TIM PENYUSUN
Modul Asisten Praktikum Investasi dan Pasar Modal Prodi S1 Akuntansi Universitas Padjadjaran 2
PERTEMUAN 9
ISLAMIC FINANCE
Syariah Konvensional
Modul Asisten Praktikum Investasi dan Pasar Modal Prodi S1 Akuntansi Universitas Padjadjaran 3
D. Indeks Syariah
Indeks Syariah yang umumnya digunakan adalah:
- Indonesia Sharia Stock Index (ISSI)
Indeks yang erupakan subset saham yang memenuhi kriteria investasi dalam syariat
islam dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
- Jakarta Islamic Index (JII)
Indeks yang dikeluarkan oleh BEJ yang sudah melebur dengan BES, dan sekarang
telah menjadi BEI untuk meningkatkan efektivitas operasional dan transaksi. Indeks
ini terdiri dari 30 saham syariah terlikuid di bursa efek.
Modul Asisten Praktikum Investasi dan Pasar Modal Prodi S1 Akuntansi Universitas Padjadjaran 4
4) Instrumen dalam Pasar Modal Syariah
1. Saham Syariah
Perbedaan saham syariah dan saham konvensional:
Syariah Konvensional
Investasi terbatas pada sektor tertentu Investasi bebas pada seluruh sektor
(sesuai dengan syariah), dan tidak atas
dasar utang
Didasarkan pada prinsip syariah Didasarkan pada prinsip bunga
(loss – profit sharing)
Melarang berbagai bentuk bunga, Memperbolehkan spekulasi dan judi
spekulasi, dan judi yang pada gilirannya akan
mendorong fluktuasi pasar yang
tidak terkendali
Adanya syari’ah guideline yang Guideline investasi secara umum
mengatur berbagai aspek seperti pada produk hukum pasar modal
lokasi asset, praktek investasi,
perdagangan dan distribusi
pendapatan
Terdapat mekanisme screening Tidak ada screening
perusahaan yang harus mengikuti
prinsip syari’ah
Sukuk Obligasi
Pendapatan berasal dari hasil aset Pendapatan berasal dari debt instrument
Membutuhkan underlying asset* Tidak membutuhkan underlying asset
Return masih bersifat expected karena Return berasal dari interest. Return
sifatnya yang tergantung dari kinerja yang diperoleh pemegang obligasi
pendapatan yang dihasilkan. Return sudah ditentukan sebesar
berasal dari margin atau fee, serta coupon/interest rate.
Modul Asisten Praktikum Investasi dan Pasar Modal Prodi S1 Akuntansi Universitas Padjadjaran 5
sistem bagi hasil yang didasarkan atas
aset atau produksi.
Sukuk issuer adalah penjual aset Bond issuer adalah peminjam
Hubungan kedua pihak sebagai Hubungan kedua pihak sebagai lender –
pembeli – penjual terhadap klaim atas borrower terhadap kontrak kewajiban
kepemilikan underlying asset. utang. Pihak issuer atau emiten
Pemegang sukuk berhak atas bagian berkewajiban membayar bunga dan
penghasilan yang dihasilkan oleh pokok pinjaman kepada pemegang
underlying asset tersebut. obligasi (holder).
Terbebas dari unsur riba, gharar, dan Belum tentu terbebas dari unsur riba,
maysir. gharar, dan maysir. Tidak ada istilah
tersebut dalam obligasi.
Penerbitannya melalui Special Penerbitannya tidak melalui Special
Purpose Vehicle Purpose Vehicle
Pengunaan proceeds harus sesuai Penggunaan proceeds bebas
dengan prinsip syariah
*Underlying asset merupakan aset yang dijadikan sebagai suatu objek dasar
penerbitan sukuk. Aset yang dijadikan underlying asset dapat berupa barang berwujud
seperti tanah, bangunan, proyek pembangunan, atau aset tidak berwujud seperti jasa
dan hak atas manfaat aset.
3. Reksadana Syariah
Sama seperti reksadana pada umumnya, reksadana syariah merupakan salah satu
alternatif investasi bagi masyarakat yang memiliki modal dan keinginan untuk
berinvestasi namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Reksadana
syariah merupakan salah satu wadah investasi kolektif yang dikelola oleh Manajer
Investasi dengan cara menginvestasikan dana untuk dikelola pada efek syariah, berupa
saham syariah, sukuk, atau instrumen syariah lainnya. Perbedaan reksadana syariah
dan konvensional yaitu:
Modul Asisten Praktikum Investasi dan Pasar Modal Prodi S1 Akuntansi Universitas Padjadjaran 6
Reksadana Syariah Reksadana Konvensional
4. Right Syariah
Right adalah penerbitan surat hak kepada pemegang saham lama untuk membeli
saham baru yang akan diterbitkan terlebih dahulu. Dalam right syariah, saham yang
dikeluarkan tentunya merupakan saham syariah.
5. Warrant Syariah
Warrant berdasarkan prinsip syariah adalah efek yang diterbitkan oleh suatu
perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek yang termasuk dalam Daftar
Efek Syariah (DES) untuk memesan saham dari emiten pada harga dan jangka waktu
tertentu.
Modul Asisten Praktikum Investasi dan Pasar Modal Prodi S1 Akuntansi Universitas Padjadjaran 7
1. Peraturan Bapepam & LK No IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah
2. Peraturan Bapepam & LK No IX.A.14 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam
Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal
3. Peraturan Bapepam & LK No II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan
4. Daftar Efek Syariah
Selain itu, terdapat pula satu undang-undang yang mengatur tentang SBSN (Surat
Berharga Syariah Negara) yaitu UU No.19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara.
7) Akad Syariah
Akad adalah suatu perikatan yang ditetapkan dengan ijab qabul berdasarkan syara’
(ketentuan) yang menimbulkan akibat hukum terhadap objeknya. Dalam akad ini terdapat
rukun dan syarat. Berikut ini merupakan rukun akad:
a. Al-‘Aqd
Merupakan subjek hukum yang menjalankan akad. Contoh: Manusia dan badan
hukum syariah.
b. Shighat Al-‘Aqd
Merupakan suatu pernyataan ijab qabul (serah terima) yang menunjukan terjadinya
akad.
c. Maudhu Al-‘Aqd
Merupakan suatu objek dalam perikatan (akad).
Modul Asisten Praktikum Investasi dan Pasar Modal Prodi S1 Akuntansi Universitas Padjadjaran 8
Selain rukun akad, terdapat pula syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan
akad guna mencegah terjadinya perselisihan dan menghindari gharar. Berikut merupakan
empat syarat akad:
a) Syarat terbentuknya akad (In’Iqad)
Terdiri dari aqid (orang yang berakad tidak sendirian atau terdapat saksi), ijab qabul
sesuai dan dmenyatakan hal yang sama, serta objek akad harus ada, sudah dimiliki,
atau dapat diserahkan pada saat dilakukannya akad.
b) Syarat sahnya akad (Shihah)
Secara umum, akad harus terhindar dari ketidakjelasan, pemaksaan, pembatasan
dengan waktu, penipuan, dan hal-hal yang memberikan mudharat.
c) Syarat terealisasinya akad (Nafadz)
Akad dapat terealisasi jika pihak yang melakukan merupakan pemilik objek atau
objek bukan milik orang lain.
d) Syarat kepastian akad (Lazim)
Adanya kepastian hukum untuk mengikatnya akad.
Modul Asisten Praktikum Investasi dan Pasar Modal Prodi S1 Akuntansi Universitas Padjadjaran 9
⮚ Akad syariah untuk penyaluran dana
● Akad Musyarakah
Merupakan akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha
tertentu, di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan
ketentuan bahwa keuntungan dibagi sesuai nisbah (bagian masing-masing) dan
kerugian dibagi sesuai dengan proporsi modal yang dikumpulkan di awal.
Umumnya, akad ini sejalan dengan istilah partnership.
● Akad Mudharabah
Merupakan akad antara penyedia modal dan pengelola modal (venture capital).
Akad ini berdasarkan fungsinya dibagi menjadi dua kategori, yakni:
- Mudharabah Muthlaqah
Ketentuan yang tidak memberikan batasan terhadap dana yang diinvestasikan.
- Mudharabah Muqayyadah
Ketentuan yang memberikan batasan terhadap dana yang diinvestasikan,
seperti tempat, cara, dan/objek investasi.
Modul Asisten Praktikum Investasi dan Pasar Modal Prodi S1 Akuntansi Universitas Padjadjaran 10
● Akad Ijarah Muntahiyyah Bittamlik (IMBT)
Transaksi sewa-menyewa dengan ada opsi pemindahan kepemilikan setelah
selesai masa sewa (financial lease).
Modul Asisten Praktikum Investasi dan Pasar Modal Prodi S1 Akuntansi Universitas Padjadjaran 11