Anda di halaman 1dari 2

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

SOAL L 15-1 DAN L 15-2

Oleh :
A. A. Sri Pramita (2007531077)

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
L 15-1
1. D. Rp 10.000.000
2. C. Nilai wajar asset dikurangi nilai utang yang dijamin per tanggal 1 Juli 20X1
3. D. Nilai wajar dari kekayaan pada tanggal investasi
4. B. Rp 330.000.000
5. C. Rp 25.000.000
L 15-2
a. Skedul pembagian laba dengan mengasumsikan laba persekutuan sebesar Rp
80.000.000 :
Keterangan Anita Danu Total
Presentase keuntungan 70% 30% 100%
Modal rata-rata Rp 50.000.000- Rp 30.000.000-
Laba bersih Rp 80.000.000-
Bunga atas modal rata-rata (10%) Rp 5.000.000- Rp 3.000.000- (Rp 8.000.000)-)
Gaji Rp 25.000.000- Rp 15.000.000- (Rp 40.000.000)-
Sisa pendapatan ‒ ‒ Rp 32.000.000-
Alokasi 70% : 30% Rp 22.400.000- Rp 9.600.000- (Rp 32.000.000)-
Total Rp 52.400.000- Rp 27.600.000- ‒

b. Skedul pembagian laba dengan mengasumsikan laba persekutuan sebesar Rp


20.000.000 :
Keterangan Anita Danu Total
Presentase keuntungan 70% 30% 100%
Modal rata-rata Rp 50.000.000- Rp 30.000.000-
Laba bersih Rp 20.000.000-
Bunga atas modal rata-rata (10%) Rp 5.000.000- Rp 3.000.000- (Rp 8.000.000)-)
Gaji Rp 25.000.000- Rp 15.000.000- (Rp 40.000.000)-
Sisa pendapatan (defisit) ‒ ‒ Rp 28.000.000-
Alokasi 70% : 30% Rp 19.600.000- Rp 8.400.000- (Rp 28.000.000)-
Total Rp 10.400.000- Rp 9.600.000- ‒

Jika tidak ada perjanjian persekutuan, apakah KUHPer menetapkan persentase distribusi laba
atau rugi?
Jawab : Berdasarkan Bab VIII, Bagian II ketentuan Pasal 1633 KUHPerdata menyatakan
bahwa jika tidak ada perjanjian persekutuan maka sekutu berhak memperoleh bagian laba atau
rugi secara proporsiional sesuai dengan jumlah yang dikontribusikan ke persekutuan. Sehingga
untuk asumsi laba persekutuan Rp 80.000.000 dengan persentase alokasi 70 : 30 didapat hasil
distribusi laba. Sedangkan untuk asumsi laba persekutuan Rp 20.000.000 dengan persentase
alokasi 70 : 30 didapat hasil distribusi rugi.

Anda mungkin juga menyukai