Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS RASIO DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL, KEMANDIRIAN

KEUANGAN DAERAH, DAN DEBT SERVICE COVERAGE RATIO (DSCR) DALAM


MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN
OGAN KOMERING ULU TAHUN ANGGARAN 2013 – 2017

Oleh :
Yulitiawati*
yulitiawati0707@gmail.com
Dosen Prodi Akuntansi Universitas Baturaja
Ana Mustika**
anamustika2017@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the performance and financial capability of the Local
Government of Ogan Komering Ulu in the fiscal year of 2013-2017, it is measured by
calculating the fiscal decentralization degree ratio, local financial independence, and Debt
Service Coverage Ratio (DSCR). The analysis method used in this research is quantitative
descriptive analysis. The result shows that the financial performance of the Local
Government of Ogan Komering Ulu based on the analysis of the fiscal decentralization
degree ratiois obtained the average percentage of 8.49% with the criteria of local financial
capability is very less. The financial performance of the Local Government of Ogan
Komering Ulu based on an analysis of the regional financial independence ratio is obtained
the average percentage of 10.94% with very low local financial capability criteria and the
local government financial performance in the pattern of instructive relations. While the
financial performance of the local govrnment of Ogan Komering Ulu based on Debt Service
Coverage Ratio (DSCR) is obtained at nil, so it can not be analyzed.

Keywords: Fiscal Decentralization Degree Ratio, Local Financial Independence, and


Debt Service Coverage Ratio (DSCR)
PENDAHULUAN undangan selama satu periode anggaran
Sebagai bentuk pertanggung (Purba dan Hutabarat, 2017). Kinerja
jawaban dalam pelaksanaan Anggaran keuangan pemerintah daerah salah satunya
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dapat dilihat dari Laporan Realisasi
pemerintah daerah sebagai entitas Anggaran (LRA), dimana Laporan
pelaporan setiap tahunnya wajib menyusun Realisasi Anggaran (LRA) merupakan
dan menyajikan laporan keuangan laporan pertanggungjawaban keuangan
pemerintah daerah yang meliputi: Laporan daerah yang utama disajikan tepat waktu
Realisasi Anggaran (LRA), Laporan yaitu selambat-lambatnya enam bulan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih setelah berakhirnya tahun anggaran.
(Perubahan SAL), Neraca, Laporan Analisis rasio keuangan merupakan
Operasional (LO), Laporan Arus Kas, suatu kegiatan membandingkan angka-
Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan angka yang ada di dalam laporan keuangan
atas Laporan Keuangan (CaLK) disusun dengan cara membagi satuan angka
berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi dengan angka lainnya, sehingga hasil
Pemerintahan (PSAP) yang berlaku umum. analisis rasio keuangan tersebut dapat
Kinerja keuangan pemerintah digunakan untuk menginterprestasikan
daerah adalah tingkat pencapaian dari perkembangan kinerja dari tahun ke tahun.
suatu hasil kerja di bidang keuangan Salah satu rasio keuangan yang dapat
daerah meliputi penerimaan dan belanja digunakan ialah rasio derajat desentralisasi
daerah yang ditetapkan melalui suatu fiskal, kemandirian keuangan daerah dan
kebijakan atau ketentuan perundang- Debt Service Coverage Ratio (DSCR).
Rumusan Masalah laporan keuangan pemerintah provinsi/
Berdasarkan latar belakang di kota/kabupaten. Komponen-komponen
atas, maka peneliti membuat suatu yang terdapat dalam satu set laporan
perumusan masalah sebagai berikut: keuangan terdiri dari laporan pelaksanaan
1. Bagaimana kinerja keuangan anggaran (budgetary reports) dan laporan
Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan keuangan, sehingga seluruh komponen
Komering Ulu ditinjau dari rasio menjadi sebagai berikut:
keuangan pada tahun anggaran 2013- a. Laporan Realisasi Anggaran
2017 ? Laporan realisasi anggaran adalah
2. Bagaimana kemampuan keuangan laporan yang menyajikan ikhtisar
Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan sumber, alokasi, dan pengguna sumber
Komering Ulu ditinjau dari rasio daya ekonomi yang dikelola oleh
keuangan pada tahun anggaran 2013- pemerintah pusat atau daerah dalam
2017 ? satu periode pelaporan. Unsur yang
dicakup secara langsung oleh laporan
Tujuan Penelitian realisasi anggaran terdiri dari
Tujuan dari penelitian ini adalah pendapatan-LRA, belanja, transfer, dan
untuk mengetahui: pembiayaan.
1. Kinerja keuangan Pemerintah Daerah b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Kabupaten Ogan Komering Ulu ditinjau Lebih
dari rasio keuangan pada tahun Laporan perubahan saldo
anggaran 2013-2017. anggaran lebih menyajikan informasi
2. Kemampuan keuangan Pemerintah kenaikan atau penurunan saldo
Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu anggaran lebih tahun pelaporan
ditinjau dari rasio keuangan pada tahun dibandingkan dengan tahun
anggaran 2013-2017. sebelumnya, pos-pos berikut yaitu
saldo anggaran lebih awal, penggunaan
LANDASAN TEORI saldo anggaran lebih, sisa lebih/kurang
Pengertian Laporan Keuangan pembiayaan anggaran tahun berjalan,
Pemerintah Daerah koreksi kesalahan pembukuan tahun
Berdasarkan Peraturan sebelumnya, lain-lain, dan saldo
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 anggaran lebih akhir.
Tahun 2005 keuangan daerah adalah c. Neraca
semua hak dan kewajiban daerah dalam Neraca menggambarkan posisi
rangka penyelenggaraan pemerintahan keuangan suatu entitas pelaporan
daerah yang dapat dinilai dengan uang mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
termasuk didalamnya segala bentuk pada tanggal tertentu. Unsur-unsur
kekayaan yang berhubungan dengan hak dalam neraca meliputi aset, kewajiban,
dan kewajiban daerah tersebut. dan ekuitas.
d. Laporan Operasional
Komponen Laporan Keuangan Laporan operasional menyajikan
Pemerintah Daerah ikhtisar sumber daya ekonomi yang
Menurut Erlina, dkk (2015:23-99) menambah ekuitas dan penggunaannya
pembuatan laporan keuangan dilakukan yang dikelola oleh pemerintah pusat/
oleh masing-masing Satuan Kerja daerah untuk kegiatan penyelenggaraan
Perangkat Daerah (SKPD). Laporan pemerintahan dalam satu periode
keuangan tersebut akan dikonsolidasikan pelaporan. Unsur-unsur yang dicakup
oleh entitas pelaporan dalam hal ini secara langsung dalam Laporan
disebut sebagai Satuan Kerja Pengelola Operasional terdiri dari pendapatan-LO,
Keuangan Daerah (SKPKD) menjadi beban, transfer, dan pos luar biasa.
e. Laporan Arus Kas Analisis Rasio Keuangan Pemerintah
Laporan arus kas adalah laporan Daerah
yang menyajikan informasi kas Faud (2016:137-138) mende-
sehubungan dengan aktivitas operasi, finisikan analisis rasio keuangan
investasi, pendanaan, dan transitoris merupakan kegiatan membandingkan
yang menggambarkan saldo awal, angka-angka yang ada dalam laporan
penerimaan, pengeluaran, dan saldo keuangan dengan cara membagi satuan
akhir kas pemerintah pusat/daerah angka dengan angka lainnya. Hasil rasio
selama periode tertentu. Unsur yang keuangan ini digunakan untuk menilai
dicakup dalam laporan arus kas terdiri kinerja pemerintah daerah dalam suatu
dari penerimaan kas dan pengeluaran periode apakah mencapai target seperti
kas. yang telah ditetapkan. Kemudian dapat
f. Laporan Perubahan Ekuitas dinilai kemampuan pemerintah daerah
Laporan perubahan ekuitas dalam memberdayakan sumber daya
merupakan laporan yang ekonomi secara efektif. Dari kinerja yang
menghubungkan antara laporan operasi dihasilkan ini juga dapat dijadikan sebagai
dengan neraca, sehingga penyusunan evaluasi hal-hal yang perlu dilakukan ke
laporan operasi, laporan perubahan depan agar kinerja pemerintah daerah
ekuitas, dan neraca mempunyai dapat ditingkatkan atau dipertahankan
keterkaitan yang dapat sesuai dengan target atau kebijakan yang
dipertanggungjawabkan. harus diambil oleh pemerintah daerah.
g. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan Jenis-jenis Analisis Rasio Keuangan
meliputi penjelasan atau rincian dari Dalam mengukur kinerja
angka yang tertera dalam Laporan keuangan pemerintah daerah salah satu
Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan analisis rasio keuangan yang dapat
Saldo Anggaran Lebih, Laporan digunakan terdiri dari :
Operasional, Laporan Perubahan a. Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal
Ekuitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Rasio derajat desentralisasi fiskal
Catatan atas Laporan Keuangan juga adalah rasio keuangan yang
mencakup informasi tentang kebijakan menunjukkan kemampuan pemerintah
akuntansi yang dipergunakan oleh daerah dalam rangka meningkatkan
entitas pelaporan dan informasi lain pendapatan asli daerah guna membiayai
yang diharuskan dan dianjurkan untuk pembangunan. Rasio derajat
diungkapkan di dalam Standar desentralisasi fiskal juga
Akuntansi Pemerintahan serta menggambarkan besarnya campur
ungkapan-ungkapan yang diperlukan tangan pemerintah pusat dalam
untuk menghasilkan penyajian laporan pembangunan daerah yang
keuangan secara wajar. menunjukkan tingkat kesiapan
pemerintah daerah dalam melaksanakan
Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah otonomi daerah (Purba dan Hutabarat,
Purba dan Hutabarat (2017) 2017). Rasio ini dirumuskan sebagai
mendefinisikan kinerja keuangan berikut:
pemerintah daerah adalah tingkat Pendapatan Asli Daerah
pencapaian dari suatu hasil kerja di bidang RDDF = Total Pendapatan Daerah
X 100%
keuangan daerah meliputi penerimaan dan
belanja daerah yang ditetapkan melalui
suatu kebijakan atau ketentuan perundang-
undangan selama satu periode anggaran.
Tabel 1 daerah dianggap sedikit lebih
Skala Interval Rasio Derajat mampu melaksanakan otonomi
Desentralisasi Fiskal daerah.
Skala Interval Kemampuan - Pola Hubungan Partisipatif, peranan
Rasio Derajat Keuangan pemerintah pusat sudah mulai
Desentralisasi Daerah berkurang, mengingat daerah yang
Fiskal bersangkutan tingkat
00,00 – 10,00% Sangat Kurang kemandiriannya mendekati mampu
10,01 – 20,00% Kurang melaksanakan urusan otonomi
20,01 – 30,00% Cukup daerah.
30,01 – 40,00% Sedang - Pola Hubungan Delegatif, yaitu
40,01 – 50,00% Baik campur tangan pemerintah pusat
> 50,00% Sangat Baik sudah tidak ada karena daerah telah
Sumber: Purba dan Hutabarat, 2017 benar-benar mampu dan mandiri
dalam melaksanakan urusan otonomi
b. Rasio Kemandirian Keuangan Daerah daerah.
Rasio kemandirian keuangan
daerah adalah rasio keuangan yang c. Debt Service Coverage Ratio (DSCR)
menunjukkan kemampuan pemerintah (Mahmudi, 2016:143) Debt
daerah dalam membiayai sendiri Service Coverage Ratio (DSCR)
kegiatan pemerintah, pembangunan, merupakan rasio keuangan untuk
dan sesuai target yang ditetapkan mengukur kemampuan pemerintah
terhadap pelayanan kepada masyarakat daerah dalam membayar kembali
yang telah membayar pajak dan pinjaman daerah. Rasio ini dirumuskan
retribusi sebagai sumber pendapatan sebagai berikut:
yang diperlukan daerah (Halim dan PAD + BD++Bunga
DSCR = Total (Pokok Angsuran DAU −+BW
Biaya Pinjaman)
Kusufi, 2012:L-5). Rasio kemandirian
keuangan daerah di ukur dengan: Keterangan:
Pe nd a p a tan A sli D a e ra h
RKKD = X - BW = belanja pegawai dan belanja
anggota DPRD
100%
Transfer Pusat + Provinsi+ Pinjaman
Berdasarkan rasio ini, pemerintah
dinilai layak untuk melakukan pinjaman
Tabel 2 daerah apabila nilai DSCR-nya minimal
Kriteria Tingkat Kemandirian dan 2,5. Jika nilai DSCR kurang dari 1,
Kemampuan Keuangan Daerah maka hal itu mengindikasikan
Kemampuan Pola terjadinya arus kas negatif yang berarti
Kemandirian
Keuangan Hubungan pendapatan tidak cukup untuk menutup
Rendah Sekali 0% - 25 % Instruktif seluruh beban utang berupa angsuran
Rendah 25% - 50% Konsultatif pokok dan bunga (Mahmudi,
Sedang 50% - 75 % Partisipatif 2016:144).
Tinggi 75% - 100% Delegatif
Sumber: Purba dan Hutabarat, 2017 Kerangka Pemikiran
Keterangan: Terdapat skema kerangka
- Pola Hubungan Instruktif, dimana pemikiran yang digunakan dalam
peran pemerintah pusat lebih
penelitian guna memudahkan dalam
dominan dari pada kemandirian gambaran pola berfikir untuk menjawab
pemerintah daerah (daerah yang dari rumusan dan tujuan masalah di atas,
tidak mampu melaksanakan otonomi maka dapat dikemukakan kerangka
daerah).
- Pola Hubungan Konsultatif, yaitu
campur tangan pemerintah pusat
sudah mulai berkurang karena
pemikiran yang tampak pada gambar
sebagai berikut ini:
Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun Anggaran 2013-2017

Analisis Rasio Keuangan

Rasio Kemandirian
Rasio Derajat Keuangan Daerah Rasio DSCR
Desentralisasi Fiskal

Kinerja Keuangan dan Kemampuan Keuangan


Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun
Anggaran 2013 - 2017
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN Perimbangan Keuangan mulai dari
Ruang Lingkup Penelitian tahun anggaran 2013 sampai dengan
Penelitian ini tentang tahun anggaran 2017.
Analisis Rasio Derajat Desentralisasi
Fiskal, Kemandirian Keuangan Teknik Pengumpulan Data
Daerah, dan Debt Service Coverage Dalam penelitian ini teknik
Ratio (DSCR) dalam Mengukur pengumpulan data yang digunakan
Kinerja Keuangan Pemerintah adalah metode dokumentasi.
Daerah Kabupaten Ogan Komering Dilakukan dengan mengadakan
Ulu Tahun Anggaran 2013-2017. pencatatan yang bersumber dari
dokumen publikasi berupa Laporan
Jenis dan Sumber Data Realisasi Anggaran Pendapatan dan
Jenis data yang digunakan Belanja Daerah yang dipublikasikan
dalam penelitian ini adalah jenis data oleh Direktorat Jenderal
kuantitatif. Sedangkan sumber data Perimbangan Keuangan melalui
yang digunakan dalam penelitian ini website http://www.djpk.
adalah data sekunder. Menurut kemenkeu.go.id
Sugiyono (2017:137) data sekunder
adalah data yang diberikan tidak
langsung kepada pengumpul data, HASIL ANALISIS DAN
seperti lewat orang lain atau lewat PEMBAHASAN
dokumen. Data yang diambil adalah Hasil Analisis
data Laporan Keuangan Tahunan a. Rasio Derajat Desentralisasi
Pemerintah Daerah berupa Laporan Fiskal
Realisasi Anggaran Pendapatan dan Besarnya rasio derajat
Belanja Daerah yang dipublikasikan desentralisasi fiskal pada Pemerintah
oleh Direktorat Jenderal Daerah Kabupaten Ogan Komering
Ulu dari TA 2013 sampai dengan TA
2017 dapat dilihat dalam tabel berikut
ini :
Tabel 3
Perhitungan Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal Pemerintah Daerah
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun Anggaran
2013-2017 (Dalam Rupiah)
Tahun Pendapatan Asli Total Pendapatan Rasio
Anggaran Daerah (PAD) Daerah (TPD) DDF Keterangan
2013 44.679.789.248 978.833.089.837 4,57% Sangat Kurang
2014 79.344.461.050 1.083.700.903.704 7,32% Sangat Kurang
2015 98.756.154.905 1.034.793.698.360 9,54% Sangat Kurang
2016 87.578.643.416 1.192.981.912.662 7,34% Sangat Kurang
2017 172.039.307.591 1.396.270.713.787 12,32% Kurang
Rata-Rata 96.479.671.242 1.137.316.063.670 8,49% Sangat Kurang
Sumber: Data Diolah (2019) b. Rasio Kemandirian Keuangan
Berdasarkan hasil Daerah
perhitungan rasio derajat desentralisasi Besarnya rasio kemandirian
keuangan daerah pada Pemerintah
fiskal pada tabel 3 di atas menunjukkan
Daerah Kabupaten Ogan Komering
bahwa pada TA 2013 persentase rasio
Ulu dari TA 2013 sampai dengan TA
derajat desentralisasi fiskal diperoleh
2017 dapat dilihat pada tabel berikut
sebesar 4,57%, terjadi kenaikan pada TA
ini:
2014 dan TA 2015 masing- masing
diperoleh sebesar 7,32% dan 9,54%,
terjadi penurunan di TA 2016 dengan
persentase rasio derajat desentralisasi fiskal
diperoleh sebesar 7,34%, dan naik kembali
di TA 2017 dengan persentase diperoleh
sebesar 12,32%. Hal tersebut terjadi
dikarenakan penerimaan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) terjadi kenaikan yang
signifikan pada TA 2013 dari Rp
44.679.789.248 menjadi Rp
172.039.307.591 di TA 2017, hanya saja di
TA 2016 sempat terjadi penurunan dari
tahun sebelumnya dengan penerimaan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) diperoleh
sebesar Rp 87.578.643.416 akan
tetapi persentase angka rasio derajat
desentralisasi fiskal yang diperoleh pada
TA 2013 sampai dengan TA 2016
berada pada skala interval 00,00 -
10,00% dengan kriteria tingkat
kemampuan keuangan daerah sangat
kurang, sedangkan pada TA 2017 kriteria
tingkat kemampuan keuangan daerah
kurang karena berada pada skala interval
10,01 - 20,00%. Apabila di lihat secara
keseluruhan persentase rata-rata diperoleh
sebesar 8,49% dengan kriteria tingkat
kemampuan keuangan daerah sangat
kurang karena berada pada skala
interval 00,00 - 10,00%.
Tabel 4
Perhitungan Rasio Kemandirian Keuangan Daerah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun Anggaran 2013-2017 (Dalam Rupiah)
Tahun Pendapatan Asli Transfer Pusat- Pinja- Rasio
Keterangan
Anggaran Daerah Dana Perimbangan man Kemandirian
2013 44.679.789.248 775.414.033.247 - 5,77% Instruktif
2014 79.344.461.050 888.714.166.946 - 8,92% Instruktif
2015 98.756.154.905 773.046.266.128 - 12,78% Instruktif
2016 87.578.643.416 939.928.247.711 - 9,31% Instruktif
2017 172.039.307.591 1.031.818.532.773 - 16,68% Instruktif
Rata-Rata 96.479.671.242 881.784.249.361 - 10,94% Instruktif
Sumber: Data Diolah (2019)
Berdasarkan hasil daerah yang diperoleh dari TA 2013
perhitungan rasio kemandirian sampai dengan TA 2017 secara
keuangan daerah pada tabel 4 di atas keseluruhan berada pada kriteria
dapat diketahui bahwa kinerja kemandirian 0% - 25% dengan
keuangan Pemerintah Daerah kemampuan keuangan daerah rendah
Kabupaten Ogan Komering Ulu pada sekali dan kinerja keuangan
TA 2013 persentase rasio pemerintah daerah berada dalam pola
kemandirian keuangan daerah hubungan instruktif, dimana peran
diperoleh sebesar 5,77%, terjadi pemerintah pusat lebih dominan dari
kenaikan pada TA 2014 dan TA pada kemandirian pemerintah daerah
2015 masing-masing diperoleh (daerah yang tidak mampu
sebesar 8,92% dan 12,78%, terjadi melaksanakan otonomi daerah).
penurunan di TA 2016 dengan
persentase rasio kemandirian c. Debt Service Coverage Ratio
keuangan daerah diperoleh sebesar (DSCR)
9,31%, dan terjadi kenaikan kembali Besarnya Debt Service
di TA 2017 dengan persentase Coverage Ratio (DSCR) pada
diperoleh sebesar 16,68%. Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan
Sedangkan persentase rata-rata Komering Ulu dari TA 2013 sampai
diperoleh sebesar 10,94%. Persentase dengan TA 2017 dapat dilihat pada
angka rasio kemandirian keuangan tabel berikut ini:

Tabel 5
Perhitungan Debt Service Coverage Ratio (DSCR) Pemerintah Daerah
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun Anggaran
2013-2017 (Dalam Rupiah)

Keterangan 2013 2014 2015


Pendapatan Asli 44.679.789.248 79.344.461.050 98.756.154.905
Daerah (PAD)
Bagian Daerah 237.213.871.247 310.676.775.946 193.633.944.128
(Dana Bagi Hasil
Pajak/Bukan
Pajak)
Dana Alokasi 517.309.972.000 568.771.201.000 268.562.532.000
Umum (DAU)
Jumlah 799.203.632.495 958.792.437.996 560.952.631.033
Belanja Wajib 448.049.483.340 464.037.611.728 543.817.646
(Belanja Pegawai)

Pokok Angsuran - 16.068.076.704 -


(Pembayaran
Pokok Utang)
Bunga (Belanja - - -
Bunga)
Biaya Pinjaman - - -
Jumlah - 16.068.076.704 -
Rasio DSCR Nihil 30,80 Nihil

Keterangan 2016 2017


Pendapatan Asli 87.578.643.416 79.344.461.050
Daerah (PAD)
Bagian Daerah 169.570.914.866 310.676.775.946
(Dana Bagi Hasil
Pajak/Bukan
Pajak)
Dana Alokasi 635.551.932.000 568.771.201.000
Umum (DAU)
Jumlah 892.701.490.282 958.792.437.996
Belanja Wajib 570.405.694.164 492.307.724.349
(Belanja Pegawai)

Pokok Angsuran - -
(Pembayaran
Pokok Utang)
Bunga (Belanja - -
Bunga)
Biaya Pinjaman - -
Jumlah - -
Rasio DSCR Nihil Nihil
Sumber: Data Diolah (2019)
Berdasarkan hasil perhitungan
pada tabel 5 di atas dapat diketahui
bahwa pada TA 2014 nilai Debt Service
Coverage Ratio (DSCR) diperoleh
sebesar 30,80. Sedangkan nilai Debt
Service Coverage Ratio (DSCR) pada
TA 2013, TA 2015, TA 2016, dan TA
2017 diperoleh nihil.
Pembahasan
Tabel 6
Rekapitulasi Analisis Rasio Keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun Anggaran 2013 – 2017
Jenis Rata-
Rasio 2013 2014 2015 2016 2017 Rata Keterangan
Penerimaan
Pendapatan
Asli Daerah
Rasio
(PAD) yang
Derajat
diperoleh
Desentra- 4,57% 7,32% 9,54% 7,34% 12,32% 8,49%
masih sangat
lisasi
kurang untuk
Fiskal
membiayai
pembangunan
daerah.
Penerimaan
pendapatan
pajak dan
retribusi
Rasio daerah untuk
Keman- membiayai
dirian 5,77% 8,92% 12,78% 9,31% 16,68% 10,94% kegiatan
Keuangan pemerintahan,
Daerah pembangunan,
dan pelayanan
kepada masya-
rakat masih
rendah sekali.
Debt Hasil analisis
Service diperoleh nihil
Coverage Nihil 30,80 Nihil Nihil Nihil Nihil sehingga tidak
Ratio dapat
(DSCR) dianalisis
a. Rasio Derajat Keadaan ini menunjukkan bahwa
Desentralisasi Fiskal penerimaan pendapatan transfer-dana
Kinerja dan kemampuan perimbangan yang diterima dari
keuangan pemerintah daerah dapat pemerintah pusat lebih mendominasi
dikatakan sangat baik apabila hasil penerimaan pendapatan daerah
analisis rasio derajat desentralisasi Kabupaten Ogan Komering Ulu dari
fiskal berada pada skala interval > pada penerimaan Pendapatan Asli
50,00%. Kinerja keuangan Daerah (PAD) yang diperoleh.
Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Berikut ini adalah data mengenai
Komering Ulu berdasarkan hasil jumlah penerimaan Pendapatan Asli
analisis pada tabel 6 di atas berada Daerah (PAD) dan penerimaan
pada skala interval 00,00 - 10,00% pendapatan transfer-dana
dengan tingkat kriteria kemampuan perimbangan yang dijelaskan dalam
keuangan daerah sangat kurang. gambar grafik berikut ini:
Gambar 2
Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Transfer Pemerintah
Pusat-Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2013-2017 (Dalam Rupiah)
1.200.000.000.000
1.000.000.000.000
800.000.000.000
600.000.000.000
400.000.000.000
200.000.000.000
0
2013 2014 2015 2016 2017
Pendapatan Asli Daerah 44.679.789.248 79.344.461.050 98.756.154.905 87.578.643.416 172.039.307.591
Dana Perimbangan 775.414.033.247 888.714.166.946 773.046.266.128 939.928.247.711 1.031.818.532.773

Sumber: http://www.djpk.depkeu.go.id pusat sudah tidak ada karena daerah


Hasil penelitian ini sesuai dengan telah benar-benar mampu dan mandiri
teori yang dikemukakan oleh Mahmudi dalam melaksanakan urusan otonomi
(2016:40) semakin tinggi kontribusi daerah. Kinerja keuangan Pemerintah
pendapatan asli daerah maka semakin tinggi Daerah Kabupaten Ogan Komering
kemampuan pemerintah daerah dalam Ulu berdasarkan hasil analisis rasio
penyelenggaraan desentralisasi. Meskipun pada tabel 6 di atas sesuai dengan
kenyataannya dari penjelasan gambar 2 di teori yang dikemukakan oleh
atas, kontribusi penerimaan Pendapatan Mahmudi (2016:140) semakin tinggi
Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ogan angka rasio ini menunjukkan
Komering Ulu dari TA 2013 sampai dengan pemerintah daerah semakin tinggi
TA 2017 terus mengalami kenaikan, akan kemandirian keuangan daerahnya.
tetapi kontribusi penerimaan pendapatan Berdasarkan pernyataan tersebut
transfer-dana perimbangan dari pemerintah tingkat kemandirian keuangan daerah
pusat juga semakin mengalami kenaikan. Kabupaten Ogan Komering Ulu dari
Artinya penerimaan Pendapatan Asli TA 2013 sampai dengan TA 2017
Daerah (PAD) yang diperoleh dari TA
2013 sampai dengan TA 2017 belum bisa
mencukupi untuk pembiayaan
pembangunan daerah di Kabupaten Ogan
Komering Ulu dan pemerintah daerah
masih sangat cenderung mengandalkan
bantuan dari pemerintah pusat. Sehingga
rendahnya kontribusi Pendapatan Asli
Daerah (PAD) terhadap total pendapatan
daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu dari
TA 2013 sampai dengan TA 2017,
maka masih rendahnya juga kemampuan
pemerintah daerah dalam penyelenggaraan
desentralisasi fiskal.

b. Rasio Kemandirian
Keuangan Daerah
Kinerja dan kemampuan
keuangan pemerintah daerah dapat
dikatakan sudah mandiri apabila hasil
analisis rasio kemandirian keuangan
daerah berada pada kriteria kemandirian
75% - 100% dengan pola hubungan
delegatif, yaitu campur tangan pemerintah
terjadi peningkatan, akan tetapi rendah bila dibandingkan dengan
belum dapat dikatakan bahwa penerimaan Dana Alokasi Umum
pemerintah daerah telah mandiri (DAU) dan Dana Alokasi Khusus
dalam keuangannya, hal ini (DAK) yang diperoleh dari
dikarenakan persentase rasio pemerintah pusat. Artinya
kemandirian keuangan daerah dari penerimaan pajak dan retribusi yang
TA 2013 sampai dengan TA 2017 diterima oleh Pemerintah Daerah
berada pada kriteria kemandirian 0% Kabupaten Ogan Komering Ulu
- 25% dengan pola hubungan selama TA 2013 sampai dengan TA
instruktif, dimana peran pemerintah 2017 masih belum bisa mencukupi
pusat lebih dominan dari pada untuk pembiayaan kegiatan
kemandirian pemerintah daerah pemerintahan, pembangunan, dan
(daerah yang tidak mampu pelayanan kepada masyarakat.
melaksanakan otonomi daerah) dan Berikut ini adalah data mengenai
tingkat kemampuan keuangan daerah besarnya penerimaan Dana Alokasi
rendah sekali. Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Keadaan ini menunjukkan Khusus (DAK), serta penerimaan
bahwa selama TA 2013 sampai pajak dan retribusi daerah Kabupaten
dengan TA 2017 penerimaan Ogan Komering Ulu TA 2013
pendapatan pajak dan retribusi sampai dengan TA 2017 yang
sebagai sumber pendapatan yang dijelaskan dalam gambar grafik
diperlukan daerah masih sangat berikut ini:
1.000.000.000.000
0
2013 2014
2015 2016
2017
2013 2014 2015 2016 2017
Dana Alokasi Umum (DAU) 517.309.972.000 568.771.201.000 268.562.532.000 635.551.932.000 631.233.579.000
Dana Alokasi Khusus (DAK) 20.890.190.000 9.266.190.000 10.849.790.000 134.805.400.845 213.447.099.711
Pajak Daerah 17.079.849.297 23.886.691.409 27.485.642.547 26.338.589.960 38.559.592.287
Retribusi Daerah 3.191.011.840 6.406.546.801 3.604.601.269 2.815.507.176 2.081.296.968

Sumber: http://www.djpk.depkeu.go.id
Gambar 3
Perkembangan Penerimaan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK) Serta Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun Anggaran 2013-2017 (Dalam Rupiah)
c . Debt Service Coverage tidak ada berdasarkan data
Ratio (DSCR) Laporan Realisasi
Kinerja keuangan
Pemerintah Daerah
Kabupaten Ogan Komering Ulu
berdasarkan hasil analisis Debt
Service Coverage Ratio (DSCR)
pada tabel 6 di atas diperoleh
nihil, hanya saja pada TA 2014
nilai rasio diperoleh sebesar
30,80 sehingga dalam penelitian
ini analisis Debt Service Coverage
Ratio (DSCR) tidak dapat dianalisis,
hal ini dikarenakan data yang
berhubungan dengan analisis Debt
Service Coverage Ratio (DSCR)
Anggaran Pendapatan dan Belanja Komering Ulu di ukur dengan
Daerah Kabupaten Ogan Komering Debt Service Coverage Ratio
Ulu yang diperoleh dari Direktorat (DSCR) tidak dapat dianalisis, hal
Jenderal Perimbangan Keuangan dan ini dikarenakan data yang
sudah di cek pada Badan Pusat berhubungan dengan analisis Debt
Statistik Kabupaten Ogan Komering Service Coverage Ratio (DSCR)
Ulu juga tidak ada. tidak ada berdasarkan data
Laporan Realisasi Anggaran
PENUTUP Pendapatan Dan Belanja Daerah
Kesimpulan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dari Direktorat
dan pembahasan yang dilakukan Jenderal Perimbangan Keuangan
dalam bab sebelumnya, maka hasil dan sudah di cek pada Badan
penelitian ini dapat disimpulkan Pusat Statistik Kabupaten Ogan
sebagai berikut: Komering Ulu juga tidak ada.
1. Kinerja keuangan Pemerintah
Daerah Kabupaten Ogan Saran
Komering Ulu di ukur dengan Adapun saran yang dapat
rasio derajat desentralisasi fiskal peneliti sampaikan dari hasil
selama TA 2013 sampai dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
TA 2017 persentase rata-rata 1. Pemerintah Daerah Kabupaten
diperoleh sebesar 8,49% berada Ogan Komering Ulu diharapkan
pada skala interval 00,00 - lebih berupaya untuk
10,00% dengan kriteria mengoptimalkan Pendapatan Asli
kemampuan keuangan daerah Daerah (PAD) dengan cara
sangat kurang. menggali dan memperluas sektor-
2. Kinerja keuangan Pemerintah sektor yang berpotensi menambah
Daerah Kabupaten Ogan Pendapatan Asli Daerah (PAD),
Komering Ulu di ukur dengan sehingga tingkat ketergantungan
analisis rasio kemandirian daerah terhadap pemerintah pusat
keuangan daerah selama TA 2013 dapat menurun, walaupun
sampai dengan TA 2017 pemerintah daerah masih
persentase rata-rata diperoleh memungkinkan membutuhkan
sebesar 10,94 berada pada skala dana transfer dalam rangka
interval 0% - 25% dengan kriteria percepatan pembangunan daerah
kemampuan keuangan daerah akan tetapi tidak terlalu
rendah sekali dan kinerja mendominasi.
keuangan pemerintah daerah 2. Pemerintah Daerah Kabupaten
dalam pola hubungan instruktif, Ogan Komering Ulu diharapkan
dimana peran pemerintah pusat lebih berupaya meningkatkan
lebih dominan dari pada pengembangan sektor pariwisata
kemandirian pemerintah daerah dikarenakan Kabupaten Ogan
(daerah yang tidak mampu Komering Ulu memiliki banyak
melaksanakan otonomi daerah). objek wisata alam yang
3. Kinerja keuangan Pemerintah merupakan aset daerah.
Daerah Kabupaten Ogan Berdasarkan data yang diperoleh
dari Badan Pusat Statistik Komering Ulu Tahun
Kabupaten Ogan Komering Ulu, Anggaran 2013, 2014, 2015,
pada tahun 2013 jumlah 2016, dan 2017. Diambil dari
wisatawan domestik sebanyak http:// www.djpk.depkeu.go.id.
9.137 menjadi 12.145 wisatawan Erlina, O.S. Rambe, dan Rasdianto.
di tahun 2017, sedangkan 2015. Akuntansi Keuangan
wisatawan dari mancanegara dari Daerah : Berbasis Akrual.
tahun 2013 sampai dengan tahun Salemba Empat, Jakarta.
2017 masih sangat sedikit hanya Faud, M.R. 2016. Analisis Laporan
ada 10 wisatawan (Sumber: Keuangan Pemerintah Daerah.
https://okukab.bps.go.id Tentunya Ghalia Indonesia, Bogor.
hal ini akan dapat meningkatkan Halim, A. dan M.S. Kusufi. 2012.
sumber penerimaan pajak dan Akuntansi Sektor Publik :
retribusi daerah selain itu akan Akuntansi Keuangan Daerah
menjadi aset jangka panjang bagi Edisi Keempat. Salemba
pemerintah daerah. Empat, Jakarta.
3. Pembahasan analisis Debt Service Mahmudi. 2016. Analisis Laporan
Coverage Ratio (DSCR) ini Keuangan Pemerintah Daerah
sangat menarik dikarenakan dapat Edisi Ketiga. UPP STIM
YKPN, Yogyakarta.
mengukur batas kemampuan
Purba, S. dan R.C. Hutabarat. 2017.
pemerintah daerah dalam
Analisis Kinerja Keuangan
mengembalikan pinjaman daerah,
Pemerintah Daerah Pada
akan tetapi dalam penelitian ini
Kabupaten Dairi. Jurnal Ilmiah
tidak dapat dianalisis dikarenakan
Kohesi 1 (1) : 228-240.
data yang berhubungan dengan Peraturan Pemerintah Republik
analisis Debt Service Coverage Indonesia Nomor 58 Tahun
Ratio (DSCR) yang diperoleh dari 2005 Tentang Pengelolaan
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Daerah. Diambil
Keuangan dan Badan Pusat dari https://m.hukum
Statistik Kabuapten Ogan online.com
Komering Ulu tidak ada. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian :
Sehingga untuk penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
selanjutnya diharapkan dapat R&D. Alfabeta, Bandung.
memiliki ketersediaan data secara
lengkap dalam menganalisis Debt
Service Coverage Ratio (DSCR).

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan


Komering Ulu. Statistik Daerah
Kabupaten Ogan Komering Ulu
2016. Diambil dari okukab. bps.go.id
Pada Tanggal 20 Mei 2019.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan
Komering Ulu. Statistik Daerah
Kabupaten Ogan Komering Ulu
2018. Diambil dari okukab.bps.go.id
Direktorat Jenderal Perimbangan
Keuangan. Laporan Realisasi
Anggaran Kabupaten Ogan

Anda mungkin juga menyukai