Anda di halaman 1dari 3

Siti Husna

2001103010176
Manajemen Keuangan Pemerintah 32

Judul Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten


Minahasa Selatan
Nama Jurnal Jurnal EMBA 738 Vol.4 No.2 Juni 2016, Hal. 738-747
Tahun 2016
Penulis Mega Oktavia Ropa
Abstrak Artikel ini membahas tentang kinerja keuangan
daerah, indikator kinerja keuangan pemerintah daerah,
serta analisis kinerja keuangan daerah berdasarkan
laporan keuangan yang tersedia. Kemandirian
Keuangan Daerah dapat dirumuskan dengan
menggunakan perbandingan antara pendapatan asli
daerah dengan bantuan dari pemerintah pusat atau
provinsi dikalikan dengan seratus dalam bentuk
persentase. Aktifitas Keuangan Daerah dapat
dirumuskan dengan menggunakan perbandingan
antara total belanja rutin/operasi dengan total APBD
dikalikan dengan seratus dalam bentuk persentase.
Dan total belanja pembangunan dengan APBD
dikalikan seratus dalam bentuk persentase.
Pertumbuhan keuangan daerah dapat dirumuskan
dengan beberapa persentase pertumbuhan seperti
persentase pertumbuhan PAD, persentase
pertumbuhan total pendapatan, persentase
pertumbuhan belanja rutin/belanja operasi, dan
persentase pertumbuhan belanja pembangunan/belanja
modal. Artikel ini juga memberikan contoh analisis
kinerja keuangan daerah pada Kabupaten Minahasa
Selatan, Provinsi Sulawesi Utara.
Independen Variable Variabel Independen:
 Tingkat Pendapatan Daerah
 Efektivitas Pengelolaan Anggaran
 Kebijakan Fiskal
 Program Pembangunan
 Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Daerah
 Faktor-faktor lain yang memengaruhi kinerja
keuangan
Dependen Variable Variabel Dependan:
 Kinerja Keuangan Pemerintah Kabupaten
Minahasa Selatan
Contoh indikator: Anggaran belanja, Pendapatan
daerah, Efisiensi pengelolaan keuangan, Utang daerah,
dsb.
Moderating/ Intervening Varible Moderating atau Intervening Variable:
 Tingkat Transparansi Keuangan
 Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan
Keuangan
 Tata Kelola Keuangan yang Baik (Good
Governance)
 Faktor-faktor lain yang dapat memoderasi atau
memediasi hubungan antara variabel independen
dan dependen.
Riset GAP Riset ini memiliki kesenjangan penelitian yang
signifikan karena kurangnya fokus pada efektivitas dan
efisiensi manajemen keuangan di Kabupaten Minahasa
Selatan untuk tahun 2011-2014. Meskipun penelitian
sebelumnya telah menguji topik serupa di daerah lain,
diperlukan analisis khusus terhadap kinerja keuangan
Kabupaten Minahasa Selatan selama periode tersebut.
Originalitas Penelitian Dari kutipan yang diberikan, terdapat beberapa
aspek yang menunjukkan keoriginalitasan penelitian
ini. Pertama, penelitian ini fokus pada analisis kinerja
keuangan pemerintah daerah di Kabupaten Minahasa
Selatan, yang mungkin belum banyak diteliti
sebelumnya. Selain itu, penelitian ini menggunakan
data laporan realisasi anggaran APBD dari tahun 2011
hingga 2014, yang menunjukkan pendekatan waktu
yang spesifik dan relevan untuk memahami kinerja
keuangan pemerintah daerah.
Metedelogi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif yang dilakukan melalui prosedur yang
mencakup pengajuan permohonan penelitian,
identifikasi permasalahan, observasi langsung,
pengumpulan informasi, analisis data, dan
penyimpulan serta pemberian saran kepada
Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan. Metode
analisis yang digunakan adalah metode analisis
deskriptif, dengan fokus pada analisis rasio keuangan
untuk menggambarkan kinerja keuangan Kabupaten
Minahasa Selatan.
Teori Penelitian Artikel ini membahas analisis kinerja keuangan
pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, dengan
fokus pada rasio efektivitas, efisiensi, kemandirian,
aktivitas, dan pertumbuhan. Tujuan penelitian adalah
untuk memahami kinerja keuangan pemerintah daerah,
mencakup komponen laporan keuangan, pengelolaan
keuangan daerah, dan indikator kinerja keuangan.
Artikel ini menekankan pentingnya analisis kinerja
keuangan untuk mengevaluasi kesuksesan organisasi
pemerintah dan meningkatkan pelayanan publik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa efektivitas
pengelolaan keuangan daerah cukup baik, namun
efisiensi dan kemandirian masih rendah, dengan
prioritas belanja lebih pada belanja rutin/operasi
daripada belanja pembangunan/modal. Saran termasuk
meminimalisir belanja rutin dan meningkatkan belanja
pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Daftar
pustaka mencakup referensi mengenai analisis laporan
keuangan pemerintah daerah, pengelolaan keuangan
daerah, standar akuntansi pemerintahan, dan efisiensi
pengelolaan keuangan daerah. Beberapa referensi
yang digunakan antara lain "Analisis Rasio Untuk
Mengukur Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah
Kota Manado" oleh Fidelius, "Penyajian Laporan
Keuangan Daerah Sesuai Peraturan Pemerintah No. 71
Tahun 2010" oleh Mentu Paula Ezra, dan "Akuntansi
Sektor Publik" oleh Sujarweni Wiratna.
Kesimpulan dan Hasil Artikel ini membahas analisis kinerja keuangan
pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, dengan
fokus pada rasio efektivitas, efisiensi, kemandirian,
aktivitas, dan pertumbuhan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa efektivitas pengelolaan keuangan
daerah cukup baik, namun efisiensi dan kemandirian
masih rendah. Prioritas belanja lebih pada belanja
rutin/operasi daripada belanja pembangunan/modal.
Saran untuk meminimalisir belanja rutin dan
meningkatkan belanja pembangunan untuk
kesejahteraan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai