Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

KABUPATEN ROKAN HULU

Afriyanto1, Weni Astuti2

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian


Jl. Tuanku tambusai Kumu Desa rambah Kecamatan rambah Hilir

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu.


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Rokan Hulu selama periode 2007 sampai 2011. Untuk mengetahui
kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Rokan Hulu menggunakan
analisis rasio keuangan daerah khususnya Analisis Rasio Kemandirian Keuangan
Daerah, Rasio Efektifitas dan Efisiensi PAD, Rasio Aktivitas dan Rasio
Pertumbuhan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemandirian tahun 2007-
2011 masih sangat rendah, Rasio efektifitas kinerja keuangan tahun 2007 tidak
efektif, tahun 2008 menunjukkan bahwa kinerja keuangan cukup efektif, tahun
2009 dan 2010 menunjukkan kinerja keuangan sangat efektif, dan tahun 2011
menunjukkan bahwa kinerja keuangan sudah efektif. Rasio efisiensi tahun 2007-
2011 menunjukkan bahwa kinerja keuangan sangat efisien karena di bawah angka
1%. Rasio aktivitas tahun 2007 dan 2011 menunjukkan bahwa rasio keserasian
diprioritaskan untuk belanja rutin. Rasio Pertumbuhan APBD tahun 2007-2011
menunjukkan pertumbuhan yang positif dan negatif. Karena mengalami kenaikan
dan penurunan di tahun tertentu.
Kata Kunci : Rasio Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektifitas dan
Efisiensi, Rasio Aktivitas dan Rasio Pertumbuhan.

1. PENDAHULUAN otonomi daerah diperlukan


kewenangan yang luas, nyata, dan
1.1 Latar Belakang Masalah
bertanggung jawab di daerah secara
Pembangunan daerah sebagai
proporsional. Oleh karena itu,
bagian integral dari pembangunan
pemerintah pusat membuat suatu
nasional dilaksanakan melalui
kebijakan tentang Pemerintah
otonomi daerah dan pengaturan
Daerah.
sumber daya nasional yang memberi
Kabupaten Rokan Hulu
kesempatan bagi daerah dalam
merupakan pemekaran dari
penyelenggaraan pemerintah. Untuk
Kabupaten Kampar. Sebagai
mendukung penyelenggaraan
pemerintah daerah, tentu memiliki dalam hal ini penulis merumuskan
berbagai fenomena dan yang menjadi permasalahan didalam
permasalahan. Fenomenanya adalah penelitian ini adalah: Bagaimana
memiliki potensi daerah yang sangat Kinerja Keuangan Pemerintah
besar. Potensi daerah yang dimiliki Daerah Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Rokan Hulu dan saat ini selama lima tahun (2007-2011)
sedang dikembangkan antara lain berdasarkan indikator Rasio
adalah pertanian, perkebunan, Kemandiriaan Keuangan Daerah,
industri, pertambangan, konstruksi, Rasio Efektifitas dan Efisiensi, Rasio
dan perdagangan. Bagi Kabupaten Aktivitas, dan rasio pertumbuhan.
Rokan Hulu, lahirnya otonomi
daerah merupakan berkah tersendiri, 1.3 Pembatasan Masalah dan
bagi upaya peningkatan Originalitas
pembangunan yang bertumpu pada Permasalahan dalam
potensi daerah. Salah satu penelitian ini akan dibatasi pada
permasalahan yang muncul adalah pengukuran kinerja keuangan
masalah kinerja pemerintah daerah Pemerintah Daerah Kabupaten
dalam mengelola dan Rokan Hulu selama lima tahun
mempertanggungjawabkan kinerja (2007-2011) dengan menggunakan
keuangannya. indikator analisis rasio keuangan
Sebagai kabupaten yang sebagai berikut :
relatif masih baru, Kabupaten Rokan 1. Rasio Kemandirian Keuangan
Hulu terus melakukan perbaikan Daerah
terutama dari segi tata kelola 2. Rasio Efektivitas dan efisiensi
pemerintahan. Pemerintah Daerah 3. Rasio Aktivitas
Kabupaten Rokan Hulu menyadari 4. Rasio Pertumbuhan
bahwa kemajuan yang diciptakan Penelitian ini menggunakan
daerah di era desentralisasi ini data asli yang bersumber dari
bergantung pada tata kelola Pemerintah Daerah Kabupaten
pemerintah daerah. Dengan demikian Rokan Hulu, sehingga terhindar dari
prinsip-prinsip Good Governance unsur plagiat atau penjiplakan.
dapat terialisasi dalam Pemerintah
Kabupaten Rokan Hulu. 1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang Berdasarkan Latar belakang
diatas, penulis tertarik untuk masalah tersebut, maka tujuan
melakukan penelitian di Kabupaten penelitian yang ingin dicapai dalam
Rokan Hulu yang berkenaan dengan penelitian ini adalah untuk
penganalisaan kinerja keuangan menganalisis dan mengetahui kinerja
pemerintah daerah setempat dengan keuangan Pemerintah Daerah
judul: Analisis Kinerja Keuangan Kabupaten Rokan Hulu selama
Pemerintah Daerah Kabupaten empat tahun (2007-2010) dengan
Rokan Hulu. menggunakan indikator rasio
keuangan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar
belakang masalah tersebut, maka
1.5 Manfaat Penelitian Anggaran, Neraca, dan Laporan
Adapun manfaat dari Arus Kas.
penelitian ini adalah :
1. Bagi Pemerintah Daerah 2.2 Analisis Rasio Keuangan
Kabupaten Rokan Hulu, sebagai Analisis dari item-item
masukan dan gambaran bagi laporan keuangan berperan penting
pemerintah daerah dalam dalam interpretasi data keuangan dan
membuat kebijakan serta operasi entitas. Karena itu, banyak
menentukan arah dan strategi analisis yang memanfaatkan rasio
dalam perbaikan kinerja keuangan untuk membantu
keuangan pemerintah dimasa melakukan kegiatan analisis dan
yang akan datang. interpretasi laporan keuangan.
2. Bagi peneliti, salah satu upaya Penggunaan laporan keuangan
untuk mendapatkan pengalaman sebagai alat analisis dapat membantu
dan pengetahuan yang berharga pihak pembuat kebijakan untuk
dalam bidang yang diteliti. membuat kebijakan yang rasional
dan sesuai dengan tujuan entitas
2. LANDASAN TEORI karena analisis rasio dapat membantu
dalam mengindentifikasi beberapa
2.1 Komponen Laporan Keuangan
kekuatan dan kelemahan keuangan
Berdasarkan Peraturan
entitas. Analisis keuangan adalah
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
usaha mengidentifikasi ciri-ciri
tentang Standar Akuntasi
keuangan bardasarkan laporan
Pemerintahan, komponen yang
keuangan yang tersedia.
terdapat dalam laporan keuangan
pokok terdiri dari:
2.3 Jenis-jenis Rasio Keuangan
a. Laporan Realisasi Anggaran
Daerah
menyajikan ikhtisar sumber,
a. Rasio Kemandirian Keuangan
alokasi, dan pemakaian sumber
Daerah
daya ekonomi yang dikelola
Kemandirian keuangan derah
oleh pemerintah pusat/daerah,
menunjukkan kemampuan
yang menggambarkan
Pemerintah Daerah dalam
perbandingan antara anggaran
membiayai sendiri kegiatan
dan realisasinya dalam satu
pemerintahan, pembangunan dan
periode pelaporan.
pelayanan kepada masyarakat yang
b. Neraca menggambarkan posisi
telah membayar pajak dan retribusi
keuangan suatu entitas
sebagai sumber pendapatan yang
pelaporan mengenai aset,
dikeluarkan daerah.
kewajiban, dan ekuitas dana
pada tanggal tertentu. Unsur
yang dicakup oleh neraca terdiri
dari aset, kewajiban, dan ekuitas =

dana.
c. Catatan atas Laporan Keuangan Rasio kemandirian
meliputi penjelasan naratif atau menggambarkan ketergantungan
rincian dari angka yang tertera daerah terhadap sumber dana
dalam Laporan Realisasi eksteren. Semakin tinggi rasio
kemandirian mengandung arti bahwa (belanja pembangunan) yang
tingkat ketergantungan daerah digunakan untuk menyediakan
terhadap bantuan pihak ekstern sarana prasarana ekonomi
semakin rendah, dan demikian pula masyarakat cenderung semakin kecil.
sebaliknya.

b. Rasio Efektifitas dan Efesiensi
=
Pendapatan Asli Daerah
Rasio efektifitas
menggambarkan kemampuan
=
pemerintah daerah dalam
merealisasikan pendapatan asli
daerah yang direncanakan Belum ada patokan yang
dibandingkan dengan target yang pasti berapa besarnya rasio belanja
ditetapkan berdasarkan potensi riil rutin maupun pembangunan terhadap
daerah. APBD yang ideal, karena sangat
dipengaruhi oleh dinamisasi kegiatan
pembangunan dan besarnya
kebutuhan investasi yang diperlukan
=
untuk mencapai pertumbuhan yang
ditargetkan.
Rasio efisiensi adalah rasio
yang menggambarkan perbandingan d. Rasio Pertumbuhan
antara besarnya biaya yang Rasio pertumbuhan (Growth
dikeluarkan untuk memperoleh ratio) mengukur seberapa besar
pendapatan dengan realisasi kemampuan pemerintah daerah
pendapatan yang diterima. Apabila dalam mempertahankan dan
pendapatan yang diperoleh lebih dari meningkatkan keberhasilannya yang
belenja yang dikeluarkan maka telah dicapai dari periode ke periode
dikatakan belum efisien. Kinerja berikutnya. Dengan diketahuinya
pemerintah daerah dikatakan efisien pertumbuhan untuk masing-masing
apabila rasio yang dicapai kurang komponen sumber pendapatan dan
dari 1 (satu) atau dibawah l00 persen. pengeluaran, dapat digunakan
mengevaluasi potensi-potensi mana

yang perlu mendapat perhatian.
=

()
c. Rasio Aktivitas 1 0
=
Rasio ini menggambarkan 0
bagaimana pemerintah daerah 2.4 Perumusan Hipotesis
memprioritaskan alokasi dananya
pada belanja rutin dan belanja Hipotesis dalam penelitian ini, yaitu
pembangunan secara optimal. Diduga bahwa kinerja keuangan
Semakin tinggi persentase dana yang Pemerintah Daerah Kabupaten
dialokasikan untuk belanja rutin Rokan Hulu dalam lima tahun
berarti persentase belanja investasi terakhir (2007-2011) ditinjau dari
rasio-rasio keuangan daerah sudah 3.5 Teknik Pengumpulan Data
baik . Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah teknik
3. METODE PENELITIAN dokumentasi, yaitu dengan
3.1 Objek Penelitan melakukan pengambilan data pada
Objek penelitian adalah bagian Akuntansi Dinas Pengolaan
Pemerintah Daerah Kabupaten Keuangan dan Aset secara langsung
Rokan Hulu. Penelitian ini dilakukan yaitu berupa Laporan Realisasi
pada Pemerintah Daerah Kabupaten Anggaran, Gambaran Umum
Rokan Hulu tepatnya di Kantor Kabupaten Rokan Hulu, serta
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Struktur Organisasi Dinas
Aset, di bagian Akuntansi yang Pengelolaan Keuangan dan Aset.
beralamat di Jl. Tuanku Tambusai,
Kecamatan Rambah. 3.6 Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis data
3.2 Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
Jenis penelitian yang adalah:
dilakukan adalah penelitian 1. Deskriptif yaitu menganalisis
berbentuk deskriptif, dimana data sedemikian rupa sesuai
penelitian ini akan menggambarkan dengan teori yang relevan
fenomena atau karakteristik data dengan permasalahan kemudian
yang berlangsung selama lima tahun dibuat kesimpulan.
(2007-2011). 2. Kuantitatif yaitu perhitungan
analisis kinerja keuangan
3.3 Populasi dan Sampel Pemerintah Daerah Kabupaten
Populasi dalam penelitian ini Rokan Hulu dengan
adalah Laporan Realisasi Anggaran menggunakan rasio keuangan
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu. daerah.
Sementara kriteria penarikan sampel
diambil dari populasi yang ada, yaitu 4. HASIL PENELITIAN DAN
Laporan Realisasi Anggaran PEMBAHASAN
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu 4.1 Pembahasan
selama lima tahun (2007-2011). Dalam pembahasan hasil
penelitian ini akan dibahas mengenai
3.4 Jenis dan Sumber Data bagaimana kinerja pengelolaan
Jenis data yang digunakan keuangan yang dilakukan oleh
dalam penelitian ini adalah data Pemerintah Daerah Kabupaten
sekunder, yaitu data yang berupa Rokan Hulu dengan menggunakan
angka-angka yang termuat dalan Analisis Rasio Keuangan terhadap
Laporan Realisasi Anggaran APBD pada Tahun Anggaran 2007 -
Pemerintah Daerah Kabupaten 2011. Aspek-aspek tersebut dapat
Rokan Hulu 2007-2011. Sedangkan
sumber datanya diperoleh dari Dinas diketahui dengan melakukan analisis
Pengelolaan Keuangan dan Aset. rasio sebagai berikut:
1. Tingkat Kemandirian
Keuangan Daerah Kabupaten
Rokan Hulu
Tabel IV.1
Skala Interval Kemampuan Keuangan Daerah
Persentase PAD Kemampuan Keuangan
Daerah
0,00 10,00 Sangat Kurang
10,00 -20,00 Kurang
20,01 30,00 Sedang
30,01 40,00 Cukup
40,01 50,00 Baik
>50,00 Sangat Baik
Sumber : Tim Litbag Depdagri Fisipol UGM dalam
Yumardi
Tabel IV.2
Tingkat Kemandirian Kabupaten Rokan Hulu
Tahun Anggaran 2007-2011
Tahun Realisasi PAD Pendapatan Transfer Rasio
Anggaran Kemandirian
2007 22,599,453,448.45 665,764,362,811.00 3.39%
2008 22,841,571,662.43 857,189,528,479.42 2.66%

2009 30,273,406,142.17 728,734,252,648.77 4.15%

2010 27,862,342,362.34 846,257,097,258.00 3.29%

2011 34,234,130,535.98 1,064,749,113,109.00 3.22%

Sumber : Data APBD Kabupaten Rokan Hulu

Dari perhitungan diatas tugas pemerintahan, pembangunan


terlihat bahwa selama periode 2007- dan pelayanan masyarakat masih
2011 dapat diketahui bahwa sangat rendah.
kemandirian keuangan daerah
Kabupaten Rokan Hulu masih sangat 2. Rasio Efektifitas dan Efisiensi
rendah bahkan mengalami naik turun Pendapatan Asli Daerah
dari tahun ketahun. Rasio a. Efektifitas Pendapatan Asli
Kemandirian Keuangan Daerah Daerah
Kabupaten Rokan Hulu yang paling Tabel IV.3
Kriteria Keuangan Daerah
tinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu Persentase Kinerja Keuangan Kriteria
sebesar 4,15%, sedangkan Diatas 100% Sangat Efektif
90% - 100% Efektif
yang paling rendah terjadi pada 80% - 90% Cukup Efektif
tahun 2008 yaitu sebesar 2,66%. Hal 60% - 80% Kurang Efektif
ini menunjukkan bahwa kemandirian Kurang dari 60% Tidak Efektif
Sumber : Dasril Munir dalam Yumardi
daerah dalam mencukupi kebutuhan
pembiayaan untuk melakukan tugas-
Tabel IV.4
Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Rokan Hulu
Tahun Anggaran 2007-2011
Tahun Rasio
Realisasi PAD Target PAD
Anggaran Efektifitas
2007 22,599,453,448.45 52,624,158,664.00 42.95%
2008 22,841,571,662.43 27,799,510,000.00 82.17%
2009 30,273,406,142.17 23,638,846,870.00 128.07%
2010 27,862,342,362.34 26,810,000,000.00 103.93%
2011 34,243,130,535.98 34,661,025,788.00 98.79%
Sumber : Data APBD Kabupaten Rokan Hulu

Dari tabel 1.4 diatas dapat 2007 tidak efektif dan pada tahun
diketahui bahwa rasio efektifitas 2008 cukup efektif. Pada tahun 2009
Kabupaten Rokan Hulu dalam dan 2010 sangat efektif, sementara
melakukan pemungutan pajak dan pada tahun 2011 sudah efektif.
retribusi daerah yang merupakan
sumber pendapatan asli daerah pada b. Efisiensi Pendapatan Asli Daerah
tahun 2007 adalah sebesar 42,95%, Tabel IV.5
Kriteria Kinerja Keuangan
tahun 2008 sebesar 82,17%, tahun Persentase Kinerja Kriteria
2009 sebesar 128,07, tahun 2010 Keuangan
sebesar 103,93% dan tahun 2011 Diatas 100% Tidak Efisien
90% - 100% Kurang Efisien
sebasar 98,79%. Hal ini 80% - 90% Cukup Efisien
menunjukkan bahwa Pemerintah 60% - 80% Efisien
Kurang dari 60% Sangat Efisien
Daerah Kabupaten Rokan Hulu Sumber : Dasril Munir dalam Yumardi
dalam merealisasikan sumber
pendapatan asli daerah pada tahun

Tabel IV.6
Biaya Pemungutan dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Rokan Hulu
Tahun Anggaran 2007-2011
Tahun Rasio
Biaya Pemungutan PAD Realisasi PAD
Anggaran Efesiensi
2007 192,020,000.00 22,599,453,448.45 0.85%
2008 192,020,000.00 22,841,571,662.43 0.84%
2009 192,020,000.00 30,237,406,142.17 0.64%
2010 230,230,000.00 27,862,342,362.34 0.83%
2011 243,230,000.00 34,243,130,535.98 0.71%
Sumber : Data APBD Kabupaten Rokan Hulu
Dari tabel IV.6 diketahui optimal dan memberikan
hasil perhitungan rasio efisiensi penggambaran kinerja pemerintahan
pemerintah daerah Kabupaten Rokan daerah yang sangat baik.
Hulu pada tahun anggaran 2007
sampai dengan tahun anggaran 2011 3. Rasio Aktivitas (Rasio
seluruh rasio efisiensi berada di Keserasian)
bawah angka 1 (satu) persen. Ini Rasio ini dapat
menggambarkan kinerja pemerintah diformulasikan sebagai berikut:
daerah dalam pemungutan PAD
sudah efisien yang ditandai dengan
trend rasio yang kurang dari 1 (satu)
=
atau dibawah 100 persen dari tahun
ketahun. Artinya, dengan
mengeluarkan biaya yang relatif
=
sedikit, pemerintah daerah dapat
menghasilkan output (hasil) yang

Tabel IV.7
Realisasi APBD Kabupaten Rokan Hulu
Kondisi Rasio Aktivitas Belanja Rutin dan Belanja Pembangunan
Tahun Anggaran 2007-2011
Tahun Rasio Belanja Rasio belanja
Prioritas
Anggaran Rutin Pembangunan
2007 61.99% 37.96% Belanja Rutin
2008 66.19% 33.72% Belanja Rutin
2009 68.63% 30.94% Belanja Rutin
2010 70.21% 29.69% Belanja Rutin
2011 81.77% 18.11% Belanja Rutin
Sumber : Data APBD Kabupaten Rokan Hulu

Dari Tabel IV.7 di atas dapat terjadi pada tahun 2011 yaitu sebasar
dilihat bahwa kondisi Rasio 18,11%. Hal ini menunjukkan bahwa
Aktivitas`Kabupaten Rokan Hulu selama lima tahun terakhir Rasio
dilihat dari Rasio keserasian pada Keserasian Kabupaten Rokan Hulu
Belanja Rutin yang paling tinggi diprioritaskan untuk Belanja Rutin.
terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar
81,77% dan yang paling rendah
terjadi pada tahun 2007 yaitu sebasar
61,99%. Sedangkan Rasio
Keserasian pada Belanja
Pembangunan yang paling tinggi
terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar
37,96% dan yang paling rendah
4. Rasio Pertumbuhan
Tabel IV.8
Rasio Pertumbuhan APBD Kabupaten Rokan Hulu
Tahun Anggaran 2007-2011

Keterangan 2007 2008 2009 2010 2011


P AD 22.599.453.488,45 22.841.571.662,43 30.273.406.142,17 27.862.342.362,34 34.243.130.535,98

Total Pendapatan 714.195.807.298,40 891.425.278.741,85 769.748.633.790,94 874.119.439.620,34 1.099.910.243.644,98


Belanja Rutin 532.979.421.167,00 547.780.839.226,00 549.739.640.228,00 677.983.832.761,00 786.695.569.134,00

B. Pembangunan 326.337.863.972,00 279.042.288.516,00 247.857.006.776,00 286.666.744.784,00 174.203.379.057,00

Sumber : Data APBD kabupaten Rokan Hulu


% Pertumbuhan
Keterangan
2007-2008 2008-2009 2009-2010 2010-2011

Pendapatan Asli Daerah 1,07 % 32,54 % -7,96 % 22,90 %

Total Pendapatan 24,82 % -13,65 % 13,56 % 25,83%

Belanja Rutin 2,78 % 0,36 % 23,33 % 16,03 %

Belanja Pembangunan -14.49% -11,18 % 15,66 % -39,23 %


Sumber : Data APBD kabupaten Rokan Hulu

Dari Tabel IV.8 diatas dapat 2011 menjadi 16,03%. Dan Rasio
dilihat Rasio Pertumbuhan Asli pertumbuhan belanja pembangunan
Daerah pada tahun 2007-2008 pada tahun 2007-2008 yaitu sebesar -
sebesar 1,07% mengalami kenaikan 14,49% mengalami penurunan pada
pada tahun 2008-2009 menjadi tahun 2008-2009 menjadi -11,18%,
32,54%, pada tahun 2009-2010 pada 2009-2010 mengalami kenaikan
mengalami penurunan menjadi - menjadi 15,66% dan di tahun 2010-
7,96% dan pada tahun 2010-2011 2011 mengalami penurunan menjadi
mengalami kenaikan menjadi -39,23%.
22,90%. Rasio Pertumbuhan Total Berdasarkan hasil penelitian
Pendapatan 2007-2008 mengalami dan pembahasan dari perhitungan
penurunan di tahun 2008-2009 yaitu rasio-rasio keuangan pemerintah
dari 24,82% menjadi 13,65%, daerah Kabupaten Rokan Hulu
mengalami kenaikan pada tahun diatas, maka dapat diketahui bahwa
2009-2010 menjadi 13,56% dan kinerja keuangan Kabupaten Rokan
mengalami kenaikan ditahun 2010- Hulu sudah baik.
2011 menjadi 25,83%. Rasio
pertumbuhan belanja rutin pada 5 PENUTUP
tahun 2007-2008 yaitu sebesar
5.1 Kesimpulan
2,78% mengalami penurunan di
Beberapa hal yang dapat
tahun 2008-2009 menjadi 0,36%,
disimpulkan yaitu sebagai berikut:
pada tahun 2009-2010 mengalami
1. Tingkat Kemandirian Keuangan
kenaikan menjadi 23,33% dan
Daerah Kabupaten Rokan Hulu
mengalami penurunan di tahun 2010-
masih sangat rendah bahkan Asli Daerah (PAD) dari tahun
mengalami naik turun dari tahun ke tahun dan mengurangi
ketahun. ketergantungan terhadap sumber
2. Rasio efektifitas Kabupaten dana ekstern atau bantuan
Rokan Hulu menunjukkan pemerintah pusat dan provinsi
bahwa Pemerintah Daerah dengan cara mengelola sumber
Kabupaten Rokan Hulu dalam daya yang belum diolah selama
merealisasikan sumber ini.
pendapatan asli daerah pada 2. Pemerintah Daerah Kabupaten
tahun 2007 tidak efektif dan Rokan Hulu sebaiknya
pada tahun 2008 cukup efektif. memprioritaskan lagi
Pada tahun 2009 dan 2010 pengalokasian dana yang
sangat efektif, sementara pada dimiliki untuk belanja
tahun 2011 sudah efektif. pembangunan sehingga semakin
3. Rasio efisiensi pemerintah bertambahnya sarana dan
daerah Kabupaten Rokan Hulu prasarana yang diharapkanakan
pada tahun 2007 tahun 2011 mampu meningkatkan
dengan mengeluarkan biaya kesejahteraan masyarakatnya.
yang relatif sedikit, pemerintah 3. Pemerintah Daerah Kabupaten
daerah dapat menghasilkan Rokan Hulu sebaiknya
output (hasil) yang optimal dan menunjukkan biaya pemungutan
memberikan penggambaran Pendapatan Asli Daerah secara
kinerja pemerintahan daerah spesifik, yaitu cara memberikan
yang sangat baik. penjelasan mengenai biaya-
4. Sebagian besar yang dimiliki biaya yang dikeluarkan untuk
Pemerintah Daerah Kabupaten memungut Pendapatan Asli
Rokan Hulu diprioritaskan untuk Daerah sehingga tidak
mencukupi kebutuhan belanja menyulitkan bagi peneliti
rutin daripada belanja selanjutnya yang ingin
pembangunan. melakukan penelitian mengenai
5. Pertumbuhan APBD Kabupaten efisiensi keuangan daerah.
Rokan Hulu dari Tahun 4. Pemerintah Daerah Kabupaten
Anggaran 2007-2011 Rokan Hulu sebaiknya perlu
menunjukkan pertumbuhan yang mengamati / mengawasi
positif dan negatif. Karena Pertumbuhan Pendapatan Asli
mengalami kenaikan dan Daerah, Jumlah Pendapatan,
penurunan di tahun tertentu. Belanja Rutin dan Belanja
Pembangunan Daerahnya,
5.2 Saran dengan diketahuinya
Saran yang dapat diberikan pertumbuhan untuk masing-
penulis utuk pengembangan masing komponen sumber
selanjutnya: pendapatan dan pengeluaran,
1. Pemerintah Daerah Kabupaten sehingga nantinya dapat
Rokan Hulu harus terus digunakan untuk mengevaluasi
meningkatkan dan potensi-potensi mana yang perlu
pengoptimalkan Pendapatan mendapat perhatian.
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Abdul, 2012. Akuntansi
Keuangan Daerah. Edisi
Empat, Salemba Empat,
Jakarta.
Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu,
2010. Menuju Kabupaten
Terbaik di Provinsi Riau,
Konsep dan Implementasi
Good Governance Serta
Pemberdayaan Masyarakat di
Rokan Hulu. Pemerintah
Kabupaten Rokan Hulu.

Yumardi, Febrina, 2010. Analisis


Kinerja Keuangan
pemerintah Daerah
Kabupaten Kuantan Singingi,
Mahasiswa fakultas ekonomi,
Universitas Riau, Riau.

Anda mungkin juga menyukai