Anda di halaman 1dari 14

e-ISSN 24429449 Vol.7. No.

2 (2019) 45-58
p-ISSN 2337-4721

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PBB-P2 UNTUK MENINGKATKAN


PENDAPATAN ASLI DAERAH
KABUPATEN MAGETAN

Nur Anisa1)Elva Nuraina2) Liana Vivin Wihartanti3)


Universitas PGRI Madiun
anisagenis96@gmail.com1),elvanuraina@unipma.ac.id2)
lianavivin@unipma.ac.id3)

Abstract

This study aims to determine how much effectiveness and contribution of PBB-P2 to
increase regional income in Magetan district in 2014-2018. This type of research is
descriptive qualitative. The results of this study indicate that the effectiveness of PBB-P2 in
Magetan district in 2014-2018 which is included in the criteria is very effective. For its
contribution in 2014-2018 it shows that the criteria are very less contributing to increasing
the original income of Magetan district. While the growth of Magetan regency's regional
income in 2014-2018 which was included in the criteria was unsuccessful due to the
existence of several local taxes which the target was not reached.

Keywords : Regional income; Effectiveness; Contribution

PENDAHULUAN P2 menyebabkan kurang maksimalnya


Pemungutan pajak di Indonesia PAD Kabupaten Magetan sehingga
setiap tahunnya selalu mengalami kontribusi PBB-P2 ke PAD masih belum
hambatan salah satunya yaitu kurang sesuai target pada setiap tahunnya dan ini
sadarnya wajib pajak dalam membayar menyebabkan rencana pembangunan di
pajak. Hal tersebut yang menyebabkan kabupaten Magetan tidak berjalan sesuai
penunggakan pajakyang mengakibatkan dengan rencana.
kurang maksimalnya pendapatan negara
Pembanguan daerah dibeberapa
serta akan menimbulkan kerugian untuk
daerah di Indonesia dilakukan dengan
negara. Banyaknya potensi pajak daerah
menggunakan uang yang berasal dari pajak
yang dimiliki Magetan pada saat ini belum
daerah salah satunya yaitu dari PBB-
memaksimalkan sehingga tujuan
P2.PBB-P2 yang dikelola oleh pemerintah
pembangunan dengan menggunakan hasil
daerah digunakan untuk mengoptimalkan
dari PAD belum sesuai rencana. Penyebab
PAD. Pajak Bumi dan Bangunan ialah
dari kurang maksimalnya pendapatan yaitu
pajak yang harus dibayar oleh warga
karena adanya beberapa kendala seperti
negara Indonesia berdasarkan tanah atau
pembayaran PBB-P2 belum bisa dibayar
bangunan yang mereka miliki atau yang
secara online keseluruh bank hanya dapat
mereka tempati berdasarkan luas atau
dibayar secara online di bank BRI dan
letaknya yang tarif pajaknya didasarkan
Jatim. PBB-P2 yang sebelumnya dikelola
pada undang-undang yang berlaku.
pemerintah pusat sekarang dikelola oleh
Pendapatan Asli Daerah ialah perolehan
pemerintah daerah dengan tujuan untuk
yang didapatkan daerah dari beberapa
mengoptimalkan pendapatan daerah.
keuangan yang ada di daerah
Adanya kendala dalam pemungutan PBB-
45 |JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 24429449 Vol.7. No.2 (2019) 45-58
p-ISSN 2337-4721

tersebutdipungut berlandaskan pada Pemungutan PBB-P2 di kabupaten


perundang-undangan yang berlaku. Magetan masih mengalami banyak
hambatan salah satunya yaitu kurang
Pemungutan PBB-P2 untuk sadarnya wajib pajak dalam membayar
meningkatkan PAD dilaksanakan pajak daerah terutama pada pemungutan
berdasarkan pada undang-undang yang PBB-P2. Adanya hambatan PBB-P2
berlaku tetapi pada kenyataannya PBB-P2 menyebabkan PAD kabupaten Magetan
hasilnya tidak selalu optimal. Penelitian tidak optimal sehingga pembangunan
yang terdahulu tentang analisis efektivitas daerah terhambat. Pada penelitian ini
PBB-P2 untuk meningkatkan PAD yang mengenalisis tentang efektivitas dan
dilakukan oleh Utiarahman, Walewangko kontribusi PBB-P2 terhadap PAD serta
& Siwu (2016) hasilnya yaitu menunjukan menganalisis pertumbuhan PAD pada
jika penerimaan PBB-P2 pada tahun 2011- tahun 2014-2018.
2015 di kota Tomohon mengalami
fluktuasi dan untuk kontribusinya terhadap Efektivitas
pendapatan daerah di Kota Tomohon Menurut Mardiasmo (2009)
cenderung menurun. Penelitian yang Efektivitas merupakan hubungan dengan
dilakukan oleh Prathiwi, Herawati & ketercapaian dari tujuan atau target yang
Sulindawati (2015) hasilnya yaitu jika ditentukan. Efektivitas yaitu berhubungan
penerimaan PBB-P2 di kota Denpasar dengan keluaran dengan tujuan yang akan
pada tahun 2013-2014 yaitu tergolong dicapai. Suatu kegiatan dapat dikatakan
sangat efektif karena ketercapaian efektif jika kegiatan tersebut mencapai
presentase diatas 100%. Lubis & Saragih tujuan serta sasaran akhir dari sebuah
(2017) menjelaskan jika efektivitas PBB- kebijakan. Menurut Mulyasa (2014)
P2 di kota Medan hasilnya tidak selalu efektivitas ialah kesesuaian antara orang
stabil (fluktuasi) hal ini dikarenakan yang melakukantugas dengan suatu
karena belum sadarnya wajib pajak. sasaran yang akan dicapai. Efektivitas
Berdasarkan pada penelitian merupakan bagaimana cara dari sebuah
terdahulu yang menganalisis tentang organisasi berhasil mendapatkan dan
efektivitas dari PBB-P2 terhadap PAD dan memanfaatkan SDM dalam upaya
tidak menganalisis tentang kontribusi serta mewujudkan tujuan dari operasional.
pertumbuhan PAD pada setiap tahunnya Efektivitas yaitu pengukuran tercapainya
sehingga tidak diketahui seberapa besar sebuah tujuan yang telah ditentukan
kontribusi PBB-P2 dan peningkatan PAD sebelumnya. Dapat dikatakan berhasil jika
setiap tahunnya. Pada penelitian terdahulu targetnya sudah terealisasi, dan
dilakukanhanya dilakukan dibawah lima realisasinya boleh dengan jumlah yang
tahun. Pada penelitian ini selain sebesar-besarnya.
menganalisis efektivitas PBB-P2 juga
menganalisis tentang kontribusi PBB-P2
Kontribusi
serta menganalisis pertumbuhan PAD Menurut Ardelina (2013)
kabupaten Magetan pada tahun 2014-2018. Kontribusi ialah suatu tindakan
Pada penelitian ini dilakukan di keikutsertaan secara aktif dengan
kantor BPPKAD kabupaten Magetan meengoptimalkan kemampuannya sesuai
tentang PBB-P2 untuk meningkatkan PAD dengan bidang ataupun kapasitas dari
kabupaten Magetan. Penerapan PBB-P2 di masing-masing yang dimaksudkan untuk
kabupaten Magetan merupakan pajak memberi manfaat ke masyarakat. Menurut
daerah yang tergolong baru yaitu Kesek (2013) kontribusi digunakan untuk
diterapkan mulai awal tahun 2014. mengetahui sejauhmana pajak daerah
46 |JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 24429449 Vol.7. No.2 (2019) 45-58
p-ISSN 2337-4721

memberikan iuran ataupun sumbangan satu dari komponen APBD yang di dalam
kepada pendapatan asli daerah. Pradana, PAD dapat terlihat jika suatu daerah bisa
dkk (2016) kontribusi adalah dukungan menggali pendapatan asli daerah baik yang
yang diberikan ke pihak ataupun berasal dari pajak daerah serta retribusi
perkumpulan untuk mencapai tujuan yang daerah serta hasil dari pengelolaan
terakhir yang merupakan cerminan kekayaan milik daerah yang telah di
seberapa besarnya bentuk dukungan yang pisahkan serta PAD yang sah. Menurut
diterima. Kontribusi ialah kegiatan Sitompul (2013) pendapatan asli daerah
keikutsertaan atau sumbangan dari ialah modal dasar pemerintah untuk
kegiatan bersama dengan tujuan untuk memperoleh dana pembangunan untuk
membiayai atau memberi sumbangan. mencukupi belanja daerah yang juga
Kontribusi PBB-P2 terhadap PAD merupakan usaha pemerintah untuk
merupakan kontribusi atau sumbangan memperkecil ketergantungan dana dari
yang berasal dari hasil PBB-P2 yang pemerintah pusat.
disumbangkan kepada pendapatan asli Pendapatan Asli Daerah ialah
daerah. perolehan yang didapatkan daerah dari
beberapa keuangan yang ada di daerah
Pendapatan Asli Daerah tersebutdipungut berlandaskan pada
Ada berbagai definisi yang perundang-undangan yang berlaku. PAD
dikemukakan beberapa ahli tentang ialah hak daerah yang telah diakui sebagai
Pendapatan Asli Daerah, tetapi banyak penambahan dari nilai kekayaan yang
definisi yang hampir sama. Di bawah ini bersih pada periode anggaran tertentu
ada beberapa definisi tentang Pendapatan (Mustoffa, 2018). Dapat disimpulkan jika
Asli Daerah yaitu: Menurut Pasal 1 Pendapatan Asli Daerah ialah pendapatan
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 yang sumbernyaberasal dari seluruh
dijelaskan bahwa Pendapatan Asli Daerah pendapatan yang berada di daerah seperti
(PAD) ialah penerimaan yang diperoleh pajak daerah, retribusi daerah dan lain
daerah dari sumber-sumber dalam sebagainya termuat dalam peraturan
wilayahnya sendiri yang dipungut pemerintah yang berlaku dan pendapatan
berdasarkan Peraturan Daerah sesuai tersebut digunakan untuk kepentingan
dngan peraturan perundang-undangan pendanaan yang ada di daerah.
yang berlaku. Menurut Wulandari, dkk
(2017) Pendapatan Asli Daerah ialah salah

47 |JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 24429449 Vol.7. No.2 (2019) 45-58
p-ISSN 2337-4721

EFEKTIVITAS , KONTRIBUSI DAN PBB-P2

Badan Pendapatan Pengelolaan


Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Magetan

Pajak Derah

Pajak Bumi dan Bangunan


Perdesaan dan Perkotaan

Kontribusi Efektivitass

Pendapatan Asli Daerah

Daerah
Berdasarkan kerangka berpikir bumi dan bangunan yang ada pada
diatas dapat diuraikan jika Pendapatan Asli perdesaan ataupun perkotaan. Dalam
Daerah (PAD) Kabupaten Magetan pemungutan PBB-P2 harus dilakukan
menjadi sumber pendapatan utama daerah secara efektif. Tingkat keefektivitasan
yang diperoleh dari beberapa potensi suatu dapat diperoleh dengan membagi antara
daerah itu sendiri yang dipergunakan realisasi penerimaan pajak dengan potensi
sebagai sumber dana untuk membiayai ataupun target pajak yang dicapai pada
kebutuhan rumah tangga pemerintah periode tertentu. Apabila pada realisasinya
daerah kabupaten Magetan dan menjadin PBB-P2 memiliki nominal yang hampir
sumber pendanaan untuk pembangunan sama, ataupun memiliki selisih lebih
daerah. Sumber dari PAD yatu dari pajak ataupun kurang ang tidak signifikan
daerah, retribusi daerah dan subsidi dari terhadap jumlah nominal PBB-P2 tersebut
pemerintah pusat. Pajak daerah adalah maka dapat disebut efektif. Apabila
pajak yang memiliki potensi pendapatan penerimaan PBB-P2 dipungut secara
terbesar sebagai sumber dari PAD. efektif maka dapat pula meningkatkan
Pajak Bumi dan Bangunan kontribusi PBB-P2 terhadap PAD.
Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yaitu Kontribusi merupakan sumbangan
salah satu macam pajak daerah. PBB-P2 ataupun iuran. Dimana dalam hal ini PBB-
yaitu pajak yang dipungut berdasarkaan P2 dapat menjadi salah satu penyumbang
48 |JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 24429449 Vol.7. No.2 (2019) 45-58
p-ISSN 2337-4721

dari PAD. Besar dari konribusi PBB-P2 dan PAD. Data sekunder yang digunakan
terhadap PAD dapat dihitung dengan yaitu berupa dokumen target dan realisasi
rumus yaitu perbandingan antara PBB-P2 dan PAD tahun 2014-2018 serta
penerimaan PBB-P2 dengan PAD pada target dan realisasi penerimaan PAD tahun
periode tertentu. Efektivias pemungutan 2013-2018. Teknik pengumpulan data
PBB-P2 diharapkan berkontribusi tinggi pada penelitian ini yaitu dilakukan dengan
pada PAD. Dengan tingginya PAD pada melakukan wawancara dan dokumentasi.
suatu daerah maka dapat dikatakan daerah Analisis data efektivitas PBB-P2
tersebut telah mandiri serta mampu dalam pada penelitian ini dilakukan dengan
membiayai rumah tangganya, sehingga menggunakan rumus realisasi penerimaan
dapat melaksanakan pembangunan daerah PBB-P2 kabupaten Magetan dibagi dengan
yang baik serta bermanfaat bagi target penerimaan dari PBB-P2 kabupaten
kesejahteraan masyarakat. Magetan dikali 100%. Rumus kontribusi
PBB-P2 untuk meningkatkan pendapatan
METODE PENELITIAN asli daerah yaitu realisasi penerimaan
PBB-P2 kabupaten Magetan dibagi dengan
Penelitian ini menggunakan realisasi penerimaan pendapatan asli
metode kualitatif deskriptif. Dengan daerah kabupaten Magetan dikali 100%.
menggunakan analisis deskriptif akan Untuk rumus pertumbuhan pendapatan asli
menggambarkan objek yang akan diteliti, daerah kabupaten Magetan dihitung
dimana data yang digunakan yaitu berupa dengan pendapatan tahun (t) dikurangi
data laporan realisasi Pendapatan Asli dengan pendapatan tahun (t-1) dibagi
Daerah (PAD) tahun 2014-2018. dengan pendapatan tahun (t-1) dikali
100%.
Sumber data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu primer dan sekunder.
Data primer pada penelitian ini didapatkan PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
dengan melakukan wawancara langsung
dengan Kepala bidang pendataan, Kasubag Efektivitas PBB-P2
umum dan kepegawaian, Kasubid Mahmudi (2016) menuliskan jika
penagihan. Wawancara dilakukan pada rumus untuk efektivitas PBB-P2 yaitu
informan yang mengelola tentang PBB-P2 sebagai berikut:

49 |JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 24429449 Vol.7. No.2 (2019) 45-58
p-ISSN 2337-4721

Tabel 1 Efektivitas Penerimaan


PBB-P2
Tahun Target Realisasi Efektivi Krite
(Rp) (Rp) tas ria
(Rp)
2014 12.687.000 Rp17.444.86 137,5 Sangat
.000 8.330,- 0% efektif

2015 Rp16.750. Rp16.918.88 101,0 Sangat


000.000,- 7.055,- 1% efektif

2016 Rp17.000. Rp17.182.58 101,0 Sangat


000.000,- 3.564,- 7% efektif

2017 Rp17.250. Rp17.486.17 101,3 Sangat


000.000,- 3.571,- 7% efektif

2018 Rp17.979. Rp18.172.37 102,1 Sangat


052.212,- 2.815,- 1% efektif

Sumber : BPPKAD, 2014-2018

Tabel 2. Presentase dan Kriteria Efektivias Penerimaan PBB-P2 Kabupaten Magetan


secara Kategori Tahun 2014-2018
Presentase Efektivitas Kriteria Efektivitas
PBB-P2 (%)
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Perkotaan - 104,85 107,00 106,19 98,40 - Sangat Sangat Sangat Cukup
efektif efektif efektif efektif
Perdesaan - 100,50 100,25 100,63 102,70 - Sangat Sangat Sangat Sangat
efektif efektif efektif efektif

Harefa (2016) Efektivitas ialah kontribusi kriterianya yaitu cukup efektif,tahun 2014
yang dihasilkan oleh suatu keluaran kriterianya kurang efektif, tahun 2015
terhadap pencapaian dari sebuah tujuan kriterianya kurang efektif dan tahun 2016
yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada kriterianya yaitu kurang efektif. Penelitian
PBB-P2 efektivitas ditunjukan dengan yang dilakukan oleh Wicaksono &
target dan realisasi dimana target Pamungkas (2017) tidak sejalan dengan
merupakan tujuan dan realisasi merupakan hasil penelitiaan yang dilakukan peneliti.
ketercapaian dari PBB-P2 tersebut. Hasil Berdasarkan penelitian dan analisis yang
penelitian tentang efektivitas PBB-P2 yang dilakukan peneliti pada tahun 2014 kriteria
dilakukan Wicaksono & Pamungkas penerimaan PBB-P2 di Kabupaten
(2017) hasilnya yaitu pada tahun 2013 Magetan telah melampaui dari target yang
50 |JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 24429449 Vol.7. No.2 (2019) 45-58
p-ISSN 2337-4721

ditentukan pemerintah. Pada tahun 2014 Tahun 2017 pemerintah kabupaten


efektivitas PBB-P2 di kabupaten Magetan Magetan menaikkan target dari
kriterianya yaitu sangat efektif. Pada tahun penerimaan PBB-P2. Peningkatan target
2014 PBB-P2 di Kabupaten Magetan tidak dapat dilampauinya dengan kriteria sangat
dipisahkan berdasarkan kategorinya. efektif. Berdasarkan kategori pada tahun
Pendapatan PBB-P2 di kabupaten Magetan 2017 kategori perkotaan kriterianya sangat
dalam kriteria yang sangat efektif efektif dan untuk kategori perdesaan
dikarenakan adanya kenaikan tarif dari kriterianya yaitu sangat efektif. Kenaikan
PBB-P2 yang dulunya dikelola pemerintah presentase dari efektivitas yang
pusat sebesar 0,1% sekarang dikelola menyebabkan kriteria PBB-P2 sangat
pemerintah daerah menjadi 0,15 %. efektif pada tahun 2017 faktor
pendukungnya yaitu sama dengan tahun
Pada tahun 2015 efektivitas PBB- 2016 yaitu wajib pajak PBB-P2 telah
P2 kriterianya yaitu sangat efektif. Pada membayarkan tunggakan pajaknya.
tahun 2015 PBB-P2 dipisahkan
berdasarkan pada kategorinya untuk Tahun 2018 efektivitas PBB-P2
perkotaan dengan kriteria sangat efektif secara keseluruhan yaitu kriterianya sangat
dan untuk kategori perdesaan dengan efektif. Berdasarkan kategorinya untuk
kriteria yaitu sangat efektif. Hasil yang kategori perkotaan dengan kriteria cukup
sangat efektif ini tidak meningkatkan efektif dan untuk kategori perdesaan
presentase dari efektivitas PBB-P2 hal ini dengan kriteria yang sangat efektif. Jumlah
dikarenakan jumlah target yang dinaikkan presentase efektivitas 2018 naik yaitu
dan realisasi yang tercapai ternyata tidak karena adanya kesadaran wajib pajak
meningkatkan jumlah presentse efektivitas seperti di tahun sebelumnya dalam
hal ini disebabkan karena adanya membayar tunggakan PBB-P2 serta peran
tunggakan dari wajib pajak yang ada di dari BPPKAD untuk mengadakan
luar kota. sosialisasi ke setiap kecamatan yang
mengumpulkan kepala desa atau kelurahan
Pada tahun 2016 kriteria efektivitas dan masyarakat untuk meningkatkan
dari penerimaan PBB-P2 yaitu sangat kesadaran wajib pajak dan sosialisasi
efektif. Berdasarkan kategorinya untuk tersebut membuahkan hasil dengan
perkotaan kriterianya yaitu sangat efektif naiknya presentase efektivitas PBB-P2.
dan untuk kriterianya yaitu sangat efektif.
Kriteria efektivitas dari PBB-P2 secara
keseluruhan atau secara kategori yang
sangat efektif ini dikarenakan, adanya Kontribusi
kenaikan realisasi pada tahun 2016 telah
melampaui target dengan menaikan jumlah Yuliartini & Supadmi (2015)
presentase dari efektivitas, kenaikan ini menuliskan jika rumus untuk kontribusi
dipengaruhi karena wajib pajak pada tahun PBB-P2 yaitu sebagai berikut:
sebelumnya yang menunggak telah
membayar tunggakan pajak tersebut.

51 |JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 24429449 Vol.7. No.2 (2019) 45-58
p-ISSN 2337-4721

Tabel 3. Kontribusi PBB-P2 Terhadap PAD Kabupaten Magetan

Tahun Realisasi PBB-P2 Realisasi PAD Kontribusi Kriteria

2014 Rp17.444.868.330,- Rp141.162.943.324,- 12,35% Kurang


baik

2015 Rp16.918.887.055,- Rp164.564.889.426,- 10,27% Kurang


baik

2016 Rp17.182.583.564,- Rp165.615.614.256,- 10,36% Kurang


baik

2017 Rp17.486.173.571,- Rp212.806.288.63,- 8,21% Sangat


kurang

2018 Rp18.172.327.815,- Rp197.007.308.735,- 9,22% Sangat


kurang

Sumber : BPPKAD, 2014-2018

Tabel 4. Kriteria Kontribusi Penerimaan PBB-P2 Terhadap PAD


Berdasarkan Kategori Kabupaten Magetan pada Tahun 2014-2018
Presentase Kontribusi Kriteria Kontribusi
(%)

2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018

Perkotaan - 1,27 1,35 1,14 1,22 - Sangat Sangat Sangat Sangat


kurang kurang kurang kurang

Perdesaan - 9,00 9,01 7,07 8,00 - Sangat Sangat Sangat Sangat


kurang kurang kurang kurang

Harefa (2016) Efektivitas ialah kontribusi 2016 kriterianya yaitu kurang efektif.
yang dihasilkan oleh suatu keluaran Penelitian yang dilakukan oleh
terhadap pencapaian dari sebuah tujuan Wicaksono & Pamungkas (2017) tidak
yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada sejalan dengan hasil penelitiaan yang
PBB-P2 efektivitas ditunjukan dengan dilakukan peneliti. Berdasarkan
target dan realisasi dimana target penelitian dan analisis yang dilakukan
merupakan tujuan dan realisasi peneliti pada tahun 2014 kriteria
merupakan ketercapaian dari PBB-P2 penerimaan PBB-P2 di Kabupaten
tersebut. Hasil penelitian tentang Magetan telah melampaui dari target
efektivitas PBB-P2 yang dilakukan yang ditentukan pemerintah. Pada tahun
Wicaksono & Pamungkas (2017) 2014 efektivitas PBB-P2 di kabupaten
hasilnya yaitu pada tahun 2013 Magetan kriterianya yaitu sangat efektif.
kriterianya yaitu cukup efektif,tahun Pada tahun 2014 PBB-P2 di Kabupaten
2014 kriterianya kurang efektif, tahun Magetan tidak dipisahkan berdasarkan
2015 kriterianya kurang efektif dan tahun kategorinya. Pendapatan PBB-P2 di

52 |JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 24429449 Vol.7. No.2 (2019) 45-58
p-ISSN 2337-4721

kabupaten Magetan dalam kriteria yang Tahun 2017 pemerintah kabupaten


sangat efektif dikarenakan adanya Magetan menaikkan target dari
kenaikan tarif dari PBB-P2 yang dulunya penerimaan PBB-P2. Peningkatan target
dikelola pemerintah pusat sebesar 0,1% dapat dilampauinya dengan kriteria sangat
sekarang dikelola pemerintah daerah efektif. Berdasarkan kategori pada tahun
menjadi 0,15 %. 2017 kategori perkotaan kriterianya sangat
efektif dan untuk kategori perdesaan
Pada tahun 2015 efektivitas PBB- kriterianya yaitu sangat efektif. Kenaikan
P2 kriterianya yaitu sangat efektif. Pada presentase dari efektivitas yang
tahun 2015 PBB-P2 dipisahkan menyebabkan kriteria PBB-P2 sangat
berdasarkan pada kategorinya untuk efektif pada tahun 2017 faktor
perkotaan dengan kriteria sangat efektif pendukungnya yaitu sama dengan tahun
dan untuk kategori perdesaan dengan 2016 yaitu wajib pajak PBB-P2 telah
kriteria yaitu sangat efektif. Hasil yang membayarkan tunggakan pajaknya.
sangat efektif ini tidak meningkatkan
presentase dari efektivitas PBB-P2 hal ini Tahun 2018 efektivitas PBB-P2
dikarenakan jumlah target yang dinaikkan secara keseluruhan yaitu kriterianya sangat
dan realisasi yang tercapai ternyata tidak efektif. Berdasarkan kategorinya untuk
meningkatkan jumlah presentse efektivitas kategori perkotaan dengan kriteria cukup
hal ini disebabkan karena adanya efektif dan untuk kategori perdesaan
tunggakan dari wajib pajak yang ada di dengan kriteria yang sangat efektif. Jumlah
luar kota. presentase efektivitas 2018 naik yaitu
karena adanya kesadaran wajib pajak
Pada tahun 2016 kriteria efektivitas seperti di tahun sebelumnya dalam
dari penerimaan PBB-P2 yaitu sangat membayar tunggakan PBB-P2 serta peran
efektif. Berdasarkan kategorinya untuk dari BPPKAD untuk mengadakan
perkotaan kriterianya yaitu sangat efektif sosialisasi ke setiap kecamatan yang
dan untuk kriterianya yaitu sangat efektif. mengumpulkan kepala desa atau kelurahan
Kriteria efektivitas dari PBB-P2 secara dan masyarakat untuk meningkatkan
keseluruhan atau secara kategori yang kesadaran wajib pajak dan sosialisasi
sangat efektif ini dikarenakan, adanya tersebut membuahkan hasil dengan
kenaikan realisasi pada tahun 2016 telah naiknya presentase efektivitas PBB-P2.
melampaui target dengan menaikan jumlah
presentase dari efektivitas, kenaikan ini Kontribusi
dipengaruhi karena wajib pajak pada tahun Yuliartini & Supadmi (2015)
sebelumnya yang menunggak telah menuliskan jika rumus untuk kontribusi
membayar tunggakan pajak tersebut. PBB-P2 yaitu sebagai berikut:

Tabel 5. Kontribusi PBB-P2 Terhadap PAD Kabupaten Magetan

Tahun Realisasi PBB-P2 Realisasi PAD Kontribusi Kriteria


2014 Rp17.444.868.330,- Rp141.162.943.324,- 12,35% Kurang
baik

53 |JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 24429449 Vol.7. No.2 (2019) 45-58
p-ISSN 2337-4721

2015 Rp16.918.887.055,- Rp164.564.889.426,- 10,27% Kurang


baik

2016 Rp17.182.583.564,- Rp165.615.614.256,- 10,36% Kurang


baik

2017 Rp17.486.173.571,- Rp212.806.288.63,- 8,21% Sangat


kurang

2018 Rp18.172.327.815,- Rp197.007.308.735,- 9,22% Sangat


kurang

Sumber : BPPKAD, 2014-2018

Tabel 6. Kriteria Kontribusi Penerimaan PBB-P2 Terhadap PAD


Berdasarkan Kategori Kabupaten Magetan pada Tahun 2014-2018

Presentase Kontribusi Kriteria Kontribusi


(%)
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
Perkotaan - 1,27 1,35 1,14 1,22 - Sangat Sangat Sangat Sangat
kurang kurang kurang kurang
Perdesaan - 9,00 9,01 7,07 8,00 - SSangat Sangat Sangat Sangat
kurang kurang kurang kurang

Untuk kontribusi berdasarkan kategori


Wardani & Fadhlia (2017) pada tahun 2014 tidak dipisahkan
Kontribusi merupakan uang iuran berdasarkan pada kategorinya. Tingginya
perkumpulan maupun sumbangan. Hasil presentase pada tahun ini dikarenakan dari
penelitian tentang kontribusi PBB-P2 10 jenis pajak daerah yang dikelola
untuk meningkatkan PAD yang dilakukan kabupaten Magetan PBB-P2 realisasinya
oleh Fitra, Putro & Farida (2017) pada paling tinggi dari pajak lainnya karena
kontribusi PBB-P2 untuk meningkatkan adanya kenaikan dari tarif pajak yaitu
PAD pada tahun 2013 dan 2014 sebesar 0,1% menjadi 0,15%.
kriterianya yaitu kurang baik. Penelitian Pada tahun 2015 kontribusi PBB-
P2 di kabupaten Magetan secara
yang dilakukan Adelina (2013) tentang keseluruhan yaitu kurang baik.
kontribusi PBB-P2 di Kabupaten Gresik Berdasarkan kategorinya untuk kontribusi
pada tahun 2007-2011 hasilnya yaitu pada tahun 2015 kategori perkotaan
sangat kurang berkontribusi Penelitian maupun perdesaaan kriterianya yaitu
yang dilakukan Fitra et al (2017) dan sangat kurang. Kriteria kontribusi PBB-P2
Adelina (2013) sejalan dengan pelitian yang kurang baik dikarenakan adanya
yang dilakukan peneliti. Berdasarkan realisasi dari pendapatan yang lain selain
penelitian yang dilakukan peneliti pada dari pajak daerah yang meningkat
tahun 2014 realisasi PBB-P2 kabupaten sehingga hasil dari kontribusi PBB-P2
Magetan kriterianya yaitu kurang baik. menurun.
54 |JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 24429449 Vol.7. No.2 (2019) 45-58
p-ISSN 2337-4721

Pada tahun 2016 kontribusi PBB- dari PPJ (Pajak Penerangan Jalan) yang
P2 secara keseluruhan kategorinya yaitu realisasinya lebih tinggi sehingga ini
kurang baik. Berdasarkan kategorinya menurunkan presentase dari PBB-P2.
kontribusi PBB-P2 untuk perkotaan dan
perdesaan kriterianya sangat kurang. Pada tahun 2018 kontribusi PBB-
Presentase yang meningkat tetapi tidak P2 secara keseluruhan kriterianya yaitu
mengubah kriteria dari tahun sebelumnya, sangat kurang berkontribusi. Berdasarkan
hal ini dikarenakan banyak dari jenis kategorinya perkotaan dan perdesaan
pendapatan daerah yang lainnya yang kriterianya yaitu juga sangat kurang
belum mencapai targetnya seperti retribusi berkontribusi. Tetapi pada tahun 2018 ada
jasa usaha yang setiap kategorinya belum kenaikan presentase kontribusi
terealisasi sehingga ini meningkatkan dikarenakan pada tahun 2018 banyak
presentase dari kontribusi PBB-P2. kategori dari pendapatan daerah yang
Pada tahun 2017 kontribusi PBB- realisasinya tidak tercapai sehingga
P2 kabupaten Magetan secara keseluruhan meningkatkan kontribusi dari PBB-P2.
kriterianya yaitu sangat kurang Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah
berkontribusi. Berdasarkan kategorinya Polii (2014) menuliskan jika rumus
untuk perkotaan dan perdesaan kriterianya pertumbuhan pendapatan asli daerah yaitu
yaitu sangat kurang dikarenakan realisasi sebagai berikut:
dari kategori pajak lainnya pendapatannya
lebih tinggi dari PBB-P2 seperti realisasi

x 100%

Tabel 7. Pertumbuhan PAD Tahun 2014-2018


Tahun Realisasi (t) Realisasi (t-1) Presentase Kriteria
2014 Rp141.162.943.324 Rp87.859.707.871,- 60,66% Cukup berhasil
2015 Rp164.564.899.426, Rp141.162.943.324,- 16,57% Tidak berhasil
2016 Rp165.615.614.256 Rp164.564. 899.426,- 0,63% Tidak berhasil
2017 Rp212.686.220.638, Rp165.615.614.256,- 28,49% Tidak berhasil
2018 Rp197.007.308.735, Rp212.686.220.638,- -7,42% Tidak berhasil
Sumber : BPPKAD, 2013-2018
Pendapatan Asli Daerah ialah pengelolaan kekayaan milik daerah
perolehan yang didapatkan daerah dari yang telah di pisahkan serta PAD yang
beberapa keuangan yang ada di daerah sah.
tersebut dipungut berlandaskan pada Berdasarkan pada perhitungan
perundang-undangan yang berlaku. PAD yang telah dilakukan diatas pada tahun
ialah hak daerah yang telah diakui sebagai 2014-2018, pertumbuhan pendapatan
penambahan dari nilai kekayaan yang di kabupaten Magetan mengalami
bersih pada periode anggaran tertentu fluktuasi. Pada tahun 2014
Mustoffa (2018). Wulandari & Iryanie pertumbuhan pendapatan asli daerah
(2017) Pendapatan Asli Daerah ialah salah kabupaten Magetan yaitu dengan
satu komponen APBD yang di dalam PAD kriteria yaitu cukup berhasil. Kriteria
dapat terlihat jika suatu daerah bisa yang cukup berhasil dikarenakan
menggali PAD baik yang berasal dari pajak PBB-P2 yang menjadi pajak daerah
daerah serta retribusi daerah serta hasil dari ditahun yang pertama sehingga hasil
55 |JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 24429449 Vol.7. No.2 (2019) 45-58
p-ISSN 2337-4721

dari PAD meningkat. Tahun 2015 tahunnya, hal ini dikarenakan


pertumbuhan pendaptan asli daerah penerimaan PBB-P2 dibandingkan
kabupaten Magetan kriterianya yaitu tidak dengan PAD sangatlah kecil, selain itu
berhasil, presentase ini menurun dari tahun rendahnya tingkat kontribusi PBB-P2
2014 karena target yang ditentukan juga disebabkan karena adanya beberapa
meningkat dari tahun sebelumnya sehingga faktor seperti belum diadakan
realisasinya tidak jauh dari target yang pembaruan atau pemutakhiran objek
ditentukan. pajak dan kurang sadarnnya wajib
Tahun 2016 pertumbuhan pajak PBB-P2 yang berada di luar
pendapatan asli daerah kriterianya yaitu kabupaten Magetan. Pertumbuhan
tidak berhasil, dikarenakan presentase pada pendapatan asli daerah dikabupaten
tahun ini menurun dari tahun sebelumnya Magetan kriterianya yaitu tergolong
karena adanya beberapa kendala dalam tidak berhasil. Faktor yang
pemungutan pendapatan daerah seperti menyebabkan pertumbuhan PAD tidak
tidak tercapainya target yang telah maksimal yaitu seperti tidak
ditentukan. Pada tahun 2017 pertumbuhan tercapainya target yang ditentukan dan
pendapatan asli daerah kriterianya yaitu menurunnya jumlah pendapatan setiap
tidak berhasil. Kriteria yang tidak berhasil tahunnya.
ini dikarenakan pada tahun ini
presentasenya naik dari tahun sebelumnya, Berdasarkan hasil penelitian
kenaikan presentase ini karena banyaknya yang telah dilakukan, dapat disarankan
target yang tercapai dengan realisasi yang jika BPPKAD Kabupaten Magetan
cukup tinggi seperti pajak daerah, retribusi dapat mempertahankan serta mencapai
perizinan tertentu dan hasil pengelolaan target penerimaan PBB-P2 yang telah
kekayaan daerah yang dipisahkan. Tahun ditargetkan di tahun-tahun selanjutnya.
2018 pertumbuhan pendapatan asli daerah Untuk meningkatkan kontribusi PBB-
kabupaten Magetan kriterianya tidak P2 terhadap PAD diharapkan
berhasil, hal ini disebabkan karena adanya BPPKAD Kabupaten Magetan
beberapa pendapatan daerah yang targetnya meningkatkan target dari penerimaan
tidak tercapai seperti hasil retribusi daerah PBB-P2 di kabupaten Magetan
dan retribusi perizinan tertentu, hal tersebut berdasarkan pada potensinya melalui
dikarenakan karena kurang sadarnya wajib pendataan ulang atau pemutakhiran
pajak dalam membayarkan pajak. mengenai PBB-P2 yang ada di
kabupaten Magetan.
KESIMPULAN DAN SARAN Pada pertumbuhan PAD
Berdasarkan pada pembahasan diharapkan BPPKAD kabupaten
yang telah dilakukan sebelumnya maka Magetan meningkatkan targetnya agar
dapat disimpulkan jika efektivitas dan tercapai realisasi yang maksimal
kontribsi PBB-P2 serta Pertumbuhan PAD dengan meningkatkan kesadaran dari
di kabupaten Magetan sebagai berikut: wajib pajak atau dengan subjek dari
Pendapatan dari PBB-P2 di pendapatan. Untuk Peneliti
kabupaten Magetan pada tahun 2014-2018 selanjutnya diharapkan jika
kriterianya sangat efektif, hal ini melakukan penelitian sejenis ini untuk
dikarenakan penerimaan PBB-P2 selalu menambah variabel dari jenis pajak
melampaui target yang ditentukan. daerah dan menambah waktu dalam
Kontribusi penerimaan PBB-PP2 terhadap penelitian agar. Dengan menambah
pendapatan asli daerah kabupaten Magetan variabel dan waktu dalam penelitian
tergolong sangat kurang pada setiap diharapkan dapat meningkatkan
56 |JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 24429449 Vol.7. No.2 (2019) 45-58
p-ISSN 2337-4721

keakuratan hasil yang dicapai dalam Pradana, F., Musadieq, M. A, &


penelitian Zahro. 2016. Analisis Kontribusi
Pendapatan Bagi Hasi Pajak
DAFTAR PUSTAKA Kendaraan Bermotor Dan Bea
Adelina, R. 2013. Analisis Efektivitas dan Balik Nama Kendaraan untuk
Kontribusi Penerimaan Pajak Bumi Dana Pembangunan Daerah
dan Bangunan (PBB) Terhadap Kota Malang Periode 2010-2014.
Pendapatan Asli Daerah di (online),(http://perpajakan.stud
Kabupaten Gresik. Jurnal Akuntansi, entjournal.ub.ac.id/index.php/p
1(2) 1–20. erpajakan/article/view/264,
Fitra, Z., Putro, T. S.,& Farida, L. 2017. diunduh 30 Maret 20190
Penerimaan PBB-P2 Serta Prathiwi, I. A. M. A., Herawati, N. T.,
Kontribusinya Terhadap Pendapatan & Sulindawati, N. l. G. E. 2015.
Asli Daerah. Jurnal Ilmu Administrasi Analisis Strategi Penerimaan
Negara, 14(3), 334–341. Pajak Bumi Dan Bangunan
Harefa, M. 2016. Kendala Implementasi Pedesaan Dan Perkotaan (PBB-
Dan Efektivitas Pemungutan Pajak P2) Serta Efektivitas
PBB-P2 Oleh Pemerintah Kota Penerimaannya Di Pemerintah
Makassar. Jurnal Ekonomi Dan Kota Denpasar Tahun 2013-2014.
Kebijakan Publik, 7(1), 67–82. E-Journal S1 Ak, 3(1), 1–20.
Kesek, Feisly. 2013. Efektifitas dan Sitompul, M. & Lubis, A.A.2013.
kontribusi Penerimaan Pajak Parkir Analisis Sumber-sumber
terhadap Pendapatan Asli Asli Pendapatan Asli Daerah sebagai
Daerah Kota Manado.. (online). Modal Pembangunan, (online),
(http://ejournal.unsrat.ac.id/index.p http://ojs.uma.ac.id/index.php/
hp/emba/article/view/3400. jppuma/article/view/547,
diunduh 28 Maret 2019) diunduh 12 Maret 2019.
Lubis, P. K. B., & Saragih, F. 2017. An Utiarahman, N. R., Walewangko, E.
Effectiveness Analysis of Land and N., & Siwu, H. F. D. 2016.
Building Tax Revenue of the Regional Analisis Efektivitas Dan
Revenue Office of Medan. The 7th Kontribusi Penerimaan Pajak
Annual International Conference (AIC)
Bumi Dan Bangunan Perdesaan
Syiah, (32), 200–206.
Perkotaan (Pbb-P2) Terhadap
Mahmudi. 2016. Akuntansi Sektor Publik.
Pendapatan Asli Daerah (Pad)
Yogyakarta: UII Press.
Kota Tomohon. Jurnal Berkala
Mardiasmo, 2009. Akuntansi Sektor Publik.
Ilmiah Efisiensi, 16(2), 267–277.
Yogyakarta: Andi Ofiset
Wardani, F., & Fadhlia, W. 2017.
Mulyasa. 2014. Manajemen Berbasis Sekolah.
Analisis Efektivitas Penerimaan
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Pajak Bumi dan Bangunan
Mustoffa, A. F. 2018. Kontribusi dan
Perdesaan dan Perkotaan dan
efektifitas pajak daerah kabupaten
Kontribusinya terhadap
ponorogo. ASSETS Jurnal Akuntansi
Pendapatan Asli Daerah di
Dan Pendidikan, 7(1), 1–14.
Kabupaten Aceh Besar. Jurnal
Polii, S. O. 2014. Analisis Efektivitas dan Ilmiah Mahasiswa Ekonomi
Pertumbuhan Peneriman Pajak Bumi Akuntansi Unsyiah, 2(3), 10–17.
dan Bangunan Serta Kontribusinya Retrieved from
Terhadap Pendapatan Asli Daerah di https://www.neliti.com/publica
Kota Manaado. Jurnal EMBA, 2(4), tions/188014/analisis-
751–761. efektivitas-penerimaan-pajak-
57 |JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro
e-ISSN 24429449 Vol.7. No.2 (2019) 45-58
p-ISSN 2337-4721

bumi-dan-bangunan-perdesaan-dan- Wulandari, P. A. & Iryanie, E. 2017.


perkotaan Pajak Daerah dalam
Wicaksono, G., & Pamungkas, T. S. 2017. Pendapatan Asli Daerah.
Analisis Efektivitas Dan Kontribusi Yogyakarta: Deepublish.
Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Yuliartini, P. I., & Supadmi, N. L.
Dan Perkotaan (PBB-P2) Terhadap 2015. Efektivitas Pemungutan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pajak Hotel Dan Restoran Pada
Kabupaten Jember. Jurnal STIE Pemerintah Daerah Kota
Semaraang, 9(1), 81–89. Denpasar. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, 10(2), 489–
502.

58 |JURNAL PROMOSI
Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro

Anda mungkin juga menyukai