Accounting Program
STIE-IBEK Bangka Belitung
Pangkal Pinang, Indonesia
e.jurnal@stie-ibek.ac.id
Abstract- This is a bachelor thesis compiled by Aprilia, student Kemandirian keuangan daerah menunjukkan
identification number 130150098, titled in Indonesian: "Analisis kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai sendiri
Efektivitas dan Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada
Perkotaan (PBB-P2) pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota masyarakat. Kemandirian keuangan daerah ditunjukkan
Pangkalpinang" . This research was conducted in December 2019 to
January 2020 in the city of Pangkalpinang.
dengan besar kecilnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
dibandingkan dengan pendapatan daerah yang berasal dari
This study aims to determine how the level of effectiveness of the sumber lain, misalnya bantuan pemerintah pusat ataupun dari
Rural and Urban Land and Building Tax (PBB-P2) and find out how pinjaman (Halim, 2007). Kemandirian keuangan daerah
much the contribution of the Rural and Urban Land and Building Tax didasarkan pada pendapatan asli daerah yang dihasilkan, bila
(PBB-P2) on Regional Original Income of Pangkalpinang City. This daerah tersebut berhasil mengembangkan potensi riil yang ada
research was conducted at the Regional Financial Board of the City tanpa bergantung pada pemerintah pusat maka daerah tersebut
of Pangkalpinang with data used in 2014-2018. Research data dapat dikatakan mandiri (Sarijan, 2013).
processing to determine the level of effectiveness is done by Salah satu kewenangan tersebut berkaitan dengan
comparing the target and realization of land and building tax
revenue for rural and urban areas (PBB-P2). Analysis of PBB-P2 tax
pengelolaan keuangan daerah yaitu tentang pemungutan pajak
contribution is done by comparing the realization of PBB-P2 and the daerah dan retribusi daerah. Jenis pajak yang dipungut oleh
realization of the PAD Pinang City Original Revenue (PAD). pemerintah daerah adalah pajak provinsi, meliputi: pajak
kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor,
The results showed that the level of effectiveness of the UN-P2 City of pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak air permukaan,
Pangkalpinang in 2014-2018 showed that the criterion of pajak rokok, sedangkan pajak kabupaten/kota, meliputi; pajak
interpretation values was very effective, with an average percentage hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak
of 121.07%. The contribution of PBB-P2 revenue to Pangkalpinang penerangan jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan,
City's Regional Original Revenue (PAD) in 2014-2018 shows that the pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang burung walet, Pajak
criteria for interpretation are very poor, with an average percentage
of 7.4%
Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2), dan
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
Keywords: Effectiveness, Contribution, Land and Building Tax in (PBB-P2) sebelum tahun 2010 adalah termasuk dalam jenis
Rural and Urban Areas (PBB-P2), and Local Own Revenue (PAD) pajak pusat, akan tetapi berdasarkan Undang-undang Nomor
28 Tahun 2009, Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan (PBB-P2) telah diserahkan kepada Kota/Kabupaten.
Hasil penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
I. PENDAHULUAN Perkotaan (PBB-P2) diarahkan untuk kepentingan masyarakat
di daerah yang bersangkutan. Seluruh hasil penerimaan pajak
Pembangunan nasional merupakan salah satu proses ini diserahkan kepada daerah. Penggunaan pajak tersebut
pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara kepada daerah diharapkan merangsang masyarakat untuk
yang harus dikembangkan secara terus menerus dengan upaya memenuhi kewajibannya untuk membayar pajak yang
memanfaatkan segala potensi yang ada di masing-masing sekaligus mencerminkan sifat kegotong-royongan masyarakat
daerah dengan tujuan untuk meningkatkan seluruh aspek- akan pembiayaan pembangunan. Semua objek pajak
aspek kehidupan baik masyarakat, bangsa dan negara. dikenakan pajak dalam mencerminkan keikut sertaan dan
Indonesia menerapkan sistem desentralisasi berupa pemberian kegotong-royongan masyarakat dibidang pembiayaan
kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. pembangunan tersebut.
Pemberian otonomi kepada daerah diharapkan agar daerah Kota Pangkalpinang merupakan Kota yang tingkat
lebih mandiri dalam mengatur rumah tangganya sendiri. perkembangannya sangat pesat dibandingkan dengan
Kabupaten lainnya. Setiap tahun terjadi penambahan jumlah
www.stie-ibek.ac.id
©2020, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-IBEK
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 7 | No. 1 | Februari 2020 | ISSN: 2355-9047
108
www.stie-ibek.ac.id
©2020, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-IBEK
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 7 | No. 1 | Februari 2020 | ISSN: 2355-9047
109
5. Tata Cara Pemungutan Pajak retribusi sukar pula dipertahankan,sebab seorang miskin
a. Stelsel Pajak dan penganggur yang memperoleh bantuan dari
1) Stelsel Nyata pemerintah menikmati banyak sekali jasa dari perkerjaan
Pengenaan pajak didasarkan pada objek (penghasilan negara, tetapi mereka justru tidak membayar pajak.
yang nyata), pemungutan dilakukan pada akhir tahun
pajak setelah penghasilan sesungguhnya diketahui. c. Teori Daya Pikul
2) Stelsel Anggapan Teori ini mengemukakan bahwa pemungutan pajak harus
Pengenaan pajak didasarkan pada suatu anggapan sesuai dengan kekuatan membayar dari wajib pajak
yang diatur undang-undang tanpa menunggu akhir (individu-individu). Jadi tekanan semua pajak harus sesuai
tahun dan tidak berdasarkan keadaan sesungguhnya. dengan daya pikul wajib pajak dengan memperhatikan
3) Stelsel Campuran pada besarnya penghasilan dan kekayaan juga
Merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel pengeluaran belanja wajib pajak tersebut.
anggapan. Pada awal tahun dihitung berdasarkan d. Teori Bakti
anggapan dan akhir tahun Teori ini secara sederhana menyatakan bahwa warga
disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya. negara membayar pajak karena baktinya kepada negara.
b. Asas Pemungutan Pajak Teori bakti ini juga disebut teori kewajiban mutlak.
1) Asas Domisili Kelemahan dari teori ini adalah negara bisa menjadi
Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh otoriter sehingga mengabaikan aspek keadilan dalam
penghasilan wajib pajak diwilayahnya baik dari pemungutan pajak.
dalam negeri maupun dari luar negeri. Asas ini e. Teori Daya Beli
berlaku bagi wajib pajak dalam negeri. Teori ini menyatakan bahwa fungi pemungutan pajak
2) Asas Sumber adalah mengambil daya beli dari rumah tangga negara
Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan kemudian menyalurkan kembali ke masyarakat dengan
yang bersumber diwilayahnya tanpa memperhatikan maksud untuk memelihara kehidupan masyarakat dan
tempat tinggal wajib pajak. untuk membawa kearah tertentu. Teori ini menitik-
3) Asas Kebangsaan beratkan ajarannya kepada fungsi kedua dari pemungutan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebebasan pajak, yakni fungsi mengatur.
suatu negara.
c. Sistem Pemungutan Pajak C. Pajak Daerah
1) Official Assessment System 1. Pengertian Pajak Daerah
Suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang Pajak daerah adalah kontribusi wajib pajak kepada daerah
kepada pemerintah (fiscus) untuk menentukan yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. memaksa berdasarkan undang- undang dengan tidak
2) Self Assessment System mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan
sendiri besarnya pajak yang terutang. 2. Sumber Pajak Daerah
3) With Holding System a. Pajak Provinsi yang terdiri dari :
Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi 1. Pajak kendaraan bermotor
wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiscus dan 2. Bea balik nama kendaraan bermotor
bukan wajib pajak yang bersangkutan) untuk 3. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh wajib 4. Pajak air permukaan
pajak. 5. Pajak rokok
b. Pajak Kabupaten/ Kota
6. Teori Pemungutan Pajak 1. Pajak hotel
Pemerintah atau negara melakukan pemungutan pajak 2.Pajak Restoran
ada dasarnya atau teori yang mendukung yaitu: 3. Pajak Hiburan
a. Teori Asuransi 4. Pajak Reklame
Negara dalam melakukan tugasnya, mencakup pula tugas 5.Pajak Penerangan jalan
melindungi jiwa raga dan harta benda perseorangan. Oleh 6. Pajak mineral bukan logam dan batuan
sebab itu, negara disamakan dengan perusahaan asuransi, 7. Pajak Parkir
untuk mendapatkan perlindungan warga negara membayar 8.Pajak Air Tanah
pajak sebagai premi. Teori ini sudah lama ditinggalkan 9. Pajak Sarang Burung Walet
sebab jika ada timbul kerugian tidak ada pergantian secara 10. Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan
langsung dari negara. 11. Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
b. Teori Kepentingan
Menurut teori ini, pembayaran pajak mempunyai D. Pendapatan Asli Daerah
hubungan dengan kepentingan individu yang diperoleh 1. Pengertian Pendapatan Asli Daerah
dari pekerjaan negara. Makin banyak mengenyam atau Pendapatan asli daerah adalah semua penerimaan daerah
menikmati jasa dari pekerjaan pemerintah, makin besar yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah yang berupa :
juga pajaknya. Teori ini meskipun masih berlaku pada a. Pajak daerah
www.stie-ibek.ac.id
©2020, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-IBEK
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 7 | No. 1 | Februari 2020 | ISSN: 2355-9047
110
Pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah dimulai dari bulan Desember 2019 sampai dengan Januari
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat 2020.
memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan B. Variabel Penelitian
untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya Variabel dalam penelitian ini meliputi antara lain:
kemakmuran rakyat. 1. Efektivitas Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
b. Retribusi Daerah Perkotaan (PBB-P2)
Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai Efektivitas Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
pembayaran atas jasaatau pemberian izin tertentu yang Perkotaan (PBB-P2) menggambarkan kemampuan
khusus disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah pemerintah daerah dalam merealisasikan pajak daerah
untuk kepentingan orang pribadi atau badan. yang direncanakan dibandingkan dengan target yang
c. Hasil Kekayaan Daerah yang Dipisahkan ditetapkan.
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 2. Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
merupakan hasil yang diperoleh dari pengelolaan kekayaan Perkotaan (PBB-P2)
yang terpisah dari pengelolaan APBD. Jika atas Kontribusi digunakan untuk mengetahui sejauh mana
pengelolaan tersebut memperoleh laba, laba tersebut dapat pajak daerah yaitu pajak PBB-P2 memberikan sumbangan
dimasukkan sebagai salah satu sumber pendapatan asli dalam penerimaan PAD. Dalam mengetahui kontribusi
daerah. dilakukan dengan membandingkan penerimaan pajak
d. Lain-Lain Pendapatan Asli Derah yang Sah daerah periode tertentu dengan penerimaan PAD periode
Lain-lain PAD yang sah merupakan penerimaan tertentu pula.
daerah yang tidak termasuk dalam jenis pajak daerah, 3. Pendapatan Asli Daerah (PAD)
retribusi daerah dan hasil pengelolaan kekayaan yang Pendapatan asli daerah secara singkat adalah pendapatan
dipisahkan. yang diperoleh daerah berdasarkan peraturan daerah.
Pendapatan asli daerah adalah semua penerimaan daerah
E. Penelitian Terdahulu yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah yang berupa
Penelitian Chichi (2017) berjudul Analisis Efektivitas pajak daerah, retribusi daerah, hasil kekayaan daerah yang
dan Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli derah yang sah.
Perkotaan (PBB-P2) sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara dan C. Jenis dan Sumber Data
Kabupaten Manado. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1. Jenis Data
Kabupaten Minahasa Utara mengalami peningkatan atau Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan ini
pertumbuhan yang lebih baik. Sementara realisasi terendah adalah:
ada pada Kabupaten Minahasa, yang mana untuk pemerintah a. Data Kualitatif, yaitu data yang diperoleh yang bukan
Kabupaten Minahasa sebaiknya melakukan upaya dalam bentuk angka-angka tetapi dalam bentuk lisan
penyempurnaan administrasi pajak dan peningkatan mutu maupun tertulis seperti gambaran umum pembentukan
pegawai atau petugas pemungut dengan memperkuat sistem Badan Keuangan Daerah Kota Pangkalpinang,
informasi baik dari kelurahan maupun kecamatan itu sendiri pembagian tugas masing-masing bidang di Badan
untuk melakukan pendataan ulang. Keuangan Daerah Kota Pangkalpinang dan lain-lain.
Penelitian yang dilakukan Wardani (2017), berjudul b. Data Kuantitatif, yaitu data atau informasi yang diperoleh
Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan dari Badan Keuangan Daerah dalam bentuk angka-
Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dan Kontribusinya angka, seperti laporan realisasi pendapatan asli daerah,
terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Aceh Besar. target dan realisasi pajak bumi dan bangunan, dan lain-
Dari segi efektivitas, meskipun dikategorikan sangat efektif lain.
akan tetapi pemerintah belum bisa dikatakan berhasil dalam
pengelolaan PBB-P2 dikarenakan peningkatan penerimaan 2. Sumber Data
PBB P2 tidak di ikuti dengan meningkatkan penetapan target, Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sehingga setiap tahun target yang ditetapkan sama. Dilihat dari data primer, yaitu data atau informasi yang diperoleh secara
tingkat kontribusi pajak bumi dan bangunan perdesaan dan langsung dari tempat penelitian untuk mendapatkan data
perkotaan di Kabupaten Aceh Besar dikategorikan sangat konkrit sesuai dengan permasalahan dan data sekunder, yaitu
kurang, dimana rata-rata persentase hanya 2.08%. Hal ini data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan dokumen-
menunjukkan bahwa Kabupaten Aceh Besar kurang dalam dokumen serta arsip-arsip laporan yang ada kaitannya dengan
mengoptimalkan sumber-sumber penerimaan PBB-P2 yang penelitian ini.
menyebabkan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah
masih sangat kurang. D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan beberapa tahap
teknik pengumpulan data sebagai berikut :
III. METODOLOGI PENELITIAN 1. Wawancara
A. Waktu dan Tempat Penelitian Teknik penelitian yang dilakukan secara langsung atau
Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian di Kantor tanya-jawab dengan kepala bidang pendapatan atau staf yang
Badan Keuangan Daerah (BAKEUDA) Kota Pangkalpinang berwenang yang ada hubungannya dengan Pajak Bumi dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Teknik
www.stie-ibek.ac.id
©2020, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-IBEK
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 7 | No. 1 | Februari 2020 | ISSN: 2355-9047
111
Tabel 3
Tabel 1 Efektivitas PBB-P2 Kota Pangkalpinang pada Tahun
Nilai Interprestasi Efektivitas 2014-2018
Persentase % Kategori Target Realisasi
Persentase Kategori
Tahun penerimaan Penerimaan
(%) Efektivitas
›100 Sangat Efektif PBB-P2 (Rp) PBB-P2 (Rp)
Sangat A. Kesimpulan
2014 9.027.930.845 113.817.278.385,97 7,93% Kurang Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya
maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
2015 10.859.736.162 135.305.782.559,87 8,02% Sangat
Kurang
1. Tingkat efektivitas pajak Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Kota Pangkalpinang
Sangat tergolong sangat efektif. Rata-rata realisasi penerimaan
2016 11.761.095.618 136.257.398.973,11 8,63%
Kurang
pajak PBB-P2 selama tahun 2014-2018 adalah sebesar
Sangat Rp. 10.571.710.824,- dengan tingkat persentase sebesar
2017 11.164.998.304 173.947.112.861,17 6,41% Kurang 121,07%. Tingkat efektivitas tertinggi terjadi pada tahun
2018 10.044.793.191 167.131.991.665,98 6,01% Sangat
2016, yaitu sebesar 156,81% dengan realisasi
Kurang penerimaan Rp. 11.761.095.618,- ini dikarenakan adanya
Jumlah 52.858.554.120 726.459.564.446 37%
penurunan target sehingga tingkat efektivitasnya menjadi
tinggi. Sedangkan untuk tingkat efektivitas terendah
www.stie-ibek.ac.id
©2020, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-IBEK
JURNAL AKUNTANSI BISNIS DAN KEUANGAN (JABK), STIE-IBEK VOL 7 | No. 1 | Februari 2020 | ISSN: 2355-9047
113
terjadi pada tahun 2018, yaitu sebesar 91,31% dengan Lampung: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
realisasi penerimaan sebesar Rp. 10.044.793.191,- Lampung.
dengan kategori efektif meskipun target yang ditetapkan [2] Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian
tidak tercapai. Setiap tahun terjadi kenaikan jumlah Surat Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT), namun bukan [3] Chichi, Juriko, dkk. 2017, Analisis Efektivitas dan
berarti terjadi kenaikan juga terhadap penerimaan PBB- Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
P2. Perkotaan (PBB-P2) Sebagai Sumber Pendapatan
2. Kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Asli Daerah Kabupaten Minahasa, Kabupaten
Perkotaan (PBB-P2) selama 5 tahun terakhir (2014- Minahasa Utara,Dan Kota Manado, Jurnal Riset
2018) berada pada kategori sangat kurang. Kontribusi Akuntansi Going Concern 12(2), 2017, 742-753
tertinggi berada pada tahun 2016 dengan nilai presentase [4] Halim, Abdul. (2007). Akuntansi Keuangan Daerah.
sebesar 8,63% dan yang terendah berada pada tahun Jakarta: Salemba Empat.
2018 yaitu dengan presentase sebesar 6,01% . Rata-rata [5] Hidayat. 2006. Teori Efektifitas Dalam Kinerja
realisasi penerimaan pajak PBB-P2 selama tahun 2014- Karyawan. Yogyakarta: Gajah Mada University
2018 adalah sebesar Rp. 10.571.710.824,- dan rata-rata Press.
realisasi penerimaan PAD sebesar Rp. 145.291.912.889,. [6] Wardani, Raudhatun dan Wida Fadhlia. 2017.
Dari nilai rata-rata penerimaaan PBB-P2 dan rata-rata Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak Bumi dan
realiasi PAD tersebut, maka didapat rata-rata kontribusi Bangunan Perdesaan dan Perkotaan dan
PBB-P2 terhadap PAD selama 5 tahun (2014-2018) Kontribusinya Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di
sebesar 7,4 %. Rendahnya tingkat kontribusi PBB-P2 Kabupaten Aceh Besar, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
terhadap PAD dikarenakan realisasi penerimaan PAD Ekonomi Akuntansi (Jimeka)Vol. 2, No. 3, (2017)
lebih besar dibandingkan dengan realisasi penerimaan Halaman 10-17.
PBB-P2. Sumber-sumber PAD tidak hanya terdiri dari
sektor PBB-P2. PAD terdiri dari 4 sektor yang termasuk
pajak daerah di dalamnya. Pajak daerah kemudian
terbagi lagi menjadi 11 jenis yang termasuk juga PBB-P2
salah satunya.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang telah
dibahas dalam penelitian ini, maka dapat diberikan saran
sebagai berikut:
1. Pemerintah Daerah Kota Pangkalpinang perlu melakukan
pendataan kembali subjek dan objek pajak yang sudah
ada sehingga dapat diketahui potensi yang sebenarnya
melalui pemuktahiran data subjek dan objek pajak PBB-
P2. Selain itu juga pemerintah harus memperhatikan
potensi yang sebenarnya agar terpacu untuk mencapai
target tersebut. Intensifikasi perlu dilakukan mengingat
jumlah Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT)
selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya sehingga
dapat meningkatkan kontribusi pajak PBB-P2 terhadap
PAD.
2. Pemerintah diharapkan mengadakan sosialisasi
perpajakan secara intensif agar wajib pajak dapat
meningkatkan pemahaman dan kesadaran untuk
membayar PBB-P2 tepat waktu dan dengan jumlah yang
sesuai. Pemerintah juga baiknya harus
mengekstensifikasi PBB-P2 agar dapat meningkatakan
kontribusi terhadap PAD di tahun selanjutnya.
Ekstensifikasi dilakukan dengan cara memperluas objek
pajak, mencari potensi baru dibidang PBB-P2, sehingga
lebih meningkatkan kontribusi terhadap PAD
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
www.stie-ibek.ac.id
©2020, Jurnal Akuntansi Bisnis dan Keuangan STIE-IBEK