Anda di halaman 1dari 64

Pertanggungjawaban atas

Pelaksanaan APBN
Filosofi Pertanggungjawaban
atas Pelaksanaan APBN

1.Filosofi Pertanggung Jawaban APBN

Pertanggungjawaban merupakan tahap terakhir dalam siklus


APBN,yaitu setelah perencanaan dan pelaksanaan.Inti dari
pertanggungjawaban adalah Evaluasi,transparansi dan
akuntabilitas.Pertanggungjawaban atas APBN merupakan
suatu tahapan yang sangat penting dalam siklus APBN,dimana
Pertanggungjawaban atas pelasanaan APBN merupakan suatu
upaya konkret dalam mewujudkan Transparansi dan
Akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan Negara.
 Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku,Pemerintah berkewajiban menyampaikan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN yang telah
disetujui oleh DPR.Pertanggung jawaban Pemerintah
disampaikan oleh Presiden,sedangkan bentuk
pertanggungjawabannya dituangkan dalam Entitas Pelaporan
yaitu Laporan Keuangan.Laporan Keuangan sebagai entitas
pelaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN harus
disusun secara tepat waktu dan berdasarkan standar akuntansi
pemerintah.Penyampaian pertanggung jawaban atas
pelaksanaan APBN harus disampaikan paling lama 6 bulan
setelah periode APBN berakhir sedangkan bentuk dan isinya
harus sesuai dengan standar akuntansi pemerintah.
Fungsi anggaran di lingkungan
pemerintah
Fungsi anggaran di lingkungan pemerintah mempunyai
pengaruh penting dalam akuntansi dan pelaporan keuangan, antara
lain karena:
Anggaran merupakan pernyataan kebijakan publik;
Anggaran merupakan target fiskal yang menggambarkan
keseimbangan antara belanja, pendapatan, dan pembiayaan yang
diinginkan;
Anggaran menjadi landasan pengendalian yang memiliki
konsekuensi hukum;
Anggaran memberi landasan penilaian kinerja pemerintah;
Hasil pelaksanaan anggaran dituangkan dalam laporan
keuangan pemerintah sebagai pernyataan pertanggungjawaban
pemerintah kepada publik.
Fungsi Laporan Keuangan
sebagai suatu Bentuk
Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan
APBN
• Menyediakan informasi tentang sumber,alokasi dan penggunaan
sumber daya keuangan

• Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi


entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber
peneriman,baik jangka pendek maupun jangka panjang

• Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode


berjalan untuk membiaya seluruh pengeluaran

• Mengevaluasi efesiensi dan efektifitas suatu entitas pelaporan


Prosedur penyusunan Rancangan
Undang-Undang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBN

Menteri keuangan selaku pengelola fiskal menyusun laporan


keuangan pemerintah pusat untuk disampaikan kepada presiden
dalam rangka memenuhi pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN. Mekanisme penyusunan laporan keuangan pemerintah
pusat sebagai berikut:
• Menteri/pimpinan lembaga selaku Pengguna
Anggaran/Barang menyusun dan melaporkan laporan
keuangan pada Kementerian negara/lembaga masing-
masing.

• Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara


menyusun Laporan Arus Kas pemerintah pusat.

• Menteri Keuangan selaku wakil pemerintah pusat dalam


kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan,
menyusun ikhtisar laporan keuangan perusahaan negara.
• Laporan pertanggungjawaban di-review internal oleh aparat
pengawasan internal sebelum pelaksanaan pemerikasaan oleh
Badan Pemeriksan Keuangan (BPK).

• Presiden menyampaikan RUU berupa laporan keuangan


pertanggungjawaban pelaksanaan APBN kepada DPR setelah
diperiksa BPK selambat-lambatnya 6 bulan setelah tahun
anggaran berakhir.

• Gubernur/Bupati/Walikota menyiapkan Raperda APBD ke


DPRD, dengan diterimanya pertanggungjawaban tersebut di
forum DPR/DPRD, dianggap secara hukum dan politik
terpenuhi, atau “sudah bertanggungjawab
PERIODE PELAPORAN

 Laporan keuangan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam


setahun.
 Apabila laporan keuangan tahunan disajikan dengan suatu
periode yang lebih panjang atau lebih pendek dari satu tahun,
entitas pelaporan mengungkapkan informasi berikut :
 Alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun,
 Fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif untuk laporan
tertentu seperti arus kas dan catatan-catatan terkait tidak
dapat diperbandingkan.
Bentuk dan Isi Laporan
Keuangan

Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan Pengguna Anggaran


yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan menyusun
laporan keuangan untuk digabungkan pada Entitas Pelaporan.

Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu


atau lebih unit pemerintahan yang secara ketentuan perundang-
undangan wajib menyampaikan pertanggungjawaban berupa
laporan keuangan.
Dalam rangka Entitas Pelaporan terdiri dari:
pertanggungjawaban Pemerintah pusat
pelaksanaan APBN/APBD, Pemerintah daerah
setiap Entitas Pelaporan wajib Kementerian
menyusun dan menyajikan: negara/lembaga
Laporan keuangan Bendahara umum negara
Laporan kinerja
Bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintah sebagaimana diatur dalam PP Nomor
71 Tahun 2010.
Laporan Realisasi
Anggaran
Laporan
Pelaksanaaan
Anggaran Laporan
Perubahan Saldo
Anggaran Lebih

Neraca
Laporan
Keuangan
Pemerintah Laporan
Operasional
Laporan
Finansial
Laporan
Perubahan
Catatan atas Ekuitas
Laporan
Keuangan
Laporan Arus Kas
Komponen-komponen laporan keuangan tersebut disajikan oleh
setiap entitas pelaporan, kecuali:
 Laporan Arus Kas yang hanya disajikan oleh entitas yang
mempunyai fungsi perbendaharaan umum;
 Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih yang hanya
disajikan oleh Bendahara umum negara dan entitas
pelaporan yang menyusun laporan keungan konsolidasinya.
Entitas pelaporan pemerintah pusat juga menyajikan Saldo
Anggaran Lebih pemerintah yang mencakup saldo anggaran
lebih tahun sebelumnya, penggunaan saldo anggaran lebih, sisa
lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA) tahun
berjalan, dan penyesuaian lain yang diperkenankan.
Laporan keuangan memberikan informasi tentang sumber
daya ekonomi dan kewajiban entitas pelaporan pada tanggal
pelaporan dan arus sumber daya ekonomi selama periode
berjalan.
Entitas pelaporan menyajikan kekayaan bersih pemerintah
yang mencakup ekuitas awal, surplus/deficit periode
bersangkutan,dan dampak kumulatif akibat perubahan kebijakan
dan kesalahan mendasar.
Entitas pelaporan harus mengungkapkan semua informasi
penting baik yang telah tersaji maupun yang tidak tersaji dalam
lembar muka laporan keuangan. Entitas pelaporan
mengungkapkan informasi tentang ketaatan terhadap anggaran.
KOMPONEN LAPORAN
KEUANGAN
Laporan Realisasi Anggaran

Pengertian

Manfaat Tujuan

LRA

Ruang
Unsur
Lingkup
PENGERTIAN

Laporan Realisasi Anggaran adalah salah satu komponen laporan


keuangan pemerintah yang menyajikan informasi tentang
realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding untuk
suatu periode tertentu.
TUJUAN LAPORAN REALISASI
ANGGARAN

LRA memberikan informasi tentang realisasi dan anggaran entitas


pelaporan secara tersanding. Penyandingan antara anggaran dan
realisasinya menunjukan tingkat ketercapaian target-target yang
telah disepakati antara legislatif dan eksekutif sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
RUANG LINGKUP

 Pernyataan standar ini diterapkan dalam penyajian LRA yang


disusun dan disajikan dengan menggunakan akuntasi
berbasis kas.
 Pernyataan Standar ini berlaku untuk setiap entitas laporan,
baik pemerintah pusat maupun daerah, yang memperoleh
anggaran berdasar APBN/APBD, tidak termasuk perusahaan
negara/daerah.
 Entitas pelaporan yang menyelenggarakan akuntansi dan
menyajikan laporan keuangan berbasis akrual, tetap
menyusun LRA berbasis Kas.
UNSUR

 Pendapatan LRA
Adalah penerimaan oleh Bendahara Umum Negara/
Bendahara Umum Daerah atau entitas pemerintah lainnya
yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah,
dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
 Belanja
Adalah semua pengeluaran oleh Bendahara Umum
Negara/Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih
dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembli oleh pemerintah.
 Transfer
Adalah penerimaan atau pengeluaran uang oleh suatu entitas
pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana
perimbangan dan dana bagi hasil.
 Pembiayaan
Adalah setiap penerimaan/pengeluaran yang tidak
berpengaruh pada kekayaan bersih entitas yang perlu dibayar
kembali dan/atau akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran
berikutnya.
MANFAAT LRA

Menyediakan informasi kepada para pengguna laporan tentang


indikasi perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi:
1. Telah dilaksanakan secara efisien, efektif, dan hemat.
2. Telah dilaksanakan sesuai dengan anggarannya
(APBN/APBD)
3. Telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Laporan Perubahan SAL

Laporan Perubahan SAL menyajikan secara komparatif dengan


periode sebelumnya pos-pos berikut:
a. Saldo Anggaran Lebih awal;
b. Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;
c. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan;
d. Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya; dan
e. Lain-lain;
f. Saldo Anggaran Lebih Akhir.
Di samping itu, pemerintah daerah menyajikan rincian lebih
lanjut dari unsur-unsur yang terdapat dalam Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
LP-SAL dimaksudkan untuk memberikan ringkasan atas
pemanfaatan saldo anggaran dan pembiayaan pemerintah,
sehingga suatu entitas pelaporan harus menyajikan rincian lebih
lanjut dari unsur-unsur yang terdapat dalam LP-SAL dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.  Struktur LP-SAL baik pada
Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota tidak memiliki perbedaan.
NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan


pemerintah mengenai aset, kewajiban,
dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
ASET

 Sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh


pemerintah.
 Sebagai akibat dari peristiwa masa lalu.
 Manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan yang
diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun
masyarakat.
 Dapat diukur dalam satuan uang,
(termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber
daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya).

29
Untuk pengukuran atau pencatatan suatu aset tergantung dari
jenis asetnya, diantaranya adalah dengan cara sebagai berikut:
 Kas dicatat sebesar nilai nominal;
 Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan;
 Piutang dicatat sebesar nilai nominal;
 Persediaan dicatat sebesar:
 Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;
 Biaya Standar apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri;
 Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan.
ASET LANCAR

 Diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau


dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak
tanggal pelaporan, atau
 Berupa kas dan setara kas

31
ASET LANCAR

 Aset lancar meliputi: kas, dan setara kas, investasi jangka


pendek, piutang, dan persediaan.
 Akuntansi Persediaan diatur dalam PSAP Nomor 05
 Akuntansi Investasi diatur dalam PSAP Nomor 06

32
ASET NONLANCAR

 Aset yang bersifat jangka panjang dan aset tak berwujud.


 Digunakan secara langsung atau tidak langsung untuk
kegiatan pemerintah atau yang digunakan masyarakat umum.

33
ASET NONLANCAR

 Aset non lancar meliputi: investasi jangka panjang, aset tetap,


dana cadangan, dan aset lainnya.
 Akuntansi Investasi diatur dalam PSAP Nomor 06
 Akuntansi Aset Tetap diatur dalam PSAP Nomor 07
 Akuntansi Konstruksi dalam Pengerjaan diatur dalam PSAP
Nomor 08

34
KEWAJIBAN

 Utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang


penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya
ekonomi pemerintah
 Akuntansi Kewajiban diatur dalam PSAP Nomor 09

35
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal dalam rupiah, sementara
kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan
dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah
bank sentral pada tanggal neraca.
EKUITAS DANA

Kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara


aset dan kewajiban pemerintah.

37
EKUITAS DANA

 Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancar dan


kewajiban jangka pendek.
 Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah
yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan
aset lainnya, dikurangi dengan kewajiban jangka penjang.
 Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan
pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

38
39
40
41
42
43
Laporan Operasional

Laporan Operasional (LO) menyediakan informasi mengenai


seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang
tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit
operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya
disandingkan dengan periode sebelumnya.
Laporan Operasional menyediakan informasi:
 Mengenai  besarnya beban yang harus ditanggung oleh
pemerintah untuk menjalankan pelayanan;
 Mengenai operasi keuangan secara menyeluruh yang berguna
dalam mengevaluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi,
efektivitas, dan kehematan perolehan dan penggunaan sumber
daya ekonomi;
 Yang berguna dalam memprediksi pendapatan-LO yang akan
diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan
daerah dalam periode mendatang dengan cara menyajikan
laporan secara komparatif;
 Mengenai penurunan ekuitas (bila defisit operasional), dan
peningkatan ekuitas (bila surplus operasional).
Laporan Operasional disusun untuk melengkapi pelaporan
dari siklus akuntansi berbasis akrual (full accrual accounting
cycle) sehingga penyusunan Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas, dan Neraca mempunyai keterkaitan yang
dapat dipertanggungjawabkan
Laporan Perubahan Ekuitas

Pengertian

Laporan
Perubahan
Ekuitas

Bentuk Akun-Akun
PENGERTIAN

Laporan perubahan ekuitas yaitu laporan keuangan yang


menunjukan perubahan ekuitas selama satu periode. Laporan
perubahan ekuitas terdiri dari saldo awal modal pada neraca saldo
setelah disesuaikan di tambah laba bersih selama satu periode
dikurangi dengan pengambilan prive.
Laporan Perubahan Ekuitas

 Dalam Laporan Perubahan Ekuitas sekurang-kurangnya harus


disajikan pos-pos:
1. Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran;
2. Setiap pos pendapatan dan belanja beserta totalnya
seperti diisyaratkan dalam standar-standar lainnya, yang
diakui secara langsung dalam ekuitas;
3. Efek kumulatif atas perubahan kebijakan akuntansi dan
koreksi kesalahan yang mendasar diatur dalam suatu
standar terpisah.

50
AKUN-AKUN/KOMPONEN

 Modal awal
Modal awal berasal dari investasi awal ataupun penambahan investasi.

 Laba atau rugi


Laba perusahaan akan menambah modal perusahaan, sedangkan rugi akan
mengurangi modal perusahaan.

 Penarikan (prive)
Apabila sebagian laba diambil oleh pemilik untuk kepentingannya sendiri
di luar kepentingan perusahaan, maka kejadian ini akan mengurangi
modal pemilik.
Jika bentuk perusahaan adalah perseorangan atau firma maka penarikan
disebut Prive dan jika berbentuk perseroan (PT) penarikan disebut
Dividen.
Apabila laba lebih besar dari pada penarikan maka akan ada kenaikan
modal, sebaliknya jika laba lebih kecil dari penarikan maka akan terjadi
Laporan Arus Kas

Pengertian

Manfaat Tujuan

LAK

Bentuk
Metode
dan
Penyajian
Struktur

53
PENGERTIAN

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2:


 Laporan Arus Kas memberi informasi historis
mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan
melalui Laporan Arus Kas yang mengklasifikasikan arus kas
berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan
(financing) selama suatu periode akuntansi.
TUJUAN

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang


Standar Akuntansi Pemerintahan terkait tentang tujuan Laporan
Arus Kas, yakni:
 Tujuan Pernyataan Standar Laporan Arus Kas adalah mengatur
penyajian laporan arus kas yang memberikan informasi historis
mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas pelaporan
dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas
operasi, investasi, pendanaan dan transitoris selama satu
periode akuntansi.
 Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi
mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas
selama suatu periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas
pada tanggal pelaporan. Informasi ini disajikan untuk
pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan.
MANFAAT

 sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang,


serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas
yang telah dibuat sebelumnya;

 sebagai alat pertanggung-jawaban arus kas masuk dan arus


kas keluar selama periode pelaporan;

  memberikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna


laporan dalammengevaluasi perubahan kekayaan
bersih/ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur
keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas).
BENTUK DAN STRUKTUR

Aktivitas-aktivitas dalam penyajian Laporan Arus Kas diuraikan


lebih rinci sebagai berikut:
1. Aktivitas Operasi
2. Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan
3. Aktivitas Pembiayaan
4. Aktivitas Non-anggaran
METODE

a) Metode Langsung
Metode ini mengungkapkan pengelompokan utama
penerimaan dan pengeluaran kas bruto.

b) Metode Tidak Langsung


Surplus atau defisit disesuaikan dengan transaksi transaksi
operasional nonkas, penangguhan (deferral) atau pengakuan
(accrual) penerimaan kas atau pembayaran yang lalu/yang
akan datang, serta unsur pendapatan dan belanja dalam
bentuk kas yang berkaitan dengan aktivitas investasi aset
nonkeuangan dan pembiayaan.
Catatan Atas Laporan Keuangan

 Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan


membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lainnya,
Catatan atas Laporan Keuangan mengungkapkan hal-hal sebagai
berikut:
 Informasi umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas
Akuntansi.
 Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi
makro.
 Ikhtisar pencapaian targer keuangan selama tahun pelaporan
berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian
target.

63
 Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan
atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya.
 Rincian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan
pada lembar muka laporan keuangan.
 Informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintah yang belum disajikan dalam lembar muka laporan
keuangan.
 Informasi lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang
wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan
keuangan.
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) diatur pada PSAP 04

Anda mungkin juga menyukai