Rizqi Afandi F
NIM : 2096164026
Prodi : Ekonomi Islam 4
Mata Kuliah : LKS non Bank
Definisi pasar modal syari`ah sesuai dengan UU Nomer 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal (UUPM) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan pennawaran umum dengan
perdagangan efek, perusahaan public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Berdasarkan definisi tersebut,
terminology pasar modal syari`ah adalah kegiatan dalam pasar modal yang sudah diatur
oleh UUPM dengan prinsip syari`ah. Oleh karena itu, secara keseluruhan mekanisme
kegiatannya sama seperti pasar modal konvensional. Namun, memiliki karakteristik khusus
yaitu produk dan mekanisme transaksinya tidak melanggar prinsip syari`ah.
Kelima fungsi pasar modal syariah tersebut adalah sebagai berikut (Sudarsono 2007:
186):
1. Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan
memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya.
2. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan likuiditas.
Adapun kriteria yang dikemukakan oleh fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) dalam
melaksanakan investasi syariah, yaitu:
1. Perusahaan yang bergerak dalam bidang industri yang halal, tidak dibenarkan perusahaan
yang bergerak dalam industri yang memproduksi alkohol, jasa keuangan ribawi, judi,
perusahaan senjata gelap, pornografi, dan sebagainya.
2. Perusahaan yang mendapatkan dana pembiayaan atau sumber dananya dari utang tidak
lebih dari 30% dari rasio modalnya.
3. Pendapatan bunga yang diperoleh perusahaan tidak lebih dari 15%.
4. Perusahaan yang memiliki aktiva kas atau piutang yang jumlah piutang dagangnya atau
total piutangnya tidak lebih dari 50%.