Anda di halaman 1dari 21

ISLAMIC CAPITAL

MARKET
Kelompok 3
Nur Aulia
Afrizal
Pengertian Fungsi dan Regulasi dan
Dasar Hukum Intrumen
Pasar Modal Prinsip Pasar Mekanisme ISSI dan Isu-
Pasar Modal Pasar Modal
Syariah Modal Syariah Operasional Isu ISSI
Syariah Syariah
PMS
Pengertian
Pasar modal syariah secara sederhana dapat diartikan sebagai pasar modal yang menetapkan
prinsipprinsip syara dalam dalam kegiatan transaksi ekonomi dan terlepas dari hal hal yang yangdilarang
seperti riba, perjudian, spekulasi, danlain lain. Pasar modal syariah secara prinsipberbeda dengan pasar
modal konvensional. Sejumlah instrumen syariah sudah digulirkan di pasar modal Indonesia seperti
dalam bentuk saham dan obligasi dengan kriteria tertentu yang sesuai dengan prinsip syariah.
Pasar modal syariah adalah pasar modalyang seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai
emiten, jenis efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya telah sesuai dengan perinsip-
prinsip syariah
Fungsi dan Prinsip Pasar Modal
Syariah
Fungsi Pasar Modal Syariah
Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan memperoleh
1 bagian dari keuntungan dan resikonya.

2 Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan likuiditas.

Memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan modal dari luar untuk membangun dan
3 mengembangkan lini produksinya

Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga saham yang
4 merupakan ciri umum pasar modal konvensional.

Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis
5 sebagaiman tercermin pada harga saham.
Prinsip Pasar Modal
Aqad yang terjadi antara pemilik harta
Pembiayaan dan investasi hanya dapat
(investor) dengan pemilik usaha (emiten) dan
dilakukan pada aset atau kegiatan usaha yang
tindakan maupun informasi yang diberikan
halal, yang kegiatan usaha tersebut adalah
pemilik usaha yang tidak boleh menimbulkan
spesifik dan bermanfaat sehingga dapat
keraguan yang dapat menyebabkan kerugian.
melakukan bagi hasil.

Uang adalah alat bantu pertukaran nilai dan Pemilik harta (investor) dan pemilik usaha
pemilik harta akan menerima bagi hasil dari (emiten) tidak boleh mengambil risiko yang
manfaat yang timbul dari kegiatan usaha maka melebihi kemampuan karena dapat
pembiayaaan dan investasi menggunakan mata menyebabkan kerugian, namun sebenarnya
uang yang sama serta pembukuan kegiatan berupa kerugian yang dapat dihindari.
usaha.
Dasar Hukum
 QS. al-Baqarah [2]: 275

 QS. al-Nisa’ [4]: 29

 Hadist

 
‫ابتا ع له من السوق ثم ابيعه قـال ال تبع ما ليس عندك‬
Diriwayatkan dari Hakim bin Hizam, ia berkata: Saya
menemui Rasulullah saw, lalu berkata : Seorang laki-laki datang
kepadaku meminta agar saya menjual suatu barang yang tidak
ada pada saya, saya akan membelikan untuknya di pasar
kemudian saya menjualnya kepada orang tersebut. Rasulullah
saw. menjawab: “Janganlah kamu menjual sesuatu yang tidak ada
padamu” (HR. Tirmidzi/V, 139)
REGULASI PASAR MODAL SYARIAH

 PJOK Nomor 61/PJOK.40/2016 tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal Pada Manajer Investasi.
 PJOK Nomor 15/PJOK.40/2015 tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal.
 PJOK Nomor 53/PJK.40/2015 tentang Akad Yang Digunakan Dalam Penerbotan Efek Syariah di Pasar Modal.
 PJOK Nomor 18/PJOK.40/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Sukuk.
 PJOK Nomor 17/PJOK.40/2015 tentang Peenrbitan dan Persyaratan Efek Syariah
Berupa Saham oleh Emiten Syariah atau Perusahaan Publik Syariah.
 PJOK Nomor 16/PJOK.40/2015 tentang Ahli Syariah Pasar Modal
 PJOK Nomor 20/PJOK.40/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Beragun Aset Syariah
 PJOK Nomor 19/PJOK.40/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Reksa Dana Syariah
 Peraturan Nomor II.K 1: Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah
Fatwa DSN yang terkait dengan saham
1. Fatwa Dewan Syari'ah Nasional Nomor: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk
Reksa Dana Syari'ah
2. Fatwa Dewan Syari'ah Nasional No: 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal Dan Pedoman Umum Penerapan
Prinsip Syariah Di Bidang Pasar Modal
3. Fatwa Dewan Syari'ah Nasional Nomor: 65/DSN-MUI/III/2008 tentang Waran Syariah
4. Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah Dalam Mekanisme
Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Di Pasar Reguler Bursa Efek

Peraturan Bapepam LK terkait Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal


5. Peraturan Nomor IX.A.13 (Kep-181/BL/2009)
6. Peraturan Nomor IX.A.14 (Kep-131/BL/2006) Tentang Akad yang digunakan dalam Penerbitan Efek
Syariah
7. Peraturan Nomor II.K.1 (Kep-180/BL/2009) Tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah Tentang
Penerbitan Efek Syariah
Mekanisme Operasional Pasar Modal Syariah

Terdapat beberapa pihak yang terlibat dalam pasar modal

1. Pelaku Pasar Modal


2. BAPEPAM/ OJK
3. Bursa Efek
4. Lembaga Penunjang
1. Bank Kustodian
2. Biro Administrasi Efek
3. Wali Amanat
Intrumen-Intrumen Pasar Modal

Saham Obligasi Option Warannt Rigth


Instrumen pasar modal syariah
1. Sekuritas asset/proyek asset (asset securitization) yang merupakan bukti penyerahan dalam
bentuk penyertaan musyarakah yang mewakili modal tetap (fixed capital) dengan hak untuk
mengelola, mengawasi menajemen, dan hak suara untuk pengambilan keputusan. Bentuk
penyertaan yang lain adalah mewakili modal kerja engan hak atas modal.
2. Sekuritas hutang atau penerbitan surat hutang yang timbul atas transaksi jual beli ( ad-dayn)
yang merupakan sumber pendanaan bagi perushaan.
3. Sekuritas modal adalan emisi surat berharga oleh emiten yang sudah terdaftar dalam pasar
modal syariah dalam bentuk saham. Sekuritas modal ini juga dapat dilakukan oleh perusahaan
yang sahamnya dimilki secara terbatas ( non go Public) dengan mengeluarkan saham atau
membeli saham.
 
Intrumen dan Transaksi yang dilarang di Pasar Modal Syariah

1. Preffered Stock ( Saham Istimewa) yaitu saham yang memberikan hak lebih besar daripada saham biasa dalam deviden pada
waktu persereoan mengalami likuidasi.
Alasan diharamkan preffered stock:
1. Adanya keuntungan yang bersifat tetap (pre-determinited revenue), hal ini termasuk kategori riba.
2. Pemilik saham diperlakukan sevara istimewa, terutama saat likuidasi, hal tersebut sangat bertentangan dengan
prinsip keadilan.

2. Forward contract merupakan salah satu transaksi yang diharamkan, karena termasuk jual beli hutang (dayn bi dayn/debt to
debt) yang didalamnya terdapat unsur riba yang ditransaksikan sebelum jatuh tempo.

3. Option merupakan transaksi yang tidak dosertai dengan underlying asset atau real asset atau dengan kata lain objek yang
ditransaksikan tidak dimiliki oleh pihak penjual. Option termasuk kedalam transaksi yang bersifat gharar,maysir.
 
Intrumen dan Transaksi yang dilarang di Pasar Modal Syariah

4. Transaksi margin on trading adalah pembeli membayar sebagian harga secara tunai yang sisanya dilunasi dari pinjaman kepada bank
melalui perantara, dengan syarat surat berharga tersebut dijadikan jaminan pialang untuk melunasi pinjaman.
Bentuk transaksi ini dilarang karena:
1. Sisa harga akad yang belum dibayar oleh pembeli harus dibayar dengan imbalan, berupa bunga yang diharamkan oleh syariah.
2. Surat berharga yang menjadi objek akad dijadikan jaminan pada pialang yang mengambil manfaat dari keuntungan.
3. Adanya dua akad secara bersamaan dalam satu akad yaitu akad jual beli dan utang.
4. Transaksi ini dapat menimbulkan ketidak adilan, karena hanya menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lain.

5. Short Shelling merupakan transaksi yang berbentuk jual beli, dimana penjualan terhadap surat berharga belum dimiliki ketika akad.
Konsekuensi HaKI/akibat
diberlakukannya HaKI :
1 Pemegang hak dapat memberikan izin atau lisensi kepada pihak lain.

2
Pemegang hak dapat melakukan upaya hukum baik perdata maupun
pidanadengan masyarakat umum

3 Adanya kepastian hukum yaitu pemegang dapat melakukan usahanya


dengan tenang tanpa gangguan dari pihak lain

Pemberian hak monopoli kepada pencipta kekayaan intelektual memungkinkan


4 pencipta atau penemu tersebut dapat mengeksploitasi ciptaan/penemuannya
secara ekonomi.
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
ISSI merupakan Indeks Saham Syariah yang terdiri dari seluruh saham yang tercatat dalam Bursa Efek
Indonesia dan bergabung pada Daftar Efek Syariah (DES). Indeks Saham Syariah Indonesia itu sendiri
diterbitkan oleh Bapepam LK dan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN- MUI) pada
12 Mei 2011
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang diluncurkan pada
tanggal 12 Mei 2011 adalah indeks komposit saham syariah yang tercatat di
BEI. ISSI merupakan indikator dari kinerja pasar saham syariah Indonesia.
Konstituen ISSI adalah seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan
masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK.
Artinya, BEI tidak melakukan seleksi saham syariah yang masuk ke dalam
ISSI.

Konstituen ISSI diseleksi ulang sebanyak dua kali dalam setahun,


setiap bulan Mei dan November, mengikuti jadwal review DES. Oleh sebab
itu, setiap periode seleksi, selalu ada saham syariah yang keluar atau masuk
menjadi konstituen ISSI. Metode perhitungan ISSI mengikuti metode
perhitungan indeks saham BEI lainnya, yaitu rata-rata tertimbang dari
kapitalisasi pasar dengan menggunakan Desember 2007 sebagai tahun dasar
perhitungan ISSI.
Isu tentang Indeks Saham Syariah Indonesia
Seiring dengan perjalanan waktu perkembangan pasar modal syariah di Indonesia secara umum terus
mengalami peningkatan sejak 1997. Hal tersebut salah satunya dapat dilihat dari terus meningkatnya aset pasar
modal syariah dari tahun ke tahun. Pada akhir Desember 2019, total aset pasar modal syariah mencapai
Rp4.569,01 triliun,
Aset tersebut terdiri dari :
1. Saham syariah meningkat 81,96 persen dengan nilai kapitalisasi pasar saham syariah Rp3.744,82 triliun.
2. Reksadana syariah naik 1,18 persen dengan nilai aktiva bersih Rp53,74 triliun.
3. Sukuk korporasi dan sukuk negara tumbuh 16,86 persen dengan nilai outstanding Rp770,45 triliun

Perkembangan ISSI dapat dilihat dari peningkatan saham syariah dalam sisi jumlah emiten yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia. Per 15 Januari 2021 jumlah saham syariah yang diperdagangkan di bursa tercatat sebanyak 426
saham. Atau sebanyak 63 %. Kapitalis pasar modal syariah sudah.mencapai 51,4 persen dari total kapitalis bursa
dengan total transaksi sudah mencapai 53,7 % dari total transaksi bursa. Selain itu volume transaksi bursa dan
frekuensi syariah sudah mencapai 61,9 persen transaksu di Bursa Efek Indonesia .
Isu tentang Indeks Saham Syariah Indonesia
Berdasarkan data dari Anggota Bursa ( AB) atau sekuritas yang menyediakan transaksi online syariah
( Sharia Trading System/SOST), dalam lima tahun terakhir jumlah investor syariah sudah meningkat 1500
menjadi 82.500 investor per September 2020, dibandingkan hanya 1408 pada tahun 2015. Berdasarkan data dai
OJK perkembangan pasar modal syariah cukup pesat dimana nilai kapitalis saham syariah mencapai RP 3.061,6
Triliun atau 51,4 % dari total pasar modal indonesia yang sudag mencapai RP5.956,7 Triliun. Selain itu sebnayak
467 saham yang terdaftar dalam OJK dan Daftar Efek Syariah, outstanding sukuk sebanyak 163 sukuk, 263
reksadana syariah dan 65 sukuk negara.

OJK mentepkan strategi Roadmap pasar modal syariah untuk tahun 2020-2024 yang terdiri dari empat
arah kebijakan utama. Yaitu pertama, pengembangan produk pasar modal syariah, kedua, penguatan dan
pengembangan infrastruktur pasar modal syariah, ketiga, peningkatan literasi dan inklusi pasar modal syariah,
.
serta keempat, penguatan sinergi dengan pemangku kepentingan. Dengan penetapan empat arah kebijakan
tersebut, Roadmap Pasar Modal Syariah 2020-2024 ini memberikan gambaran strategi yang utuh dalam upaya
akselerasi pertumbuhan pasar modal syariah.
Isu tentang Indeks Saham Syariah Indonesia

.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai