Anda di halaman 1dari 18

Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kota Kupang


Periode Tahun 2017-2021

Jougogo Abdullah, Indah Zakiyah


Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Kupang, Kupang, Indonesia
Email: indahzakiyah82@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan Pemerintah kota Kupang pada
Tahun anggaran 2017-2021. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan
keuangan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah periode tahun 2017-2021. Teknik
pengumpulan data yang digunakan ialah studi pustaka dan studi lapangan. Teknik analisis data
yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan menghitung rasio derajat desentralisasi,
rasio ketergantungan, rasio kemandirian, rasio efektifitas, rasio efesiensi, rasio pertumbuhan
dan belanja dari laporan keuangan realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah
Pemerintah kota kupang dengan membuat tabel mengukur peringkat kinerja.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum kinerja keuangan pemerintah kota
Kupang kurang baik dalam mengelola Anggaran pendapatan dan belanja daerahnya. Hal
tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan rasio derajat desentralisasi di kategorikan kurang
dikarenakan rata-rata desentralisasinya sebesar 17 persen, rasio ketergantungan keuangan
daerah dikategorikan sangat tinggi dikarenakan rata-rata ketergantungan sebesar 76 persen,
rasio kemandirian keuangan daerah dikategorikan rendah sekali dikarenakan rata-rata
kemandiriannya sebesar 23 persen, rasio efektivitas dikategorikan sangat efektif dikarenakan
rata-rata efektivitasnya diatas 90 persen yaitu sebesar 97 persen, rasio efesiensi dikategorikan
kurang efesien dikarenakan rata-rata efesiensinya sebesar 36 persen, dan rasio pertumbuhan
pendapatan dan belanja dikategorikan bergerak secara negatif dikarenakan rata-rata
pertumbuhan pendapatan dan belanjanya sebesar -3 dan -4.

Kata Kunci: kinerja keuangan, laporan keuangan daerah, rasio derajat desentralisasi, rasio
ketergantungan, rasio kemandirian, rasio efektivitas, rasio efesiensi, rasio
pertumbuhan pendapatan dan belanja.

Abstract
This study aims to determine the financial performance of the Kupang city goverment in
the 2017-2021. The type of research is quantitative research. The data used in this study is
the financial report of the realization of the regional income and expenditure budget for the
period 2017-2021. Data collection techniques used are library research and field studies. The
data analysis technique used is descriptive statistics by calculating the degree of
decentralization ratio, dependency ratio, effectiveness ratio, effeciency ratio, income and
expenditure growth ratio from the financial statem ents of the realization of the local
government’s revenue and expenditure budget by making a table measuring performance
rantings.
The results of the study indicate that in general the performance of the Kupang city
government is not good in managing its regional revenue and expenditure budget. This can be
seen from the results of calculation of the degree of decentralization ratio in the category of

Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 602


Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

less because the average decentralization is 17 percent, the regional financial dependence
ratio is categorized as very high because the average dendency is 76 percent, the ratio of
regional financial independence is categorized very low because the avarage independence is
categorized very low because the avarage independence is 23 percent, the effectiveness ratio
is categorized asvery effective because the average effectiveness is above 90 percent which is
97 percent, the efficiency ratiois categorized as less efficient because the average efficiency is
30 percent, and the income and expenditure growth ratio is categorized as moving negatively
bacause the average income growth -3 and -4.

Keywords: Financial performance, regional financial statements, degree of decentralization


ratio, dependency ratio, independence ratio, effectiveness ratio, efficiency ratio,
income and expenditure growth ratio.

Pendahuluan maupun juga penerimaan daerah terdiri


dari:
Berdasarkan Undang-undnag No. 9 Tahun
2015 Pasal 1 angka 5 memberikan definisi 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
otonomi daerah adalah hak, wewenang, meliputi: pajak daerah, retribusi daerah,
dan kewajiban daerah. otonomi untuk hasil pengelolaan kekayaan yang
mengatur dan mengurus sendiri urusan dimiliki daerah dan PAD lainnya yang
pemerintahan dan kepentingan sah berasal dari lain-lain milik
masyarakat setempat sesuai dengan PEMDA;
peraturan perundang-undangan yang 2. Dana bagi hasil meliputi dana bagi hasil
berlaku. atas pajak dan sumberdaya alam;
3. Dana alokasi umum; dan
Berdasarkan laporan keuangan realisasi 4. Dana alokasi khusus.
pendapatan dan belanja daerah Kota
Kupang dari Tahun 2017-2021 di atas Pengelolaan keuangan daerah sangat besar
menunjukkan bahwa kinerja keuangan pengaruhnya terhadap nasip suatu daerah
pemerintah kota kupang kurang maksimal. karena mampu berkembang atau tidaknya
Hal tersebut di pengaruhi oleh jumlah suatu daerah tergantung pada cara
realisasi pendapatan daerah kota kupang pengelolaan keuangannya. Pengelolaan
pada tahun 2020 tidak mampu untuk keuangan yang baik akan menunjukan
membiayai belanja daerahnya (defisit). kinerja pemerintahan yang baik pula.

Kemendagri No. 21 Tahun 2011 Kinerja dari sebuah pemerintahan


Angggaran Pendapatan dan Belanja menunjukan bagaimana pelaksanaan dari
Daerah (APBD) merupakan bagian otonomi daerah tersebut berjalan,
rencana keuangan tahunan pemerintah sehingga hal tersebut sangat penting untuk
daerah di Indonesia yang disetujui oleh dilihat dan diukur. Kinerja adalah
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu
(DPRD) serta ditetapkan dengan peraturan kegiatan/program/kebijakan dalam
daerah. mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan
visi organisasi. Indikator kinerja adalah
Berdasarkan Undang-undang No. 23 tahun ukuran kuantitatif dan kualitatif yang
2014 pasal 157 sumber pendapatan menggambarkan tingkat pencapaian suatu
sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan,

Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 603


Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

dengan memperhitungkan indikator mengelola secara mandiri dan


masukan (input), keluaran (output), hasil, memanfaatkan sejumlah sumber daya
manfaat dan dampak. yang dimilikinya. Kinerja dari sebuah
pemerintahan menunjukkan bagaimana
Sujarweni (2017) menyatakan bahwa pelaksanaan dari otonomi daerah tersebut
kinerja merupkan hasil dari evaluasi berjalan, sehingga hal tersebut sangat
terhadap pekerjaan yang telah selesai penting untuk dilihat dan diukur. Karena
dilakukan, hasil pekerjaan tersebut keberhasilan dari suatu pemerintahan
dibandingkan dengan kriteria yang telah dapat dilihat dengan berbagai ukuran
ditetapkan bersama. Setiap pekerjaan yang kinerja yang telah dicapainya. Kinerja
telah selesai dilakukan perlu dilakukan itu sendiri merupakan gambaran mengenai
penilaian/pengukuran secara periodik. tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan
atau program dalam mewujudkan sasaran,
Pengukuran kinerja keuangan dapat
tujuan, misi dan visi pemerintah.
dilakukan dengan menggunakan laporan
keuangan sebagai dasar untuk melakukan Pemerintah kota Kupang merupakan salah
pengukuran kinerja. Pengukuran tersebut satu wilayah yang berada di Provinsi Nusa
dapat menggunakan sistem penilaian Tenggara Timur dengan wilayah yang
(rating) yang relevan. cukup luas yang padat penduduknya
dengan mata pencaharian yang beraneka
Untuk mengetahui seberapa baik dan
ragam. Sebagai pilar otonomi daerah kota
besarnya pengelolaan anggaran
Kupang sangat membutuhkan pendanaan
pendapatan dan belanja daerah maka perlu
yang seimbang untuk menjalankan peran
dilakukan analisis kinerja keuangan.
yang lebih konkrit dalam membangun
Analisis kinerja keuangan ini sanggat
daerahnya. (BPS, 2021).
penting karena dapat dijadikan pedoman
untuk perbaikan kinerja keuangan dimasa Berdasarkan uraian di atas maka penulis
yang akan datang, menunjukan pencapaian tertarik untuk melakukan penelitian
target kinerja keuangan yang ditetapkan, dengan judul Analisis Kinerja Keuangan
mengevaluasi kinerja keuangan, membantu Pada Pemerintah Kota Kupang Periode
mengungkapkan dan memecahkan Tahun 2017–2021.
masalah yang ada.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu
Analisis kinerja keuangan dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis
dengan cara membandingkan hasil yang kinerja keuangan Pemerintah kota Kupang
dicapai dari satu periode dengan periode berdasarkan laporan keuangan pada Tahun
yang lain. Dalam hal ini, rasio yang anggaran 2017-2021.
digunakan penulis pada Kantor Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Nusa Kajian Teori
Tenggara Timur yaitu rasio kemandirian
keuangan. Rasio ini digunakan untuk Analisis Laporan Keuangan
memberikan gambaran informasi kinerja
keuangan selama kurun waktu 4 tahun Kasmir (2011) menyatakan bahwa agar
terakhir (tahun 2017-2021). laporan keuanga menjadi lebih berarti
sehingga dapat dipahami dan dimengerti
Sama halnya dengan daerah-daerah lain di oleh berbagai pihak, perlu dilakukan
Indonesia, Kota Kupang juga ikut analisis laporan keuangan. Bagi pihak
melaksanakan otonomi daerah dengan pemilik dan manajemen, tujuan utama

Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 604


Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

analisis laporan keuangan agar dapat c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan


mengetahui posisi keuangan perusahaan yang di miliki;
saat ini. Dengan mengetahui posisi d. Untuk mengetahui langkah-langkah
keuangan, setelah dilakukan analisis perbaikan apa saja yang perlu dilakukan
laporan keuangan secara mendalam, akan ke depan yang berkaitan dengan posisi
terlihat apakah perusahaan dapat mencapai keuangan saat ini;
target yang telah direncanakan sebelumnya e. Untuk melakukan penilaian kinerja
atau tidak. manajemen kedepan apakah perlu
penyerangan atau tidak karena sudah
Pada akhirnya bagi pihak pemilik dan dianggap berhasil atau gagal;
manajemen, dengan mengetahui posisi f. Dapat juga digunakan sebagai
keuangan dapat merencanakan dan pembanding dengan perusahaan sejenis
mengambil keputusan yang tepat tentang tentang hasil yang mereka capai.
apa yang harus dilakukan kedepanya.
Perencanaan kedepan dengan cara Kasmir (2012) dalam praktiknya terdapat
menutupi kelemahan yang ada, dua macam metode analisis laporan
mempertahankan posisi yang sesuwai keuangan yang bisa dipakai yaitu sebagai
dengan yang diinginkan dan berupaya berikut:
untuk meningkatkan lagi kekuatan yang
sudah diperolehnya selama ini. a. Analisis vertikal (statis)

Analisis laporan keuangan perlu dilakukan Analisis vertikal merupakan analisis yang
secara cermat dengan menggunakan dilakukan terhadap hanya satu periode
metode dan analisis yang tepat pula. laporan keuangan saja. analisis dilakukan
Kesalahan dalam melakukan angka atau antara pos-pos yang ada, dalam satu
rumus akan berakibat pada tidak akuratnya periode. Informasi yang diperoleh hanya
hasil yang hendak dicapai. Kemudian hasil untuk satu periode saja dan tidak diketahui
perhitungan tersebut dianalisis dan perkembagan perusahaan dari periode
diinterpresentasikan sehingga diketahui yang lain.
posisi keuangan yang sesungguhnya.
b. Analisis horizontal (dinamis)
Kesemuanya ini harus dilakukan secara
teliti, mendalam dan jujur. Analisis horizontal merupakan analisis
yang dilakukan dengan membandingkan
Kasmir (2016) menyatakan bahwa ada
laporan keuangan beberapa periode. Dari
beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai
hasil analisis ini akan terlihat perkembagan
pihak dengan adanya analisis laporan
perusahaan dari periode yang lain.
keuangan. Secara umum dikatakan bahwa
tujuan dan manfaat analisis laporan Kasmir (2012) menyatakan bahwa metode
keuangan adalah: yang digunakan untuk menganalisis
laporan keuangan terdapat beberapa jenis
a. Untuk mengetahui posisi keuangan
teknik analisis laporan keuangan yang
perusahaan dalam suatu periode
dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
tertentu, baik harta, kewajiban, modal,
maupun hasil usaha yang telah dicapai a. Analisis perbandingan antara laporan
untuk beberapa periode; keuangan merupakan analisis yang
b. Untuk mengetahui kelemahan- dilakukan dengan membandingan
kelemahan apa saja yang menjadi laporan keuangan yang dimana laporan
kekurangan perusahaan; ini lebih dari satu periode. Artinya
Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 605
Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

minimal dua periode atau lebih. Dari pos-pos antara laporan keuangan neraca
analisis ini dapat diketahui perubahan- dan laba rugi;
perubahan yang terjadi. Perubahan yang g. Analisis kredit merupakan analisis yang
terjadi dapat berupa kenaikan atau digunakan untuk menilai layak dan
penurunan dari masing-masing tidaknya suatu kredit diluncurkan oleh
komponen analisis. Dari perubahan ini lembaga keuangan seperti Bank. Dalam
terlihat masing-masing kemajuan atau analisis ini digunakan beberapa cara alat
kegagalan dalam mencapai target yang analisis yang digunakan. Kemudian
telah ditetapkan sebelumnya; analisis juga digunakan untuk
meningkat penjualan kredit;
Kasmir (2012) menyatakan secara h. Analisis laba kotor digunakan untuk
umum dari hasil analisis ini akan mengetahui jumlah laba kotor dari
terlihat antara lain: periode. Kemudian untuk mengetahui
sebab-sebab berubahnya laba kotor
1. Angka-angka dalam rupiah;
tersebut antara periode;
2. Angka-angka dalam perusahaan;
i. Analisis titik pulang pokok atau titik
3. Kenaikan atau penurunan jumlah
impas (break even point) digunakan
rupiah;dan
untuk mengetahui pada kondisi
4. Kenaikan atau penurunan baik
beberapa penjualan atau produk
dalam rupiah maupun dalam
dilakukan dan prusahaan tidak
presentase.
mengalami kerugian. Kegunaan
b. Analisis trend atau tendensi merupakan
analisis ini adalah untuk menetukan
analisis laporan keuangan yang
jumlah keuntungan pada berbagai
biasanya dinyatakan dalam presentase
tingkat penjualan.
dari periode ke priode yang akan
datang;
Analisis Kinerja Keuangan
c. Analisis presentse per komponen
merupakan analisis yang dilakukan Sujarweni (2017) menyatakan bahwa
untuk mengetahui presentase investasi kinerja merupakan hasil dari evaluasi
terhadap masing-masing komponen terhadap pekerjaan yang telah selesai
yang ada dalam laporan keuangan; dilakukan, hasil pekerjaan tersebut
d. Analisis sumber dan penggunaan dana dibandingkan dengan kriteria yang telah
dilakukan untuk mengetahui sumber- ditetapkan bersama. Setiap pekerjaan yang
sumber dana perusahaan serta pengguna telah selesai dilakukan perlu dilakukan
dana dalam satu periode. Juga untuk penilaian atau pengukuran secara periodik.
mengetahui jumlah modal kerja dan
sebab-sebab berubahnya modal kerja Pengukuran kinerja keuangan dapat
perusahaan dalam satu periode; dilakukan dengan mengunakan laporan
e. Analisis sumber dan pengawasan kas keuangan sebagai dasar untuk melakukan
digunakan untuk mengetahui sumber pengukuran kinerja. Pengukuran tersebut
pengguna uang kas dalam suatu dapat mengunakan sistem penilaian
periode. Kemudian untuk mengetahui (ranting) yang relevan. Ranting tersebut
sebeb-sebab berubahnya jumlah uang harus mudah di gunakan sesuai dengan
kas; yang akan diukur dan mencerminkan hal-
f. Analisis rasio digunakan untuk hal yang memang menentukan kinerja.
mengetahui hubunggan pos-pos yang Pengukuran kinerja keuangan juga berarti
ada dalam satu laporan keuangan atau membandingkan antara standar yang telah

Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 606


Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

ditetapkan (misalnya berdasarkan pendapatan dan biaya akan menentukan


peraturan mentri keuangan) dengan kinerja jumlah pendapatan maupun laba yang
keuangan yang ada dalam perusahaan. di hasilkan;
Pengukuran kinerja keuangan bersifat b. Menghitung. Dengan menggunakan
kuantitatif dengan berdasarkan pada barbagai metode teknis analisis
laporan keuangan. dilakukan perhitungan-perhitungan baik
metode perbandingan, presentase
Adapun manfaat dari pengukuran kinerja perkomponen, analisis rasio keuangan
adalah sebagai berikut: dan lain-lain. Dengan metode teknik
a. Untuk mengukur presentase yang telah apa yang digunakan dalam perhitungan
diperoleh suatu organisasi secara sanggat bergantung pada tujuan
keseluruhan dalam suatu priode analisis;
tertentu, pengukuran ini mencerminkan c. Membandingankan Atau Mengukur
tingkat keberhasilan pelaksanaan guna mengetahui kondisi hasil
kegiatannya; perhitungan tersebut apakah sangat
b. Untuk menilai pencapaian per baik, baik, sedang, kurang baik dan
depertemen dalam memberikan seterusnya;
konstribusi dalam prusahaan secara d. Menginterprestasi merupakan inti dari
keseluruhan; proses analisis sebagai perpaduan
c. Sebagai dasar penentuan strategi antara hasil perbandingan atau
perusahaan untuk masa yang akan pengukuran dengan kaidah teoritis
datang; yang berlaku. Hasil interprestasi
d. Untuk memberikan petunjuk dalam mencerminkan keberhasilan maupun
pembuatan keputusan dan kegiatan permasalahan apa yang dicapai
organisasi pada umumnya dan devisi perusahaan dalam pengelola keuangan;
atau bagian organisasi pada dan
kususnya;dan e. Solusi. Dengan memahami problem
e. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahan
penanaman modal agar dapat akan menemukan solusi yang tepat.
meningkatkan efesiensi dan
produktivitas perusahaan. Sujarweni (2017) menyatakam bahwa
analisis laporan keuangan adalah suatu
Jumingan (2014) menyatakan bahwa proses dalam membantu menganalisis atau
analisis kinerja keuangan atau analisis mengevaluasi keadaan prusahaan, hasil-
keuangan daerah menyangkut riview data, hasil operasi perusahaan masa lalu dan
mengukur, menginterpresentasi dan masa depan, adapun tujuan analisis laporan
memberi solusi terhadap keuangan daerah keuangan adalah untuk menilai kinerja
pada suatu periode tertentu. Dengan yang dicapai perusahaan selama ini dan
demikian prosedur analisis meliputi mengestimasi kinerja perusahaan masa
tahapan sebagai berikut: mendatang. Analisis laporan keuangan
a. Review data laporan. Aktivitas juga dapat melihat pertumbuhan kinerja
penyesuaian data laporan keuangan keuangan dari tahun ke tahun.
terhadap berbagai hal baik sifat atau
jenis perusahaan yang melaporkan Hery (2014) menyatakan bahwa analisis
maupun sistem akuntansi yang berlaku. rasio merupakan salah satu alat analisis
Sistem akuntansi yang di terapkan keuangan yang paling populer dan banyak
dalam memberikan pengakuan terhadap digunakan. Meskipun perhitungan rasio

Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 607


Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

hanyalah merupakan operasi aritmatika didalamnya segala bentuk kekayaan yang


sederhana, namun hasilnya memerlukan berhubungan dengan hak dan kewajiban
interprestasi yang tidak mudah. tersebut". Hak dan kewajiban daerah
tesebut perlu dikelola dalam suatu sistem
Sujarweni (2017) menyatakan bahwa pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan
dengan menggunakan metode analisis keuangan daerah merupakan subsistem
berupa rasio ini akan dapat menjelaskan dari sistem pengelolaan keuangan negara
atau memberikan gambaran tentang baik dan merupakan elemen pokok dalam
atau buruknya keadaan atau posisi penyelenggaraan pemerintah daerah.
keuangan suatu perusahaan. Tujuan
melakukan analisis rasio keuangan adalah Suatu daerah yang otonomi harus
untuk membantu perusahaan dalam mempunyai kemampuan keuangan dalam
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan menyelenggarakan pemerintahan. Daerah
keuangan perusahaan, menilai kinerja yang telah mandiri ditandai dengan
laporan keuangan perusahaan dalam berkurang ketergantungan keuangan
memperdaya seluruh sumberdaya yang ada terhadap pusat. Dengan demikian tujuan
untuk mencapai target yang telah otonomi daerah bisa terlaksana sesuai
ditetapkan oleh perusahaan. Berdasarkan dengan yang diharapkan. Menurut
uraian dan definisi yang dikemukakan para Undang-undang No. 23 Tahun 2014
ahli maka dapat ditarik suatu kesimpulan desentralisasi adalah penyerahan urusan
bahwa yang di maksud dengan analisis pemerintahan oleh pemerintah pusat
kinerja keuangan adalah proses kepada daerah otonomi berdasarkan asas
menghitung, mengdeskripsikan, dan Otonomi.
memberi solusi terhadap hasil kerja yang
dicapai suatu instansi pada periode Mahmudi (2010) terdapat enam rasio yang
tertentu. dapat digunakan untuk menganalisis
kemampuan keuangan daerah yang
Keuangan Daerah disajikan dalam laporan realisasi anggaran
yaitu:
Dalam arti sempit, keuangan daerah yakni
terbatas pada hal-hal yang berkaitan 1. Rasio Derajat Desentralisasi
dengan APBD. Oleh sebab itu keuangan
daerah identik dengan APBD. Mamesah, Mahmudi (2010) menyatakan bahwa
Halim (2004) menyatakan bahwa derajat desentralisasi dilihat dari
keuangan daerah dapat diartikan sebagai perbandingan antara pendapatan asli
"semua hak dan kewajiban pemerintah daerah (PAD) dengan total pendapatan
yang dapat dinilai dengan uang, demikian daerah (TPD).
pula segala sesuatu baik berupa uang
maupun barang yang dapat dijadikan Derajat desentralisasi dihitung
kekayaan daerah yang lebih tinggi serta berdasarkan perbandingan antara
pihak-pihak lain sesuai peraturan jumlah pendapatan asli daerah dengan total
perundangan yang berlaku". penerimaan daerah. Rasio ini
menunjukkan derajat kontribusi PAD
Berdasarkan PP No. 58 Tahun 2005, terhadap total penerimaan daerah.
"keuangan daerah adalah semua hak dan Semakin tinggi kontribusi PAD maka
kewajiban daerah dalam rangka semakin tinggi kemampuan pemerintah
penyelenggaraan pemerintah daerah yang daerah dalam menyelenggarakan
dapat dinilai dengan uang termasuk desentralisasi.

Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 608


Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

Bisma (2010) menyatakan bahwa tingkat Mahmudi (2010) menyatakan bahwa rasio
desentralisasi fiskal adalah ukuran untuk kemandirian keuangan daerah dihitung
menunjukkan tingkat kewenangan dan dengan cara membandingkan jumlah
tanggung jawab yang diberikan penerimaan Pendapatan Asli Daerah
pemerintah pusat kepada pemerintah dibagi dengan jumah pendapatan
daerah untuk melaksanakan pembangunan. transfer dari pemerintah pusat dan
Provinsi serta pinjaman daerah.
Berdasarkan beberapa pendapat menurut Semakin tinggi angka rasio ini
para ahli di atas, maka dapat disimpulkan menunjukkan pemerintah daerah semakin
bahwa derajat desentralisasi fiskal adalah tinggi kemandirian keuangan daerahnya.
kemampuan pemerintah daerah dalam
rangka meningkatkan Pendapatan Asli Bisma (2010) menyatakan bahwa tingkat
Daerah (PAD) guna membiayai kemandirian keuangan daerah adalah
pembangunan. ukuran yang menunjukkan kemampuan
keuangan pemerintah daerah dalam
2. Rasio Ketergantungan Keuangan membiayai sendiri kegiatan pemerintahan,
Daerah pembangunan dan pelayanan kepada
masyarakat, yang diukur dengan rasio
Mahmudi (2010) menyatakan bahwa
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap
dalam pelaksanaan otonomi daerah
jumlah bantuan pemerintah pusat dan
Pemda diharapkan bisa menggali
pinjaman.
potensi yang ada di daerah tersebut guna
meningkatkan pendapatan asli daerah, Secara konsepsional pola hubungan antara
sehingga ketergantungan keuangan pemerintah pusat dengan pemerintah
terhadap pemerintah pusat bisa berkurang. daerah harus dilakukan sesuai dengan
Rasio ketergantungan keuangan daerah kemampuan keuangan daerah dalam
dihitung dengan cara membandingkan membiayai pelaksanaan pemerintahan dan
jumlah pendapatan transfer yang diterima pembangunan. Paul Hersey dan Kenneth
oleh penerimaan daerah dengan total Blanchard dalam Halim (2004)
penerimaan daerah. Semakin tinggi rasio memperkenalkan empat macam pola
ini maka semakin besar tingkat hubungan situasional yang dapat
ketergantungan pemerintah daerah digunakan dalam pelaksanaan otonomi
terhadap penerimaan pusat dan/atau daerah yaitu:
pemerintah Provinsi.
a) Pola hubungan instruktif, peranan
3. Rasio Kemandirian Keuangan Daerah pemerintah pusat lebih dominan dari
pada kemandirian pemerintah daerah.
Keberhasilan kemampuan keuangan
(Daerah yang tidak mampu
daerah dalam melaksanakan otonomi
melaksanakan otonomi daerah);
daerah salah satunya dilihat dari
kemandirian keuangan daerah tersebut. b) Pola hubungan konsultatif, campur
Suatu daerah yang sudah mandiri dalam tangan pemerintah pusat sudah mulai
aspek keuangan diharapkan bisa berkurang, karena daerah dianggap
melaksanakan pembangunan dan sedikit lebih mampu melaksanakan
pelayanan kepada masyarakat tanpa otonomi daerah;
mengharapkan transfer dana dari
pemerintah pusat. c) Pola hubungan partisipatif, peranan
pemerintah pusat semakin berkurang,

Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 609


Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

mengingat daerah yang bersangkutan pendapatan daerah sesuai dengan apa yang
tingkat kemandiriannya mendekati telah di rencanakan atau yang dianggarkan.
mampu melaksanakan urusan otonomi;
dan Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya
suatu organisasi mencapai tujuannya.
d) Pola hubungan delegatif, campur Apabila suatu organisasi berhasil
tangan pemerintah pusat sudah tidak mencapai tujuan, maka organisasi tersebut
ada karena daerah telah benar-benar dikatakan telah berjalan dengan efektif.
mampu dan mandiri dalam
melaksanakan urusan otonomi daerah. 5. Rasio Efisiensi

4. Rasio Efektivitas Dalam menjalankan roda pemerintahan,


pemerintah dituntut untuk bisa
Keberhasilan suatu pemerintah daerah melaksanakan setiap kegiatan dengan
dalam melaksanakan roda pemerintahan, efisien. Untuk mengetahui suatu kegiatan
salah satunya bisa diukur dengan pemerintah apakah sudah terlaksana
efektivitas pelaksanaan anggaran tersebut. dengan efisien atau tidak, maka bisa
Hal tersebut bisa diketahui dengan dilihat dari rasio efisiensi. Mardiasmo
mengukur rasio efektivitas. Bisma (2010) (2004) menyatakan bahwa efisiensi diukur
menuliskan tentang tujuan pengukuran dengan rasio antara output dengan input.
efektivitas: “Pengukuran tingkat Semakin besar output dibanding input
efektivitas ini untuk mengetahui berhasil maka semakin tinggi tingkat efisiensi suatu
tidaknya pencapaian tujuan anggaran yang organisasi.
memerlukan data-data realisasi pendapatan
dan target pendapatan” Pengertian 6. Rasio Pertumbuhan
efektivitas sebagaimana dikemukakan
Kasmir (2013) menyatakan bahwa
oleh Mardiasmo (2004).
rasio pertumbuhan (growth ratio)
Mahmudi (2015) menyatakan bahwa rasio merupakan rasio yang menggambarkan
efektivitas PAD menunjukan kemampuan kemampuan perusahaan mempertahankan
pemerintah daerah dalam memobilisasi posisi ekonominya di tengah pertumbuhan
penerimaan PAD sesuai dengan yang perekonomian dan sektor usahanya.
ditargetkan. Rasio efektivitas PAD
Rasio pertumbuhan bermanfaat
dihitung dengan cara membandingkan
untuk mengetahui apakah pemerintah
realisasi penerimaan PAD dengan target
daerah dalam tahun anggaran bersangkutan
penerimaan PAD atau yang di anggarkan
atau selama beberapa periode anggaran
sebelumnya.
kinerja anggarannya mengalami
Nurhayati (2015) menyatakan bahwa rasio pertumbuhan pendapatan atau belanja
efektivitas pendapatan asli daerah dihitung secara positif atau negatif.
dengan cara membandingkan realisasi
Wonda (2016) menyatakan bahwa rasio
penerimaan pendapatan asli daerah dengan
pertumbuhan mengukur seberapa besar
target penerimaan pendapatan asli daerah
kemampuan pemerintah daerah dalam
yang di anggarkan.
mempertahankan dan meningkatkan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan keberhasilannya yang telah dicapai dari
diatas maka dapat disimpulkan bahwa rasio satu periode ke periode berikutnya.
efektivitas adalah kemampuan pemeritah Semakin besar rasio pertumbuhan atau
daerah dalam merealisasikan anggaran realisasi penerimaan pendapatan asli
Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 610
Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

daerah tahun sebelumnya maka kinerja


pemerintah daerah dinyatakan baik.
Sumber: Mahmudi (2010).
Rasio pertumbuhan (Growth ratio)
mengukur seberapa besar kemampuan Derajat desentralisasi fiskal adalah
pemerintah daerah dalam mempertahankan kemampuan pemerintah daerah dalam
dan meningkatkan keberhasilannya yang rangka meningkatkan Pendapatan Asli
telah dicapai dari periode ke periode. Daerah (PAD) guna membiayai
pembangunan. Kriteria penilaian tingkat
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat desentralisasi fiskal dapat dikategorikan
disimpulkan bahwa Rasio Pertumbuhan seperti tabel berikut ini:
adalah sebuah alat untuk mengukur atau Tabel 2.1
mengetahui seberapa besar kemampuan Kriteria Penilaian Tingkat
pemerintah daerah dalam mempertahankan Desentralisasi Fiskal
dan meningkatkan keberasilan yang telah Presentase PAD Tingkat
di capai dari satu periode ke periode terhadap TPD Desentralisasi Fiskal
berikutnya. Rasio pertumbuhan dikatakan 0,00 – 10,00 Sangat Kurang
baik jika setiap tahunnya mengalami 10,01 – 20,00 Kurang
peningkatan. 20,01 – 30,00 Sedang
30,01 – 40,00 Cukup
Metode
40,01 – 50,00 Baik

Metode Pengambilan Data > 50,00 Sangat Baik


Sumber: Tim Litbang Depdagri – Fisipol
Teknik yang digunakan untuk UGM, 1991 dalam Bisma (2010)
mendapatkan data berupa data skunder
yang berhubungan dengan penelitian yang
sedang dilakukan, teknik pengumpulan b. Rasio Ketergantungan
data skunder tersebut melalui studi Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
kepustakaan berupa pengumpulan
informasi-informasi antara lain data Pendapatan Tranfer
kantor, buku-buku literatur, internet dan Rasio Ketergantungan = x 100%
Sumber: Mahmudi (2010).Daerah
Total Pendapatan
dokumentasi.

Mahmudi (2010) menyatakan bahwa


dalam pelaksanaan otonomi daerah Pemda
diharapkan bisa menggali potensi yang
Teknik Analisis Data ada di daerah tersebut guna
meningkatkan pendapatan asli daerah,
Penelitian ini menggunakan analisis sehingga ketergantungan keuangan
berupa rasio keuangan sebagai berikut terhadap pemerintah pusat bisa berkurang.
(Mahmudi, 2010): Rasio ketergantungan keuangan daerah
dihitung dengan cara membandingkan
a. Rasio Derajad Desantralisasi jumlah pendapatan transfer yang
diterima oleh penerimaan daerah dengan
Pendapatan asli daerah total penerimaan daerah. Semakin tinggi
Derajat Desentralisasi = x100% rasio ini maka semakin besar tingkat
Total pendapatan daerah
Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 611
Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

ketergantungan pemerintah daerah membiayai pelaksanaan pemerintahan dan


terhadap penerimaan pusat dan/atau pembangunan.
pemerintah Provinsi.
Sebagai pedoman dalam melihat pola
Adapun kriteria untuk menetapkan hubungan dengan kemampuan daerah
ketergantungan keuangan daerah sebagai dari sisi keuangan dapat dilihat
berikut: sebagaimana ditampilkan pada tabel
berikut:
Tabel 2.2
Kriteria Penilaian Tabel 2.3
Ketergantungan Daerah Pola Hubungan dan Tingkat
Prosen Ketergantungan Kemampuan Daerah
tase Keuangan Daerah Kemampuan A1 Pola
0,00 – 10,00 Sangat Rendah keuangan Hubungan
10,01 – 20,00 Rendah Rendah Sekali 0-25 Instruktif
Rendah 25-50 Konsultatif
20,01 – 30,00 Sedang Sedang 50-75 Partisipatif
Tinggi 75-100 Delegatif
30,01 – 40,00 Cukup Sumber: Tim Litbang Depdagri – Fisipol
40,01 – 50,00 Tinggi UGM, 1991 dalam Bisma (2010).

> 50,00 Sangat Tinggi a. Rasio Efektivitas

Sumber: Tim Litbang Depdagri –


Realisasi Penerimaan Daerah
Fisipol UGM, 1991 dalam Bisma (2010) b.
Rasio Efektivitas = x 100%
c. Sumber: Mahmudi
Total Realisasi (2010).
Penerimaan Daerah

c. Rasio Kemandirian
Sumber: Depdagri, Kemendagri No
690.900.327.
Pendapatan asli daerah
Rasio Kemandirian = x 100%
Transfer pusat+Propinsi + Pinjaman
Mahmudi (2015) menyatakan bahwa rasio
Sumber: Mahmudi (2010). efektivitas PAD menunjukan kemampuan
pemerintah daerah dalam memobilisasi
Bisma (2010) menyatakan bahwa tingkat penerimaan PAD sesuai dengan yang
kemandirian keuangan daerah adalah ditargetkan. Rasio efektivitas PAD
ukuran yang menunjukkan kemampuan dihitung dengan cara membandingkan
keuangan pemerintah daerah dalam realisasi penerimaan PAD dengan target
membiayai sendiri kegiatan pemerintahan, penerimaan PAD atau yang dianggarkan
pembangunan dan pelayanan kepada sebelumnya.
masyarakat, yang diukur dengan rasio
Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap
jumlah bantuan pemerintah pusat dan
pinjaman.
Skala Penilaian Efektivitas
Secara konsepsional pola hubungan antara Penilaian Presentase
pemerintah pusat dengan pemerintah Efektivitas Efektivitas
daerah harus dilakukan sesuai dengan Sangat efektif 81% - 100%
Efektif 61%- 80%
kemampuan keuangan daerah dalam
Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 612
Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

Cukup efektif 41%- 60% Wonda (2016) menyatakan bahwa rasio


Tidak efektif 21%- 40% pertumbuhan mengukur seberapa besar
Sangat Tidak efektif Kurang dari 20 % kemampuan pemerintah daerah dalam
Sumber: Depdagri, Permendagri 2011 mempertahankan dan meningkatkan
keberhasilannya yang telah dicapai dari
e. Rasio Efisiensi satu periode ke periode berikutnya.
Semakin besar rasio pertumbuhan atau
Biaya Pemerolehan PAD
Rasio Efesiensi = x100% realisasi penerimaan pendapatan asli
Realisasi Penerimaan PAS daerah tahun sebelumnya maka kinerja
pemerintah daerah dinyatakan baik.
Sumber: Depdagri, Pemendagri 2011
Penilaian kriteria pertumbuhan
Mardiasmo (2004) menyatakan bahwa Kriteria Ukuran
efisiensi diukur dengan rasio antara pertumbuhan pertumbuhan
output dengan input. Semakin besar
Naik Positif
output dibanding input maka semakin
tinggi tingkat efisiensi suatu organisasi. Turun Negatif
Kriteria Penilaian Efisiensi Pengelolaan
Sumber : Mahmudi (2016)
Keuangan Daerah
Prosentase Kriteria
Kinerja Keuangan .
Hasil dan Pembahasan
< 10 % Sangat Efisien

10% - 20% Efisien Berikut adalah perhitungan rasio kinerja


keuangam pemerintah Kota Kupang:
21% - 30% Cukup Efisien

31% - 40% Kurang Efisien a. Rasio Derajat Desentralisasi

> 40 % Tidak Efisien Kinerja keuangan pemerintah kota Kupang


di katakan baik apabila derajat
Sumber: Depdagri, Permendagri 2011
desentralisasinya diatas 50%. Hal ini
f. Rasio Pertumbuhan menunjukan bahwa semakin besar derajat
desentralisasinya maka pemerintah daerah
mampu untuk menyelenggarakan
Rasio desentralisasi.
pertumbuhan Realisasi Pendapatan Xn-Xn-1
pendapatan=
Berdasarkan perhitungan laporan realisasi
x100%
Realisasi Pendapatan Xn-1 keuangan APBD diatas menunjukan
bahwa pendapatan asli daerah kota
Kupang dari tahun 2017 sampai tahun
2021 mengalami penurunan dengan
kategori kurang, dapat lihat dari prosentase
Rasio
pertumbuhan Realisasi BelanjaXn-Xn-1 kenaikan dan penurunan PAD dengan rata-
belanja = x100% rata prosentase (14,04%) dengan kategori
Realisasi Belanja Xn-1 kurang.

Sumber: Mahmudi (2016). Sedangkan untuk realisasi total pendapatan


daerah kota Kupang dari tahun 2017
Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 613
Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

sampai tahun 2021 juga mengalami Berdasarkan perhitungan laporan realisasi


penurunan, dapat dilihat dari prosentase keuangan APBD diatas menunjukan
penurunan total pendapatan dengan rata- bahwa pendapatan asli daerah kota
rata prosentase (2,21%) dengn kategori Kupang dari tahun 2017 sampai tahun
kurang. 2021 mengalami penurunan, dapat dilihat
dari prosentase kenaikan dan penurunan
b. Rasio ketergantungan Keuangan PAD dengan rata-rata prosentase (14,04%)
Daerah dengan kategori konsultatif (rendah).
Kinerja keuangan pemerintah kota Kupang Sedangkan untuk pendapatan transfer
dikatakan baik dan mandiri apabila rasio diatas menunjukan bahwa pendapatan asli
ketergantungan keuangan daerah dibawah daerah kota Kupang dari tahun 2017
20%. Semakin besar tingkat sampai tahun 2021 mengalami kenaikan,
ketergantungan keuangan daerah maka dapat dilihat dari prosentase kenaikan dan
semakin besar pula ketergantungan penurunan pendapatan transfer dengan
pemerintah daerah terhadap dana rata-rata prosentase 4,60% dengan kategori
eksternal. konsultatif (rendah).
Berdasarkan perhitungan laporan realisasi d. Rasio Efektifitas
keuangan APBD diatas menunjukan
bahwa pendapatan asli daerah kota Berdasarkan perhitungan laporan realisasi
Kupang dari tahun 2017 sampai tahun keuangan APBD diatas menunjukan
2021 mengalami penurunan, dapat dilihat bahwa pendapatan asli daerah kota
dari prosentase kenaikan dan penurunan Kupang dari tahun 2017 sampai tahun
pendapatan trasfer dengan rata-rata 2021 mengalami penurunan, dapat dilihat
prosentase (4,60%) dengan kategori dari prosentase kenaikan dan penurunan
rendah. realisasi penerimaan daerah dengan rata-
rata prosentase (2,20%). Dengan kategori
Sedangkan untuk realisasi total pendapatan sangat tidak efektif.
daerah kota Kupang dari tahun 2017
sampai tahun 2021 juga mengalami Sedangkan untuk total realisasi
penurunan, dapat dilihat dari prosentase penerimaan daearah diatas menunjukan
kenaikan dan penurunan total pendapatan bahwa pendapatan asli daerah kota
dengan rata-rata prosentase (2,20%) Kupang dari tahun 2017 sampai tahun
dengan kategori rendah. 2021 mengalami kenaikan, dapat dilihat
dari prosentase kenaikan dan penurunan
c. Rasio Kemandirian Keuangan
realisasi penerimaan dengan rata-rata
Daerah
prosentase 3,86% dengan kategori sangat
tidak efektif.
Kinerja keuangan pemerintah kota Kupang
dikatakan baik dan mandiri apabila rasio e. Rasio Efesiensi
kemandirian keuangan daerah diatas 50%.
Semakin besar tingkat kemandirian Berdasarkan tabel laporan realisasi
keuangan daerah maka semakin besar pula keuangan APBD diatas menunjukan
kemandirian pemerintah daerah terhadap bahwa pendapatan asli daerah kota
dana eksternal. Kupang dari tahun 2017 sampai tahun
2021 mengalami kenaikan dapat dilihat
dari prosentase kenaikan dan penurunan
Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 614
Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

realisasi pendapatan dengan rata-rata 2021 mengalami penurunan, dapat dilihat


prosentase 20,29% dengan kategori dari prosentase kenaikan dan penurunan
efisien. belanja daerah dengan rata-rata prosentase
(7,78%).
Sedangkan untuk target penerimaan diatas
menunjukan bahwa pendapatan asli daerah Sedangkan untuk pertumbuhan belanja
kota Kupang dari tahun 2017 sampai tahun diatas menunjukan bahwa pendapatan asli
2021 mengalami penurunan dapat dilihat daerah kota Kupang dari tahun 2017
dari prosentase kenaikan dan penurunan sampai tahun 2021 mengalami kenaikan,
target penerimaan dengan rata-rata dapat dilihat dari prosentase kenaikan dan
prosentase (2,20%) dengan kategori penurunan pertumbuhan belanja dengan
efisien. rata-rata prosentase (27,60%).

f. Rasio Pertumbuhan Pendapatan Simpulan dan Implikasi Penelitian


Berdasarkan pemaparan hasil penelitian
Kinerja keuangan pemerintah kota Kupang
dan pembahasan kinerja keuangan
dikatakan baik dan mandiri apabila rasio
pemerintah kota Kupang diatas dapat
pertumbuhan pendapatan keuangan daerah
disimpulkan bahwa kinerja keuangan
mencapai target diatas 50%. Semakin
pemerintah kota Kupang tahun 2017-2021
besar tingkat pertumbuhan pendapatan
kurang baik, hal tersebut dapat dilihat dari
keuangan daerah maka semakin besar pula
hasil perhitungan rasio keuangan
kemandirian pemerintah daerah terhadap
daerahnya sebagai berikut:
dana eksternal.
1. Kinerja keuangan pemerintah kota
Berdasarkan perhitungan laporan realisasi
Kupang dari tahun 2017-2021 dilihat
keuangan APBD diatas menunjukan
dari perhitungan rasio derajat
bahwa pendapatan asli daerah kota
desentralisasi dikategorikan kurang
Kupang dari tahun 2017 sampai tahun
dengan rata-rata PAD nya sebesar Rp.
2021 mengalami penurunan, dapat dilihat
1.119.150.950.400 sedangkan rata-rata
dari prosentase kenaikan dan penurunan
total pendapatannya sebesar Rp.
pendapatan daerah dengan rata-rata
939.770.481.200.000. Hal ini
prosentase (11,53%) dengan kategori
dikarenakan PAD kota Kupang masih
positif.
relatif kecil dibandingkan dengan total
Sedangkan untuk pertumbuhan pendapatan pendapatan daerahnya.
diatas menunjukan bahwa pendapatan asli 2. Kinerja keuangan daerah pemerintah
daerah kota Kupang dari tahun 2017 kota Kupang dari tahun 2017-2021
sampai tahun 2021 mengalami penurunan, dilihat dari perhitungan rasio
dapat dilihat dari Prosentase Kenaikan Dan ketergantungan keuangan daerah
Penurunan Pertumbuhan Pendapatan yaitu dikategorikan sangat tinggi dengan
sebesar (57,6%) dengan kategori positif. rata-rata pendapatan transfernya
g. Rasio Pertumbuhan Belanja sebesar Rp. 855.333.618.500
sedangkan rata-rata total pendapatanya
Berdasarkan perhitungan laporan realisasi sebesar Rp. 1.132.836.122.250. Hal ini
belanja keuangan APBD diatas dikarenakan dalam membiayai
menunjukan bahwa pendapatan asli daerah pelaksanaan dan pembagunan
kota Kupang dari tahun 2017 sampai tahun daerahnya pemerintah kota Kupang

Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 615


Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

masi bergantung pada bantuan mampu memaksimalkan PADnya,


pemerintah pusat, hal ini disebabkan meskipun sudah mampu menekan
oleh pengelolaan PAD masih belum belanja daerahnya dari yang telah
maksimal. dianggarkan sebelumnya.
3. Kinerja keuangan daerah pemerintah 6. Kinerja keuangan daerah pemerintah
kota Kupang dari tahun 2017-2021 kota Kupang dari tahun 2017-2021
dilihat dari perhitungan rasio dilihat dari perhitungan rasio
kemandirian keuangan daerah di pertumbuhan pendapatan di
kategorikan rendah sekali (instruktif) kategorikan positif dapat dilihat pada
dengan rata-rata PAD nya Rp. rata-rata realisasi pendapatan daerah
1.119.150.950.400 sedangkan rata-rata sebesar Rp. 233.156.198.000
pendapatan transfer pusat sebesar Rp. sedangkan rata-rata pada pertumbuhan
850.214.900.000. Hal ini terjadi karena pendapatan sebesar Rp.
pemerintah kota Kupang belum 51.592.012.251. Hal ini dikarenakan
mampu dalam mengoptimalkan rata-rata rasio pertumbuhan
pendapatan asli daerah dalam pendapatannya sebesar -3 persen
membiayai pelaksanaan rendah sekali hal tersebut
pemerintahannya. mengambarkan bahwa pemrintah kota
Kupang belum mampu
4. Kinerja keuangan daerah pemerintah mempertahankan dan meningkatkan
kota Kupang dari tahun 2017-2021 pendapatan daerahnya dari tahun ke
dilihat dari perhitungan rasio tahun.
Efektivitas di kategorikan sangat
efektif (sangat baik) dapat dilihat dari Sedangkan Kinerja keuangan daerah
rata-rata realisasi pendapatan daerah pemerintah kota Kupang dari tahun
sebesar Rp. 927.894.500.000 2017-2021 dilihat dari perhitungan
sedangkan rata-rata total realisasi rasio pertumbuhan belanja di
penerimaan daerah sebesar Rp. kategorikan negatif dapat dilihat dari
1.165.181.601.200. hal ini dikarenakan rata-rata realisasi belanja daerah
pemerintah kota Kupang dalam sebesar Rp. 1.357.846.655.250
merealisasikan pendapatan daerahnya sedangkan rata-rata pertumbuhan
sudah sangat baik, dengan kata lain belanjanya sebesar Rp.
realisasi pendapatan daerah pemerintah 74.625.778.329. Hal ini dikarenakan
kota kupang melebihi atau mendekati rata-rata rasio pendapatan belanja
target anggaran yang telah pendapatanya sebesar -4 persen
direncanakan. rendah, penurunan pertumbuhan
belanja diakibatkan oleh menurunnya
5. Kinerja keuangan daerah pemerintah pendapatan daerahnya.
kota Kupang dari tahun 2017-2021
dilihat dari perhitungan rasio efisiensi Saran
di kategorikan kurang efesien (kurang Berdasarkan hasil penelitian dan
baik) dapat dilihat pada rata-rata pembahasan kinerja keuangan pemerintah
realisasi pendapatan sebesar Rp. kota Kupang tahun 2017-2021 adapun
1.410.757.202.500 sedangkan rata-rata saran yang dapat di berikan sebagai
pada target penerimaan sebesar Rp. berikut:
1.132.836.122.250. hal ini dikarenakan
kinerja pemerintah kota Kupang belum

Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 616


Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

1. Untuk rasio derajat desentralisasi Kupang lebih memperhatikan


pemerintah daerah kota Kupang dari pertumbuhan pendapatan daerah yang
tahun 2017-2021, sebaiknya bergerak secara negatif agar
pemerintah kota Kupang harus lebih pemerintah kota Kupang lebih
baik dalam memaksimalkan atau maksimal dalam mengelola potensi
menggali potensi-potensi daerah guna pendapatan daerahnya.
meningkatkan PAD agar Sedangkan untuk rasio pertumbuhan
ketergantungan bantuan dari belanja pemerintah kota Kupang dari
pemerintah pusat maupun propinsi tahun 2017-2021, sebaiknya
dapat diminimalisir dengan baik. pemerintah kota Kupang harus lebih
2. Untuk rasio ketergantungan keuangan memperhatikan peningkatan
daerah kota Kupang dari tahun 2017- pendapatan daerah agar lebih
2021, sebaiknya pemerintah kota meminimalisir penurunan
Kupang harus lebih aktif dalam pertumbuhan belanja dari tahun ke
berkontribusi secara maksimal tahun.
terhadap pelaksanaan
pembangunannya agar tingkat Daftar Pustaka
ketergantungan keuangan daerah pada
dana transfer pusat dapat Athoillah, Anton. 2013. Dasar-Dasar
diminimalisir dengan baik. Manajemen. CV Pustaka Setia:
3. Untuk rasio kemandirian daerah kota Bandung.
Kupang dari tahun 2017-2021, Caers Ralf. Cindy Du Bois, Marc Jegers,
sebaiknya pemerintah daerah kota Sara De Gieter, Catherine Schepers.
Kupang harus lebih berinovasi dalam Roland Pepermans, 2006. “Principal-
memperluas pendapatan daerah antara Agent Relationships on the
lain dengan memanfaatkan Stewardship-agencyAxis”. Nonprofit
pariwisatanya untuk mengoptimalkan Managemend amd leadership. Vol.
pendapatan daerahnya agar tidak 17, No. 1.
selalu bergantung pada pemerintah David M. Van Slyke. 2006. “Agents or
pusat maupun provinsi. Stewards: Using Theory To
4. Untuk rasio efektifitas pemerintah Understand the Government-
daerah kota Kupang dari tahun 2017- Nonprofit Social Service Contracting
2021, sebaiknya mampu Relationship”. Journal of Publik
mempertahankan upaya pemerintah Administration Research and Theory,
kota Kupang dalam mengoptimalkan No. 17.
potensi-potensi pendapatan daerahnya Fahmi, 2014. Manajemen teori.
yang ada. ALFABETA: Bandung
5. Untuk rasio efisiensi pemerintah Fathah, Rigel Nurul. 2017. Analisis
daerah kota Kupang dari tahun 2017- Rasio Keuangan untuk Penilaian
2021, sebaiknya pemerintah kota Kinerja pada Pemerintah Daerah
Kupang harus lebih cermat dalam Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal
memperhitungkan biaya yang perlu EBBANK. Vol.8 No.1.
dikeluarkan untuk memperoleh
Pendapatan asli daerahnya. Halim, Abdul. 2014. Akuntansi Keuangan
6. Untuk rasio pertumbuhan pemerintah Daerah Akuntansi Sektor Publik.
daerah kota Kupang dari tahun 2017- Edisi Empat. Salemba Empat: Jakata.
2021, sebaiknya pemerintah kota -------, Akuntansi Sektor Publik

Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 617


Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

“Akuntansi Keuangan Daerah”. Peraturan pemerintah No. 58 tahun 2005


Edisi Revisi Salamba Empat, Tentang Pengelolaan Keuangan
Jakarta. 2004. Daerah.
Hanafi, Mamduh M. 2016. Analisis Setyaningrum, D. Dan Syafitri, F. 2012.
Laporan keuangan. Yogyakarta : Analisis Pengaruh Karakteristik
UUP STIM YKPN. Pemerintah Daerah Terhadap Tingkat
Hery. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Pengungkapan Laporan Keuangan.
Bumi Aksara: Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Jumingan. 2014. Analisis Laporan Indonesia 9 (2): 154-170.
Keuangan. Bumi Aksara: Jakarta. Septiani, Tika. 2018. Analisis Kinerja
Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan dan Tingkat Kemandirian
Keuangan. Raja Grafindo Persada: Pemerintah Kabupaten Dan Kota
Jakarta. Cirebon. Jurnal Akuntansi Dan
Lala Novikasari., Zukarnain zulkarnain. Ekonomi FE. UN PGRI Kediri. Vol.
2020. Analisis Kinerja Keuangan 3, No. 1. Di akses pukul 01. 27 tahun
Pemerintah Daerah Kota Sukabumi. 2018.
Progres Jurnal Pendidikan Akuntansi Sujarweni. 2017. Analisis Laporan
dan Keuangan Universitas Banten Keuangan. Penerbit UUP STIM
Jaya. Vol.3, No. 2. YKPN, Yogakarta.
Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sunyoto. 2013. Metodologi Penelitian
Sektor Publik. Pustaka Baru Pres: Akuntansi. Bandung: Refika Aditama
Yogyakarta. Anggota Ikapi.
Musthafa. 2017. Manajemen Keuangan. Sugiyono, Arief. 2009. Manajemen
ANDI : Yogyakarta. Keuangan untuk Praktisi Keuangan.
Mutiha, Arthaingan H. 2016. Analisis PT Grasindo, anggota Ikapi: Jakarta.
Kinerja Keuangan Pemerintah -----------. 2017. Metode Penelitian
Daerah Kota Bogor Tahun Anggaran Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
2010-2014. Jurnal Vokasi Indonesia. Alfabeta, cv: Bandung.
Vol.4 No.2. Sudirman Pauwah., I. Saerang., S.
Nurhayati. 2015. Analisis Rasio Keuangan Mandey. 2014. Analisis Kinerja
Untuk Mengukur Kinerja Pemerintah Keuangan Daerah Pada Pemda
Daerah Kabupaten Rokan Hulu. Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi
Jurnal Ilmiah Cano Ekonomis. Vol.4 Maluku Utara. Jurnal EMBA. Vol. 2,
No.1. No. 3.
Petrie, Murray. 2002. A Framework For S. Suranta Bandi., H. Dedy Perdana., M.
Public Sector Performance Syafiqurrahman. 2017. Analisis
Contracting. OECD Journal on Kinerja Keuangan Pemerintah
Budgeting. Daerah: Studi Komparasi Provinsi
Peraturan Menteri Dalam Negeri No 21 Jawa Tengah Dan Kalimantan
Tahun 2011 Tentang Pedoman Selatan. Jurnal Akuntansi. Vol. 5,
Pengelolaan Keuangan Daerah. No. 2.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tharnton D. Deborah. 2009, “Stewardship
Tentang Anggaran Pendapatan dan in Government Spending:
Belanja Daerah. Accountability Transparency,
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Earmarks, and Competition”. No.09-
tahun 2011 Anggaran Pendapatan 1. Public Interest Institute.
dan Belanja daerah.

Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 618


Jurnam Manajemen Vol 6 (2) Oktober 2022, p‐ISSN : 2303 – 3495, e‐ISSN : 2746 ‐ 685X

Undang-undang No.23 Tahun 2014 Pasal


175 Tentang Sumber Pendapatan
Maupun Penerimaan Daerah.
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 dan
juga Undang-undang No.23 Tahun
2014 Tantang Otonomi Daerah.
Undang-undang No. 9 Tahun 2015 Pasal 1
Angka 5 Tentang Otonomi adalah
Hak, Wewenang, dan Kewajiban
Daerah.
Undang-undang No. 1 Tahun 2022
Tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Daerah dan Pusat.
Vargas Sanchez Alfonso. 2004
“Development of Corporate
Governance Systems: Agency Theory
Versus Stewardship Theory in Welsh
Agrarian Coorperative Societies”.
U: 4th Annual Conference of
EURAM (European Academy of
Management).
Wonda, Welio. 2016. Analisis Kinerja
Keuangan Pemerintah Daerah dalam
Masa Otonomi Daerah Kabupaten
Nabire Provinsi Papua. Jurnal
EMBA. Vol.4 No.3.
Wilson, R, Kent. 2010. “Steward
Leadship: Characteristics of The
Steward Leader in Cristian
Nonprofit Organizatioans”. A
Dissertation Presented for the
Degree of PhD at The University of
Amberdeen.
Y. Fajriansyah., I. Elim., S. K.
Walandouw. 2019. Analisa Kinerja
Keuangan Pada Pemerintah Kota
Bitung. Jurnal EMBA. Vol. 7, No. 3.

Jougogo Abdullah dan Indah Zakiah……. Page 619

Anda mungkin juga menyukai