Anda di halaman 1dari 55

SELAMAT MENGIKUTI PERKULIAHAN

“ANALISA LAPORAN KEUANGAN


PEMERINTAH PUSAT DAN
PEMERINTAH DAERAH”
MENU PERKULIAHAN

Pengantar : Laporan
Keuangan dan Analisa Pengantar Analisa Laporan
Kinerja Pemerintah Keuangan Pemerintah

Contoh Singkat Penerapan


Teknik Analisa Laporan
Keuangan Pemerintah
PENGANTAR : LAPORAN
KEUANGAN DAN ANALISA
KINERJA PEMERINTAH
P. ENGANTAR

Publikasi / Penyampaian Laporan Keuangan


Internal Eksternal
Transparency Laporan keuangan sebagai alat untuk Laporan keuangan sebagai alat untuk
menunjukkan transparansi di dalam internal menunjukkan transparansi Pemerintah kepada
pemerintahan. masyarakat.

Dengan transparency di internal pemerintahan Pengungkapan atas laporan keuangan yang


diharapkan dapat memperkecil peluang untuk memadai dapat menjamin bahwa masyarakat
melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan mendapatkan informasi yang cukup tentang
penyalahgunaan sumberdaya ekonomi. bagaimana Pemerintah memperoleh dan
menggunakan dana / sumberdaya yang diperoleh /
dimilikinya.

Dengan transparency kepada pihak eksternal


maka diharapkan dapat menutup peluang untuk
melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan
penyalahgunaan sumberdaya ekonomi.
P. ENGANTAR

Publikasi / Penyampaian Laporan Keuangan


Internal Eksternal
Accoutability Laporan keuangan sebagai alat Pemerintah (pusat/daerah) harus
pertanggungjawaban pengelolaan anggaran mempublikasikan laporan keuangan yang sudah di
dan barang milik pemerintah (pusat/daerah) audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
oleh unit pemerintahan yang mendapatkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
tugas dan kewenangan sesuai dengan pengelolaan keuangan negara.
fungsinya.
Masyarakat, investor, kreditor, lembaga donor
(stakeholders) dapat menggunakan laporan
keuangan untuk mengambil keputusan.
Control Laporan keuangan sebagai alat pengendalian Masyarakat (individu maupun kelompok) dapat
dan evaluasi kinerja oleh unit pemerintahan di menggunakan laporan keuangan dengan
atasnya. membaca dan menganalisanya untuk ikut
berpartisipasi dalam melaksanakan pengendalian
dan evaluasi kinerja pemerintah.
TUJUAN PUBLIKASI LAPORAN
 Dengan publikasi laporan keuangan secara trasnparan maka masyarakat
dapat menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut
untuk:
1. Membandingkan kinerja keuangan yang dicapai dengan yang direncanakan (realisasi vs
anggaran).
2. Menilai ada tidaknya indikasi kelalaian, pelanggaran, penyalahgunaan, manipulasi dan
korupsi dalam pengelolaan keuangan negara.
3. Menilai tingkat kepatuhan pemerintah terhadap peraturan perundang-undangan dalam
melaksanakan pengelolaan keuangan negara.
4. Mengetahui dan menilai hak serta kewajiban pemerintah sehingga dapat diketahui proyeksi
sumberdaya yang bisa diperoleh pemerintah atau proyeksi sumberdaya yang harus
dikeluarkan oleh pemerintah dimasa depan.
5. Menyusun saran yang dapat disampaikan kepada pemerintah untuk melakukan perbaikan
pengelolaan keuangannya.
H. ak
 Pemerintah mempunyai kewajiban untuk menjaga transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara sehingga dapat mewujudkan
kewajiban tugas pemerintah untuk memenuhi hak masyarakat berupa :
1. Hak untuk tahu (right to know).
2. Hak unutk mendapatkan informasi (right to be informed).
3. Hak untuk di dengar (right to be heard / right to be listened to).
A. RTI PENTING ANALISA LAPORAN
 Laporan keuangan yang dipublikasi menyajikan informasi keuangan yang
bersifat umum sesuai tujuan penyajian laporan keuangan untuk publik yang
bersifat bertujuan umum (general purposive).

 Untuk memahami arti dari informasi keuangan tersebut perlu keahlian


menafsirkan angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan melalui
analisa laporan keuangan.

 Dengan melakukan analisa atas laporan keuangan maka diharapkan


pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan lebih baik.
ANALISA KINERJA PEMERINTAH

 Analisa kinerja pemerintah dapat dilakukan dalam tingkatan macro maupun


micro dan dari perspektif keuangan serta non keuangan.

Keuangan Non Keuangan


Macro Dilakukan dengan melakukan analisa terhadap Dilakukan dengan melakukan analisa terhadap
indikator-indikator keuangan makro, seperti indikator-indikator non keuangan makro, seperti
tingkat suku bunga, tingkat nilai tukar mata tingkat pengangguaran, tingkat polusi, tingkat
uang, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat kriminalitas, dan lain sebagainya.
inflasi, dan lain sebagainya.

 Macro budgeting
Micro Melakuan analisa atas laporan keuangan dengan Menilai kinerja program dan kegiatan.
metode dan tekhnik analisa laporan keuangan.

 Micro budgeting
PENGANTAR ANALISA
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH
D.
 Analisa laporan keuangan adalah suatu cara untuk mengetahui dan memahami
kondisi keuangan suatu entitas pada saat ini maupun proyeksinya dimasa
depan dengan cara melakukan analisa terhadap pos-pos yang terdapat dalam
laporan keuangan yang berguna untuk pengambilan keputusan.

Mengetahui dan memahami kondisi


keuangan suatu entitas.
Analisa
Pengambilan
Laporan Keputusan
Keuangan
Membuat proyeksi keuangan suatu
entitas dimasa depan.
D.
 Laporan keuangan pada dasarnya menyajikan data keuangan, agar dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan maka data tersebut harus diolah agar
menjadi informasi keuangan.

Metode Analisis

Laporan Informasi Pengambilan


Keuangan Keuangan Keputusan

Teknik Analisis

 Ketidakmampuan mengolah data menjadi informasi akan membentuk situasi


“DRIP” = Data Rich Information Poor.
TUJUA

Pemerintah Pusat / Pemerintah Daerah

Kondisi keuangan
Dituangkan Dlm

Dianalisis UntukLAPORAN KEUANGAN

Understanding
Diagnosis
Forecasting
Evaluation
METODE
 Vertikal
 Analisa laporan keuangan dengan cara menghubungkan atau membandingkan pos-
pos laporan keuangan suatu entitas dengan pos-pos lainnya dalam satu laporan
keuangan untuk satu periode pelaporan, sehingga nampak besarnya persentase
suatu pos terhadap pos lain yang dijadikan dasar.
 Horizontal
 Analisa laporan keuangan dengan cara membandingkan data keuangan
satu entitas selama lebih dari satu periode pelaporan, sehingga nampak
pos-pos yang berubah selama periode analisa tersebut.
 Korelasi
 Analisa laporan keuangan dengan cara menghubungkan atau
membandingkan pos-pos laporan keuangan dalam suatu laporan keuangan
dengan pos-pos laporan keuangan dalam laporan keuangan lainnya dalam
suatu entitas untuk satu periode pelaporan, sehingga nampak besarnya
persentase suatu pos terhadap pos lain yang dijadikan dasar (rasio) atau
nampak pengaruh dari suatu pos terhadap suatu pos lainnya.
TEKHNIK
Comparative
Analisa yang dilakukan dengan cara melakukan perbandingan antar rencana (anggaran) dan
realisasi, antar periode untuk suatu laporan keuangan entitas atau perbandingan suatu
laporan keuangan antar entitas. Dari hasil komparasi akan dapat diketahui varians (selisih),
sehingga teknik ini dikenal juga sebagai analisis varians.
Common Size
Analisa yang dilakukan dengan melihat bobot umum dari suatu pos dalam laporan keuangan
terhadap nilai total dari kelompok pos tersebut.
Trend / Pertumbuhan
Analisa yang dilakukan dengan cara melihat perkembangan suatu pos laporan keuangan
dalam periode lebih dari 2 (dua) tahun (time serie analisys).
Rasio
Analisa yang dilakukan dengan melakukan perbandingan antar pos laporan keuangan baik
dalam satu laporan keuangan maupun antar laporan keuangan sehingga diperoleh nilai
dalam bentuk prosentase atau rasio.
Analisa Khusus
Dalam analisa ini dapat dilakukan dengan membandingkan antara pos laporan keuangan
untuk mengetahui hubugangan antara pos tersebut dalam beberapa periode sehingga
didapatkan rumus untuk digunakan dalam melakukan prediksi.
Analisa ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan data-data lain di luar data dalam
laporan keuangan seperti : ramalan pendapatan, analisa piutang tidak tertagih dan lain
sebagainya.
TEKHNI
 Horizontal
 Comparative
 Trend
 Vertikal
 Common Size
 Rasio
 Korelasi
 Analisa Khusus : Regresi
 Membandingkan satu rasio dengan indikator / ukuran lainnya.
IKHTISA
Understanding

Diagnostic
Tujuan
Forecasting

Evaluation

LRA

Analisa LK Peralatan Neraca

Arus Kas

Vertikal

Sistematika Metode Horizontal

Korelasi

Perbandingan

Common Size
Tekhnik
Trend

Rasio
ANALISA
 Bentuk umum adalah laporan realisasi anggaran yang membandingkan
antara anggaran dengan realisasinya sehingga diketahui varians / selisihnya.
 Jenis dari selisih adalah ada yang bernilai negatif dan ada yang bernilai positif.

Jenis 1 Bernilai negatif


Selisih (Varians)

2 Bernilai positif
ANALISA
 Selisih dapat di kelompokkan ke dalam selisih yang menguntungkan dan selisih
yang tidak menguntungkan.

1 Menguntungkan (favorable)
Kelompok
Selisih (Varians)
Tidak menguntungkan
2 (unfavorable)
ANALISA

1 Menentukan kelompok varian.

2 Menentukan tingkat signifikansi dan toleransi selisih.

3 Menghitung nilai selisih (variances).

Tahapan Analisa Varians4 Mencari penyebab terjadinya selisih.

5 Gunakan informasi untuk pengambilan keputusan.


ANALISA
 Analisa trend dilakuan dengan melakukan perbandingan nilai dari suatu pos
dalam laporan keuangan dalam beberapa periode sehingga dapat diketahui
kecenderungan pertumbuhan dari pos tersebut.

1 Kenaikan (growth)
Jenis
Trend
2 Penurunan (decline)

 Analisa yang dilakukan dengan cara melihat perkembangan suatu pos


laporan keuangan dalam periode lebih dari 2 (dua) tahun (time serie analisys).
ANALISA
 Kecenderungan pertumbuhan atau jenis trend dari pos tersebut di kelompokkan
ke dalam trend yang menguntungkan atau trend yang tidak menguntungkan.

1 Menguntungkan (favorable)
Kelompok
Trend
Tidak menguntungkan (unfavorable)
2
ANALISA

1 Menentukan kelompok trend.

2 Menentukan tingkat signifikansi trend.

3 Menghitung nilai trend.

Tahapan Analisa Trend 4 Mencari penyebab terjadinya trend.

5 Gunakan informasi untuk pengambilan keputusan.


ANALISA BOBOT UMUM (COMMON
 Analisa bobot umum dilakukan dengan melihat
bobot umum dari suatu pos dalam laporan keuangan terhadap nilai
total dari kelompok pos tersebut.
 Nilai bobot umum dapat dikelompokkan ke dalam
kelompok bobot besar dan
kelompok bobot kecil.

Kelompok 1 Besar(big)
Bobot Umum

2 Kecil (small)
ANALISA BOBOT UMUM (COMMON
 Setiap kelompok bobot dapat berada dalam kategori baik ataupun buruk.
 Suatu pos dalam laporan keuangan dapat
masuk dalam kelompok dengan bobot besar dan dalam kategori
baik , maupun sebaliknya.

Kategori 1 Baik (well)


Bobot Umum

2 Buruk (poor)
ANALISA BOBOT UMUM (COMMON

1 Menentukan kelompok bobot umum.

Menentukan kategori bobot umum untuk setiap


2 kelompok bobot dari setip pos laporan keuangan.
Tahapan Analisa Bobot Umum
3 Menghitung nilai bobot.

Mencari penyebab suatu pos berada dalam kelompok


4 atau kategori bobot umum.

5 Gunakan informasi untuk pengambilan keputusan.


ANALISA
 Analisa yang dilakukan dengan melakukan perbandingan antar pos laporan
keuangan baik dalam satu laporan keuangan maupun antar laporan keuangan
sehingga diperoleh nilai dalam bentuk prosentase atau rasio.
 Nilai rasio dapat berada dalam kategori baik ataupun buruk.

Kategori 1 Baik (well)


Bobot Umum

2 Buruk (poor)
ANALISA

1 Menentukan rasion dan rumus rasio.

2 Menentukan batasan kategori dari setiap rasio.

3 Menghitung nilai rasio.

Tahapan Analisa Rasio 4 Menginterpretasikan rasio dengan argumentasi yang tepat jika.

5 Gunakan informasi untuk pengambilan keputusan.


CONTOH SINGKAT :
PENERAPAN TEKNIK
ANALISA LAPORAN
KEUANGAN PEMERINTAH
COMPARATIVE – ANGGARAN V.S. REALISASI

Laporan Realisasi Anggaran


Pemerintah Daerah
Anggaran Realisasi
Prosentase
TA 2010 TA 2010
PENDAPATAN
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah 973,400 785,000 81%
Pendapatan Retribusi Daerah 304,048 245,200 81%
Pendapatan Bagian Laba BUMD dan Investasi Lain 147,000 150,000 102%
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 349,076 356,200 102%
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 1,773,524 1,536,400 87%
Pendapatan Transfer
Pendapatan Bagian Daerah PBB & BPHTB 429,514 452,120 105%
Pendapatan Bagian Daerah PPh 731,472 653,100 89%
Pendapatan Bagian Daerah SDA 425,400 354,500 83%
Dana Alokasi Umum 522,432 453,500 87%
Dana Alokasi Khusus 296,571 245,100 83%
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 2,034 2,450 120%
Jumlah Pendapatan Transfer 2,407,423 2,160,770 90%
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
Pendapatan Hibah 7,252 7,400 102%
Pendapatan Dana Darurat 54,516 35,400 65%
Lain-lain Pendapatan 50,292 45,720 91%
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 112,060 88,520 79%
TOTAL PENDAPATAN 4,293,007 3,785,690 88%
dst …… …
COMPARATIVE – ANGGARAN V.S. REALISASI

Laporan Realisasi Anggaran


Pemerintah Daerah
Anggaran Realisasi
Prosentase
TA 2010 TA 2010
PENDAPATAN
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah 973,400 785,000 81%
Pendapatan Retribusi Daerah 304,048 245,200 81%
Pendapatan Bagian Laba BUMD dan Investasi Lain 147,000 150,000 102%
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 349,076 356,200 102%
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 1,773,524 1,536,400 87%
Pendapatan Transfer
Pendapatan Bagian Daerah PBB & BPHTB 429,514 452,120 105%
Pendapatan Bagian Daerah PPh 731,472 653,100 89%
Pendapatan Bagian Daerah SDA 425,400 354,500 83%
Dana Alokasi Umum 522,432 453,500 87%
Dana Alokasi Khusus 296,571 245,100 83%
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 2,034 2,450 120%
Jumlah Pendapatan Transfer 2,407,423 2,160,770 90%
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
Pendapatan Hibah 7,252 7,400 102%
Pendapatan Dana Darurat 54,516 35,400 65%
Lain-lain Pendapatan 50,292 45,720 91%
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 112,060 88,520 79%
TOTAL PENDAPATAN 4,293,007 3,785,690 88%
dst …… …
COMPARATIVE – ANTAR PERIODE

Laporan Realisasi Anggaran


Pemerintah Daerah
Naik
TA 2011 TA 2010 Prosentase
(Turun)
PENDAPATAN
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah 973,400 785,000 188,400 24%
Pendapatan Retribusi Daerah 304,048 245,200 58,848 24%
Pendapatan Bagian Laba BUMD dan Investasi Lain 147,000 150,000 (3,000) -2%
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 349,076 356,200 (7,124) -2%
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 1,773,524 1,536,400 237,124 15%
Pendapatan Transfer
Pendapatan Bagian Daerah PBB & BPHTB 429,514 452,120 (22,606) -5%
Pendapatan Bagian Daerah PPh 731,472 653,100 78,372 12%
Pendapatan Bagian Daerah SDA 425,400 354,500 70,900 20%
Dana Alokasi Umum 522,432 453,500 68,932 15%
Dana Alokasi Khusus 296,571 245,100 51,471 21%
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 2,034 2,450 (417) -17%
Jumlah Pendapatan Transfer 2,407,423 2,160,770 246,653 11%
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
Pendapatan Hibah 7,252 7,400 (148) -2%
Pendapatan Dana Darurat 54,516 35,400 19,116 54%
Lain-lain Pendapatan 50,292 45,720 4,572 10%
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 112,060 88,520 23,540 27%

TOTAL PENDAPATAN 4,293,007 3,785,690 507,317 13%


dst …… …
COMPARATIVE – ANTAR PERIODE

Laporan Realisasi Anggaran


Pemerintah Daerah
Naik
TA 2011 TA 2010 Prosentase
(Turun)
PENDAPATAN
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah 973,400 785,000 188,400 24%
Pendapatan Retribusi Daerah 304,048 245,200 58,848 24%
Pendapatan Bagian Laba BUMD dan Investasi 147,000 150,000 (3,000) -2%
Lain Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 349,076 356,200 (7,124) -2%
Jumlah Pendapatan Asli Daerah
1,773,524 1,536,400 237,124 15%
Pendapatan Transfer
Pendapatan Bagian Daerah PBB & BPHTB
429,514 452,120 (22,606) -5%
Pendapatan Bagian Daerah PPh
731,472 653,100 78,372 12%
Pendapatan Bagian Daerah SDA
425,400 354,500 70,900 20%
Dana Alokasi Umum
522,432 453,500 68,932 15%
Dana Alokasi Khusus
296,571 245,100 51,471 21%
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya
2,034 2,450 (417) -17%
Jumlah Pendapatan
2,407,423 2,160,770 246,653 11%
Transfer Lain-Lain Pendapatan Yang
Sah Pendapatan Hibah 7,252 7,400 (148) -2%
Pendapatan Dana Darurat 54,516 35,400 19,116 54%
Lain-lain Pendapatan 50,292 45,720 4,572 10%
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 112,060 88,520 23,540 27%
TOTAL PENDAPATAN 4,293,007 3,785,690 507,31 13%
dst …… … 7
COMPARATIVE – ANTAR ENTITAS

Laporan Realisasi Anggaran


Pemerintah Daerah

SKPD A SKPD B Prosentase

PENDAPATAN
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah 973,400 785,000 81%
Pendapatan Retribusi Daerah 304,048 245,200 81%
Pendapatan Bagian Laba BUMD dan Investasi Lain 147,000 150,000 102%
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 349,076 356,200 102%
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 1,773,524 1,536,400 87%
Pendapatan Transfer
Pendapatan Bagian Daerah PBB & BPHTB 429,514 452,120 105%
Pendapatan Bagian Daerah PPh 731,472 653,100 89%
Pendapatan Bagian Daerah SDA 425,400 354,500 83%
Dana Alokasi Umum 522,432 453,500 87%
Dana Alokasi Khusus 296,571 245,100 83%
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 2,034 2,450 120%
Jumlah Pendapatan Transfer 2,407,423 2,160,770 90%
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
Pendapatan Hibah 7,252 7,400 102%
Pendapatan Dana Darurat 54,516 35,400 65%
Lain-lain Pendapatan 50,292 45,720 91%
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 112,060 88,520 79%

TOTAL PENDAPATAN 4,293,007 3,785,690 88%


dst …… …
COMPARATIVE – ANTAR ENTITAS

Laporan Realisasi Anggaran


Pemerintah Daerah

SKPD A SKPD B Prosentase

PENDAPATAN
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah 973,400 785,000 81%
Pendapatan Retribusi Daerah 304,048 245,200 81%
Pendapatan Bagian Laba BUMD dan Investasi Lain 147,000 150,000 102%
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 349,076 356,200 102%
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 1,773,524 1,536,400 87%
Pendapatan Transfer
Pendapatan Bagian Daerah PBB & BPHTB 429,514 452,120 105%
Pendapatan Bagian Daerah PPh 731,472 653,100 89%
Pendapatan Bagian Daerah SDA 425,400 354,500 83%
Dana Alokasi Umum 522,432 453,500 87%
Dana Alokasi Khusus 296,571 245,100 83%
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 2,034 2,450 120%
Jumlah Pendapatan Transfer 2,407,423 2,160,770 90%
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
Pendapatan Hibah 7,252 7,400 102%
Pendapatan Dana Darurat 54,516 35,400 65%
Lain-lain Pendapatan 50,292 45,720 91%
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 112,060 88,520 79%

TOTAL PENDAPATAN 4,293,007 3,785,690 88%


dst …… …
COMMON SIZE

Laporan Realisasi Anggaran


Pemerintah Daerah

Tahun 2011 Prosentase

PENDAPATAN
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah 973,400 23%
Pendapatan Retribusi Daerah 304,048 7%
Pendapatan Bagian Laba BUMD dan Investasi Lain 147,000 3%
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 349,076 8%
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 1,773,524 41%
Pendapatan Transfer
Pendapatan Bagian Daerah PBB & BPHTB 429,514 10%
Pendapatan Bagian Daerah PPh 731,472 17%
Pendapatan Bagian Daerah SDA 425,400 10%
Dana Alokasi Umum 522,432 12%
Dana Alokasi Khusus 296,571 7%
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 2,034 0%
Jumlah Pendapatan Transfer 2,407,423 56%
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
Pendapatan Hibah 7,252 0%
Pendapatan Dana Darurat 54,516 1%
Lain-lain Pendapatan 50,292 1%
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 112,060 3%

TOTAL PENDAPATAN 4,293,007 100%


dst …… …
COMMON SIZE

Laporan Realisasi Anggaran


Pemerintah Daerah

Tahun 2011 Prosentase

PENDAPATAN
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah 973,400 23%
Pendapatan Retribusi Daerah 304,048 7%
Pendapatan Bagian Laba BUMD dan Investasi Lain 147,000 3%
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 349,076 8%
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 1,773,524 41%
Pendapatan Transfer
Pendapatan Bagian Daerah PBB & BPHTB 429,514 10%
Pendapatan Bagian Daerah PPh 731,472 17%
Pendapatan Bagian Daerah SDA 425,400 10%
Dana Alokasi Umum 522,432 12%
Dana Alokasi Khusus 296,571 7%
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya 2,034 0%
Jumlah Pendapatan Transfer 2,407,423 56%
Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
Pendapatan Hibah 7,252 0%
Pendapatan Dana Darurat 54,516 1%
Lain-lain Pendapatan 50,292 1%
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah 112,060 3%

TOTAL PENDAPATAN 4,293,007 100%


dst …… …
COMMON SIZE

Laporan Realisasi Anggaran


dalam Persentase terhadap Total Pendapatan
Pemerintah Daerah SAMPUNG BARU
TA 2000
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah ….. dst 47%
Pendapatan Dana Perimbangan dst …. 24%
Pendapatan Bagi Hasil dari Pemerintah Propinsi 23%
Lain-lain Pendapatan yang Sah 6%
Total Pendapatan 100%

Belanja 100%
Belanja Operasi
Belanja Pegawai 12%
Belanja Barang dan Jasa 23%
Belanja Perjalanan Dinas 10%
Belanja Pinjaman 7%
Belanja Subsidi 8%
Belanja Hibah 4%
Belanja Bantuan Sosial 1%
Belanja Operasi Lainnya 3%
Total Belanja Operasi 68%
Belanja Modal
Belanja Modal Aset Tetap 20%
Belanja Modal Aset Lainnya 12%
Total Belanja Modal 32%
dst ….
COMMON SIZE

Laporan Realisasi Anggaran


dalam Persentase terhadap Total Pendapatan
Pemerintah Daerah SAMPUNG BARU
TA 2000
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah ….. dst 47%
Pendapatan Dana Perimbangan dst …. 24%
Pendapatan Bagi Hasil dari Pemerintah Propinsi 23%
Lain-lain Pendapatan yang Sah 6%
Total Pendapatan 100%

Belanja 100%
Belanja Operasi
Belanja Pegawai 12%
Belanja Barang dan Jasa 23%
Belanja Perjalanan Dinas 10%
Belanja Pinjaman 7%
Belanja Subsidi 8%
Belanja Hibah 4%
Belanja Bantuan Sosial 1%
Belanja Operasi Lainnya 3%
Total Belanja Operasi 68%
Belanja Modal
Belanja Modal Aset Tetap 20%
Belanja Modal Aset Lainnya 12%
Total Belanja Modal 32%
dst ….
TREND ANALISYS

Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran Per 31 Desember YYYY


Pemerintah Daerah
TA 2013 TA 2012 TA 2011 TA 2010 TA 2009
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah 1,210,054 975,850 966,092 859,821 842,625
Pendapatan Retribusi Daerah 428,135 345,270 445,398 440,944 418,897
Pendapatan Bagian Laba BUMD dan Investasi Lain 174,097 177,650 158,109 156,527 175,311
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 46,271 47,215 42,966 38,669 37,509
Total Pendapatan 1,858,557 1,545,985 1,612,564 1,495,962 1,474,342

Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran Per 31 Desember YYYY


Ditampilkan Sebagai Persentase dg Tahun Dasar 2009
Pemerintah Daerah
TA 2013 TA 2012 TA 2011 TA 2010 TA 2009
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah 144% 116% 115% 102% 842,625
Pendapatan Retribusi Daerah 102% 82% 106% 105% 418,897
Pendapatan Bagian Laba BUMD dan Investasi Lain 99% 101% 90% 89% 175,311
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 123% 126% 115% 103% 37,509
Total Pendapatan 126% 105% 109% 101% 1,474,342
TREND ANALISYS

Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran Per 31 Desember YYYY


Pemerintah Daerah
TA 2013 TA 2012 TA 2011 TA 2010 TA 2009
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Pajak Daerah 1,210,054 975,850 966,092 859,821 842,625


Pendapatan Retribusi Daerah 428,135 345,270 445,398 440,944 418,897
Pendapatan Bagian Laba BUMD dan Investasi Lain 174,097 177,650 158,109 156,527 175,311
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 46,271 47,215 42,966 38,669 37,509
Total Pendapatan 1,858,557 1,545,985 1,612,564 1,495,962 1,474,342

Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran Per 31 Desember YYYY


Ditampilkan Sebagai Persentase dg Tahun Dasar 2009
Pemerintah Daerah
TA 2013 TA 2012 TA 2011 TA 2010 TA 2009
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Pajak Daerah 144% 116% 115% 102% 842,625


Pendapatan Retribusi Daerah 102% 82% 106% 105% 418,897
Pendapatan Bagian Laba BUMD dan Investasi Lain 99% 101% 90% 89% 175,311
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 123% 126% 115% 103% 37,509
Total Pendapatan 126% 105% 109% 101% 1,474,342
RASIO / INDIKATOR LAPORAN
 Indikator Analisa Laporan Keuangan dan Kondisi Keuangan :
1. Indikator Likuiditas
2. Indikator Solvabilitas
3. Indikator Kemandirian (autonomous Indicators)
4. Indikator Efektivitas Anggaran Belanja
5. Indikator Kestabilan Pendapatan (Stability of Revenue Indicators)
6. Indikator Pola Belanja (Spending Patterns Indicators)
ANALISA LAPORAN
• Indikator Likuiditas
 Indikator ini menyediakan informasi pada kemampuan organisasi untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek, yaitu:

 Rasio Lancar (Current Ratio) :


Aset Lancar .
Utang Lancar

 Rasio Cepat (Quick Ratio) :


Aset Lancar – Persediaan .
Utang Lancar
ANALISA LAPORAN
• Indikator Solvabilitas
 Indikator ini menyediakan informasi pada kemampuan organisasi untuk
memenuhi seluruh kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun
jangka panjang, yaitu:
 Rasio Solvabilitas : Total Aset .
Total Utang

 Rasio Utang Terhadap Ekuitas : Total Utang .


Total Ekuitas

 Rasio Utang Per Kapita: Total Utang .


Total Jumlah Penduduk

 Rasio Utang Terhadap PDRB : Total Utang .


PDRB
ANALISA LAPORAN
• Indikator Kemandirian (autonomous Indicators)
 Rasio Kemandirian Organisasi (tidak memiliki pinjaman) / Rasio
Kecukupan Pendapatan (Adequacy of Revenues/Operating Positions)
Total Pendapatan
Total Belanja
 Rasio Kemandirian Organisasi (memiliki pinjaman)
Total Pendapatan
Total Pinjaman
 Rasio Kemandirian Keuangan Daeah
Total PAD .
Pendapatan Transfer dan Pinjaman
ANALISA LAPORAN
• Indikator Efektivitas Belanja

 Rasio Pelayanan Program (Program Service Ratio)


Belanja-belanja Program (Program Expenses)
Total Belanja (Total Expenses)
ANALISA LAPORAN
• Indikator Kestabilan Pendapatan (Stability of Revenue Indicators)

 Rasio Pendapatan Pajak Properti/Bumi dan Bangunan terhadap


Pendapatan Operasi
Pendapatan Pajak Properti atau Bumi dan Bangunan
Total Pendapatan

 Rasio Efektivitas Pendapatan Pajak


Properti/Bumi dan Bangunan Pendapatan Pajak
Properti tak Tertagih
Total Pajak Properti yang dipungut
ANALISA LAPORAN
• Indikator Pola Belanja (Spending Patterns Indicators)
 Rasio Pegawai terhadap Jumlah Penduduk atau Rasio Belanja Gaji Pegawai
terhadap total Belanja

Jumlah Pegawai (Number of Employees)


Jumlah Penduduk (Population)
Atau
Belanja gaji Pegawai (Payroll Expenditure)
Total Belanja (Total Expenditure)

 Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat produktivitas organisasi. Nilai


rasio yang tinggi mengindikasikan operasi organisasi kurang efisien tapi
dapat juga berarti organisasi sedang meningkatkan tingkat pelayanan publik.
ANALISA LAPORAN
• Rata-rata proporsi nilai aset tetap terhadap total nilai aset pemerintah daerah secara
nasional berada pada kisaran 70 persen sampai dengan 85 persen.

Proporsi Nilai Aset Tetap Terhadap Total Nilai Aset, 432 Pemda Tahun 2008
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500

% Aset Tetap Thdp Total Aset


ANALISA LAPORAN

Proporsi Nilai Aset Tetap Terhadap Total Nilai Aset, 429 Pemda Tahun 2009
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500

% Aset Tetap Thdp Total Aset


ANALISA LAPORAN

Proporsi Nilai Aset Tetap Terhadap Total Nilai Aset, 462 Pemda Tahun 2010
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500

% Aset Tetap Thdp Total Aset


ANALISA LAPORAN KEUANGAN
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
PATH

Performance
Accountabilit
y
Transparency
Honesty

Anda mungkin juga menyukai