A31116035
RMK PASAR MODAL SYARIAH
INTRUMEN PASAR MODAL SYARIAH: SAHAM SYARIAH
4. Kustodian
Kustodian adalah pihak yang memberi jasa terhadap penitipan sekuritas atau harta
lain yang berkaitan dengan sekuritas. Lembaga kustodian ini terdiri dari LPP,
perusahaan sekuritas atau perusahaan efek dan bank umum yang disetujui pemerintah.
5. Biro Administrasi Efek
Biro administrasi efek merupakan lembaga pendukung pasar modal di Indonesia,
yang mempunyai peranan dalam pengelolaan sekuritas. Dalam hal ini Biro
Administrasi Efek memberi jasa terhadap perusahaan penerbit (emiten) dalam bentuk
pencatatan dan pengalihan kepemilikan sekuritas bagi perusahaan penertbit.
6. Wali Amanat
Wali amanat merupakan pihak yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh
pemegang obligasi. Jadi, peranan wali amanat diperlukan pada saat penerbitan
obligasi. Dan bertindak sebagai wali amanat bagi investor.
7. Underwriter
Underwriter adalah pihak yang bertugas untuk menjual sekuritas. Underwriter
akan mengambil resiko untuk menjual sekuritas dengan mendapatkan fee (imbalan
yang diterima atas usaha yang telah dikerjakan untuk pihak lain) dan komisi dari
perusahaan yang dijamin.
TAUFIK HIDAYAT
A31116035
RMK PASAR MODAL SYARIAH
8. Pasar Perdana
Pasar perdana adalah pasar di mana sekuritas pertama kali dikeluarkan dengan kerja
sama perusahaan dan pemerintah. Pada pasar perdana perusahaan akan memperoleh
dana dengan menjual sekuritas.
9. Pasar Sekunder
Pasar sekunder merupakan tempat di mana pembeli dan penjual datang bersama
untuk memperdagangkan sekuritas dengan teratur, melalui harga yang jelas bagi pihak
penjual dan pembeli. Yang dimaksud pasar sekunder adalah penjualan efek/sertifikat
setelah pasar perdananya berakhir. Pasar sekunder merupakan pasar di mana surat
berharga dijual setelah pasar perdana.
2. Forward Contract
TAUFIK HIDAYAT
A31116035
RMK PASAR MODAL SYARIAH
Merupakan salah satu jenis transaksi yang diharamkan karena bertentangan dengan
syariah. Forward contract merupakan jual beli yang di dalamnya terdapat unsur riba, sedangkan
transaksinya dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo.
3. Option
Transaksi yang tidak disertai dengan underlying asset atau real aset, atau dengan kata lain
objek yang ditransaksikan tidak dimilki oleh pihak penjual. Tetapi, jika transaksi option
merupakan representasi dari nilaiintangible asset, maka dianggap sebagai nilai dari real asset dan
dapat dibenarkan menurut syariah. Karakteristik transaksi option adalah;
1. Akad yang terjadi pada hak memilih saja dan objeknya bukan surat berharga.
2. Pada umumnya kesepakatan jual beli tersebut tidak terlaksana, tetapi diselesaikan dengan
perolehan pembeli atas optionnya atau penjual atas perbedaan harga.
3. Transaksinya disertai spekulasi atas naiknya harga pada keadaan ia membeli dan spekulasi atas
turunnya harga pada saat kondisi ia menjual.
4. Berlangsungnya peredaran hak memilih atau transaksi option kembali dengan mencakup
muamalah formalitas.
DAFTAR PUSTAKA
Mardani. 2015. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP.
Muhamad. 2014. Manajemen Keuangan Syari’ah: Analisis Fiqih dan Keuangan. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan dan Aktualisasi Syariah Modern. Yogyakarta: CV. ANDI
OFFSET.