Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan.Laporan
keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi
keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan
selama satu periode pelaporan.Laporan keuangan terutama digunakan untuk
membandingkan realisasi (pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan)
dengan

anggaran

yang

telah

ditetapkan,

menilai

kondisi

keuangan,

mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu


menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.
Mahsun (2007) menyebutkan beberapa tujuan pelaporan keuangan sektor
publik, yaitu:
a) Kepatuhan dan pengelolaan
b) Memberikan jaminan kepada pengguna dan penguasa bahwa pengelolaan sumber
daya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku.
c) Akuntabilitas dan pelaporan restropektif
d) Bentuk pertanggungjawaban kepada publik dan sebagai alat untuk memonitor dan
menilai efisiensi kinerja, yang memungkinkan pihak eksternal untuk

menilai

efektifitas dan efisiensi penggunaan sumber daya.


e) Perencanaan dan informasi otorisasi
f) Memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas di masa yang akan datang
serta memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi peng-gunaan dana.
g) Kelangsungan organisasi.
h) Membantu para pengguna laporan untuk menentukan apakah suatu
organisasi
atau unit kerja dapat melangsungkan usahanya.
i) Hubungan masyarakat.
j) Sebagai alat komunikasi dan media untuk menyatakan prestasi yang telah dicapai
oleh organisasi.
k) Sumber fakta dan gambaran.
l) Merupakan sumber informasi bagi berbagai kelompok kepentingan yang ingin
mengetahui organisasi secara lebih dalam.
Pelaporan keuangan tidak hanya meliputi komponen laporan keuangan, tetapi
juga meliputi laporan-laporan lain yang diperlukan.Public Sector Committee IFAC
(1996) menyebutkan tujuan pelaporan keuangan sektor publik secara umum adalah
untuk memberikan informasi yang bermanfaat dan memenuhi kebutuhan pengguna.
Lebih lanjut disebutkan bahwa tujuan pelaporan keuangan sektor publik, khususnya
pemerintah daerah sesuai dengan pembahasan kita, adalah sebagai berikut :

a)

Mengidentifikasi sumber daya yang didapat dan digunakan sesuai dengan

b)
c)

anggaran yang telah disetujui oleh DPRD.


Menyediakan informasi tentang sumber daya keuangan dan penggunaannya.
Menyediakan informasi tentang cara pemerintah daerah membiayai aktivitas dan

d)

memenuhi kebutuhan kasnya.


Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kemampuan

e)

manajemen dalam membiayai aktivitasnya dan memenuhi kewajibannya.


Menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan dan kinerja pemerintah daerah,
terutama yang berkaitan dengan efisiensi biaya operasi dan pencapaian target.

Sedangkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi


Pemerintahan menyebutkan bahwa setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban
untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan kegiatan, secara sistematis danterstruktur pada suatu periode pelaporan,
untuk kepentingan:
a) Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan
yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara periodik.
b) Manajemen
Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas
pelaporan dalam periode pelaporan, sehingga memudahkan fungsi perencanaan,
pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana
pemerintah untuk kepentingan masyarakat.
c) Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka

dan

jujur

kepada

masyarakat

berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara


terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan
sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan
perundang-undangan.
d) Keseimbangan Antar generasi
Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah
pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan
apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban
pengeluaran tersebut.
Pelaporan keuangan pemerintah menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para
pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan, baik keputusan
ekonomi, sosial, maupun politik dengan:
(a)
Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan
(b)

untuk membiayai seluruh pengeluaran.


Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya
ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan
perundang-undangan.

(c)

Menyediakan

informasi

mengenai

jumlah

sumber

daya

ekonomi

yang

digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah


(d)

dicapai.
Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai

(e)

seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.


Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi

entitas

pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka


pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak
dan pinjaman.
Menyediakan informasi

(f)

mengenai

perubahan

posisi

keuangan

entitas

pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat


kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.

Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan


informasi mengenai pendapatan, belanja, transfer, dana cadangan, pembiayaan,
aset, kewajiban, ekuitas dana, dan arus kas suatu entitas pelaporan. Lebih lanjut
mengenai laporan keuangan, yang merupakan bentuk pertanggungjawaban
pemerintah daerah, dibahas dalam bagian tersendiri.
Analisis Laporan keuangan daerah adalah untuk menguraikan pos-pos
laporan keuangan menjadi informasi yang lebih kecil, melihat hubungan antarpos
Laporan Keuangan dengan tujuan mengetahui kondisi keuangan entitas pelapor
untuk tujuan pengambilan keputusan oleh para stakeholders seperti masyarakat;
wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa; pihak yang memberi
atau

berperan

dalam

proses

donasi,

investasi,

dan

pinjaman;dan

pemerintah.Laporan Keuangan Pemerintah provinsi/kabupaten/kota berdasarkan


Peraturan

Pemerintah

Nomor

24

Tahun

2005

tentang

Standar

Akuntansi

Pemerintah terdiri dari Neraca,Laporan Realisasi APBD,Laporan Arus Kas dan


Catatan atas Laporan Keuangan.Laporan keuangan tersebut disajikan dengan
prinsip sebagai berikut :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

Basis akuntansi;
Prinsip nilai historis;
Prinsip realisasi;
Prinsip substansi mengungguli bentuk formal;
Prinsip periodisitas;
Prinsip konsistensi;
Prinsip pengungkapan lengkap;
Prinsip penyajian wajar.dan harus mengacu pada peraturan perundang-undangan.

1.2 Tujuan
a. Secara umum, penulisan bertujuan :

Untuk Memahami laporan keuangan yang meliputi penyusunan laporan keuangan, prosedur

dan aturan pencatatan, dan sebagainnya.


Meningkatkan pengetahuan tentang Analisis Laporan Keuangan.
b. Sedangkan secara khusus, makalah ini disusun untuk:
Untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik Semester 3,
Jurusan Ekonomi Akuntansi dengan dosen Zaenal Afifi, SE.,M.SI. di Universitas Muria

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Analisis

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III (2001) analisis


adalah (1) penelitian suatu peristiwa atau kejadian(karangan, perbuatan, dsb)
untuk

mengetahui

keadaan

yg

sebenarnya

(sebab-musabab,

duduk

perkaranya, dsb); (2) penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh
pengertian yg tepat dan pemahaman arti keseluruhan; (3) penyelidikan kimia
dengan menguraikan sesuatu untuk mengetahui zat bagiannya dsb; (4)
penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya; (5) pemecahan persoalan yg
dimulai dengan dugaan akan kebenarannya.Analisa jelas berbeda dengan
Analisis. EYD menyebutkan kata bakunya adalah Analisis.
Menurut, William N. Dunn,2003:1 dengan mengutip pandangan Harold
Lasswell ia menuliskan bahwa secara umum, analisis kebijaksanaan dapat
dipahami sebagai cara untuk menghasilkan pengetahuan dan segala proses
dalam kebijaksanaan. Ia pun menambahkan bahwa terdapat ciri-ciri yang
menggambarkan pengetahuan yang relevan dengan kebijaksanaan, selain itu
juga dapat dilihat dari bagaimana pengetahuan itu dihasilkan, juga dari
orientasi yang mendasar: pengetahuan adalah penuntun tindakan dan bukan
tujuan itu sendiri.
2.2.Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Drs.S.Munawir,Laporan Keuangan adalah hasil dari proses


Akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data
keuangan

atau

aktivitas

suatu

perusahaan

dengan

pihak-pihak

yang

berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.


Menurut Drs.Djarwanto.P.S, Laporan Keuangan adalah hasil dari
proses Akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi
dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi keuangan dan hasil
operasi perusahaan.
Menurut Myer, Financial Statement Analysis, Laporan Keuangan
adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu
perusahaan.Kedua daftar itu adalah posisi keuangan dan daftar pendapatan
atau daftar rugi laba.

Menurut SAK, Laporan Keuangan adalah merupakan bagian dari proses


pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan ( yang dapat
disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan
arus dana ), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral dari laporan keuangan.
2.3.

Pengertian Analisis Laporan keuangan

Menurut

Drs.Djarwanto

P.S,

Analisis

Laporan

Keuangan

adalah

merupakan suatu proses analisis terhadap laporan keuangan, dengan tujuan


untuk memberikan tambahan informasi kepada para
keuangan

untuk

pengambilan

keputusan

ekonomi,

pemakai laporan
sehingga

kualitas

keputusan yang diambil akan menjadi lebih baik.


Menurut Dwi Prastowo D, M.M, Akt, Analisis Laporan Keuangan adalah
suatu proses membedah-bedah laporan keuangan ke dalam komponenkomponen nya. Penelaahan mendalam terhadap masing-masing komponen
dan hubungan diantara komponen-komponen tersebut akan menghasilkan
pemahaman menyeluruh atas laporan keuangan itu sendiri.
Menurut Leopold A.Bernstein, Financial statement Analysis is the
judgemental process that aims to evaluate the current and past financial
positions and results of operation of an enterprise with primary objective of
determining the best possible estimates and predictions about future
conditions and performance.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, Analisis Laporan Keuangan adalah
analisis terhadap neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keteranganketerangan yang dimuat dalam lampiran-lampiran nya untuk mengetahui
gambaran tentang posisi keuangan dan perkembangan usaha perusahaan
yang bersangkutan.

Kas
Kas di Kas Daerah
Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di bendahara Pengeluaran
Investasi Jangka Pendek
Piutang
Piutang Pajak
Piutang Retribusi
Piutang Dana Bagi Hasil
Piutang Dana Alokasi Umum
Piutang Dana Alokasi Khusus
KETERANGAN

7.456.005.442,00
7.454.283.442,00
1.722.000,00
0,00
PEMBAHASAN
0,00
IV.1.1.1.2
10.646.148.200,00
IV.1.1.1.2.1
1.864.971.925,00
KOTA MANADO
0,00
NERACA
IV.1.1.1.2.2
5.272.028.548,00
Per 31 Desember 2009
dan Tahun 2008
0,00
0,00
TAHUN 2009
Bagian Lancar Pinjaman Kepada BUMD
0,00
ref.
Rp
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
0,00
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
0,00
ASET
Piutang Lainnya
IV.1.1.1.2.3
3.509.147.727,00
ASET LANCAR
Biaya Dibayar di Muka
0,00
Persediaan
IV.1.1.1.3
1.906.035.148,64
KETERANGAN
Jumlah Aset Lancar
IV.1.1.1
20.008.188.790,64
TAHUN 2009
ref.
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Nonpermanen
Pinjaman Kepada Perusahaan Daerah
KEWAJIBAN
Pinjaman Kepada Pemerintah Daerah Lainnya
KEWAJIBAN
PENDEK
Investasi JANGKA
dalam Surat
Utang Negara
Investasi
Dana Bergulir
Utang
Perhitungan
Fihak Ketiga ( PFK )
Investasi
Permanen
Lainnya
Utang
kepadaNon
pihak
III
Investasi
Permanen
Utang Bunga
Utang
Pajak Modal Pemerintah Daerah
Penyertaan
Penyertaan
Modal dalam Proyek Pembangunan
Utang
lancar lainnya
Bagian Lancar
Utang Lainnya
Dalam Negeri - Obligasi
Investasi
Permanen
Bagian
Lancar
Utang DN-Utang
Pemerintah Pusat
Jumlah
Investasi
Jangka Panjang
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
ASET TETAP
KEWAJIBAN
JANGKA PANJANG
Tanah
Utang
Dalamdan
Negeri-Pemerintah
Pusat
Peralatan
Mesin
Utang
jangka
Lainnya
Gedung
danPanjang
Bangunan
Jumlah
Kewajiban
Jangka Panjang Lainnya
Jalan,
Irigasi,
dan Jaringan

Aset Tetap Lainnya TOTAL KEWAJIBAN


Kontruksi Dalam Pengerjaan
Jumlah Aset Tetap

IV.1.1.1.1
IV.1.1.1.1.1
BABIV.1.1.1.1.2
III

Rp
IV.1.1.2.1

IV.1.2.1.1
IV.1.2.1.2
IV.1.1.2.2
IV.1.1.2.2.1
IV.1.2.1.3
IV.1.2.1.4
IV.1.1.2
IV.1.2.1
IV.1.1.3.1
IV.1.2.2
IV.1.1.3.2

IV.1.1.3.3
IV.1.2.2
IV.1.1.3.4
IV.1.1.3.5
IV.1.1.3.6
IV.1.1.3

54.840.287.283,00
54.361.513.302,00
90.415.843,00
388.358.138,00
0,00
9.894.639.101,19
1.290.208.650,00
0,00
5.504.430.451,19
0,00
0,00
TAHUN 2008
Rp

0,00

0,00
0,00
3.100.000.000,00
0,00
1.123.637.165,25
65.858.563.549,44
TAHUN
2008
Rp

0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
1.872.388.671,00
0,00
649.430.670,00
199.476.781.655,34
0,00
0,00
199.476.781.655,34
0,00
13.832.213.601,95
0,00
0,00
3.809.480.420,73
199.476.781.655,34
20.163.513.363,68

0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
621.893.201,05
197.382.193.241,00
0,00
0,00
197.382.193.241,00
0,00
3.078.779.872,95
43.801.758.807,52
0,00
0,00
197.382.193.241,00
47.502.431.881,52

388.509.975.500,00
9.783.204.378,62
122.664.230.164,96
0,00
369.626.726.298,00
9.783.204.378,62
244.248.869.485,00

382.317.495.000,00
0,00
94.177.550.829,96
0,00
319.535.533.800,00
0,00
184.765.339.317,00

13.296.385.444,98
29.946.717.742,30
3.981.464.500,00
1.142.327.651.392,94

12.780.233.574,98
47.502.431.881,52
801.645.500,00
994.377.798.021,94

0,00
0,00

0,00
0,00

DANA CADANGAN

EKUITAS
Dana Cadangan
Ekuitas Dana Lancar
Jumlah dana Cadangan
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
Pendapatan
yang ditangguhkan
ASET
LAINNYA
Cadangan
Piutang Angsuran
Tagihan Penjualan
Cadangan
Tuntutan Persediaan
Ganti Rugi Kerugian
Dana
YHD Untuk
Pembayaran
Hutang Jangka Pendek
Kemitraan
dengan
Pihak Ketiga
Jumlah
Ekuitas
Dana
Lancar
Aset Tak Berwujud

IV.1.3.1.1
IV.1.3.1.2
IV.1.3.1.3
IV.1.3.1.4
IV.1.3.1.5
IV.1.3.1

Aset Lain - lain

Ekuitas
Dana Aset
Investasi
Jumlah
Lainnya
TOTAL
ASET
Diinvestasikan dalam Investasi
Jangka
Panjang

IV.1.3.2.1

7.454.283.442,00
1.722.000,00
10.646.148.200,00
0,00
1.906.035.148,64
0,00
(20.163.513.363,68)
0,00
(155.324.573,04)
0,00

0,00
0,00
199.476.781.655,34
1.361.812.621.838,92

54.749.871.440,00
90.415.843,00
9.894.639.101,19
0,00
1.123.637.165,25
0,00
(47.502.431.881,52)
0,00
18.356.131.667,92
0,00

0,00
0,00
197.382.193.241,00
1.257.618.554.812,38

Diinvestasikan dalam Aset Tetap


Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
Dana YHD untuk Pembayaran Hutang Jangka Panjang
Jumlah Ekuitas Dana Diinvestasikan
Ekuitas Dana Cadangan
Diinvestasikan dalam Dana Cadangan
Jumlah Ekuitas Dana Cadangan
TOTAL EKUITAS DAN
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA

IV.1.3.2.2
IV.1.3.2.3
IV.1.3.2.4
IV.1.3.2

1.142.327.651.392,94
0,00
(9.783.204.378,62)
1.332.021.228.669,66

994.377.798.021,94
0,00
0,00
1.191.759.991.262,94

0,00
0,00

0,00
0,00

1.331.865.904.096,62

1.210.116.122.930,86

1.361.812.621.838,92

1.257.618.554.812,38

KOTA MANADO
LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2009
NOMOR
URUT
1
4

U R A I A N

ref.

ANGGARAN SETELAH
PERUBAHAN

REALISASI

LEBIH/(KURANG)

6(5-4)

PENDAPATAN DAERAH

4
4
4
4
4

1
1
1
1
1

1
2
3
4

4
4
4
4
4

2
2
2
2
2

1
1,1
1,2
1,3

4
4
4
4

3
3
3
3

PENDAPATAN ASLI DAERAH


Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
PENDAPATAN TRANSFER
TRANSFER PEMERINTAH PUSAT - DANA PERIMBANGAN
Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus

2 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA


2,1 Dana Penyesuaian
3 TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI
3,1 Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
1 Hibah
2 Dana Darurat
3 Pendapatan Lainnya

IV.2.I.1
IV.2.1.1.1
IV.2.1.1.2
IV.2.1.1.3
IV.2.1.1.4

99.390.085.716,00
42.139.250.000,00
20.008.790.000,00
3.000.000.000,00
34.242.045.716,00

72.404.996.767,00
44.827.669.815,00
16.672.806.250,00
1.197.677.226,00
9.706.843.476,00

(26.985.088.949,00)
2.688.419.815,00
(3.335.983.750,00)
(1.802.322.774,00)
(24.535.202.240,00)

72,85
106,38
83,33
39,92
28,35

IV.2.1.2
IV.2.1.2.1
IV.2.1.2.1.1
IV.2.1.2.1.3
IV.2.1.2.1.4

556.006.750.655,00
522.538.416.655,00
46.102.853.655,00
420.752.563.000,00
55.683.000.000,00

562.843.078.930,00
520.698.963.585,00
44.264.400.585,00
420.752.563.000,00
55.682.000.000,00

6.836.328.275,00
(1.839.453.070,00)
(1.838.453.070,00)
(1.000.000,00)

101,23
99,65
96,01
100,00
100,00

IV.2.1.2.2

4.468.334.000,00

4.468.334.000,00

100,00

IV.2.1.2.2.1

4.468.334.000,00

4.468.334.000,00

100,00

IV.2.1.2.3

29.000.000.000,00

37.675.781.345,00

8.675.781.345,00

129,92

IV.2.1.2.3.1

29.000.000.000,00

37.675.781.345,00

8.675.781.345,00

129,92

IV.2.1.3
IV.2.1.3.1
IV.2.1.3.2

2.500.000.000,00
2.500.000.000,00

11.921.775.000,00
11.921.775.000,00

9.421.775.000,00
(2.500.000.000,00)
11.921.775.000,00

476,87
-

657.896.836.371,00

647.169.850.697,00

(10.726.985.674,00)

98,37

560.547.424.995,00
433.747.384.495,00
86.732.876.500,00
11.176.370.000,00
28.770.794.000,00
120.000.000,00

546.371.599.013,00
428.147.922.972,00
79.286.999.557,00
11.105.125.184,00
27.723.019.600,00
108.531.700,00

(14.175.825.982,00)
(5.599.461.523,00)
(7.445.876.943,00)
(71.244.816,00)
(1.047.774.400,00)
(11.468.300,00)

97,47
98,71
91,42
99,36
96,36
90,44

JUMLAH PENDAPATAN
5
5
5
5
5
5
5

BELANJA DAERAH
1
1
1
1
1
1

1
2
5
6
7

BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kab./Kota dan Pemerintahan Desa

IV.2.II.1
IV.2.II.1.1
IV.2.II.1.2
IV.2.II.1.3
IV.2.II.1.4
IV.2.II.1.5

U R A I A N

NOMOR
URUT
1

5
5
5
5
5
5

2
2
2
2
2
2

1
2
3
4
5

5
5

3
3

BELANJA TAK TERDUGA


1 Belanja Tidak Terduga

6
0
6
6
6

BELANJA MODAL
Belanja Tanah
Belanja Peralatan dan Mesin
Belanja Gedung dan Bangunan
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Aset Tetap Lainnya

ref.
3
IV.2.II.2
IV.2.II.2.1
IV.2.II.2.2
IV.2.II.2.3
IV.2.II.2.4
IV.2.II.2.5

LEBIH/(KURANG)

6(5-4)

146.370.781.971,00
6.192.480.500,00
28.456.179.335,00
52.721.564.498,00
58.853.130.168,00
147.427.470,00

(1.980.144.954,00)
(413.169.500,00)
(464.645.465,00)
(710.913.752,00)
(280.848.707,00)
(110.567.530,00)

98,67
93,75
98,39
98,67
99,53
57,14

1.000.000.000,00
1.000.000.000,00

999.925.000,00
999.925.000,00

(75.000,00)
(75.000,00)

99,99
99,99

JUMLAH BELANJA

709.928.851.920,00

693.742.305.984,00

(16.186.545.936,00)

97,72

SURPLUS/(DEFISIT)

(52.032.015.549,00)

(46.572.455.287,00)

5.459.560.262,00

89,51

54.749.871.440,00
54.749.871.440,00
-

54.351.027.284,00
54.351.027.284,00
-

(398.844.156,00)
(398.844.156,00)
-

99,27
99,27
-

54.749.871.440,00

54.351.027.284,00

(398.844.156,00)

99,27

2.717.855.891,00
1.197.677.226,00
1.520.178.665,00
-

2.197.677.226,00
1.197.677.226,00
1.000.000.000,00
-

(520.178.665,00)
(520.178.665,00)
-

80,86
100,00
65,78
-

2.717.855.891,00

2.197.677.226,00

(520.178.665,00)

80,86

52.032.015.549,00

52.153.350.058,00

121.334.509,00

100,23

5.580.894.771,00

5.580.894.771,00

IV.2.II.3
IV.2.II.3

PEMBIAYAAN DAERAH
1
1
1
1

PENERIMAAN PEMBIAYAAN
1 Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)
2 Pencairan Dana Cadangan
3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

IV.2.III.1
IV.2.III.1.1

2
2
2
2
2

1
2
3
4

PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal (Investasi) Daerah
Pembayaran Pokok Utang
Pemberian Pinjaman Daerah

IV.2.III.2
IV.2.III.2.1
IV.2.III.2.2

JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN


PEMBIAYAAN NETTO
6

REALISASI

148.350.926.925,00
6.605.650.000,00
28.920.824.800,00
53.432.478.250,00
59.133.978.875,00
257.995.000,00

JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN


6
6
6
6
6

ANGGARAN SETELAH
PERUBAHAN

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA)

IV.2.III.3
IV.2.III.4

KOTA MANADO
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember Tahun 2009
TAHUN 2009
URAIAN
Rp
ref.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
Arus Kas Masuk
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain - lain Pendapatan Asli Daerah yang sah
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam )
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Dana Penyesuaian
Pendapatan Bagi Hasil Pajak
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya
Hibah
Dana Darurat
Pendapatan Lainnya
Jumlah Arus Kas Masuk
ARUS KAS KELUAR
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Tidak Terduga
Belanja Bagi Hasil
Jumlah Arus Kas Keluar
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS ASET NONKEUANGAN
Arus Kas Masuk
Pendapatan Penjualan Atas Tanah
URAIAN
Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin
Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan
Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan Jaringan
Pendapatan dari Penjualan Aset Tetap Lainnya
Pendapatan
dari Penjualan
Aset Lainnya
ARUS
KAS AKTIVITAS
NONANGGARAN
Arus Kas Masuk
Jumlah Arus Kas Masuk
Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga
ARUS KAS KELUAR
Jumlah Arus Kas Masuk
Belanja Tanah
Belanja
Perlatan
dan
Mesin
Arus Kas Keluar
Belanja
Gedung
dan Bangunan
Pengeluaran
Perhitungan
Pihak Ketiga
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
Jumlah Arus Kas Keluar
Belanja Aset Tetap Lainnya
Arus
Kas
Bersih
dari
Aktivitas
Nonanggaran
Belanja Aset Lainnya
Jumlah Arus Kas Keluar
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Selama Periode
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Aset Nonkeuangan
Saldo Awal Kas
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
Saldo Akhir Kas di BUD
Arus Kas Masuk
Saldo
Akhir Kas
di Bendahara
Pencairan
Dana
Cadangan Pengeluaran
Hasil
Penjualan
aset / Kekayaan
daerah yang dipisahkan
Saldo
Akhir
Kas di Bendahara
Penerimaan
Penerimaan Pinjaman dan obligasi
Penerimaan Kembali Pinjaman
Saldo Akhir Kas
Jumlah Arus Kas Masuk

IV.3.1

ref.

IV.3.4
IV.3.5
IV.3.2
IV.3.6

IV.3.7

Arus Kas Keluar


Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
Pembayaran Pokok Utang Pinjaman dan Obligasi
Pembayaran Pokok Utang Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya
Pemberian Pinjaman
Jumlah Arus Kas Keluar
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan

3.1 Analisis Atas Akun Neraca


Penjelasan Pos-Pos Neraca disajikan secara komparatif dari tahun
2008 dan 2009 pada jenis akun dengan uraian sebagai berikut :

IV.3.3

TAHUN 2008
Rp

44.827.669.815,00
16.672.806.250,00
1.197.677.226,00
9.706.843.476,00
44.017.288.696,00
247.111.889,00
420.752.563.000,00
55.682.000.000,00
4.468.334.000,00
37.675.781.345,00
11.921.775.000,00
647.169.850.697,00

39.281.364.818,00
19.441.434.092,00
3.097.280.300,00
11.661.344.161,00
41.733.478.583,00
233.337.247,00
430.073.269.000,00
42.741.000.000,00
19.677.060.000,00
28.350.405.464,00
22.500.000.000,00
3.284.229.000,00
662.074.202.665,00

428.147.922.972,00
79.286.999.557,00
0,00
0,00
11.105.125.184,00
27.723.019.600,00
0,00
999.925.000,00
108.531.700,00
547.371.524.013,00

362.442.411.696,00
79.811.971.947,00
0,00
0,00
5.694.277.199,00
20.376.698.300,00
0,00
2.261.435.000,00
0,00
470.586.794.142,00

99.798.326.684,00

191.487.408.523,00

0,00

0,00

TAHUN 2009 0,00


0,00
Rp

TAHUN 2008 0,00


0,00
Rp

0,00
0,00
0,00
0,00
56.494.919.556,00
56.494.919.556,00
6.192.480.500,00
28.456.179.335,00
52.721.564.498,00
54.622.530.885,00
58.853.130.168,00
54.622.530.885,00
147.427.470,00
0,00
146.370.781.971,00

0,00
0,00
0,00
0,00
24.185.268.290,00
24.185.268.290,00
5.803.990.000,00
27.522.456.271,00
37.294.615.263,00
24.185.268.290,00
70.993.196.636,00
24.185.268.290,00
4.994.509.772,00
0,00
146.608.767.942,00

1.872.388.671,00
(146.370.781.971,00)
54.351.027.284,00
7.453.283.442,00

0,00
(146.608.767.942,00)
9.982.872.721,00
54.361.513.302,00

0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
7.453.283.442,00
0,00

388.358.138,00
0,00
0,00
90.415.843,00
0,00
0,00
54.840.287.283,00
0,00

1.197.677.226,00
1.000.000.000,00
0,00
0,00

0,00
500.000.000,00
0,00
0,00

2.197.677.226,00

500.000.000,00

(2.197.677.226,00)

(500.000.000,00)

1. A S E T
1) Aset Lancar
(
1
)

K
a
s
2009

Merupakan saldo kas yang terdiri dari saldo kas di kas daerah
yang dikuasai Bendahara Umum Daerah, saldo kas dibendahara
pengeluaran dan saldo kas dibendahara penerima, dengan rincian
sebagai berikut :

2008
Rp

(1,1) Kas di Kas Daerah


Jumlah tersebut merupakan saldo kas per 31 Desember
2009 yang telah direkonsiliasi antara saldo buku dengan
rekening koran bank, yang terdiri dari :

Rp

a
.
P
T
.
B
a
n
k
S
u
l
u
t

Rp

7.454.283.442,00 Rp
54.361.513.302,00

Rp

7.453.283.442,00 Rp
54.351.027.284,00
Rp
403.462,00
Rp
6.108.722,00
Rp
721.851,00
Rp
154.981,00
Rp
1.394.240,00
Rp
271.472,00
Rp
268.400,00
Rp
162.890,00

Rp
Rekening Giro Nomor
001.01.12.000005.6 Umum
Rekening Giro Nomor
001.01.12.000006.3 DAU
Rekening Giro Nomor
001.01.12.000007.1 DAK PU
Rekening Giro Nomor 001.01.12.000010.1
DAK Agribisnis Rekening Giro Nomor
001.01.12.000011.2 DAK Diknas
Rekening Giro Nomor 001.01.12.000012.4
DAK Kesehatan Rekening Giro Nomor
001.01.12.000013.6 DAK BPLH Rekening
Giro Nomor 001.01.12.000014.8 DAK
Kelautan
Rekening Giro Nomor 001.01.12.000015.1 Dana
Penyesuaian

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

b. Bank Indonesia
Rp

20.008.188.790,64 Rp
65.858.563.549,44
7.456.005.442,00 Rp
54.840.287.283,00

Rp
1.000.000,00

1.000.000,00

Tambahan pengungkapan Saldo Kas


Daerah di Bank Indonesia sebesar
Rp.1.000.000,00 tidak dapat ditelusuri dan
tidak diketahui dasar pencatatannya.
Pemerintah Kota Manado dalam tahun 2009
melaksanakan single tresury account dimana
seluruh penerimaan dan pengeluaran daerah
dilakukan melalui
satu
rekening
kas
daerah yaitu rekening giro nomor
001.01.12.000005.6. Rekeningrekening yang lain telah ditutup

(1,2) Kas di Bendahara


Penerimaan

Rp

(1,3) Kas di Bendahara


Pengeluaran

Rp

(2) Piutang

1.722.000,00 Rp
90.415.843,00
Rp
388.358.138,00
(2,1) Piutang Pajak

- Piutang pajak
Penerangan Jalan Umum
Merupakan PPJ bulan Desember 2009 yang
dipungut oleh PLN
tetapi belum disetor
ke Kas Daerah.
- Piutang pajak hotel dan
pajak restoran

Rp

10.646.148.200,00 Rp
9.894.639.101,19

Rp

1.864.971.925,00 Rp
1.290.208.650,00

Rp

1.710.891.925,00 Rp
1.290.208.650,00

Rp
Rp

(2,2) Piutang Dana


Bagi Hasil

154.080.000,00
5.272.028.548,00 Rp
5.504.430.451,19
Rp
5.272.028.548,00
5.504.430.451,19

Piutang dana bagi dari Provinsi


Merupakan pendapatan dana bagi
hasil di tahun 2009 dari Pemerintah
Provinsi yang baru diterima oleh
Pemerintah Kota Manado di bulan
Maret 2010.
(2,3) Piutang Lainnya
a. Sesuai perjanjian kerjasama antara PDAM,
Pemkot Manado dan
BV. Tirta Sulawesi pasal 4 ayat 13, PT. Air
Manado berkewajiban menyetor dana
kontribusi ke Pemkot Manado sebesar
Rp2.100.000.000,00 per tahun.

Rp

3.509.147.727,00 Rp
3.100.000.000,00

Rp

3.100.000.000,00 Rp
3.100.000.000,00

b.

Merupakan pendapatan dari aktivitas dem kendaraan milik


Pemerintah Kota Manado yang belum diterima oleh Pemerintah
Kota Manado

c. Jumlah nominal dari perolehan kendaraan tetapi kendaraan


yang dimaksud belum diserahkan kepada Pemerintah Kota
Manado
(3) Persediaan
2) Investasi Jangka Panjang
(1) Investasi Non Permanen

Rp

123.050.000,00 Rp

Rp

286.097.727,00 Rp

Rp

1.906.035.148,64 Rp

1.123.637.165,25

Rp

199.476.781.655,34 Rp

197.382.193.241,00

Rp

0,00 Rp

0,00

Rp

199.476.781.655,34 Rp

197.382.193.241,00

Rp

199.476.781.655,34

Rp

197.382.193.241,00

6.273.977.226,00 Rp

5.076.300.000,00

Pemerintah Kota Manado tidak memiliki investasi non permanen


(2) Investasi Permanen
Jumlah tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009 dan 2008 atas
Investasi Permanen Lainnya Pemerintah Kota Manado. Investasi
Permanen disajikan dalam bentuk :
(2,1) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Penyertaan modal pemerintah daerah dalam bentuk saham kepada
perusahaan daerah/BUMD dinilai menggunakan metode biaya yaitu
investasi dicatat sebesar nilai perolehan. Pernyertaan Modal
Pemerintah Daerah tersebut terdiri dari :
a. PT. Bank Sulut

Rp

Pemerintah Kota Manado menambah jumlah penyertaan modal


pada Bank Sulut sebesar Rp1.197.677.226,00 pada Tahun
2009.
b. PD. Pasar Manado

Rp

192.550.273.228,34

Rp

192.303.362.040,00

Rp

2.531.201,00

Rp

2.531.201,00

Rp

650.000.000,00

Jumlah tersebut sesuai dengan Laporan Perubahan Modal PD.


Pasar Manado per 31 Desember 2009. Penyertaan modal pada
PD. Pasar Manado telah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya
dan baru disajikan dalam Neraca mulai tahun 2008.
Nilai penyertaan modal tersebut telah dikoreksi Tahun 2009
sesuai dengan usulan koreksi BPK RI.
c. PDAM
Jumlah tersebut merupakan nilai per 31 Desember 2004, telah
dilakukan konfirmasi data penyertaan modal per 31 Desember
2009 namun tidak diperoleh jawaban konfirmasi. Penyertaan
modal pada PDAM pada tahun-tahun sebelumnya.

Nilai tersebut kurang tepat dan tidak dapat


dijadikan patokan saldo penyertaan modal
Pemerintah Kota Manado pada PDAM Kota Manado,
karena Pemerintah Kota Manado belum
menghitung penyertaan modal yang dipisahkan
dan dikelola oleh PDAM dan masih terkait dengan
perjanjian kerjasama dengan PT Air Manado.
d. PT. PPSU
Nilai tersebut diperoleh dari hasil koreksi dari BPK yang
berdasarkan dari hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan PT
PPSU Tahun 2008. Pemerintah Kota Manado memiliki saham
PT PPSU sebanyak 1.300 lembar dengan nominal per lembar
Rp500.000,00

(2,
2)
Inv
est
asi
Pe
rm
an
en
Lai
nn

y
a
Pemerintah Kota Manado tidak memiliki
investasi permanen lainnya

Rp

0,00 Rp

0,00

3) Aset Tetap

Rp

1.142.327.651.392,94 Rp

994.377.798.021,94

Aset Tetap merupakan aset berwujud yang memiliki manfaat lebih dari dua
belas bulan yang digunakan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta
disajikan sebesar nilai perolehan.
Penjelasan atas aset tetap secara rinci sebagai berikut :
(1) Tanah

Rp

388.509.975.500,00

Rp

382.317.495.000,00

Rp

122.664.230.164,96

Rp

94.177.550.829,96

Jumlah Aset Tetap Tanah tersebut merupakan saldo per 31 Desember


2009 yang terdiri atas saldo tahun 2008 dan penambahan pada tahun 2009
yang berasal dari realisasi belanja modal tanah pada SKPD sebagai berikut
:
Rp 382.317.495.000,00
Saldo Per 31 Desember 2008
Penambahan :
Belanja Modal Tanah tahun 2009
Pengurangan

Rp

Saldo Per 31 Desember 2009

Rp

6.192.480.500,00

Rp

388.509.975.500,00

Dari seluruh aset tanah tersebut, sebanyak 236 bidang dengan luas
460.999 m2 senilai Rp142.651.027.999,00 dan 2 bidang tanah reklamasi
seluas 21.050 m2 yang belum dinilai harganya belum mimiliki sertifikat atas
nama Pemerintah Kota Manado.
Selain itu, terdapat pengadaan tanah tahun 2008 seluas 2.900 m2 senilai
Rp290.000.000,00 yang tersangkut sengketa dengan pihak lain.
Dari seluruh tanah yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Manado, masih
terdapat 6 bidang tanah hasil reklamasi yang belum disertifikasi. Dan masih
ada pengadaan tanah TA 2009 sebesar Rp2.961.830.500,00 belum
disertifikasi.
(2) Peralatan dan Mesin
Jumlah Aset Tetap Peralatan dan Mesin tersebut merupakan saldo per 31
Desember 2009 yang terdiri atas saldo tahun 2008 dan penambahan pada
tahun 2009 yang berasal dari realisasi belanja modal peralatan dan mesin
pada SKPD.
Saldo Per 31 Desember 2008

Rp

94.177.550.829,96

Penambahan :
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin tahun 2009

Rp

28.486.679.335,00

Pengurangan

Rp

Saldo Per 31 Desember 2009

Rp

122.664.230.164,96

Jumlah Aset tetap Peralatan dan Mesin tersebut, belum


dikurangi dengan nilai perolehan dem kendaraan Tahun
Anggaran 2009. Nilai perolehan sulit untuk diperoleh, dem
berdasarkan nilai wajar di pasaran dan dikalikan dengan
prosentase kerusakan aktiva.
Tambahan Pengungkapan pada Aset Tetap Peralatan dan Mesin, yaitu
Pengadaan 2 (dua) pick up yang baru diterima Pemkot pada tanggal 19
April 2010 senilai Rp319.500.000,00.
Tambahan Pengungkapan pada Aset Tetap Peralatan dan
Mesin, yaitu Laptop sebanyak 23 unit senilai
Rp320.767.200,00 belum dikembalikan oleh Anggota
DPRD lama (periode 20042009).
(3) Gedung dan Bangunan

Rp

Jumlah Aset Gedung dan Bangunan tersebut merupakan saldo per 31


Desember 2009 yang terdiri atas saldo per 31 Desember 2008 dan
penambahan pada tahun 2009 yang berasal dari realisasi belanja modal
gedung dan bangunan pada SKPD dan utang kepada pihak III
Rp 319.535.533.800,00
Saldo Per 31 Desember 2008
Penambahan :
Belanja Modal Gedung dan
Bangunan tahun 2009

Rp

51.931.492.498,00

369.626.726.298,00 Rp

319.535.533.800,00

Pengurangan :

Reklasifikasi ke konstruksi dalam

pengerjaan
Saldo Per 31 Desember 2008

Rp

1.840.300.000,00

Rp

369.626.726.298,00

Tambahan Pengungkapan yaitu Atribusi Jasa Konsultansi


Perencanaan yang direalisasikan sebagai Belanja Barang
Jasa seharusnya dicatat menambah nilai Aset Tetap
sebesar Rp549.447.000,00
(4) Jalan, Irigasi dan Jaringan

Rp

244.248.869.485,00 Rp

184.765.339.317,00

Rp

13.296.385.444,98 Rp

12.780.233.574,98

Rp

3.981.464.500,00 Rp

801.645.500,00

Jumlah Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan tersebut merupakan saldo
per 31 Desember 2009 yang terdiri atas saldo tahun 2008 dan penambahan
pada tahun 2009 yang berasal dari realisasi belanja modal Jalan, Irigasi
dan Jaringan pada SKPD.
Rp
184.765.339.317,00
Saldo Per 31 Desember 2008
Penambahan :
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan
Jaringan tahun 2009

Rp

59.483.530.168,00

Pengurangan :

Rp

Saldo Per 31 Desember 2009

Rp

244.248.869.485,00

Tambahan Pengungkapan yaitu Atribusi Jasa Konsultansi


Perencanaan yang direalisasikan sebagai Belanja Barang
Jasa seharusnya dicatat menambah nilai Aset Tetap
sebesar Rp630.400.000,00
(5) Aset Tetap Lainnya
Jumlah Aset Tetap Lainnya tersebut merupakan saldo per 31 Desember
2009 yang terdiri atas saldo tahun 2008 dan penambahan pada tahun 2009
yang berasal dari realisasi belanja modal aset tetap lainnya pada SKPD,
sebagai berikut
Saldo Per 31 Desember 2008

Rp

12.780.233.574,98

Rp

516.151.870,00

Pengurangan :

Rp

Saldo Per 31 Desember 2009

Rp

13.296.385.444,98

Penambahan :
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya
tahun 2009

Tambahan Pengungkapan yaitu Belanja Aset tetap lainnya


yang direalisasikan sebagai belanja barang dan jasa
sebesar Rp399.224.400,00.
(6) Konstruksi Dalam Pengerjaan
Jumlah Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) tersebut merupakan aset-aset
yang sampai dengan 31 Desember 2009 masih dalam proses pengerjaan.
KDP disajikan sebesar realisasi fisik aset yang dibangun. Sampai dengan
31 Desember 2009
Saldo Per 31 Desember 2008

Rp

801.645.500,00

Rp

3.179.819.000,00

Penambahan :
Konstruksi dalam pengerjaan
tahun 2009
Pengurangan :
Saldo Per 31 Desember 2009

Rp

Rp

3.981.464.500,00

2 KEWAJIBAN
1) Kewajiban Jangka Pendek
Merupakan kewajiban Pemerintah Kota yang diharapkan akan dibayar dalam
Tahun 2010 . Penjelasan lebih rinci mengenai kedua akun tersebut dijabarkan

di bawah ini.

Rp

20.163.513.363,68 Rp

47.502.431.881,52

(1) Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)

Rp

1.872.388.671,00 Rp

0,00

Pemerintah Kota Manado memiliki Utang PFK, jumlah ini merupakan


penerimaan PFK yang belum disetorkan ke Kas Negara dalam Tahun
Anggaran 2009.
(2) Utang Kepada Pihak III
Akun ini merupakan beban dari Pemerintah Kota Manado yang belum
dibayarkan kepada pihak III yang telah menyelesaikan kewajibannya,
sebagai berikut :
Saldo Per 31 Desember 2008
Rp
621.893.201,05
Penambahan :
Utang pihak III yang timbul dalam
tahun 2009
Pengurangan :
Pembayaran utang pihak III tahun
lalu
Saldo Per 31 Desember 2009

Rp

649.430.670,00

Rp

621.893.201,05

Rp

649.430.670,00

Rp

649.430.670,00 Rp

621.893.201,05

Rp

13.832.213.601,95 Rp

3.078.779.872,95

Rp

3.809.480.420,73 Rp

43.801.758.807,52

Rp

9.783.204.378,62 Rp

Pembayaran utang kepada pihak III dilakukan melalui mekanisme DPAL


dan dianggarkan pada pos Belanja masing-masing SKPD, sehingga
realisasi pembayaran utang kepada pihak III sebesar Rp. 621.893.201,05
tidak tampak pada pos Pembiayaan Pengeluaran.
Rincian utang kepada pihak III yang ada di SKPD sebagai berikut :
Dinas Pekerjaan Umum :

Rp

372.079.950,00

Dinas Pendidikan :

Rp

42.246.418,00

Sekretariat Daerah :

Rp

235.104.302,00

(3) Utang Lancar Lainnya


Saldo Per 31 Desember 2008

Rp

3.078.779.872,95

Rp

13.279.078.729,00

Rp

2.525.645.000,00

Rp

13.832.213.601,95

Penambahan :
Utang lancar lainnya yang timbul
dalam tahun 2009
Pengurangan :
Pembayaran utang pihak III tahun
lalu
Saldo Per 31 Desember 2009

(4) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Dalam Negeri


Akun ini merupakan hutang jangka panjang kepada pemerintah pusat
sesuai Perjanjian Pinjaman No. RDA.P5-132/DP3/1993 Tgl. 2 Oktober
1993. Jumlah sebesar Rp. 3.809.480.420,73 merupakan utang pokok yang
jatuh tempo di bulan April 2010 dan Oktober 2010.
2) Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban Jangka Panjang ini terdiri atas Utang Pokok dan biaya
administrasi Utang Dalam Negeri sebesar
Rp.9.783.204.378,62 merupakan utang pokok dan biaya
administrasi yang dicicil selama 4 tahun (jatuh tempo setiap
April dan Oktober tiap tahun, mulai dari 2010 sampai 2013).
Kewajiban Jangka panjang ini telah direstrukturisasi / Debt
Swap ke dalam proyekproyek selama 4 Tahun (20102013)
sebesar Rp29.602.839.079,85. Adapun kegiatan debt swap
direalisasikan pada Dinasdinas sebagai berikut:
1.

Dinas Pekerjaan Umum ( Tahun 2010 sebesar Rp.6.000.000.000,00 ; Tahun


2011 sebesar Rp.6.200.000.000,00 ; Tahun 2012 sebesar
Rp.4.000.000.000,00 ; Tahun 2013 sebesar Rp.5.984.079,85)

2.

Dinas Pendidikan Nasional ( Tahun 2010 sebesar


Rp.1.100.000.000,00 ; Tahun 2011 sebesar
Rp.1.134.000.000,00 ; Tahun 2012 sebesar

0,00

Rp.1.246.500.000,00 ; Tahun 2013 sebesar


Rp.1.478.500.000,00)

3.

Dinas Kesehatan ( Tahun 2010 sebesar


Rp.1.000.000.000,00 ; Tahun 2011 sebesar
Rp.475.000.000,00 ; Tahun 2012 sebesar
Rp.522.000.000,00 ; Tahun 2013 sebesar
Rp.462.000.000,00)

3 EKUITAS DANA
Rp

(155.324.573,04) Rp

18.356.131.667,92

Rp

7.454.283.442,00 Rp

54.749.871.440,00

(2) Pendapatan Yang Ditangguhkan

Rp

1.722.000,00 Rp

90.415.843,00

(3) Cadangan Piutang

Rp

10.646.148.200,00 Rp

9.894.639.101,19

Rp

1.906.035.148,64 Rp

1.123.637.165,25

Rp

20.163.513.363,68 Rp

47.502.431.881,52

1) Ekuitas Dana Lancar


Jumlah tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009, dengan rincian:
(1) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA)
Jumlah tersebut menunjukan bahwa terdapat sisa kas yang tersedia per 31
Desember 2009 yang dapat digunakan untuk pembiayaan tahun berikutnya.
SiLPA dimaksud disajikan sebesar nilai Kas.

Jumlah Cadangan Piutang menunjukan bahwa terdapat jumlah Piutang


yang akan terealisasi dalam kurun waktu 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal pelaporan. Cadangan Piutang terdiri dari Cadangan Piutang Pajak,
Cadangan Piutang Dana Bagi Hasil dan cadangan piutang lain-lain dengan
rincian:
(3,1)
(3,2)
(3,3)

Cadangan Piutang Pajak

Rp

1.864.971.925,00

Cadangan Piutang Dana Bagi Hasil

Rp

5.272.028.548,00

Cadangan Piutang Lain-lain

Rp

3.509.147.727,00

Rp

10.646.148.200,00

Jumlah Cadangan Piutang


(4) Cadangan Persediaan

(5) Dana yang harus disediakan untuk pembayaran Utang Jangka Pendek
Merupakan jumlah dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang
jangka pendek per 31 Desember 2009 dengan rincian :
(5,1)
(5,2)
(5,3)
(5,4)

Utang PFK
Utang Kepada Pihak III
Utang Lancar Lainnya
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
Dalam Negeri

2) Ekuitas Dana Investasi

Rp

1.872.388.671,00 Rp

Rp
Rp

649.430.670,00 Rp
13.832.213.601,95 Rp

621.893.201,05
3.078.779.872,95

Rp

3.809.480.420,73 Rp

43.801.758.807,52

Rp

1.332.021.228.669,66 Rp

1.191.759.991.262,94

Rp

199.476.781.655,34 Rp

197.382.193.241,00

Rp

1.142.327.651.392,94 Rp

994.377.798.021,94

Rp

(9.783.204.378,62) Rp

Jumlah tersebut merupakan saldo per 31 Desember 2009, dengan rincian:


(1) Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang
Jumlah tersebut menunjukan jumlah investasi Pemerintah Kota Manado
atas Investasi Jangka Panjang per 31 Desember 2009.
(2) Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Jumlah tersebut menunjukan jumlah investasi Pemerintah Kota Manado
atas Aset Tetap per 31 Desember 2009
(3) Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang

0,00

3.2
An

Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran disajikan secara komparatif antara Anggaran dan
Realisasi Tahun 2009, dan disajikan pula realisasi tahun 2008 sampai pada obyek rekening dengan
uraian sebagai berikut :

alis
is
At
as
Ak
un
La
por
an
Re
alis
asi
An
gga
ran
(L
RA
)
Realisasi 2009

I. PENDAPATAN

Anggaran 2009

Rp

647.169.850.697,00

Rp

657.896.836.371,00

Rp

72.404.996.767,00

Rp

99.390.085.716,00

Realisasi 2008

98,37 Rp 662.074.202.665,00

Penjelasan pos-pos pendapatan didasarkan pada jenis pendapatan.


Setiap penjelasan pos pendapatan merujuk kepada lampiran terkait
(Rincian Realisasi APBD berdasarkan Obyek pendapatan pada
masing-masing fungsi, Satuan Kerja Perangkat Daerah).
Secara keseluruhan, realisasi pencapaian pendapatan pada
Pemerintah Kota Manado sampai dengan 31 Desember 2009
sebesar Rp.647,169,850,697.00 atau sebesar 98,37% dari
anggaran yang ditargetkan yaitu sebesar Rp. 657,896,836,371.00
1) Pendapatan Asli Daerah

72,85 Rp

73.481.423.371,00

Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari pajak daerah, retribusi


daerah, hasil kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD.
Secara umum realisasi pencapaian PAD di tahun 2009 mencapai
72,85% dari terget sebesar Rp.99,390,085,716.00

(1) Pendapatan Pajak Daerah


Pendapatan Pajak Daerah merupakan salah satu jenis PAD
yang berdasarkan Peraturan Daerah (Perda). Secara umum
realisasi pendapatan pajak daerah tahun 2009 melebihi
target yaitu mencapai 106,38% dari anggaran yang
ditetapkan.
Adapun realisasi dan anggaran per obyek pendapatan pajak

daerah terdiri dari :


(1,1) Pajak Hotel
Realisasi pendapatan pajak hotel mencapai
112,79% dari anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan
dengan Tahun 2008, penerimaan pajak hotel mengalami
kenaikan.

(1,2) Pajak Restoran

Rp

44.827.669.815,00

Rp

42.139.250.000,00

106,38 Rp

39.281.364.818,00

Rp

5.205.091.655,00

Rp

4.614.750.000,00

112,79 Rp

3.949.419.890,00

Rp

16.690.662.231,00

Rp

14.946.750.000,00

111,67 Rp

14.644.203.708,00

(1,3) Pajak Hiburan


Rp
Realisasi pendapatan pajak hiburan mencapai
108,77% dari anggaran yang telah ditetapkan.
Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan
pajak hiburan mengalami kenaikan.

2.180.879.823,00

Rp

2.005.000.000,00

108,77 Rp

1.894.400.191,00

(1,4) Pajak Reklame

1.584.960.403,00

Rp

2.525.000.000,00

62,77 Rp

1.533.531.624,00

Realisasi pendapatan Pajak Restoran mencapai


111,67% dari anggaran yang telah ditetapkan.
Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan
pajak restoran mengalami kenaikan.

Realisasi pendapatan pajak reklame


hanya
mencapai 62,77% dari anggaran yang telah
ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008,
penerimaan pajak reklame mengalami kenaikan.

Rp

(1,5) Pajak Penerangan Jalan

Rp

17.952.370.535,00

Rp

17.000.000.000,00 105,60 Rp

16.429.850.529,00

Rp

116.399.086,00

Rp

112.750.000,00

103,24 Rp

138.823.339,00

Rp

1.097.306.082,00

Rp

935.000.000,00

117,36 Rp

691.135.537,00

Rp

16.672.806.250,00

Rp

20.008.790.000,00

83,33 Rp

19.441.434.092,00

Rp

5.542.163.225,00

Rp

6.077.090.000,00

91,20 Rp

11.686.603.463,00

Rp

2.045.142.700,00

Rp

2.793.250.000,00

73,22

5.600.360.726,00

Rp

9.085.500.325,00

Rp

11.138.450.000,00

81,57 Rp

2.154.469.903,00

Rp

1.337.677.226,00

Rp

7.000.000.000,00

19,11 Rp

3.097.280.300,00

Rp

140.000.000,00

Rp

1.500.000.000,00

9,33 Rp

1.000.000.000,00

Realisasi pendapatan pajak penerangan jalan


mencapai 105,60% dari anggaran yang telah
ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008,
penerimaan pajak penerangan jalan mengalami
kenaikan.
(1,6) Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

Realisasi pendapatan pajak pengambilan bahan


galian golongan c mencapai 103,24% dari
anggaran yang telah ditetapkan. Dibandingkan
dengan tahun 2008, penerimaan pajak
pengambilan bahan galian golongan c mengalami
penurunan.
(1,7) Pajak Parkir
Realisasi pendapatan pajak parkir mencapai
117,36% anggaran yang telah ditetapkan.
Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan
pajak parkir mengalami kenaikan.
(2) Retribusi Daerah
Pendapatan Retribusi Daerah merupakan salah satu jenis
Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berdasarkan
Peraturan Daerah (Perda). Secara umum realisasi retribusi
daerah tahun 2009 mencapai 83,33% dari anggaran yang
ditetapkan.
Adapun realisasi dan anggaran per obyek pendapaan
retribusi daerah terdiri dari :
(2,1) Retribusi Jasa Umum
Realisasi pendapatan retribusi jasa umum
mencapai 91,20% dari anggaran yang telah
ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun 2008,
penerimaan retribusi jasa umum mengalami
penurunan.

(2,2) Retribusi Jasa Usaha


Realisasi pendapatan retribusi jasa usaha tidak
mencapai target yang ditetapkan yaitu mencapai
73,22% dari anggaran yang telah ditetapkan.
Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan
retribusi jasa usaha mengalami penurunan.
(2,3) Retribusi Perizinan Tertentu
Realisasi pendapatan retribusi perizinan tertentu
tidak mencapai target yang ditetapkan yaitu
hanya mencapai 81,57% dari anggaran.
Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan
retribusi perizinan tertentu mengalami kenaikan.
(3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Merupakan salah satu jenis PAD yang berasal dari
perusahaan daerah atau perusahaan kerjsama antara
BUMD dengan swasta yang di dalamnya terdapat
penyertaan modal dari Pemerintah Daerah .
Adapun Realisasi dan Anggaran Per Obyek Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan terdiri dari :
(3,1) Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada
Perusahaan milik Daerah/BUMD
a. PD. Pasar

b.

PT. Bank Sulut

Rp
Rp

1.197.677.226,00
0,00

Rp
Rp

3.000.000.000,00
2.500.000.000,00

39,92 Rp
0,00 Rp

997.280.300,00
1.100.000.000,00

Rp

9.566.843.476,00

Rp

30.242.045.716,00

31,63 Rp

11.661.344.161,00

Rp

2.253.130.547,00

Rp

2.640.000.000,00

85,35 Rp

2.115.946.444,00

Rp
Realisasi penerimaan lain-lain tidak mencapai
target yaitu hanya mencapai 21,22% dari
anggaran. Dibandingkan dengan tahun 2008,
realisasi penerimaan lain-lain mengalami
penurunan.
(4,3) Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak
Rp
Dipisahkan
(4,4)
Pendapatan dari Upah Pungut/Insentif
Rp

5.517.090.053,00

Rp

26.002.045.716,00

21,22 Rp

9.545.397.717,00

449.250.000,00

Rp

1.600.000.000,00

28,08 Rp

1.347.372.876,00

Rp

0,00

Rp

562.843.078.930,00

Rp

556.006.750.655,00

102,26 Rp 562.808.550.294,00

Rp

520.698.963.585,00

Rp

522.538.416.655,00

99,65 Rp 514.781.084.830,00

Rp

44.017.288.696,00

Rp

45.910.087.742,00

95,88 Rp

41.733.478.583,00

Rp

18.833.305.269,00

Rp

21.541.531.102,00

87,43 Rp

18.349.292.870,00

Rp

11.250.116.314,00

Rp

11.904.896.640,00

94,50 Rp

9.126.531.893,00

Rp

13.933.867.113,00

Rp

12.463.660.000,00

111,80 Rp

14.257.653.820,00

(3,2) Setoran Kontribusi dari PT. Air

(4) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah


Merupakan salah satu jenis PAD yang terdiri dari
penerimaan jasa giro,penerimaan lain-lain,hasil penjualan
aset berupa kendaraan dinas dan pendapatan dari upah
pungut. Secara umum realisasi pendapatan lain-lain PAD
yang sah di tahun 2009 mencapai 31,63% dari anggaran.
Adapun realisasi dan anggaran per obyek lain-lain PAD
yang sah terdiri dari :
(4,1) Penerimaan Jasa Giro
Realisasi penerimaan jasa giro mencapai
85,35% dari anggaran. Dibandingkan dengan
tahun 2008, terdapat peningkatan penerimaan
jasa giro .
(4,2) Penerimaan Lain-Lain

2) Pendapatan Transfer

Rp

Pendapatan Transfer merupakan sumber utama pendapatan pada


APBD Kota Manado 2009. Pendapatan Transfer terdiri dari Transfer
Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan; Transfer Pemerintah Pusat
Lainnya; dan Transfer Pemerintah Provinsi.
(1) Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan
Realisasi Dana Perimbangan sampai dengan 31 Desember
2009 mencapai 99,65% dari anggaran. Dibanding dengan
tahun 2008, penerimaan dana perimbangan mengalami
kenaikan. Dana Perimbangan terdiri dari Dana Bagi Hasil
Pajak, Dana Bagi Hasil bukan pajak,Dana Alokasi Umum,
Dana Alokasi Khusus
Adapun Realisasi dan Anggaran Rincian Dana
Perimbangan terdiri dari :
(1,1)

Bagi Hasil Pajak


Realisasi Bagi Hasil Pajak mencapai 95,88%.
Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan
bagi hasil pajak mengalami kenaikan. Rincian
Anggaran dan Realisasi Bagi Hasil Pajak tersebut
terdiri dari :
a

Bagi Hasil dari PBB

Bagi Hasil dari BPHTB

Bagi Hasil Pajak Penghasilan

(1,2)

Bagi Hasil Sumber Daya Alam

Rp

247.111.889,00

Rp

192.765.913,00

128,19 Rp

233.337.247,00

0,00 #DIV/0! Rp

69.576.557,00

Realisasi Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya


Alam mencapai 128,19%. Dibandingkan dengan
tahun 2008, penerimaan bagi hasil bukan pajak
dan sumber daya alam juga mengalami kenaikan.
a.

Iuran Tetap / Landren

Rp

21.735,00

Rp

b.

Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan

Rp

34.819.824,00

Rp

38.513.029,00

90,41 Rp

12.370.751,00

c.

Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan

Rp

96.517.277,00

Rp

96.517.277,00

100,00 Rp

140.043.762,00

d.

Bagi Hasil dari Pertambangan Umum

Rp

29.563.616,00

Rp

21.966.753,00

134,58 Rp

11.346.177,00

Bagi Hasil dari Iuran Eksplorasi dan Iuran Rp


Eksploitasi (Royalti)
Dana Alokasi Umum
Rp

86.189.437,00

Rp

35.768.854,00

Rp

e.
(1,3)

(1,4)

(2)

420.752.563.000,00

Rp

420.752.563.000,00

100,00 Rp 430.073.269.000,00

Realisasi Dana Alokasi Umum sesuai dengan


target anggaran yang telah ditetapkan yaitu
sebesar 100%. Dibandingkan dengan tahun
2008, penerimaan DAU mengalami penurunan.

Rp

420.752.563.000,00

Rp

420.752.563.000,00

100,00 Rp 430.073.269.000,00

Dana Alokasi Khusus

Rp

55.682.000.000,00

Rp

55.683.000.000,00

100,00 Rp

42.741.000.000,00

Realisasi Dana Alokasi Khusus sesuai dengan


target anggaran yang telah ditetapkan yaitu
sebesar 100%. Dibandingkan dengan tahun
2008, penerimaan DAK mengalami kenaikan.

Rp

55.682.000.000,00

Rp

55.683.000.000,00

100,00 Rp

42.741.000.000,00

Rp

4.468.334.000,00

Rp

4.468.334.000,00

100,00 Rp

19.677.060.000,00

Rp

4.468.334.000,00

Rp

4.468.334.000,00

100,00 Rp

19.677.060.000,00

Rp

37.675.781.345,00

Rp

29.000.000.000,00

129,92 Rp

28.350.405.464,00

Rp

37.675.781.345,00

Rp

29.000.000.000,00

129,92 Rp

28.350.405.464,00

Rp

11.921.775.000,00

Rp

2.500.000.000,00

476,87 Rp

25.784.229.000,00

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya


Realisasi Transfer Pemerintah Pusat Lainnya berupa Dana
Penyesuaian sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai
target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 100%.
Adapun Realisasi dan Anggaran Rincian
Pemerintah Pusat Lainnya terdiri
dari :
(2,1)

Transfer

Dana Penyesuaian
Realisasi Dana Penyesuaian sesuai dengan
target anggaran yang telah ditetapkan yaitu
sebesar 100%. Dibandingkan dengan tahun
2008, penerimaan dana penyesuaian mengalami
penurunan.

(3)

Transfer Pemerintah Provinsi


(3,1)

Bagi Hasil Pajak dari Provinsi


Realisasi Transfer Pemerintah Provinsi yaitu
merupakan Pendapatan Bagi Hasil Pajak sampai
dengan 31 Desember 2009 melebihi target yang
telah ditetapkan yaitu sebesar 129,92%.
Dibandingkan dengan tahun 2008, penerimaan
transfer dari provinsi mengalami kenaikan

3) Lain-Lain Pendapatan yang Sah


Realisasi Lain-Lain Pendapatan yang sah yaitu mencapai 476,87 %
dari target anggaran yang ditetapkan. Dibandingkan dengan tahun
2008, penerimaan lain-lain pendapatan yang sah mengalami
penurunan.

(1) Pendapatan Dana Darurat

Rp

0,00

Rp

2.500.000.000,00

0,00 Rp

22.500.000.000,00

Rp

11.921.775.000,00

Rp

0,00

0,00 Rp

3.284.229.000,00

Rp

693.742.305.984,00

Rp

709.928.851.920,00

97,72 Rp 616.807.203.946,00

Rp

546.341.099.013,00

Rp

560.547.424.995,00

97,47 Rp 467.937.001.004,00

Rp

428.147.922.972,00

Rp

433.747.384.495,00

98,71 Rp 362.441.155.696,00

99,51 Rp 284.634.500.772,00

Tidak ada realisasi pendapatan dana darurat di tahun 2009


(2) Pendapatan Lainnya
Pendapatan lainnya untuk tahun 2009 hanya berupa
pendapatan dari Pemerintah Pusat untuk dana tunjangan
kependidikan. Realisasi Pendapatan Lainnya sampai
dengan 31 Desember 2009 sebesar Rp.11,921,775,000.00.

II. BELANJA
Penjelasan pos-pos belanja didasarkan pada jenis belanja Setiap
penjelasan pos belanja merujuk kepada lampiran terkait (Rincian Realisasi
APBD berdasarkan Obyek pendapatan pada masing- masing fungsi,
Satuan Kerja Perangkat Daerah).
Secara keseluruhan, realisasi pencapaian belanja pada Pemerintah Kota
Manado sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai 97,72% dari
anggaran. Dibandingkan dengan tahun 2008, belanja daerah mengalami
peningkatan.
1) Belanja Operasi
Belanja Operasi merupakan belanja yang dikeluarkan dalam rangka
menyelenggarakan operasional pemerintah. Secara umum pencapaian
realisasi belanja operasi mencapai 97,47% dari anggaran yang
ditetapkan.
(1) Belanja Pegawai
Belanja Pegawai merupakan belanja kompensasi, baik
dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan
kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan
pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah kota manado.
Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Pegawai terdiri
dari :
(1,1)

Gaji dan Tunjangan

Rp

313.373.473.746,00

Rp

314.903.276.575,00

(1,2)

Tambahan Penghasilan PNS

Rp

67.254.192.211,00

Rp

68.421.350.420,00

98,29 Rp

28.300.986.700,00

(1,3)

Belanja Pimpinan dan anggota DPRD serta


KDH/WKDH

Rp

2.179.000.000,00

Rp

2.416.000.000,00

90,19 Rp

2.581.600.000,00

(1,4)

Biaya Pemungutan Pajak Daerah

Rp

2.250.757.300,00

Rp

2.750.000.000,00

81,85 Rp

2.683.363.424,00

(1,5)

Honorarium PNS

Rp

5.855.111.000,00

Rp

6.470.663.000,00

90,49 Rp

5.945.446.000,00

(1,6)

Honorarium Non PNS

Rp

33.710.782.515,00

Rp

34.769.375.000,00

34,78 Rp

31.686.160.100,00

(1,7)

Uang Lembur

Rp

3.524.606.200,00

Rp

4.016.719.500,00

16,84 Rp

2.535.419.500,00

(1,8)

Belanja Beasiswa Pendidikan PNS

Rp

0,00

Rp

0,00 #DIV/0! Rp

72.000.000,00

(1,9)

Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan


Bimbingan Teknis PNS

Rp

Rp

Kesalahan Realisasi Belanja Pegawai yang seharusnya merupakan Belanja


Barang dan Jasa sebesar Rp14.188.026.000,00.
Kesalahan Realisasi Belanja Pegawai yang seharusnya merupakan Belanja
Barang dan Jasa sebesar Rp2.335.369.212,00.

#DIV/0! Rp

4.001.679.200

(2)

Belanja Barang
Belanja Barang merupakan pengeluaran untuk menampung
pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk
memproduksi barang dan jasa yang dipasarkan maupun
tidak dipasarkan, dan pengadaan
barang yang
dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual kepada
masyarakat.
Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Barang terdiri
dari :
(2,1) Belanja Bahan Pakai Habis Kantor
(2,2) Belanja Bahan/Material
(2,3) Belanja Jasa Kantor
(2,4) Belanja Premi Asuransi
(2,5) Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
(2,6) Belanja Cetak dan Penggandaan
(2,7) Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
(2,8) Belanja Sewa Sarana Mobilitas
(2,9) Belanja Sewa Perlengkapan & Peralatan Kantor
(2,10) Belanja Makanan dan Minuman
(2,11) Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya
(2,12) Belanja Pakaian Kerja
(2,13) Belanja Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu
(2,14) Belanja Perjalanan Dinas
(2,15) Belanja Perjalanan Pindah Tugas

(2,16)

Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi, dan


bimbingan teknis PNS

(2,17) Belanja Pemeliharaan


(2,18) Jasa Konsultasi

Rp

79.286.999.557,00

Rp

86.763.376.500,00

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

6.839.634.950,00
4.225.343.631,00
10.328.085.108,00
597.996.000,00
7.138.595.826,00
4.779.438.808,00
1.323.392.660,00
675.907.500,00

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

7.919.548.265,00
4.310.747.500,00
9.429.967.400,00
611.254.800,00
8.761.995.250,00
5.393.311.675,00
1.468.847.500,00
842.150.000,00

Rp

418.300.000,00

Rp

426.800.000,00

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

11.415.014.287,00
1.248.377.230,00
283.498.750,00
2.401.865.100,00
13.194.465.550,00

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

12.855.455.000,00
1.305.520.000,00
283.620.000,00
2.455.364.975,00
15.446.613.260,00

Rp

0,00

Rp

Rp

3.956.570.000,00

Rp
Rp

7.328.227.157,00
3.132.287.000,00

91,38 Rp

86,36
98,02
109,52
97,83
81,47
88,62
90,10
80,26

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

98,01 Rp
88,80
95,62
99,96
97,82
85,42

79.424.869.809,00

5.408.696.018,00
5.782.482.240,00
11.697.302.182,00
598.397.745,00
8.300.268.359,00
5.519.950.046,00
971.826.590,00
1.610.705.000,00
116.500.000,00

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

15.604.366.503,00
1.181.891.775,00
843.798.182,00
1.054.898.000,00
19.874.449.169,00

54.000.000,00

0,00 Rp

0,00

Rp

4.260.241.000,00

92,87 Rp

0,00

Rp
Rp

7.840.812.400,00
3.097.127.475,00

93,46 Rp
101,14 Rp

0,00
859.338.000,00

Kesalahan Realisasi Belanja Barang dan Jasa yang seharusnya merupakan


Belanja Modal yaitu:
a.

Belanja Barang dan Jasa berupa pembelian aset


tetap lainnya, tidak direalisasikan sebagai Belanja
Modal sebesar Rp399.224.400,00.

b.

Belanja Barang dan Jasa berupa jasa konsultansi dan


perencanaan yang membentuk nilai aset, tidak
direalisasikan sebagai Belanja Modal sebesar
Rp1.179.847.000,00.

Kesalahan kurang mencatat realisasi belanja upah pungut


PPJ dan biaya penyambungan seluruhnya sebesar
Rp2.608.414.455,00
(3)

Belanja Hibah

Rp

11.105.125.184,00

Rp

11.176.370.000,00

99,36 Rp

5.694.277.199,00

Rp

0,00

Rp

0,00

0,00 Rp

0,00

Rp

0,00

Rp

0,00

0,00 Rp

0,00

Rp

3.336.350.000,00

99,60 Rp

3.755.814.000,00

Belanja Hibah merupakan pengeluaran pemerintah dalam


bentuk uang/barang atau jasa kepada pemerintah atau
pemerintah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat, dan
organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah
ditetapkan peruntukannya.
Belanja Hibah diklasifikasikan menjadi :
Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah
(3,1)
Lainnya
(3,2) Belanja Hibah Kepada BUMD/BUMN
(3,3)

Belanja Hibah Kepada


Badan/Lembaga/Organisasi Swasta :

Rp

3.323.111.734,00

a. PMI
b. PRAMUKA

Rp
Rp

150.000.000,00
300.000.000,00

Rp
Rp

150.000.000,00
300.000.000,00

100,00 Rp
100,00 Rp

0,00
0,00

c. PKK

Rp

986.786.734,00

Rp

1.000.000.000,00

98,68 Rp

0,00

d. Dharma Wanita

Rp

200.000.000,00

Rp

200.000.000,00

100,00 Rp

0,00

e. PANWASLU

Rp

750.000.000,00

Rp

750.000.000,00

100,00 Rp

0,00

f. FKUB

Rp

100.000.000,00

Rp

100.000.000,00

100,00 Rp

0,00

g. KOMINDA

Rp

100.000.000,00

Rp

100.000.000,00

100,00 Rp

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

0,00
100.000.000,00
0,00
0,00
0,00
300.000.000,00
0,00
336.325.000,00

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

0,00
100.000.000,00
0,00
0,00
0,00
300.000.000,00
0,00
336.350.000,00

0,00
100,00
0,00
0,00
0,00
100,00
0,00
99,99

Belanja Hibah Kepada Kelompok


Masyarakat/Perorangan :

Rp

7.782.013.450,00

Rp

7.840.020.000,00

Dharma Wanita
Keswadayaan masyarakat
Pramuka
Media cetak dan elektronik
Kesehatan masyarakat

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

0,00
4.500.000.000,00
0,00
0,00
3.282.013.450,00

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

0,00
4.500.000.000,00
0,00
0,00
3.340.020.000,00

h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
(4,4)

a.
b.
c.
d.
e.

KONI
P2TP2A
LBH
Karang Taruna
KNPI
BKSAUA
LPM
KPUD

0,00

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

1.327.000.000,00
0,00
533.500.000,00
50.000.000,00
397.814.000,00
1.150.000.000,00
297.500.000,00
0,00

99,26 Rp

1.938.463.199,00

0,00
100,00
0,00
0,00
98,26

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

828.511.500,00
0,00
150.000.000,00
369.900.000,00
590.051.699,00

Kesalahan Realisasi Hibah yang seharusnya merupakan Belanja Barang dan


Jasa sebesar Rp 3.042.299.503,00.
(4)

Belanja Bantuan Sosial


Belanja Bantuan Sosial merupakan
pemerintah dalam bentuk uang/barang atau
masyarakat
yang
bertujuan
untuk
kesejahteraan masyarakat, yang sifatnya
menerus dan selektif.

Rp

27.723.019.600,00

Rp

28.770.794.000,00

96,36 Rp

20.376.698.300,00

Rp

26.943.019.600,00

Rp

27.990.794.000,00

96,26 Rp

19.596.698.300,00

pengeluaran
jasa kepada
peningkatan
tidak terus-

Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Bantuan Sosial


terdiri dari :
Belanja Bantuan Sosial Organisasi
(4,1)
Kemasyarakatan
a.

Belanja bantuan sosial kepada organisasi


sosial kemasyarakatan LBH

Rp

278.180.000,00

Rp

360.000.000,00

77,27 Rp

0,00

b.

Belanja bantuan sosial kepada organisasi


sosial kemasyarakatan LPM

Rp

200.000.000,00

Rp

200.000.000,00

0,00 Rp

0,00

c.

Belanja bantuan sosia l organisasi


kemasyarakatan olahraga

Rp

1.141.010.000,00

Rp

1.180.794.000,00

96,63 Rp

4.852.182.000,00

d.

Belanja bantuan sosia l organisasi


kemasyarakatan keagamaan

Rp

6.200.552.000,00

Rp

6.450.000.000,00

96,13 Rp

3.752.920.000,00

e.

Belanja bantuan sosial AMPI

Rp

0,00

Rp

0,00

0,00 Rp

100.000.000,00

f.

Belanja bantuan sosia l MKGR

Rp

0,00

Rp

0,00

0,00 Rp

65.000.000,00

g.

Belanja bantuan sosia l organisasi


kemasyarakatan lain ya

Rp

19.123.277.600,00

Rp

19.800.000.000,00

96,58 Rp

10.826.596.300,00

Rp

780.000.000,00

Rp

780.000.000,00

100,00 Rp

780.000.000,00

90,44 Rp

Belanja Bantuan Partai Politik

(4,2)

Realisasi Belanja Bantuan yang ditujukan kepada SKPD


seluruhnya sebesar Rp428.472.500,00. Serta terdapat
realisasi bantuan yang tidak didukung dengan proposal
seluruhnya sebesar Rp1.323.297.400,00
Terdapat juga realisasi belanja bantuan sosial sebesar
Rp7.148.790.600,00 yang sedang dalam penyidikan oleh
Kejaksaan Negeri Manado yang tidak dapat dijadikan dasar
pengambilan opini sampai keputusan oleh pengadilan yang
bersifat tetap.
(5)

Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kab./Kota dan


Pemerintahan Desa
2) Belanja Modal

Rp

108.531.700,00

Rp

120.000.000,00

Rp

146.401.281.971,00

Rp

148.381.426.925,00

98,67 Rp 146.608.767.942,00

Belanja Modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan


aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu
periode akuntansi. Secara umum pencapaian realisasi belanja
modal sebesar 98,67 % dari anggaran yang ditetapkan.
(1) Belanja Tanah

Rp

6.192.480.500,00

Rp

6.605.650.000,00

93,75 Rp

5.803.990.000,00

(2) Belanja Peralatan dan Mesin


Rp
Belanja Peralatan dan Mesin merupakan pengeluaran
anggaran untuk perolehan peralatan dan mesin yang
memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin pada LRA sampai
dengan 31 Desember 2009 mencapai 98,40% dari
anggaran.

28.456.179.335,00

Rp

28.951.324.800,00

98,29 Rp

27.522.456.271,00

Rp

1.551.646.000,00

Rp

1.551.649.000,00

100,00 Rp

941.738.000,00

Rp

5.243.395.000,00

Rp

5.311.961.200,00

98,71 Rp

7.516.580.236,00

Rp

725.164.000,00

Rp

775.600.000,00

93,50 Rp

224.125.000,00

Rp

2.079.607.150,00

Rp

2.082.900.000,00

99,84 Rp

2.212.735.700,00

Rp

34.530.000,00

Rp

35.000.000,00

98,66 Rp

59.811.136,00

Rp

481.388.635,00

Rp

484.481.000,00

99,36 Rp

622.804.000,00

(2,7) Belanja Modal Pengadaan Peralatan Kantor

Rp

327.817.500,00

Rp

334.250.000,00

98,08 Rp

435.115.000,00

(2,8) Belanja Modal Pengadaan Perlengkapan Kantor

Rp

989.805.425,00

Rp

1.089.032.500,00

90,89 Rp

1.025.218.400,00

(2,9) Belanja Modal Pengadaan Komputer

Rp

2.519.468.511,00

Rp

2.597.297.500,00

97,00 Rp

4.005.990.950,00

(2,10) Belanja Modal Pengadaan mebeulair

Rp

8.839.012.060,00

Rp

8.875.555.150,00

99,59 Rp

4.169.913.770,00

(2,11) Belanja Modal Pengadaan Peralatan Dapur

Rp

38.292.500,00

Rp

106.500.000,00

35,96 Rp

126.300.000,00

Rp

695.819.100,00

Rp

705.230.000,00

98,67 Rp

260.700.000,00

(2,13) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Studio

Rp

308.141.273,00

Rp

311.090.000,00

99,05 Rp

576.310.200,00

(2,14) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Komunikasi

Rp

664.915.231,00

Rp

684.255.000,00

97,17 Rp

52.026.100,00

(2,15) Belanja Modal Pengadaan Alat Ukur

Rp

0,00

Rp

0,00

0,00 Rp

198.000.000,00

(2,16) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran

Rp

2.171.735.000,00

Rp

2.213.408.200,00

98,12 Rp

1.444.442.050,00

(2,17) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Laboratorium Rp

797.970.000,00

Rp

800.030.000,00

99,74 Rp

2.803.225.000,00

2.099.950,00

Rp

2.100.000,00

100,00 Rp

61.924.500,00

103.580.000,00

Rp

105.100.000,00

98,55 Rp

615.896.229,00

253.792.000,00

Rp

256.385.250,00

98,99 Rp

169.600.000,00

479.500.000,00

Rp

479.500.000,00

100,00 Rp

0,00

148.500.000,00

Rp

150.000.000,00

99,00 Rp

0,00

52.721.564.498,00

Rp

53.432.478.250,00

98,67 Rp

37.294.615.263,00

Belanja Tanah merupakan pengeluaran anggaran untuk


perolehan tanah yang memberi manfaat lebih dari satu
periode akuntansi. Realisasi Belanja Tanah pada LRA
sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai 93,75% dari
anggaran yang ditetapkan.

Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Peralatan dan


Mesin terdiri dari :
(2,1) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Berat
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan
(2,2)
Darat Bermotor
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan
(2,3)
Darat Tidak Bermotor
(2,4)

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Angkutan di


atas Air Bermotor

(2,5) Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Bengkel


(2,6)

(2,12)

(2,18)
(2,19)

Lantas

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pengolahan


Pertanian dan Peternakan

Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan


Rumah Tangga

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat


Rp
Persenjataan/Keamanan
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pengamanan
Rp

Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pemadam


Rp
Kebakaran
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Pemanfaatan
(2,21)
Rp
Ruang
Belanja Modal Pengadaan alat-alat Perlengkapan Rp
(2,22)
Olahraga
(2,20)

Rp
(3) Belanja Bangunan dan Gedung

Belanja Bangunan dan Gedung merupakan pengeluaran


anggaran untuk perolehan bangunan dan gedung yang
memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Bangunan dan Gedung pada LRA sampai
dengan 31 Desember 2009 mencapai 98,67% dari
anggaran.
Rp

58.853.130.168,00

Rp

59.133.978.875,00

99,53 Rp

70.993.196.636,00

Rp

46.054.278.375,00

Rp

46.162.097.275,00

99,77 Rp

42.184.251.825,00

(4,2) Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan

Rp

232.000.000,00

Rp

232.000.000,00

100,00 Rp

669.199.000,00

Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan


(4,3)
Air

Rp

10.594.410.893,00

Rp

10.684.171.350,00

99,16 Rp

26.110.742.040,00

Rp

1.580.647.000,00

Rp

1.584.700.000,00

99,74 Rp

1.719.713.771,00

Rp

391.793.900,00

Rp

471.010.250,00

83,18 Rp

309.290.000,00

Rp

147.427.470,00

Rp

257.995.000,00

57,14 Rp

4.994.509.772,00

Rp

97.527.470,00

Rp

208.095.000,00

46,87 Rp

3.798.147.272,00

Rp

2.500.000,00

Rp

2.500.000,00

100,00 Rp

74.850.000,00

Rp

47.400.000,00

Rp

47.400.000,00

100,00 Rp

1.121.512.500,00

Rp

999.925.000,00

Rp

1.000.000.000,00

99,99 Rp

2.261.435.000,00

Rp

(46.572.455.287,00)

Rp

(52.062.515.549,00)

89,51 Rp

45.266.998.719,00

(4) Belanja Jalan Irigasi dan Jaringan


Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan merupakan pengeluaran
anggaran untuk perolehan jalan, jembatan, jaringan air dan
instalasi yang memberi manfaat lebih dari satu periode
akuntansi. Realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
pada LRA sampai dengan 31 desember 2009 mencapai
99,53%.
Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Jalan, Irigasi
dan Jaringan terdiri dari :
(4,1) Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan

(4,4) Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan,


Taman dan Hutan Kota
Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik dan
(4,5)
Telepon
(5) Belanja Aset Tetap Lainnya
Belanja Aset Tetap Lainnya merupakan pengeluaran
anggaran untuk perolehan aset tetap lainnya yang memberi
manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Realisasi Aset
Tetap Lainnya pada LRA sampai dengan 31 Desember
2009 mencapai 57,14% dari anggaran.
Realisasi dan Anggaran Per Obyek Belanja Aset Tetap
Lainnya terdiri dari :
(5,1) Belanja Modal Pengadaan Buku Kepustakaan
Belanja Modal Barang Corak
Kesenian/Kebuadayaan
Belanja Modal Pengadaan Hewan Ternak dan
(5,3)
Tanaman
(5,2)

3) Belanja Tak Terduga


Belanja Tak Terduga merupakan pengeluaran anggaran untuk
kegiatan yang sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang
seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, dan
pengeluaran tidak terduga lainnya.
SURPLUS/DEFISIT
Surplus/defisit merupakan selisih antara pendapatan dengan
belanja. Realisasi Anggaran tahun 2009 mengalami Defisit yang
berarti bahwa realisasi Belanja lebih besar dari realisasi
Pendapatannya.

III. PEMBIAYAAN
Penjelasan pos-pos belanja didasarkan pada jenis belanja Setiap
penjelasan pos belanja merujuk kepada lampiran terkait (Rincian
Realisasi APBD berdasarkan Obyek pendapatan pada masing-masing
fungsi, Satuan Kerja Perangkat Daerah)

1
)

Rp

54.351.027.284,00

Rp

54.749.871.440,00

99,27 Rp

9.982.872.721,00

Realisasi dan Anggaran Per Jenis Penerimaan Pembiayaan terdiri


dari :
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Rp
(1)
Realisasi penggunaan SiLPA sama dengan nilai SiLPA
tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 54,351,027,284.00

54.351.027.284,00

Rp

54.749.871.440,00

99,27 Rp

9.982.872.721,00

Rp

0,00

0,00

0,00 Rp

0,00

Rp

2.197.677.226,00

Rp

2.717.855.891,00

80,86 Rp

500.000.000,00

Rp

1.197.677.226,00

Rp

1.197.677.226,00

100,00 Rp

0,00

1.197.677.226,00

Rp

1.197.677.226,00

Rp

0,00

1.000.000.000,00

Rp

1.520.178.665,00

65,78 Rp

500.000.000,00

1.000.000.000,00 Rp
1.520.178.665,00
pembiayaan dengan pengeluaran pembiayaan.

65,78 Rp

500.000.000,00

P
e
n
e
r
i
m
a
a
n
P
e
m
b
i
a
y
a
a
n
Penerimaan Pembiayaan merupakan penerimaan yang akan
digunakan ditahun anggaran berikutnya. Realisasi penerimaan
pembiayaan LRA sampai dengan 31 Desember 2009 mencapai
99,27% dari anggaran yang ditetapkan.

(2) Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah


Tidak ada realisasi
pinjaman daerah.

penerimaan

kembali

pemberian

2) Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan merupakan akibat dari penerimaan tahuntahun sebelumnya yang harus dibayarkan di tahun berikutnya.
Realisasi pengeluaran pembiayaan LRA sampai dengan 31
Desember 2009 mencapai 80,86% dari anggaran yang ditetapkan.
Realisasi dan Anggaran Per Jenis Pengeluaran Pembiayaan terdiri
dari :
(1) Penyertaan Modal (Investasi) Daerah

Di Tahun 2009, Pemerintah Kota Manado menambah


jumlah Penyertaan Modalnya di PT. Bank Sulut.
Penyertaan Modal (Investasi) Daerah
Rp
(1,1)
(2) Pembayaran Pokok Hutang

Rp

Realisasi pembayaran pokok utang kepada Pemerintah


Pusat atau pihak lainnya sebesar 65,78% dari anggaran
yang tersedia.
Realisasi dan Anggaran Per Obyek Pembayaran Pokok
Hutang terdiri dari :
(2,1)

Pembayaran Pokok Hutang yang jatuh tempo


kepada pemerintah pusat

3) Pembiayaan Netto
Pembiayaan Netto merupakan selisih antara penerimaan

Rp

Rp

52.153.350.058,00

Rp

52.032.015.549,00

4) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)


Sisa Lebih Pembiayan Anggaran (SILPA) merupakan jumlah
surplus/defisit dengan pembiayan netto. SILPA tahun 2009
Pemerintah Kota Manado sebesar Rp.5,580,894,771.00 mengalami
penurunan sangat signifikan dibandingkan dengan SILPA tahun
2008.

100,23 Rp
Rp

5.580.894.771,00

9.482.872.721,00
0,00

Rp

54.749.871.440,00

3.3 Analisis Atas Akun Laporan Arus Kas


Penjelasan pos-pos arus kas didasarkan pada jenis aktivitas.

1)

2009

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi

2008

Rp

99.798.326.684,00

Rp

191.487.408.523,00

Rp

(146.370.781.971,00)

Rp

(146.608.767.942,00)

Rp

(2.197.677.226,00)

Rp

(500.000.000,00)

Rp

1.872.388.671,00

Rp

0,00

Arus kas bersih dari aktivitas operasi diperoleh dari selisih antara arus kas masuk
dari pendapatan operasi dengan arus kas keluar dari belanja operasi sebagai
berikut :
Arus masuk dari aktivitas operasi

Rp

647.169.850.697,00

Arus keluar dari aktivitas operasi

Rp

547.371.524.013,00

Arus kas bersih dari aktivitas operasi

Rp

99.798.326.684,00

Arus kas bersih dari aktivitas operasi yang positif menunjukkan bahwa Pemerintah
Kota Manado mampu membiayai belanja operasi dari pendapatan operasi tahun
2009.
2)

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan


Arus kas bersih dari aktivitas investasi aset non keuangan diperoleh dari selisih
antara arus kas masuk dari pendapatan penjualan aset tetap dengan arus kas
keluar berupa belanja modal sebagai berikut :
Arus masuk dari aktivitas investasi aset
Rp
non keuangan

3)

Arus keluar dari aktivitas investasi aset non


Rp
keuangan

146.370.781.971,00

Arus kas bersih dari aktivitas investasi


Rp
aset non keuangan

(146.370.781.971,00)

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan


Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan diperoleh dari selisih antara arus kas
masuk penerimaan pembiayaan dengan arus kas keluar dari pengeluaran
pembiayaan sebagai berikut :

4)

Arus kas masuk dari aktivitas pembiayaan

Rp

Arus kas keluar dari aktivitas pembiayaan

Rp

2.197.677.226,00

Arus kas
pembiayaan

Rp

(2.197.677.226,00)

bersih

dari

aktivitas

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran


Saldo tersebut diperoleh dari selisih antara arus kas masuk dari penerimaan non
anggaran (Penerimaan PFK) dengan arus kas keluar dari pengeluaran non
anggaran (pengeluaran PFK), dengan rincian :
Arus kas
anggaran

masuk

dari

aktivitas

non

Rp

56.494.919.556,00

Rp

54.622.530.885,00

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non


Rp
Anggaran

1.872.388.671,00

Arus kas keluar dari aktivitas non anggaran

2009
5)

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Selama Periode

2008

Rp

(46.897.743.842,00)

Rp

44.378.640.581,00

Rp

7.453.283.442,00

Rp

54.361.513.302,00

Rp

7.453.283.442,00

Rp

54.840.287.283,00

Saldo tersebut menunjukkan jumlah kenaikan kas selama tahun 2009 yang
diperoleh dari jumlah seluruh arus kas bersih dari setiap aktivitas sebagai berikut :

6)

Arus kas bersih dari aktivitas operasi

Rp

99.828.826.684,00

Arus kas bersih dari aktivitas investasi aset


non keuangan

Rp

(146.401.281.971,00)

Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan

Rp

(2.197.677.226,00)

Arus kas bersih dari aktivitas non anggaran

Rp

1.872.388.671,00

Kenaikan bersih selama periode

Rp

(46.897.743.842,00)

Saldo Kas Akhir di BUD


Saldo tersebut menunjukkan jumlah kas yang ada di Kas Daerah per 31 Desember
2009 yang diperoleh dari jumlah saldo awal kas dengan kenaikan bersih kas
selama tahun 2008 sebagai berikut :

7)

Saldo awal kas di BUD


Kenaikan bersih kas tahun 2009

Rp
Rp

54.351.027.284,00
(46.897.743.842,00)

Saldo kas akhir di BUD


Saldo Akhir Kas

Rp

7.453.283.442,00

Saldo tersebut menunjukkan jumlah kas Pemerintah Kota Manado per 31


Desember 2009 yang terdiri dari :
Kas di BUD
Kas Di Bendahara Penerimaan
Kas Di Bendahara Pengeluaran
Saldo Akhir Kas

Rp
Rp
Rp
Rp

7.453.283.442,00
0,00
0,00
7.453.283.442,00

3.4 Analisis Rasio


Analisis Rasio

Rasio kemandirian =Pendapatan Asli Daerah :Bantuan pemerintah


pusat/provinsi dan pinjaman.
Rasio Kemandirian=Rp 72.404.996.767,00 : Rp 562.843.078.930,00
=12%
Kemandirian keuangan Pemerintah Kota Manado sebesar 12% dari
total

pendapatan.Jadi

Pemerintah

Kota

Manado

masih

sangat

tergantung pada pendapatan dari dana perimbangan dan transfer


antar pemerintah dari pemerintah provinsi.

Efektifitas

Realisasi

Pendapatan

Asli

Daerah

:Target

Pendapatan Asli Daerah


Efektifitas

Realisasi

Rp

72.404.996.767,00

Rp

99.390.085.716,00=72,84%
Jadi Realisasi Pendapatan Asli Daerah yakni sebesar 72,84% dari target
Pendapatan Asli Daerah(PAD) pada tahun 2009.

Efisien =Biaya Pendapatan Asli Daerah :Realisasi Pendapatan


Asli Daerah
Efisien = Rp 2.250.757.300,00 : Rp 72.404.996.767,00 = 3,10%
Jadi tingkat ke-efisienan dalam tingkat biaya pemungutan PAD jika
diperbandingkan

dengan

realisasi

PAD

yakni

3,10%.Jika

biaya

pemungutan PAD tersebut melebihi 100% berarti hal tersebut tidak


efisien.

Aktifitas Rasio Belanja Rutin =Belanja rutin :Total Pendapatan


Aktifitas Rasio Belanja Rutin = Rp 428.147.922.972,00 : Rp 647,169,850,697.00
= 66%.

Jadi Total Pendapatan dalam metode Aktifitas rasio Belanja rutin cukup
mampu

dalam

membiayai

Belanja

rutin

yakni

sebesar

66%.jika

dibandingkan tingkat kemampuan PAD dalam membiayai belanja rutin.

Aktifitas Rasio Belanja Pembangunan =Belanja pembangunan:


Total Pendapatan Asli Daerah
Aktifitas

Rasio

Belanja

Pembangunan

=Rp

58.853.130.168,00:

Rp

72.404.996.767,00=81%.

Jadi

Kemampuan

PAD

Pembangunan sebesar 81%.

dalam

melakukan

pembiayaan

belanja

DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr Abdul Halim dan Muhammad Kusufi Ahmad, Akuntansi Keuangan


Daerah
(Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual), Jakarta, Salemba Empat,
2012.
http://dokumen.tips/download/link/analisa-laporan-keuangan-daerahmanado
www.scribd.com/analisa-laporan-keuangan

Anda mungkin juga menyukai