesuai dengan fungsi budgetair,
Pajak mempunyai fungsi pengatur biaya pemungutan pajak harus
artinya pajak sebagai alat untuk dapat ditekan sehingga lebih
mengatur atau melaksanakan kebi- rendah dari hasil pemungutannya.
jakan pemerintah dalam bidang e. Sistem pemungutan pajak harus
sosial dan ekonomi, serta sederhana
mencapai tujuan-tujuan tertentu di Sistem pemungutan yang seder-
luar bidang keuangan. hana akan memudahkan dan
2. Syarat Pemungutan Pajak mendorong masyarakat dalam
Pemungutan pajak dapat menimbulkan memenuhi kewajiban perpaja-
hambatan atau perlawanan, untuk kannya. Syarat ini dipenuhi oleh
menghindari hal tersebut maka undang-undang perpajakan yang
pemungut pajak harus memenuhi baru.
syarat (Mardiasmo, 2011) sebagai
berikut: 2.2 Pajak Bumi dan Bangunan
a. Pemungutan pajak harus adil Perdesaan dan Perkotaan (PBB-
(syarat keadilan) P2)
Sesuai dengan tujuan hukum, Pengertian Pajak Bumi dan
yakni mencapai keadilan, undang- Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-
undang dan pelaksanaan pemu- P2) Berdasarkan Peraturan Daerah
ngutan harus adil. Adil dalam Kabupaten Bengkalis Nomor 02 tahun 2013
perundang-undangan diantaranya Tentang Pajak Bumi dan Bangunan
mengenakan pajak secara umum Perdesaan dan Perkotaan. Pajak Bumi dan
dan merata serta disesuaikan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-

107
Jurnal IAKP, Vol. 2, No. 1, Juni 2021 E-ISSN 2723-0309

P2) adalah pajak atas bumi dan/atau d. Merupakan hutan lindung, hutan suaka
bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau alam, hutan wisata, taman nasional,
dimanfaatkan oleh orang pribadi atau tanah penggembalaan yang dikuasai
badan, kecuali kawasan yang digunakan oleh desa, dan tanah negara yang
untuk kegiatan usaha perkebunan, belum dibebani suatu hak;
perhutanan dan pertambangan. e. Digunakan oleh perwakilan diplo-
Objek Pajak Bumi dan Bangunan matik, konsulat berdasarkan asas per-
Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) lakuan timbal balik; dan
Berdasarkan peraturan Pajak Bumi dan f. Digunakan oleh badan atau perwakilan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB- organisasi internasional yang
P2) menyebutkan bahwa yang menjadi ditentukan oleh Menteri Keuangan.
objek Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan
dan Perkotaan (PBB-P2) adalah bumi 2.3 Subjek Pajak dan Wajib Pajak Bumi
dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan Bangunan Perdesaan dan
dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi Perkotaan (PBB-P2)
atau badan, kecuali kawasan yang Menurut Undang-Undang Nomor
digunakan untuk kegiatan usaha 28 Tahun 2009 subjek pajak adalah orang
perkebunan, perhutanan dan pertambangan. atau badan yang secara nyata mempunyai
Menurut Mardiasmo (2018) Yang suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh
termasuk dalam pengertian bangunan manfaat atas bumi, dan/atau memiliki,
adalah: menguasai, dan/atau memperoleh manfaat
a. Jalan lingkungan yang teletak dalam atas bangunan. Wajib pajak bumi dan
suatu kompleks bangunan seperti hotel, bangunan perdesaan dan perkotaan adalah
pabrik, dan emplasemenya, yang orang pribadi atau badan yang secara nyata
merupakan satu kesatuan dengan mempunyai suatu hak atas bumi dan atau
kompleks bangunan tersebut; memperoleh manfaat atas bumi, dan atau
b. Kolam renang; memiliki, menguasai, dan memperoleh
c. Galangan kapal, dan dermaga; manfaat atas bangunan.
d. Jalan tol;
e. Pagar mewah; 2.4 Tarif Pajak Bumi dan Bangunan
f. Taman mewah ; Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)
g. Tempat penampungan/kilang minyak, Berdasarkan Peraturan Daerah
air dan gas, pipa minyak; Kabupaten Bengkalis Nomor 02 tahun 2013
h. Tempat olah raga; dan Tentang Pajak Bumi dan Bangunan
i. Menara. Perdesaan dan Perkotaan tarif pajak
Sedangkan Objek Pajak yang tidak ditetapkan sebesar:
dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan a. 0,1 % (nol koma satu persen) untuk
Perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) adalah NJOP sampai dengan
objek pajak yang: Rp.1.000.000.000 (satu miliar rupiah)
a. Digunakan oleh pemerintah dan daerah dan
untuk penyelenggaraan pemerintahan; b. 0,2 % (nol koma dua persen) untuk
b. Digunakan semata-mata untuk mela- NJOP diatas Rp. 1.000.000.000 (satu
yani kepentingan umum di bidang miliar rupiah).
ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan 2.5 Dasar Perhitungan Pajak Bumi dan
dan kebudayaan nasional, yang tidak Bangunan Perdesaan dan perkotaan
dimaksudkan untuk memperoleh (PBB- P2)
keuntungan; Dasar perhitungan Pajak Bumi dan
c. Digunakan untuk kuburan, pening- Banguna Perdesaan dan perkotaan (PBB-
galan purbakala, atau yang sejenis P2) adalah Nilai Jual Kena Pajak (NJKP).
dengan itu; Menurut Peraturan Daerah Kabupaten

108
Jurnal IAKP, Vol. 2, No. 1, Juni 2021 E-ISSN 2723-0309

Bengkalis Nomor 2 Tahun 2018 NJKP PBB-P2. Data sekunder merupakan sumber
adalah harga rata-rata yang diperoleh dari data penelitian yang diperoleh dari catatan,
transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, buku, dan majalah berupa laporan
dan bilamana tidak terjadi transaksi jual keuangan publikasi perusahaan, laporan
beli, NJOP ditentukan melalui pemerintah, artikel, buku-buku sebagai
perbandingan harga dengan objek lain yang teori, majalah dan lain sebagainya
sejenis atau nilai perolehan baru atau NJOP (Sujarweni, 2015). Adapun yang menjadi
pengganti. Besarnya NJOP ditetapkan data sekunder padapenelitian ini yaitu
setiap 3 tahun sekali, kecuali untuk objek Laporan Penerimaan PBB-P2 Kabupaten
pajak tertentu dapat ditetapkan setiap tahun Bengkalis dan Realisasi Penerimaan
sesuai dengan perkembangan wilayahnya. Pendapatan Daerah Kabupaten Bengkalis.

2.6 Kontribusi Pajak Bumi dan Ba- 3.3 Teknik Pengumpulan Data
ngunan Perdesaan dan Perkotaan Teknik pengumpulan data dalam penelitian
(PBB P2) ini adalah sebagai berikut:
Kontribusi merupakan sumbangan 1. Wawancara
yang diberikan oleh Pajak Bumi dan Wawancara adalah proses memperoleh
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB- penjelasan untuk mengumpulkan
P2) terhadap tingkat Pendapatan Asli informasi dengan menggunakan cara
Daerah (Rahmah, 2017). Kontribusi tanya jawab bisa sambil bertatap muka
digunakan untuk mengetahui sejauh mana ataupun tanpa tatap muka yaitu melalui
Pajak bumi dan Bangunan Perdesaan dan media telekomunikasi antara
Perkotaan (PBB-P2) berperan terhadap pewawancara dengan orang yang
Pendapatan Asli Daerah (Ngantung, 2016). diwawancarai, dengan atau tanpa
Dapat disimpulkan bahwa Kontribusi menggunakan pedoman (Sujarweni,
adalah suatu alat untuk mengukur besar 2015). Tujuan dari wawancara ini
atau kecil hasil yang diberikan oleh Pajak adalah untuk memperoleh informasi
bumi dan Bangunan Perdesaan dan yang relevan sebagai data primer.
Perkotaan (PBB-P2) terhadap Pendapatan Wawancara yang dilakukan oleh
Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bengkalis peneliti akan dibantu oleh alat perekam
tahun 2015 sampai tahun 2019. (recorder).
2. Dokumentasi
3. METODE PENELITIAN Menurut Hikmawati (2017) dokumen-
3.1 Objek Penelitian tasi merupakan catatan peristiwa yang
Objek penelitian dalam penelitian sudah berlalu, bisa berbentuk tulisan,
ini yaitu penerimaan Pajak Bumi dan gambar atau karya-karya monumental
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB- dari seseorang. Dokumen yang diguna-
P2) di Kabupaten Bengkalis tahun 2015 kan pada penelitian ini yaitu Laporan
sampai tahun 2019. Penerimaan PBB-P2 dan Realisasi
3.2 Jenis dan Sumber Data Penerimaan Pendapatan Daerah
Jenis dan sumber data yang Kabupaten Bengkalis yang telah
digunakan adalah data primer dan data didokumentasikan oleh Bapenda
sekunder. Menurut Sujarweni (2015), data Kabupaten Bengkalis.
primer adalah data yang diperoleh dari
responden melalui kuesioner, kelompok 3.4 Metode Analisis Data
fokus, dan panel, atau juga data hasil Metode analisis data dalam
wawancara peneliti dengan narasumber. Di penelitian ini yaitu analisis deskriptif
dalam penelitian ini sumber data primer kualitatif. Himakwati (2017) menyatakan
diperoleh melalui wawancara dengan pihak bahwa analisis deskriptif kualitatif adalah
yang bersangkutan dengan pengelolaan analisis yang menggunakan tolok ukur.

109
Jurnal IAKP, Vol. 2, No. 1, Juni 2021 E-ISSN 2723-0309

Penelitian yang banyak menggunakan untuk NJOP diatas Rp. 1.000.000.000


analisis deskriptif kualitatif adalah (satu miliar rupiah). Dasar perhitungan
penelitian evaluasi yang bertujuan untuk PBB-P2 adalah Nilai Jual Kena Pajak
menilai sejauh mana variabel yang diteliti (NJKP).
telah sesuai dengan tolok ukur yang sudah 2. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
ditentukan. Berdasarkan Permendagri Nomor 37
Tahun 2014 Tentang Pedoman
3.5 Jenis Penelitian Penyusunan Anggaran Belanja Daerah
Jenis penelitian pada penelitian ini (APBD), Pendapatan Asli Daerah
yaitu penelitan kualitatif. Penelitian (PAD) adalah pendapatan yang di
kualitatif menurut Sujarweni (2015) adalah kelola oleh daerah yang di pungut
untuk memahami fenomena gejala atau berdasarkan peraturan daerah sesuai
gejala sosial dengan cara memberikan dengan peraturan perundang-unda-
pemaparan berupa penggambaran yang ngan. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
jelas tentang fenomena atau gejala sosial menjadi salah satu bagian dari
tersebut dalam bentuk rangkaian kata yang pendapatan daerah yang dianggarkan
pada akhirnya akan menghasilkan sebuah dalam APBD tahun Anggaran dan
teori. merupakan perkiraan terukur secara
rasional dan memiliki kepastian serta
3.6 Definisi Konsep dan Operasional dasar hukum penerimaanya. Sumber
1. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan PAD yaitu Pajak Daerah, Retribusi
dan Perkotaan (PBB-P2) Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabu- Daerah yang dipisahkan, dan lain-lain
paten Bengkalis Nomor 02 tahun 2013 PAD yang sah.
Tentang Pajak Bumi dan Bangunan 3. Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan menyatakan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)
bahwa PBB-P2 adalah pajak atas bumi Menurut Kamus Besar Bahasa
dan/atau bangunan yang dimiliki, Indonesia (KBBI), definisi kontribusi
dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh adalah iuran/sumbangan. Sehingga
orang pribadi atau badan, kecuali kontribusi PBB-P2 terhadap PAD
kawasan yang digunakan untuk dapat diartikan sebagai sumbangan
kegiatan usaha perkebunan, perhu- yang diberikan oleh pendapatan PBB-
tanan dan pertambangan. Objek PBB- P2 terhadap besarnya PAD. Semakin
P2 adalah bumi dan/atau bangunan tinggi tingkat kontribusi PBB-P2 maka
yang dimiliki, dikuasai, dan/atau akan mendorong meningkatnya PAD.
dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Adapun rumus untuk menghitung
badan, kecuali kawasan yang digu- kontribusi PBB-P2 terhadap PAD
nakan untuk kegiatan usaha perke- menggunakan rumus sebagai berikut:
bunan, perhutanan dan pertambangan.
Subjek PBB-P2 adalah orang atau Realisasi Penerimaan PBB-P2
badan yang secara nyata mempunyai AdapunKontribus i kontribusi
Kriteria PBB-P
Target Penerimaan
x 100
PADsebagai
suatu hak atas bumi, dan/atau berikut:
memperoleh manfaat atas bumi,
dan/atau memiliki, menguasai, dan/ Tabel 2.
atau memperoleh manfaat atas Kriteria kontribusi PBB-P2
No. Persentase Kriteria
bangunan. tarif PBB-P2 ditetapkan 1 0.00% – 10% Sangat Kurang
sebesar 0,1 % (nol koma satu persen) 2 10.10% – 20% Kurang
untuk NJOP sampai dengan Rp. 3 20.10% – 30% Sedang
1.000.000.000 (satu miliar rupiah). 4 30.10% – 40% Cukup baik
Dan 0,2 % (nol koma dua persen) 5 40.10% – 50% Baik

110
Jurnal IAKP, Vol. 2, No. 1, Juni 2021 E-ISSN 2723-0309

6 Diatas 50% Sangat Baik menargetkan sebesar Rp.11.452.061.523


Sumber: Wicaksono dan pamungkas 2017 dan yang terealisasi sebesar Rp.6.864.855.-
995. Pada tahun 2018 pemerintah Kabu-
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan paten Bengkalis menargetkan sebesar
4.1 Penerimaan Pajak Bumi dan Rp.17.129.285.769 dan yang terealisasi
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan sebesar Rp.10.132.952.872. Dan pada
(PBB-P2) Kabupaten Bengkalis tahun 2019 pemerintah Kabupaten Bengka-
Tahun 2015-2019 lis menargetkan sebesar Rp.17.514.731.453
Penerimaan PBB-P2 Kabupaten dan yang terealisasi sebesar
Bengkalis dalam kurun waktu 5 (lima) Rp.10.195.465.135.
tahun terakhir (tahun 2015 sampai tahun Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat
2019) secara umum tidak pernah mencapai dilihat bahwa penerimaan PBB-P2 masih
target yang telah ditetapkan. Selama 5 rendah dibandingakan dengan target yang
(Lima) tahun terakhir rata-rata target PBB- diberikan pemerintah yang setiap tahunnya
P2 Kabupaten Bengkalis ditetapkan sebesar semakin tinggi. Tingginya target pene-
Rp.13.863.780.258,8 dan yang terealisasi rimaan PBB-P2 yang ditentukan oleh
sebesar Rp.8.047.035.910,4. Berikut Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis
disajikan data target dan realisasi membuat pihak Bapenda Kabupaten
penerimaan PBB-P2 Kabupaten Bengkalis Bengkalis sebagai pengelola PBB-P2 harus
tahun 2015 sampai tahun 2019 pada Tabel lebih giat lagi dalam melakukan
3 berikut ini: pemungutan PBB-P2 agar terealisai sesuai
target.
Tabel 3
Perbandingan Target dan Realisasi Penerimaan
Tahun Target Realisasi 4.2 Faktor Penyebab Tidak Tercapai-
Penerimaan Penerimaan nya Target Pajak Bumi dan
PBB-P2 PBB-P2 Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
2015 11.484.608.525 6.300.303.821 (PBB-P2) Kabupaten Bengkalis
2016 11.738.214.024 6.741.601.729
2017 11.452.061.523 6.864.855.995
Tahun 2015-2019
2018 17.129.285,769 10.132.952.875 Berdasarkan hasil wawancara di
2019 17.514.731.453 10.195.465.135 atas dapat disimpulkan bahwa terdapat
Rata- 13.863.780.258,8 8.047.035.910,4 beberapa faktor yang menyebabkan tidak
rata tercapainya target PBB-P2 di Kabupaten
Sumber: Bapenda Kabupaten Bengkalis Bengkalis diantaranya yaitu:
1. Kurangnya pemahaman dan kesadaran
Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat wajib pajak terhadap pentingnya peran
dilihat bahwa penerimaan PBB-P2 pajak bagi pembangunan daerah.
Kabupaten Bengkalis tahun 2015 sampai Penyebab dari menurunnya tingkat
tahun 2019 berfluktuasi. Hal tersebut nilai penerimaan PBB-P2 adalah
menunjukan bahwa realisasi PBB-P2 adanya keanekaragaman tingkat
Kabupaten Bengkalis tahun 2015 sampai pendidikan di dalam masyarakat.
tahun 2019 belum pernah mencapai target Semakin pahamnya wajib pajak atas
PBB-P2 yang telah ditetapkan. Pada tahun ketentuan maupun peraturan perpa-
2015 pemerintah Kabupaten Bengkalis jakan yang berlaku, maka wajib pajak
menargetkan sebesar Rp.11.484.608.525 akan lebih sadar dalam memenuhi
dan yang terealisasi sebesar Rp.6.300.303.- kewajibannya untuk membayar pajak
821. Pada tahun 2016 pemerintah Kabu- PBB-P2;
paten Bengkalis menargetkan sebesar 2. Kesalahan dari pihak aparatur pajak
Rp.11.738.214.024 dan yang dapat terea- dalam memasukan data wajib pajak di
lisasi sebesar Rp.6.741.601.729. Pada ta- Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
hun 2017 pemerintah Kabupaten Bengkalis (SPPT). Kesalahan tersebut seperti

111
Jurnal IAKP, Vol. 2, No. 1, Juni 2021 E-ISSN 2723-0309

salah dalam memasukan alamat wajib Kebanyakan wajib pajak akan


pajak. Sehingga SPPT tersebut tidak memenuhi kebutuhan hidup baik itu
sampai ke tangan wajib pajak. dan kebutuhan primer, sekunder,maupun
menyebabkan wajib pajak tidak dapat tersier terlebih dahulu sebelum
membayar pajak PBB-P2; membayar pajak, karenanya tingkat
3. Tingkat pendapatan wajib pajak yang pendapatan seseorang dapat mem-
tidak stabil. Faktor ekonomi meru- pengaruhi kepatuhan wajib pajak
pakan hal yang sangat fundamental tersebut; dan
dalam hal melaksanakan kewajiban 4. Kurangnya bukti nyata dari pajak yang
perpajakan. Masyarakat yang kurang dibayarkan dalam meningkatkan
mampu akan mengalami kesulitan kesejahteraan masyarakat.
untuk membayar pajak PBB-P2.

4.3 Kontribusi Pajak Bumi dan Berikut adalah tabel hasil


Bangunan Perdesaan dan Perkotaan perhitungan dan klasifikasi kriteria
(PBB P2) Di Kabupaten Bengkalis Kontribusi PBB-P2 terhadap PAD
Tahun 2015-2019 Kabupaten Bengkalis tahun 2015 sampai
tahun 2019:
Tabel 4
Kontribusi Penerimaan PBB-P2 pada PAD Kabupaten Bengkalis
Tahun Realisasi Penerimaan Realisasi PAD % Kontribusi Kriteria Kontribusi
PBB-P2 (Rp)
2015 6.300.303.821 257.943.710.718,18 2.24% Sangat Kurang
2016 6.741.601.729 199.008.268.547,10 3.38% Sangat Kurang
2017 6.864.855.995 143.976.405.848,08 4.76% Sangat Kurang
2018 10.132.952.875 330.533.998.344,11 3.06% Sangat Kurang
2019 10.195.465.135 251.747.162.225,92 4.04% Sangat Kurang
Sumber: Data Olahan
Dari Tabel 4 di atas dapat dilihat sanksi tegas bagi masyarakat yang tidak
bahwa kontribusi PBB-P2 dalam membayar pajak.
meningkatkan PAD Kabupaten Bengkalis Hal ini sejalan dengan penelitian
tahun 2015 sampai tahun 2019 memiliki yang dilakukan oleh Wicaksono dan
rata-rata sebesar 3.53%. Jika di ukur Pamungkas (2017) dengan judul penelitian
menggunakan kriteria kontribusi maka analisis efektivitas dan kontribusi PBB-P2
kontribusi PBB-P2 dalam meningkatkan terhadap PAD Kabupaten Jember. Hasil
PAD Kabupaten Bengkalis memiliki penelitian menunjukan bahwa tingkat
kriteria sangat kurang. kontribusi PBB-P2 2013 sampai tahun 2015
Dengan perolehan klasifikasi dikatakan sangat kurang dengan prosentase
kontribusi yang masih sangat kurang kurang dari 10%. Tingkat kontribusi
diharapkan Bapenda agar lebih giat lagi semakin menurun setiap tahunnya
dalam meningkatkan PAD melalui PBB-P2 dikarenakan realisasi PAD selalu
yang dipungut. Rata-rata selama tahun meningkat. Akan tetapi realisasi PBBP2
2015 sampai tahun 2019 realisasi masih bersifat fluktuasi atau naik turun
penerimaan PBB-P2 belum bisa memenuhi untuk setiap tahunnya. Namun hal ini
target yang telah ditentukan. Sehingga berbanding terbalik dengan penelitian yang
Bapenda Kabupaten Bengkalis masih perlu dilakukan oleh Putra, dkk (2017) dengan
melakukan pertemuan langsung kepada judul penelitian efektivitas penerimaan
kolektor-kolektor dan menanyakan ken- PBB-P2 dan kontribusi PBB-P2 terhadap
dala-kendala yang terjadi pada masyarakat PAD (studi kasus Badan Keuangan Daerah
sehingga sering mengalami penunggakan Kabupaten Buleleng). Hasil penelitian
dalam membayar PBB-P2 dan mengambil menunjukan kontribusi PBB-P2 Kabupaten

112
Jurnal IAKP, Vol. 2, No. 1, Juni 2021 E-ISSN 2723-0309

Buleleng tahun 2015 sampai tahun 2018 PBB-P2 setelah tanggal jatuh tempo.
sangat berpengaruh positif terhadap PAD. Sebagaimana yang telah diatur pada
Dimana besarnya rata-rata prosentase PBB- Peraturan Daerah (PERDA) Kabu-
P2 Kabupaten Buleleng tahun 2015 sampai paten Bengkalis No 02 tahun 2013
tahun 2018 sebesar 99,70% dengan kriteria tentang PBB-P2 dengan sanksi bunga
sangat baik. Strategi yang dilakukan oleh sebesar 2% dari pajak pokok PBB-P2;
pihak Badan Keuangan Derah Kabupaten dan
Buleleng agar para wajib pajak dapat 4. Bapenda Kabupaten Bengkalis mem-
mentaati dan dapat membayar pajak, buat kebijakan untuk tidak menge-
diantaranya melakukan sosialisasi kepada luarkan sertifikat tanah bagi masya-
masyarakat tentang PBB-P2, memberikan rakat yang belum melunasi PBB-P2.
roadshow di setiap kecamatan, sosialisasi Karena bukti pembayaran pajak
kepada aparat desa, membuat event-event berfungsi sebagai dasar kepemilikan
yang dapat menyemangati masyarakat sebidang tanah. Melalui upaya-upaya
dalam membayar PBB-P2 dan melakukan yang dilakukan oleh Bapenda Kabu-
gebyar PBB-P2. paten Bengkalis, diharapkan untuk
Berdasarkan hasil wawancara di tahun-tahun berikutnya realisasi pene-
atas dapat disimpulkan bahwa terdapat rimaan PBB-P2 dapat mencapai
beberapa upaya yang dilakukan Bapenda ataupun melebihi target penerimaan
Kabupaten Bengkalis dalam meningkatkan PBB-P2 yang telah di tetapkan.
kontribusi PBB-P2 terhadap PAD Dengan adanya peningkatan tersebut,
Kabupaten Bengkalis. Adapun upaya- maka akan meningkatkan PAD yang
upaya yang dilakukan oleh Bapenda bersumber dari PBB-P2 dengan
Kabupaten Bengkalis yaitu: meningkatnya PAD akan meningkat-
1. Memberikan kemudaham kepada kan pula pendapatan daerah Kabupaten
masyarakat dalam melakukan pemba- Bengkalis. sehingga hal tersebut dapat
yaran PBB-P2. Pembayaaran tersebut mendukung pelaksanaan pemba-
dapat dilakukan di mana saja dengan ngunan di daerah Kabupaten Beng-
memanfaatkan teknologi dengan apli- kalis.
kasi E-commerce. E-commerce adalah
proses pembelian maupun penjualan 5. SIMPULAN
produk secara elektronik. Dengan
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini
memanfaatkan aplikasi E-commerce
metode pembayaran pajak PBB-P2 yaitu:
dapat dilakukan melalui Mobile 1. Penerimaan PBB-P2 Kabupaten
Banking, Bank Riau Kepri, BNI, Link Bengkalis dalam kurun waktu 5 (lima)
Aja, Tokopedia, BukaLapak, Indo- tahun terakhir (tahun 2015 sampai
tahun 2019) secara umum penerimaan
maret dan Traveloka;
PBB-P2 Kabupaten Bengkalis tidak
2. Memberikan Reward kepada masya- pernah mencapai target yang telah
rakat yang taat membayar pajak ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten
PBBP2. Reward diberikan kepada Bengkalis.
masyarakat yang telah melunasi Surat 2. Faktor penyebab tidak tercapainya
target PBB-P2 Kabupaten Bengkalis
Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
sebelum tanggal jatuh tempo; tahun 2015 sampai 2019 yaitu
3. Memberikan sanksi administrasi kurangnya pemahaman dan kesadaran
kepada masyarakat yang terlambat wajib pajak terhadap pentingnya peran
membayar pajak PBB-P2. Sanksi pajak bagi pembangunan daerah,
kesalahan dari pihak aparatur pajak
administrasi akan diberikan kepada
masyarakat yang membayar pajak dalam memasukan data wajib pajak di

113
Jurnal IAKP, Vol. 2, No. 1, Juni 2021 E-ISSN 2723-0309

Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Dipublikasikan. Universitas


(SPPT), tingkat pendapatan wajib Muhammadiyah Sumatera Utara,
pajak yang tidak stabil dan kurangnya Medan.
bukti nyata dari pajak yang dibayarkan Hikmawati, Fenti. (2017). Metodologi
dalam meningkatkan kesejahteraan Penelitian, Depok, PT Raja Grafindo
masyarakat. Persada.
3. Kontribusi PBB-P2 dalam mening- Hermayanti, Cyinthia Andari. (2017).
katkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Peranan Badan Pengelola Pajak dan
dari tahun 2015 sampai tahun 2019 Retribusi Daerah Dalam
memiliki rata-rata sebesar 3.53% Mengoptimalkan Pajak Bumi dan
dengan kriteria sangat kurang. Bangunan Di Kabupaten Muaro
Jambi, Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 17 (3), 84-95.
Daftar Pustaka Kamaroellah, R. Agoes. (2017). Analisis
Amelia, Dewi. (2016). Optimalisasi Kepatuhan Wajib Pajak Bumi dan
Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Berdasarkan Realisasi
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan Penerimaan Pajak Bumi dan
Oleh UPTD Dinas Pendapatan Bangunan (PBB) pada Dinas
Daerah Kecamatan Mandau Pendapatan Daerah Kabupaten
Kabupaten Bengkalis. Universitas Pamekasan, Jurnal Ekonomi dan
Riau Pekanbaru. Perbankan Syariah, 4 (1), 83-102.
A.Rahmah, Fatmawati. (2017). Kontribusi Mardiasmo. (2011). Perpajakan Edisi
Pajak Bumi dan Bangunan Terhadap Revisi, Yogyakarta, C.v Andi Offset.
Tingkat Pendapatan Asli Daerah Mardiasmo. (2018). Pepajakan Edisi
Pada Dinas Pendapatan Daerah di Terbaru 2018, Yogyakarta, C.v Andi
Kota Makakasar, Jurnal Economix, 5 Offset
(2), 104-115. Ngantung, Nancy Maria. (2016). Analisis
Basri, Syafri., Dan Wahyu Hamidi. (2007). Peran Pajak Penerangan Jalan Umum
Analisis Penerimaan Pajak Hotel dan Terhadap Pendapatan Asli Daerah
Restoran Kabupaten Bengkalis Pasca Kota Tumohon, Jurnal EMBA, 4 (3),
Otonomi Daerah. Universitas Riau 032-043.
Pekanbaru. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis
Damaiyanti, Ni Putu Dian., dan I Putu Ery Nomor 02 tahun 2013 Tentang Pajak
Setiawan. (2014). Analisis Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Efektivitas dan Kontribusi Perkotaan
Penerimaan PBB Terhadap PAD Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis
Kota Denpasar Tahun 2009-2013, E- Nomor 2 tahun 2018 Tentang
Jurnal Akuntansi Universitas Perubahan Atas Peraturan Daerah
Udayana, 9 (1), 97-105. Kabupaten Bengkalis Nomor 02
Dwi Putri A. (2018). Penerimaan Pajak tahun 2013 Tentang Pajak Bumi dan
Bumi dan Bangunan Terhadap Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
Pendapatan Daerah Kabupaten Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37
Langkat. Tidak Dipublikasikan. Tahun 2014 Tentang Pedoman
Universitas Sumatera Utara, Medan. Penyusunan Anggaran Belanja
Emy Irayani H. (2018). Analisis Daerah (APBD)
Penerimaan Pajak Bumi dan Priantara, Diaz., (2012). Perpajakan
Bangunan Sebagai Salah Satu Indonesia, (Edisi 2), Jakarta, Mitra
Sumber Pendapatan Daerah Pada Wacana Media.
Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Priantara, Diaz, (2013). PERPAJAKAN
Serdang Bedagai. Tidak INDONESIA (Pembahasan Lengkap

114
Jurnal IAKP, Vol. 2, No. 1, Juni 2021 E-ISSN 2723-0309

& Terkini disertai CD Pratikum, Undang-Undang Republik Indonesia


(Edisi 2), Jakarta, Mitra Wacana Nomor 28 Tahun 2007 tentang
Media. Perubahan Ketiga atas Undang-
Putra, dkk (2017). Efektivitas Penerimaan Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Ketentuan Umum Perpajakan.
Dan Perkotaan (PBB-P2) Dan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009
Kontribusi Pajak Bumi dan Tentang Ketentuan Umum dan Tata
Bangunan Pedesaan Dan Perkotaan Cara Perpajakan.
(PBB-P2) Terhadap Pendapatan Asli Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
Daerah (PAD): Studi Kasus Badan Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Keuangan Daerah Kabupaten Daerah.
Buleleng, Jurnal Ilmiah Akuntansi Undang-undang Republik Indonesia
dan Humanika, 7 (2), 152166. Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Resmi, Siti. (2014). Perpajakan Teori dan Perimbangan Keuangan Antara
Kasus, (Buku 1 edisi 8), Jakarta, Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Salemba Empat. Daerah Pendapatan Asli Daerah.
Resmi, Siti. (2017). Perpajakan Teori & Waluyo. (2014). Perpajakan Indonesia,
Kasus, (Edisi 10), Jakarta, Salemba Jakarta, Salemba Empat.
Empat. Wicaksono, Galih., dan Tree Setiawan
Reza, Arditia. (2013). Analisis Kontribusi Pamungkas. (2017). Analisis
Efektivitas Pajak Daerah Sebagai Efektivitas Dan Kontribusi Pajak
Sumber Pendapatan Asli Daerah Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan
Kota Surabaya. Universitas Negeri Perkotaan (PBB-P2) Terhadap
Surabaya. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Saputro, Rudi., Sadjana, Nengah., dan Kabupaten Jember, Jurnal STIE
Dewi Farah Azizah. (2016). SEMARANG, 9 (1), 81-89.
Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi Widari, Berliana Esti., dan Sujipto Ngumar.
Dan Bangunan Dan Perkotaan (PBB- (2016). Analisis Penerimaan Pajak
P2) Terhadap Peningkatan Bumi dana Bangunan Terhadap
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Daerah Pemerintahan
(PAD). Universitas Barawijaya. Kota Surabaya, Jurnal Ilmu dan Riset
Sujarweni, V.Wiranta. (2015). Metodologi Manajemen, 5 (10), 1-17.
Penelitian Bisnis Ekonomi,
Yogyakarta,
PUSTAKABARUPRESS.

115

Anda mungkin juga menyukai