Anda di halaman 1dari 21

Konsep dan Prinsip

Islam dalam Pasar


Modal Syariah
Kelompok 2
Pasar Modal Syariah

2100032029 Mei Listiana


2100032041 Hanifah Al-Mar’atul Azizah
2100032062 Ratna Galuh Novitasari
2100032066 Khanifatun Masruroh
2100032074 Helmalia Futri
2100032136 Sundari Yupita Sari
MATERI

Konsep dan Prinsip Perbedaan Pasar Modal


01 Islam dalam Pasar
Modal Syariah
02 Syariah dan Pasar
Modal secara umum

Kegiatan yang Dasar Hukum Kegiatan


03 Dilarang dalam Pasar
Modal Syariah
04 Pasar Modal Syariah

Pengawasan Prinsip Syariah


05 Konsep Investasi dalam
Islam 06 dalam Pasar Modal Syariah
01
Konsep dan Prinsip
Islam dalam Pasar
Modal Syariah
Salah satu pembahasan dalam ilmu fikih adalah pembahasa
tentang muamalah, yaitu hubungan diantara sesama
manusia terkait perniagaan. Berdasarkan itulah kegiatan
pasar modal syariah dikembangkan dengan basis fikih
muamalah. Terdapat kaidah fikih yang mengatakan bahwa,
“pada dasarnya, semua bentuk muamalah diperbolehkan
kecuali ada dalil yang mengharamkannya.” Konsep inilah
yang menjadi prinsip pasar modal syariah di Indonesia.

prinsip syariah dalam pembiayaan dan investasi keuangan


pada dasarnya sama dengan kegiatan usaha lainnya yaitu
prinsip kehalalan dan keadilan.
Secara umum prinsip tersebut adalah sebagai
berikut :
a) Pembiayaan dan investasi hanya dapat dilakukan pada aset atau kegiatan usaha yang
halal (berlandaskan pada halal)
b) Uang sebagai alat bantu pertukaran nilai
c) Akad yang terjadi antara pemilik harta (investor) dan pemilik usaha (emiten) tanpa
keraguan yang dapat menimbulkan kerugian
d) Pemilik harta dan pemilik usaha tidak boleh mengambil risiko yang melebihi
kemampuan (maysir) yang dapat menimbulkan kerugian yang sebenarnya dapat dihindari
e) Pemilik harta, pemilik usaha maupun bursa dan self organization lainnya tidak boleh
melakukan hal-hal yang menyebabkan gangguan yang disengaja atas mekanisme pasar
02
Perbedaan Pasar
Modal Syariah
dan Pasar Modal
secara umum
Ada dua hal utama dalam perbadaan pms dengan pasar modal
konvensional secara umum, yaitu indeks islam dan pasar modal itu
sendiri (instrumen dan mekanime).
1. Indeks saham
𑁋 Indeks konvensional memasukkan seluruh saham yang tercatat di bursa
dengan mengabaikan aspek halal dan haram, yang penting saham emiten
sudah terdaftar (listing) sesuai aturan yang berlaku (legal). Sementara itu,
FTSE mengemukakan bahwa saham perusahaan yang dimasukkan ke
dalam indeks islam tidak boleh bergerak dalam bidang: perbankan
berbunga, alkohol, judi, pabrik senjata, rokok, dll.

𑁋 Pada Bursa Efek Jakarta (BEJ), menurut Adiwarman dari 333 emiten yang
tercatat 236 saham diantaranya tergolong sesuai syariah. Sedangkan 59
saha mtergolong “haram” atau tidak sesuai dengan prinsip syariah.
Sisanya 34 saham tergolong syubhat, seperti saham industri perhotelan
dan 4 saham mudharat.
2. Instrumen
𑁋 Dalam pasar modal konvensional, instrumen yang diperdagankan
adalah surat-surat berharga (securities) seperti saham, obligasi, dan
instrumen turunannya (derivatif) opsi, right, waran, dan reksadana.
𑁋 Sedangkan dalam pasar modal syariah, instrumen yang
diperdagankan adalah saham, obligasi syariah, dan reksadana syariah.
Adapun opsi, waran, dan right tidak termasuk instrumen yang
diperbolehkan.

3. Mekanisme
𑁋 Menurut Alhabshi, idealnya pasar modal syariah itu tidak
mengandung transaksi ribawi, transaksi yang meragukan (gharar),
dan saham perusahaan yang bergerak pada bidang yang diharamkan.
Pasar modal syariah harus bebas dari transaksi yang tidak beretika
dan amoral, seperti memanipulasi pasar, transaksi yang
memanfatakan orang dalam (insider trading), menjual saham yang
belum dimiliki, dan membelinya belakangan (short selling).
03
Kegiatan yang
Dilarang dalam
Pasar Modal
Syariah
Pelaksanaan transaksi efek dalam pasar modal syariah harus dilakukan menurut prinsip
kehatian-hatian serta tidak di perbolehkan melakukan spekulasi (untung-untungan) dan
manipulasi (penipuan) yang mana di dalamnya mengandung unsur dharar, garar, riba,
maysir, risywah.

Dharar Gharar
Dharar adalah suatu yang Gharar (ketidak jelasan) yaitu sesuatu yang
mengandung kerusakan atau bahaya, tidak diketahui bahayanya di kemudian
baik bagi individu maupun bagi hari, dari barang yang tidak diketahui
masyarakat. hakikatnya.
Riba Maisir Risywah
Riba secara bahasa bermakna Maysir atau perjudian Risywah (suap-menyuap)
ziyadah (tambahan), sedangkan adalah suatu permainan adalah perbuatan memberi
riba menurut istilah pengambilan yang menepatkan salah sesuatu kepada pihak lain untuk
tambahan dari harta pokok atau satu pihak harus mendapatkan sesuatu yang
modal secara batil, baik dalam menanggung beban pihak bukan haknya, yang mana
transaksi jual beli maupun pinjam- yang lain akibat perbuatan tersebut dilakukan
meminjam. permainan tersebut oleh kedua belah pihak secara
sukarela.
Transaksi yang mengandung unsur dharar, garar, riba, maysir, risywah, maksiat dan
kezhaliman sebagaimana yang dimaksud, yang mana merupakan transaksi efek yang
dilarang dalam pasar modal syariah adalah meliputi:

Bai’ Najasiy Bai al-Ma’dum Ihtikar


perbuatan melakukan penawaran suatu bentuk transaksi jual beli atas melakukan pembelian dan/atau
palsu atau permintaan palsu surat berharga (efek syariah) yang pengumpulan suatu Efek
(demand), sehingga orang lain belum dimiliki pada waktu akad, yang Syariah untuk menyebabkan
terperdaya melakukan penbelian mana transaksi ini dikenal dalam perubahan harga Efek Syariah,
dengan harga tinggi. transaksi efek dengan nama short dengan tujuan mempengaruhi
selling. pihak lain.
Dasar Hukum
Kegiatan Pasar
Modal Syariah

04
Penerapan prinsip syariah di pasar modal tentunya bersumber pada Al-Qur’an
sebagai sumber hukum tertinggi dan hadis nabi Muhammad ‫ﷺ‬. Selanjutnya
dari kedua sumber hukum tersebut para ulama melekukan penafsiran yang
kemudian disebut ilmu fiqih. Salah satu pembahasan dalam ilmu fiqih adalah
pembahasan tentang muamalah yaitu hubungan diantara sesama manusia
terkait perdagangan.
Berdasarkan itulah kegiatan pasar modal syariah dikembangkan dengan basis
fiqih muamalah. Terdapat kaidah fiqih muamalah yang menyatakan bahwa
pada dasarnya semua muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang
mengharamkannya. Konsep inilah yang menjadi prinsip pasar modal syariah di
Indonesia. Diantara dasar hukum pasar modal syariah yang berdasarkan Al-
Qur’an adalah QS. Al-Baqarah ayat 275 dan QS. An-Nisaa ayat 29.
Sebagai bagian dari sistem pasar modal Indonesia, kegiatan di pasar
modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah juga mengacu kepada
undang-undang Nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal berikut
peraturan pelaksanaanya. Bapepam LK selaku regulator pasar modal di
Indonesia, memiliki beberapa peraturan kusus terkait pasar modal syariah
yaitu sebagai berikut:
1. Peraturan Nomor II.K.1 tentang kriteria dan penerbitan daftar efek
syariah
2. Peraturan Nomor IX.A.13 tentang penerbitan efek syariah
3. Peraturan Nomor IX.A.14 tentang akad- akad yang digunakan dalam
penerbitan efek syariah
05
Konsep Investasi
dalam Islam

Investasi adalah kegiatan menanam modal dengan harapan akan mendapatkan suatu
keuntungan di kemudian hari. Investasi sesungguhnya merupakan kegiatan yang sangat
beresiko karena berhadapan dengan dua kemungkinan yaitu untung dan rugi artinya ada
unsur ketidakpastian. Dengan demikian perolehan kembalian suatu usaha tidak pasti dan
tidak tetap. Suatu saat mungkin mengalami keuntungan banyak, mungkin sedang-sedang
saja (lumayan), hanya kembali modal mungkin pula bangkrut dan kena tipu.

Bila mengacu pada tulisan Sumiyanto dalam Institute of Sharia Economic Studies: Islam
sangat mendorong dan menganjurkan mengembangkan harta melalui kegiatan investasi.
Sebaliknya, Islam melarang mendiamkan harta, berspekulasi terhadap harta, termasuk
modal sehingga tidak produktif. Islam melarang menimbun harta dan menumpuk harta
kekayaan, sebagaimana keterangan dalam al-Qur’an Surat Al-Humazah ayat 1-4.
06
Pengawasan Prinsip
Syariah dalam Pasar
Modal Syariah
Perbedaan antara struktur organisasi lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan konvensional
adalah terdapatnya Dewan Pengawas Syariah di lembaga keuangan syariah. Dewan Pengawas Syariah
adalah dewan ekonom dan cendekiawan yang bertanggung jawab atas sektor hukum Islam komersial
yang independen dan memiliki tugas untuk mengawasi dan mengawasi operasi lemabaga keuangan
syariah dan semua produknya untuk mematuhi peraturan Islam.

Selain Dewan Pengawas Syariah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun turut andil dalam pengawasan
prinsip syariah di pasar modal syariah. Sebagai lembaga independen yang bebas dari campur tangan
pihak lain yang mempunyai fungsi pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan berbagai
lembaga keuangan, secara resmi fungsi pengawasan lembaga OJK mulai berlaku sejak awal tahun
2013.
THANKS!
Do you have any questions?

Credits: This presentation template was created by


Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai