Anda di halaman 1dari 26

2

MODUL PERKULIAHAN

Akuntansi Sektor
Publik

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Abstract Kompetensi
Tujuan laporan keuangan dibuat adalah Mahasiswa mampu memahami tujuan
untuk mempertanggung jawabkan laporan keuangan
aktivitas yg telah dilakukan

Disusun Oleh:
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK
Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA

04
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi S1 Tim Dosen Akuntansi Sektor Publik
TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

A. Tujuan dan fungsi laporan keuangan secara umum adalah:

1. Kepatuhan dan Pengelolaan (compliance and stewardship)


Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan
keuangan dan pihak otoritas penguasa agar pengelolaan sumber daya sesuai dengan
ketentuan hukum dan peraturan yang ditetapkan.
2. Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif (accountability and retrospective
reporting)
Laporan keuangan digunakan untuk memonitor kinerja dan mengevaluasi manajemen,
memberikan dasar untuk mengamati trend antar kurun waktu, pencapaian atas tujuan
yang ditetapkan, dan membandingkannya dengan kinerja organisasi lain yang sejenis
jika ada.
3. Perencanaan dan Informasi Otorisasi (planning and authorization information)
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan
aktivitas dimasa dating, juga memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi
penggunaan dana.
4. Kealangsungan organisasi (viability)
Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam mementukan apakah
suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa
(pelayanan) dimasa mendatang.
5. Hubungan Masyarakat (public relation)
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi untuk
mengemukakan pernyataan atas presentasi yang dicapai kepada pemakai yang
dipengaruhi karyawan dan masyarakat, juga sebagai alat komunikasi antara public
dan pihak yang berkepentingan.
6. Sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures)

Bagi organisasi pemerintahan, tujuan umum akuntansi dan Laporan keuangan adalah:
I. Memberikan informasi guna pembuatan keputusan ekonomi, sosial dan politik serta
sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan.
II. Memberikan informasi guna mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.
Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan
politik meliputi informasi yang digunakan untuk:

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

2 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


a. Membandingkan kinerja keuangan actual dengan yang dianggarkan;
b. Menilai kondisi keuangan dan hasil – hasil operasi;
c. Membantu meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait
dengan masalah keuangan dan ketentuan lainnya;
d. Membantu dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.

Dalam konteks akuntansi sektor publik, jenis informasi yang diberikan untuk pengambilan
keputusan adalah terbatas pada informasi yang bersifat financial saja. Informasi financial
disini adalah informasi yang dapat diukur dengan satuan monometer. Secara rinci tujuan
akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah:
a. Menentukan dan memprediksi aliran kas, saldo neraca, dan kebutuhan sumber daya
finansial jangka pendek unit pemerintah.
b. Menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi suatu unit pemerintah dan perubahan
– perubahan yang terjadi di dalamnya.
c. Memonitor kinerja, kesesuaiannya dengan peraturan perundang – undangan, kontrak
yang telah disepakati, dan ketentuan lain yang disyaratkan.
d. Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk
memprediksi pengaruh akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap pencapaian tujuan
operasional.
e. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional:
 Untuk menentukan biaya program, fungsi, dan aktivitas sehingga memudahkan
analisis dan melakukan perbandingan dengan criteria yang telah ditetapkan,
membandingkan dengan kinerja periode – periode sebelumnya, dan dengan kinerja
unit pemerintah lain;
 Untuk mengevaluasi tingkat ekonomi dan efisiensi operasi, program, aktivitas, dan
fungsi tertentu di unit pemerintah;
 Untuk mengevaluasi hasil suatu program, aktivitas, dan fungsi serta efektivitas
terhadap pencapaian tujuan dan target;
 Untuk mengevaluasi tingkat pemerataan dan keadilan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

3 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


B. Tujuan Akuntansi dan Laporan Keuangan Organisasi Pemerintah (ganti judul):

Govermental Accounting Standards Board (GASB) dalam Concepts Statement


No. 1 tentang Objectives of Finacial Reporting menyatakan bahwa akuntabilitas
merupakan dasar dari pelaporan keuangan di pemerintah. Akuntabilitas merupakan
tujuan tertinggi pelaporan keuangan pemerintah. GASB menjelaskan keterkaitan
akuntabilitas dan pelaporan keuangan sebagai berikut :

…Accountability requires governments to answer to the citizenry to justify the raising of


public resources and the purpose for which they are used. Governmental accountability is
based on the belief that the citizenry has a “right to know,” a right to receive openly
declared facts that may lead to public debate by the citizens and their elected
representatives. Financial reporting plays a major role in fulfilling government’s duty to be
publicly accountable in a democratic society (par.56).

Laporan keuangan sebagai sumber informasi financial memiliki pengaruh yang sangat
besar terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan. Laporan keuangan merupakan
tindakan pragmatis,oleh karena itu laporan keuangan pemerintah harus dievaluasi dalam
hal manfaat laporan tersebut terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan serta mudah
tidaknya laporan keuangan tersebut oleh pemakai. Dalam konteks akuntansi sektor
publik, jenis informasi yang diberikan untuk pengambilan keputusan adalah terbatas pada
informasi yang bersifat financial saja, sedangkan informasi financial itu sendiri adalah
informasi yang diukur dengan satuan moneter.

Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah:
 Memberikan informasi keuangan untuk menemukan dan memprediksi aliran kas, saldo
neraca, dan kebutuhan sumber daya financial jangka pendek unit pemerintah.
 Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi
suatu unit pemerintahan dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya.
 Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuiannya dengan
peraturan perundang-undangan, kontrak yang telah di sepakati, dan ketentuan lain
yang di syaratkan.
 Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk
memprediksi pengaruh akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap pencapaian tujuan
operasional.
 Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan operasional.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

4 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


Sumber Daya Finansial Jangka Pendek
Sumber daya financial jangka pendek sangat penting bagi pemerintah untuk
melakukan transaksi rutin. Kas merupakan contoh sumber financial jangka pendek yang
siap digunakan. Bagian keuangan perlu mengetahui jumlah uang yang ada ditangan
(cash on hand) dan yang berada di bank. Jika sumber financial tidak mencukupi untuk
membiayai transaksi jangka pendek, maka perlu dicari cara untuk menutup kebutuhan
financial jangka pendek tersebut, mungkin dengan menggunakan pinjaman.

Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi suatu entitas mengacu pada seberapa bagus nilai ekonomi suatu
entitas pada waktu tertentu. Nilai ekonomi merupakan selisih antara sumber daya total
yang dimiliki oleh suatu entitas dengan total utang yang menjadi kewajibannya.. Unit
pemerintah dapat dipandang sebagai lembaga politik dan juga sebagai lembaga usaha.
Sebagai lembaga politik, pemerintah merupakan alat untuk menyejahterakan
konstituennya. Di sisi lain, pemerintah juga dapat di pnadang sebagai lembaga usaha
yang dapat dibenarkan secara hukum untuk memmiliki kekayaan,melakukan kontrak, dan
transaksi ekonomi sebagaimana perusahaan swasta.

Konsep nilai bersih lebih relevan untuk memandang pemerintah sebagai entitas
usaha yang memiliki kekayaan dan utang. Informasi akuntansi dibutuhkan untuk
memprediksi nilai bersih unit pemerintah dan mengukur kondisi ekonomi ekonomi
pemerintah. Informasi mengenai kondisi ekonomi pemerintah tersebut penting sebagai
dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik baik oleh pemerintah
maupun konstituen pemerintah.

Ketentuan Hukum, Kontraktual, dan Ketentuan lainnya


Unit pemerintah memiliki kendala khusus dalam melakukan aktivitasnya, yaitu
dibatasi oleh peraturan hukum dan perundang-undangan serta ketentuan lain yang
ditetapkan. Dalam melakukan eksploitasi sumber daya dan penggunaannya,
pemerintah harus selalu mengacu pada peraturan-peraturan hokum yang mengikat,
misalnya undang-undang, peraturan pemerintah, Letter of Intent (Lol), memorandum of
understanding (MoU), dan sebagainya. Masyarakat pemilih, legislative, lembaga
pengwasan, dan pemberi bantuan sangat berkepentingan untuk memastikan bahwa
sumber dana digunakan sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan
serta kontrak yang disepakati.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

5 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


Perencanaan dan Penganggaran
Anggaran merupakan alat perencanaan sekaligus alat pengendalian pemerintah.
Anggaran sebagai alat perencanaan mengindikasikan target yang harus dicapai oleh
pemerintah, sedangkan anggaran sebagai alat pengendalian mengindikasikan alokasi
sumber dana yang di setujui legislatif untuk dibelanjakan. Proses penganggaran sector
public melibatkan partisipasi banyak pihak, sehingga informasi financial sangat
diperlukan agar public dapat mengevaluasi anggaran yang diajukan pemerintah.

Membuat anggaran membutuhkan pertimbangan-pertimbangan teknis akuntansi


yang matang. Dalam membuat anggaran, akuntansi dibutuhkan terutama untuk
mengestimasi biaya program dan memprediksi kondisi ekonomi pemerintah dan
perubahan-perubahan yang akan terjadi. Informasi akuntansi sangat membantu dalam
pemilihan program yang efektif sesuai dengan kemampuan ekonomi pemerintah.

Kinerja Manajerial dan Organisasional


Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai berdasarkan laba yang diperoleh, karena
organisasi pemerintah bukan entitas bisnis yang mencari laba. Mungkin saja pemerintah
memiliki program atau aktivitas yang dari program tersebut dihasilkan pendapatan yang
lebih besar dari biayanya, sehingga pemerintah mengalami surplus atas program
tersebut. Akan tetapi, surplus yang diperoleh tidak berarrti menunjukakan kinerja unit
pemerintah yang bagus sebab harus dilihat juga apakah surplus tersebut karena tariff
yang terlalu tinggi yang dibebankan kepada publik, termasuk tingkat kualitas pelayanan
yang diberikan apakah sudah memadai.

Laba bukan merupakan ukuran yang relevan bagi unit pemerintah. Akuntansi sektor
publik berfungsi untuk memfasilitasi terciptanya alat ukur kinerja sektor publik yang
memadai. Ukuran kinerja sektor publik dapat berupa biaya program, efisiensi,dan
efektivitas program. Akuntan sektor publik bertanggung jawab untuk menetapkan biaya
program dan menghitung tingkat efisiensi dan efektivitas program. Pengukuran efisiensi
memerlukan informasi biaya, sehingga biaya pelayanan dapat dijadikan sebagai salah
satu ukuran kinerja. Selain informasi biaya, pengukuran efisiensi memerlukan
penghitungan output atau hasil. Akan tetapi, output pada sector public lebih banyak
berupa intangible output, sehingga pengukuran efisiensi sering mengalami kesulitan.
Ukuran kinerja yang kemudian dikembangkan adalah pengukuran efektivitas. Karena
sulitanya mengukur secara tepat kinerja di sektor publik, maka analisis terakhir adalah
dengan mempertimabangkan seberapa jauh suatu program dan pelayanan memenuhi
kebutuhan masyarakat relatif terhadap biaya yang dikeluarkan.
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

6 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


C. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT SFAC NO 4

Sebagai bagian dari usaha untuk membuat rerangka konseptual, Financial


Accounting Standards Board (FASB, 1980) mengeluarkan Statement of Financial
Accounting Concepts No. 4 (SFAC 4) mengenai tujuan laporan keuangan untuk
organisasi nonbisnis/nirlaba (objectives of financial reporting by nonbusiness
organizations). Tujuan laporan keuangan organisasi nirlaba dalam SFAC 4 tersebut
adalah:
1) Laporan keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan informasi
yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan
calon pemakai lainnya dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi
sumber daya organisasi.
2) Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon penyedia sumber
daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai pelayanan yang
diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk melanjutkan member
pelayanan tersebut.
3) Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber
daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja manajer
organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta aspek
kinerja lainnya.
4) Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan
bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi
yang mengubah sumber daya dan kepentingan sumber daya tersebut.
5) Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode. Pengukuran
secara periodic atas perubahan jumlah dan keadaan/kondisi sumber kekayaan
bersih organisasi nonbisnis serta informasi mengenai usaha dan hasil pelayanan
organisasi secara bersama-sama yang dapat menunjukkan informasi yang berguna
untuk menilai kinerja.
6) Memberikan informasi mengenai bagaimana oganisasi memperoleh dan
membelanjakan kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran
kembali utang, dan mengenai factor-faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas
organisasi.
7) Memberikan penjelasan dan interprestasi untuk membantu pemakai dalam
memahami informasi keuangan yang diberikan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

7 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


D. PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DAN KEPENTINGANNYA

Pemakai laopran keuangan sector public dapat diidentifikasikan dengan menelusur


siapa yang menjadi stakeholder organisasi. Stakeholder organisasi sektor publik telah
dibahas pada bab 2, pada bab ini akan dilakukan pengklasifikasian pengguna laporan
keuangan dan kebutuhan masing-masing kelompok pengguna laporan keuangan sektor
publik tersebut.

Drebin et al. (1981) mengidentifikasikan terdapat sepuluh kelompok pemakai laporan


keuangan. Lebih lanjut Drebin menjelaskan keterkaitan antar kelompok pemakai laporan
keuangan tersebut dan menjelaskan kebutuhannya. Kesepuluh kelompok pamakai
laporan keuangan tersebut adalah:
1) Pembayar pajak (taxpayers)
2) Pemberi dana bantuan (grantors)
3) Investor
4) Pengguna jasa (fee-paying service recipients)
5) Karyawan/pegawai
6) Pemasok (vendor)
7) Dewan legislatif
8) Manajemen
9) Pemilih (voters)
10) Badan pengawas (oversight bodies)

Pengklasifikasian tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa pembayar pajak,


pemberi dana bantuan, investor, dan pembayar jasa pelayanan merupakan sumber
penyedia keuangan organisasi; karyawan dan pemasok merupakan penyedia tenaga
kerja dan sumber daya material; dewan legislatif dan manajemen membuat keputusan
alokasi sumber daya; dan aktivitas mereka semua diawasi oleh pemilih dan badan
pengawas, termasuk level pemerintahan yang lebih tinggi.

Anthony mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sector public


menjadi lima kelompok, yaitu:
1) Lembaga pemerintah (governing bodies)
2) Investor dan kreditor
3) Pemberi sumber daya (resource providers)
4) Badan pengawas (oversight bodies)
5) Konstituen
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

8 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


Pengklasifikasian pemakai laporan keuangan yang dilakukan Anthony adalah
dengan mempertimbangkan semua organisasi nonbisnis, bukan untuk organisasi
pemerintahan saja, sedangkan Drebin et al. mengklasifikasikan pemakai laporan
keuangan untuk sector pemerintahan saja. Jika dibandingkan dengan analisis Drebin et
al., Anthony memasukkan pembayar pajak, pemilih, dan karyawan dalam satu kelompok
yang ia sebut konstituen; ia mengelompokkan pemberi dana bantuan dan pembayar jasa
sebagai pemberi sumber daya; investor dan kreditor dikelompokkan menjadi satu.

Sementara itu, Hanley et al. (1992) mengklasifikasikan pengguna laporan keuangan


sector public menjadi dua belas kelompok, yaitu:
1) Anggota terpilih (elected members)
2) Masyarakat sebagai pemilih dan/atau pembayar pajak
3) Pelanggan atau klien
4) Karyawan/pegawai
5) Pelanggan dan pemasok
6) Pemerintah
7) Pesaing (competitors)
8) Regulator
9) Pemberi pinjaman (lenders)
10) Donor dan sponsor
11) Investor atau partner bisnis
12) Kelompok penekan lainnya

Pengklasifikasian pemakai laporan keuangan sector public menurut Borgonovi dan


Anessi-Pessina (1997):
1) Masyarakat pengguna jasa publik
2) Masyarakat pembayar pajak
3) Perusahaan dan organisasi social ekonomi yang menggunakan pelayanan public
sebagai input atas aktivitas organisasi
4) Bank dan masyarakat sebagai kreditor pemerintah
5) Badan-badan international, seperti Bank Dunia, IMF, ADB, PBB, dsb.
6) Investor asing dan Country Analyst
7) Generasi yang akan datang
8) Lembaga Negara.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

9 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


E. HAK DAN KEBUTUHAN PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN

Pada dasarnya masyarakat (publik) memiliki hak dasar terhadap pemerintah, yaitu :
a. Hak untuk mengetahui (right to know), yaitu:
 Mengetahui kebijakan pemerintah
 Mengetahui keputusan yang diambil pemerintah
 Mengetahui alasan dilakukannya suatu kebijakan dan keputusan tertentu
b. Hak untuk diberi informasi (right to be informed ) yang meliputi hak untuk diberi
penjelasan secara terbuka atas permasalahan – permasalahan tertentu yang menjadi
perdebatan publik.
c. Hak untuk didengar aspirasinya ( right to be heard and to be listen to ).

Laporan keuangan pemerintah merupakan hak publik yang harus diberikan oleh
pemerintah, baik pusat maupun daerah. Hak publik atas informasi keuangan muncul
sebagai konsekuensi konsep pertanggungjawaban publik. Pertanggungjawaban publik
mensyaratkan organisasi publik untuk memberikan laporan keuangan sebagai bukti
pertanggungjawaban dan pengelolaan (accountability &stewardship).

Setiap pemakai laporan memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda – beda
terrhadap informasi keuangan yang diberikan oleh pemerintah. Bahkan di antara
kelompok pemakai laporan keuangan tersebut dapat timbul konflik kepentingan. Laporan
keuangan pemerintah disediakan untuk memberi informasi kepada berbagai kelompok
pemakai, meskipun setiap kelompok pemakai memiliki kebutuhan informasi yang
berbeda – beda.

Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah tersebut dapat diringkas


sebagai berikut :
a) Masyarakat pengguna pelayanan publik membutuhkan informasi atas biaya, harga,
dan kualitas pelayanan yang diberikan.
b) Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin mengetahui keberadaan dan
penggunaan dana yang telah diberikan. Publik ingin mengetahui apakah pemerintah
melakukan etaatan fiskal dan ketaatan pada peraturan perundangan atas pengeluaran
– pengeluaran yang dilakukan.
c) Kreditor dan investor membutuhkan informasi untuk menghiitung tingkat risiko,
likuiditas, dan solvabilitas.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

10 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


d) Parlemen dan kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk melakukan
fungsi pengawasan, encegah terjadinya laporan yang bias atas kondisi keuangan
pemerintah, dan penyelewengan keuangan negara.
e) Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen sistem informasi
manajemen untuk membantu perencanaan dan pengendalian organisasi, pengukuran
kinerja, dan membandingkan kinerja organisasi antar kurun waktu dan dengan
organisasi lain yang sejenis.
f) Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.

F. PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK DENGAN SEKTOR SWASTA

Laporan keuangan pemerintahan dalam beberapa hal berbeda dengan laporan keuangan
pada sektor swasta. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan jenis – jenis laporan
keuangan, elemen laporan keuangan, tujuan pelaporan keuangan, dan teknik akuntansi
yang digunakan. Selain memiliki perbedaan, keduanya juga memiliki persamaan yaitu
kedua – duanya membutuhkan standar akuntansi keuangan sebagai pedoman untuk
membuat laporan keuangan

Perbandingan Laporan Keuangan Pemerintah dengan Sektor Swasta

PERBEDAAN

Laporan Departemen Pemerintah Laporan Keuangan Sektor Swasta

 Fokus Finansial dan Politik  Fokus Finansial


 Kinerja diukur secara finansial dan non-  Sebagian besar diukur secara finansial
 Pertanggungjawaban kepada pemegang
finansial
saham dan kreditur
 Pertanggungjawaban kepada parlemen  Berfokus pada organisasi secara
dan masyarakat luas keseluruhan
 Tidak dapat melihat masa depan secara
 Berfokus pada bagian organiasasi
detail
 Melihat ke masa depan secara detail  Aturan pelaporan ditentukan oleh undang
 Aturan pelaporan ditentukan oleh – undang, standar akuntansi, pasar
modal, dan praktik akuntansi.
departemen keuangan
 Laporan keuangan diperiksa oleh auditor
 Laporan diperiksa olehTreasury independen
 Cash Accounting  Accrual Accounting

PERSAMAAN

 Dokumen – dokumen sumber


 Berperan sebagai hubungan masyarakat

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

11 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


Laporan keuangan pemerintahan yang buruk dapat menimbulkan implikasi negatif,
antara lain:
a) Menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pengelola dana publik.
b) Investor akan takut menanamkan modalnya karena laporan keuangan tidak dapat
diprediksi yang berakibat meningkatnya resiko investasi.
c) Pemberi donor akan mengurangi atau menghentikan bantuannya.
d) Kualitas keputusan menjadi buruk.
e) Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan kinerja aktual.

Pemberi informasi keuangan yang tidak dapat diandalkan akan mempengaruhi kualitas
keputusan baik bagi pemakai internal meupun pemakai eksternal.

G. LUAS PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE) YANG DIPERLUKAN

Pemerintah harus menentukan kebijakan yang menjelaskan komponen apa saja


yang dapat dikategorikan sebagai pendapatan atau biaya operasi yang tepat untuk suatu
unit kerja yang dilaporkan, luas pengungkapan (disclosure) dan kebijakan – kebijakan
akuntansi yang dipraktikkan secara konsisten. Pemerintah dapat diharapkan dapat
memberikan tambahan informasi untuk hal – hal sebagai berikut :
1) Fokus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk pembuatan laporan.
2) Kebijakan menghapuskan / menghentikan aktivitas internal unit kerja pada Laporan
Aktivitas.
3) Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva – aktiva tersebut
untuk menentukan biaya depresiasinya.
4) deskripsi mengenai jenis – jenis transaksi yang masuk dalam penerimaan program
dan kebijakan untuk mengalokasikan biaya – biaya tidak langsung kepada suatu
fungsi atau unit kerja dalam Laporan Aktivitas.
5) Kebijakan pemerintah dalam menentukan pendapatan operasi dan non – operasi.
6) Pemerintah harus mengungkapkan secara detail/lengkap dalam catatan
(notes) laporan keuangan mengenai aset moodal dan utang jangka panjang. Aset
modal yang tidak didepresiasi harus diungkapkan secara terpisah dari aset modal
yang didepresiasi. Informasi mengenai kewajiban jangka panjang, meliputi obligasi,
utang wesel, pinjaman, utang leasing, tuntutan, dan sebagainya.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

12 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


1) Basis Akuntansi dalam Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) PP N0.24 tahun 2005.
mempunyai dua pilihan seperti di nomor 2 dan 3.
2) Pertama, basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah
adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan
serta basis akrual untuk pengakuan asset, kewajiban dan ekuitas dana.
3) Kedua, entitas pelaporan diperkenankan untuk menyelenggarakan akuntansi dan
penyajian laporan keuangan dengan menggunakan sepenuhnya basis akrual.
4) Entitas pelaporan yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan
keuangan dengan menggunakan basis akrual tetap menyajikan Laporan Realisasi
Anggaran berdasarkan basis kas.

1. Perbedaan Akuntansi Berbasis Kas Dan Akuntansi Berbasis Akrual

1.1 Berbasis Kas


Merupakan Sistem akuntansi yang hanya mengakui arus kas masuk dan keluar.
Sehingga dalam laporan keuangan tidak bisa dihasilkan karena ketiadaan data
tentang aktiva dan kewajiban. Data yang ada hanyalah perimbangan kas, yaitu
Penjualan hanya dicatat saat kas diterima, sehingga tidak ada pos piutang.
Pembelian dicatat saat kas dibayarkan, sehingga tidak ada hutang. Dan
penyesuaian saham tidak dilakukan karena rekening tidak memperhatikan
pencatatan dan yang dicatat hanya kenyataan bahwa kas dibayar untuk pembelian.

Dalam laporan arus kas banyak dipakai dalam akuntansi bisnis, namun hanya
sebagai tambahan laporan pendapatan dan laporan posisi keuangan. Akuntansi
arus kas dipraktikkan di berbagai perusahaan sector public dan organisasi non-
profit, misalnya: rekening penerimaan dan pembayaran yang sederhana dari suatu
kegiatan. Jenis informasi yang tidak diberikan dalam laporan arus jas adalah modal
dan pendapatan. Apabila pendapatan adalah peningkatan modal,maka pendapatan
tidak dapat diperhitungkan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

13 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


1.2 Berbasis Akrual
Definisi konsep akuntansi akrual sebagaimana tercantum pada SSAP 2
adalah sebagai berikut:
“Penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena diperoleh atau dimasukkan tidak
sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) sesuai satu sama lain dapat
dipertahankan atau dianggap benar, dan berkaitan dengan rekening laba dan rugi
selama periode bersangkutan”.

Penerapan basis akrual akan mempengaruhi sistem akuntansi yang digunakan,


seperti penambahan pos-pos akrual dan berbagai formulir pembukuan. Ragam
laporan dalam konsep akrual tidak dibuat seragam. Tiap organisasi sektor publik
mempunyai daftar laporan yang memungkinkan jumlahnya berbeda satu dengan
yang lain.
Perbedaan yang terjadi lebih disebabkan karena perbedaan proses kerja antar
organisasi. Namun, persamaan juga terjadi dalam proses pelaporan posisi
keuangan dan pelaporan operasional di berbagai organisasi. Hal ini disebabkan
alur penerimaan dan pembayaran yang konsisten antar organisasi.

Kekuatan dan Kelemahan Basis Akrual


1) Keuntungan Basis Akrual:
 Penerimaan dan pengeluaran dalam laporan operasional berhubungan
dengan penerimaan dan pemasukannya.
 Basis akrual menunjukkan gambaran pendapatan.
 Basis akrual dapat dijadikan alat ukur modal

2) Masalah Aplikasi Basis Akrual:


 Penentuan pos dan besaran transaksi yang dicatat dilakukan oleh individu
yang mencatat.
 Relevansi akuntansi akrual menjadi terbatas ketika dikaitkan dengan nilai
historis dan inflasi.
 Dalam pembandingan dengan basis kas, penyesuaian akrual membutuhkan
prosedur administrasi yang lebih rumit, sehingga biaya administrasi menjadi
lebih mahal.
 Peluang manipulasi keuangan yang sulit dikendalikan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

14 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


2. Pertimbangan Pemilihan Dasar Akrual

Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik telah memilih dasar akrual sebagai basis
pencatatan akuntansi. Dasar akrual mengakui transaksi dan kejadian pada saat transaksi
dan kejadian tersebut terjadi. Elemen-elemen yang diakui dalam dasar akrual ini adalah
aktiva, kewajiban, net worth, pendapatan, dan biaya. Pengukuran akuntansi akrual
berfokus pada pengukuran sumber daya ekonomis dan perubahan sumber daya tersebut
pada suatu entitas.

Model pelaporan terdiri dari: Neraca, Laporan Kinerja Keuangan, dan Laporan Arus
Kas. Materialitas merupakan konsep yang menghubungkan karakteristik-karakteristik
kualitatif laporan keuangan.

2.1 Keuntungan Dasar Akrual.

Tujuan umum pelaporan keuangan dasar akrual mempunyai peran


akuntabilitas dan peran informatif, sehingga laporan keuangan memberikan
informasi kepada pengguna tentang:

1) Penilaian kinerja, posisi keuangan, dan aliran arus kas suatu entitas.
2) Menilai kepatuhan entitas terhadap Undang-undang, regulasi, hokum dan
penyajian kontrak yang berkaitan dengan pelaporan kinerja keuangan.
3) Pengambilan keputusan tentang penggunaan sumber daya dalam menjalankan
usahanya.

Dalam konteks sektor publik, akuntansi dasar akrual memberikan informasi bahwa:

1) Pemerintah menerapkan akuntabilitas untuk sumber daya yang digunakannya


2) Pemerintah menerapkan akuntabilitas untuk manajemen atas aktiva dan
kewajiban yang diakui dalam laporan keuangan.
3) Menunjukkan bagaimana sektor publik membiayai kegiatannya dan memenuhi
segala persyaratan kas-nya.
4) Mengijinkan publik untuk mengevaluasi kemampuan pemerintah dalam
membiayai aktivitasnya dan memenuhi segala kewajiban serta komitmennya.
5) Menunjukkan kondisi keuangan pemerintah dan perubahan dalam kondisi
keuangan tersebut.
6) Informasi yang disajikan berguna untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam
jasa pelayanan jasa kepada public, efisiensi, dan pencapaiannya.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

15 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


Manajemen sektor publik mensyaratkan informasi seluruh posisi keuangan dan
informasi rinci atas aktiva dan kewajiban untuk:
1) Mengambil keputusan tentang kelayakan jasa yang ingin diberikan.
2) Menerapkan akuntabilitas kepada public untuk mengelola aktiva dan kewajibannya.
3) Perencanaan pendanaan atas pemeliharaan dan penggantian aktiva.
4) Perencanaan pelunasan dan kelangsungan kewajiban.
5) Pengelolaan posisi keuangan dan pembelanjaan

B. STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP)

Lingkup standar akuntansi pemerintah terdiri dari:


1) Salah satu upaya kongkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan Negara adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban
keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan
mengikuti standar akuntansi pemerintahan yang telah diterima secara umum.
2) Amanat UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara.
3) Sesuai amanat Undang-Undang tersebut di atas, Presiden menetapkan
Keputusan Presiden RI Nomor 84 Tahun 2004 tentang Komite Standar Akuntansi
Pemerintah (KSAP).
4) KSAP terdiri dari Komite Konsultatif Standar Akuntansi Pemerintah (Komite
Konsultatif) dan Komite Kerja Standar Akuntansi Pemerintahan (Komite Kerja).
5) SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hokum dalam upaya
meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia.
6) Selain menyusun SAP, KSAP juga berwenang menerbitkan berbagai publikasi
lainnya, seperti interprestasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (IPSAS)
dan Buletin Teknis.
7) IPSAS dan Buletin Teknis merupakan pedoman dan informasi lebih lanjut yang
akan diterbitkan oleh KSAP guna memudahkan pemahaman dan penerapan SAP.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

16 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


Pelaporan Keuangan Pemerintah
1) Laporan keuangan Pemerintah ditujukan untuk memenuhio tujuan umum pelaporan
keuangan, namun tidak untuk memenuhi kebutuhan khusus pemakainya.
2) Disamping penyusunan laporan keuangan bertujuan umum, entitas pelaporan
dimungkinkam untuk menghasilkan lapporan keuangan yang disusun untuk
kebutuhan khusus.

SAP No. 01-Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan


dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan umum
laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi
anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi
para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber
daya. Secara spesifik, Tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan
akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Untuk memenuhi tujuan umum ini, laporan keuangan menyediakan informasi


mengenai entitas pelaporan dalam hal:
a. Asset
b. Kewajiban
c. Ekuitas dana
d. Pendapatan
e. Belanja
f. Transfer
g. Pembiayaan, dan
h. Arus kas

Komponen-komponen yang terdapat dalam suatu laporan keuangan pokok adalah:


1) Laporan Realisasi Anggaran
2) Neraca
3) Laporan Arus Kas, dan
4) Catatan atas Laporan Keuangan

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

17 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


SAP No 02-Laporan Realisasi Anggaran

Laporan realisasi anggaran adalah laporan yang menyajikan informasi realisasi


pendapatan, belanja, transfer, surplus/deficit, dan pembiayaan, yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.

Tujuan standar Laporan Realisasi Anggaran adalah untuk menetapkan dasar-dasar


penyajian Laporan Realisasi Anggaran bagi pemerintah dalam rangka memenuhi tujuan
akuntabilitas sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan.]

SAP No 03-Laporan Arus Kas

Informasi arus kas berguna sebagai indicator jumlah arus kas di masa yang akan
datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat
sebelumnya.

Tujuan Pernyataan Standar Laporan arus kas adalah mengatur penyajian laporan arus
kas yang memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas suatu
entitas pelaporan dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,
investasi asset nonkeuangan, pembiayaan dan nonanggaran selama satu periode
akuntansi.

SAP No 04-Laporan “Catatan Atas Laporan Keuangan”

Catatan atas Laporan Keuangan adalah catatan yang dimaksudkan agar laporan
keuangan dapat dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk
pembaca tertentu ataupun manajemen entitas pelaporan. Untuk menghindari
kesalahpahaman, laporan keuangan harus dilengkapi dengan Catatan atas Laporan
Keuangan yang berisi untuk informasi yang memudahkan pengguna dalam memahami
Laporan Keuangan.

Tujuan Pernyataan Standar ini mengatur penyajian dan pengungkapan yang


diperlukan pada Catatan atas Laporan Keuangan.

SAP No 05-Akuntansi Persediaan

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

18 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


Persediaan dapat meliputi sebagai berikut:
a) Barang Konsumsi
b) Bahan untuk Pemeliharaan
c) Suku cadang
d) Persediaan untuk tujuan strategis / berjaga-jaga.
e) Bahan baku
f) Barang dalam proses / setengah jadi.

SAP No 06-Akuntansi Investasi

Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomis seperti
bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah
melakukan investasi dengan beberapa alasan seperti memanfaatkan surplus anggaran
untuk memperoleh pendapatan dalam jangka panjang dan memanfaatkan dana yang
belum digunakan untuk investasi jangka pendek dalam rangka manajemen kas.

Tujuan Pernyataan Standar ini adalah untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk
investasi dan pengungkapan informasi penting lainnya yang harus disajikan dalam
laporan keuangan.

SAP No 07-Akuntansi Aset Tetap

Aset tetap adalah asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
(dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum.

Yang termasuk dalam aset tetap pemerintah adalah:


a) Asset tetap yang dimiliki oleh entitas pelaporan namun dimanfaatkan oleh entitas
lainnya, misalnya instansi pemerintah lainnya, universitas, dan kontraktor.
b) Hak atas tanah.

Tujuan pernuyataan standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi untuk asset tetap.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

19 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


SAP No 08-Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan

Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses


pembangunan. Konstruksi dalam pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin,
gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses
perolehannya atau pembangunannya membutuhkan periode waktu tertentu dan belum
selesai.

Tujuan Pernyataan Standar Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah mengatur perlakuan


akuntansi untuk Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah metode nilai historis.

Pernyataan standar ini memberikan panduan untuk:


a) Identifikasi pekerjaan yang dapat diklasifikasikan sebagai Konstruksi dalam
Pengerjaan
b) Penetapan besarnya biaya yang dikapitalisasi dan disajikan di neraca.
c) Penetapan basis pengakuan dan pengungkapan biaya konstruksi.

SAP No 09-Akuntansi Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah. Karakteristik utama
kewajiban adalah bahwa pemerintah mempunyai kewajiban sampai saat ini yamg dalam
penyelesaiannya mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa yang akan
dating.

Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi kewajiban


meliputi saat perngakuan, penentuan nilai tercatat, amortisasi, dan biaya pinjaman yang
dibebankan terhadap kewajiban tersebut.

SAP No 10-Akumtansi Untuk Koreksi Kesalahan Mendasar, Perubahan Kebijakan


Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa

Kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan pada suatu atau beberapa periode
sebelumnya mungkin baru ditemukan pada periode berjalan. Kesalahan itu mungkin
timbul dari adanya keterlambatan penyampaian bukti teransaksi anggaran oleh pengguna
anggaran, kesalahan perhitungan matematis, kesalahan dalam penerapan standar dan
kebijakan akuntansi, kesalahan interpretasi fakta, kecurangan atau kelalaian.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

20 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan akuntansi atas koreksi
kesalahan, perubahan kebijakan akuntansi, dan peristiwa luar biasa

SAP No 11-Akuntansi Khusus untuk Menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan Keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan yang merupakan gabungan


dari keseluruhan laporan keuangan entitas pelaporan sehingga tersaji sebagai satu
entitas tunggal. Laporan keuangan konsolidasi terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, dan Catatan atas Laporan keuangan.

Tujuan pernyataan Standar ini adalah untuk mengatur penyusunan laporan keuangan
konsolidasi pada unit-unit pemerintahan dalam rangka menyajikan laporan keuangan
untuk tujuan umum demi meningkatkan kualitas dan kelengkapan laporan keuangan
dimaksud.

C. Internasional public sector accounting standards (IPSAS)

IPSAS dikeluarkan oleh Internasional Federation of accountants (IFAC). Sebelum


membahas lebih jauh masalah IPSAS, IFAC, sebagai lembaga yang mengeluarkan
IPSAS, terlebih dahulu akan diuraikan

1. Internasional Federation of Accountants

Internasional federation of accountants (IFAC) yang didirikan di munich pada tahun


1997, merupakan federasi dan organisasi akuntan internasional. Jadi anggotanya
adalah organisasi nasional akuntan dari berbagai Negara. Dewan Perwakilan (the
council) IFAC yang terdiri dari satu wakil dan setiap organisasi anggota IFAC,
bertugas:
 Memilih anggota dewan pengurus (the board)
 Menerapkan dasar kontribusi keuangan oleh anggota dan
 Menyetujui perubahan konstitusi IFAC

Program kerja Dewan Pengurus (the board) dilaksanakan oleh kelompok kerja kecil
atau komite teknis yang dialami hal ini, IFAC memiliki tujuh komite teknis :
a. Compliance e. Information Technology
b. Education f. International Auditing Practices
c. Ethics g. Public Sector
d. Financial and management accounting

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

21 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


Publik sektor committee (komite sector publik) bertugas mengembangkan program
yang diarahkan pada peningkatan akuntabilits dan management keuangan sector publik,
yang meliputi:
1. Penyusunan standar akuntansi dan auditing dan mendorong penerimaan standar
tersebut secara suka rela.
2. Penyusunan dan pengkoordinasian program untuk memajukan pendidikan dan
penelitian; dan
3. Mendorong dan memfasilitasi pertukaran informasi antar organisasi anggota dan
pihak lain yang berkepentingan

Komite sector publik ini diberi otoritas untuk mengeluarkan pernyataan mengenal
akuntansi, auditing dan pelaporan sector publik, atas nama dewan pengurus IFAC (the
board of IFAC). Untuk mengeluarkan suatu standar definitif, diperlukan persetujuan
minimal tiga perempat dan anggota komite yang hadir dalam setiap pertemuan. Untuk
melakukan pemungutan suara diperlukan quorum dan sembilan anggota komite.

BUDGET SEKTOR PUBLIK

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran financial, sedangkan penganggaran
adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran. Penganggaran dalam
organisasi sektor public merupakan tahapan yang cukup rumit dan mengandung nuansa
politik.

Penganggaran sektor publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk
tiap-tiap program dan aktivitas dalam satuan moneter.Aspek-aspek yang harus tercakup
dalam anggaran sektor publik adalah:
1. Aspek perencanaan
2. Aspek pengendalian dan
3. Aspek akuntabilitas publik

Penganggaran sektor publik harus diawasi mulai tahap perencanaan,pelaksanaan, dan


pelaporan. Proses penganggaran akan lebih efektif jika diawasi oleh lembaga pengawas
khusus yang bertugas mengontrol proses perencanaan dan pengendalian anggaran.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

22 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


Pentingnya anggaran sector publik.

Anggaran sector publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan


masyarakat seperti : listrik, air bersih, kualitas kesehatan,pendidikan dll agar masyarakat
terjamin secara layak. Tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh keputusan yang
diambil pemerintah melalui anggaran yang mereka buat..

Anggaran dan Kebijakan Fiskal Pemerintah

Kebijakan fiskal adalah usaha yang dilakukan pemerintah untuk mempengaruhi keadaan
ekonomi melalui system pengeluaran atau system perpajakan untuk mencapai tujuan
tertentu. Alat kebijakan fiskal adalah anggaran.

Anggaran sector publik harus memenuhi kriteria sbb :

a. Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat.


b. Menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen pemerintah,
pemerintah propinsi dan daerah.

Anggaran sector publik penting karena beberapa alasan sbb :

a. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial,


menjamin kesinambungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
b. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak
terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.
Anggaran diperlukan karena adanya keterbatasan sumber daya, pilihan dan trade off.
c. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab
terhadap rakyat, anggaran dalam hal ini sebagai pelaksanaan akuntabilitas publik.

Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi, yaitu :


a. Sebagai alat perencanaan bagi manajemen untuk mencapai tujuan, dengan
merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan, menentukan program dan kegiatan,
mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan,den menentukan indicator
kinerja dan tingkat pencapaian strategi.
b. Sebagai alat pengendalian , dimana anggaran memberikan secara detail atas
pendapatan dan pengeluaran sehingga dengan itu pemerintah dapat mengetahui
pemborosan-pemborosan public.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

23 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


Cara untuk mengendalikan anggaran sector public dilakukan dengan 4 cara :
 Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan
 Menghitung selisih anggaran
 Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan
 Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya
c. Sebagai alat kebijakan fiskal, anggaran digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan
mendorong pertumbuhan ekonomi.
d. Sebagai alat politik, anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan
kebutuhan keuangan terhadap prioritas tersebut. Pembuatan anggaran diperlukan
political skill, keahlian bernegosiasi dan pemahaman tentang prinsip manajemen
keuangan public oleh para manajer publik.
e. Sebagai alat koordinasi dan komunikasi, anggaran delam hal ini sebagai alat
koordinasi antar bagian dalam pemerintahan.
f. Sebagai alat penilaian kinerja, dengan anggaran kinerja manajer public dinilai
berdasarkan seberapa besar keberhasilan yang dicapai dikaitkan dengan yang telah
ditetapkannya.
g. Sebagai alat untuk memotivasi, anggaran dapat memotivasi manajer dan staffnya agar
bekerja secara ekonomis, efektif dan efisiensi dalam mencapai target dan tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
h. Anggaran sebagai alat untuk menciptakan ruang publik, maksudnya dalam
pembuatannya tidak boleh diabaikan oleh cabinet, birokrasi, dan DPR/DPRD.
Masyarakat,LSM, PT dan berbagai organisasi lembaga masyarakat harus dilibatkan
dalam pembuatannya.

Jenis anggaran sektor publik, meliputi :

1. Anggaran Operasional, yaitu anggaran yang digunakan untuk merencanakan


kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan pemerintahan, Contoh Anggaran Belanja
Rutin.
2. Anggaran Modal, menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva
tetap seperti gedung,peralatan,kendaraan,perabot dll. Pengeluaran modal dalam
jumlah besar biasanya dilakukan dengan pinjaman.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

24 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


Prinsip-prinsip penyusunan anggaran pemerintah :
a. Otorisasi oleh legislative
b. Komprehensif, menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
c. Keutuhan anggaran, semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun
dalam dana umum.
d. Jumlah yang disetujui legislative dimanfaatkan secara ekonomis,efisien dan efektif
e. Periodik, anggaran bersifat periodic biasanya tahunan atau multi tahunan
f. Akurat, tidak adanya underestimate untuk pendapatan dan overestimate untuk
pengeluaran.
g. Jelas, sederhana dan dapat dipahami oleh masyarakat
h. Diketahui atau diinformasikan ke publik.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

25 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/


DAFTAR PUSTAKA
Bastian Indra, Akuntansi Sektor Publik,Salemba Empat, 2006.
Bastian Indra, Sistem Akuntansi Sektor Publik, Salemba Empat, 2006
Bahtiar Arief,Muchlis,Iskandar, Akuntansi Pemerintahan, Salemba Empat, 2009.
Badan Pemeriksa Keuangan, Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat, BPK, 2007
Halim Abdul, Akuntansi Keuangan Daerah, Seri Akuntansi Sektor Publik, Salemba
Empat , 2006
International Federation of Accounting Committee, International Public Sector
Accounting Standards,
Mardiasmo, Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta Andi Offset, 2002
Peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Peraturan Pemerintah no 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
Undang-Undang No 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
Daerah
Wilson and Kattelus, Accounting For Not For Profit Organization, 2004.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

26 Dr Nurul Hidayah,SE,Ak,MSi,CMA http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai