Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI

SUKUK

KELOMPOK 3
NAMA KELOMPOK
I Gede Yode Aditya R. Liliksana C30119104
Regina Pramesti C30119157
Mohamad Abdilah C3011911
Nurkhalida C30119124
Nurbahidayati C30119101
Wulan C30119112
Nurleni Rahman C30119070
Candra Andy Wijaya C30119079
Pengertian Sukuk

Sukuk berasal dari bentuk jamak dari bahasa Arab sak atau
sertifikat. Atau dalam AAOIFI (Akuntansi dan Auditing
Organisasi untuk Instansi Keuangan Islam) mengartikan
sukuk sebagai sertifikat bernilai sama yang merupakan bukti
kepemilikan yang tidak dibagikan atas suatu aset, hak
manfaat, dan jasa-jasa atau kepemilikan atas proyek atau
kegiatan investasi tertentu.

Pendapat lain mengartikan sukuk sebagai sertifikat dengan


nilai yang sama yang mewakili bagian kepemilikan
sepenuhnya terhadap aset yangtangible, manfaat dan jasa atau
(kepemilikan dari) aset dari suatu proyek atau aktivitas
investasi khusus.
Asal Usul Sukuk

Asal mula lahirnya sukuk berasal dari suatu pemikiran dari keseluruhan
sistem Islam bahwa alternatif yang berlandaskan syariah keberadaannya
seharusnya merupakan alternatif terhadap aktivitas yang tidak
berlandaskan syariah, yang selalu berlanjut sepanjang masa dan diakui,
yang diartikan oleh umat manusia pada seluruh aspek kehidupan. Dalam
hal ini para sarjana muslim selama bertahun-tahun telah memberikan
pemikiran mendasar, untuk mencari alternative Islam terhadap
instrument keuangan konvensial yang dapat diperdagangkan. Fakta
empiris membuktikan dan menyimpulkan bahwa sukuk secara nyata
digunakan secara luas oleh masyarakat muslim pada abad pertengahan,
dalam bentuk surat berharga yang mewakili kewajiban pembiayaan yang
berasal dari perdagangan dan kegiatan konvensional lainnya.
Jenis Sukuk

01 02 03

Berdasarkan Jenis Akad Berdasarkan Pembagian atau Berdasarkan Basis


Pendapatan Hasil Pembiayaan
Keistimewaan Sukuk
Dapat diperdagangkan
1. Sukuk mewakili pihak pemilik
aktual dari aset yang jelas, manfaat
aset atau kegiatan bisnis dan juga
4. Fleksibelitas hukum
Sukuk dapat distruktur dan
ditawarkan secara nasional dan
dapat diperdagangkan pada harga global dengan pajak yang berbeda
pasar.
Dapat diperingkat
2. Sukuk dapat diperingkat dengan
mudah oleh Agen Pemberi Peringkat
5. Dapat ditebus
Struktur sukuk diperbolehkan untuk
kemungkinan penebusan
regional dan internasional

3.
Dapat ditambah
Sebagai tambahan terhadap aset
utama atau kegiatan bisnis, sukuk
dapat dijamin dengan bentuk
kolateral berlandaskan syariah
lainnya
Masalah
Sekuritas
Sukuk
 Tingkat return yang dipastikan pada sukuk
Tingkat return pada sebagian besar sukuk secara pasti
disetujui di awal bahkan tanpa proporsi tertentu untuk
jaminan pihak ketiga. Beberapa sukuk yang diterbitkan
menjadi sasaran kritikan tajam disebabkan karena
keterlibatannya dari bay’ al-inah, bay’ al-dayn dan sifat-
sifat landasan nonsyariah yang membuat sukuk sama
dengan obligasi berdasarkan buka

 Bay’ al Dayn
Perdagangan pasar sekunder untuk sekuritas Islam
dimungkinkan melalui bay’ aldayn sebagaimana berbagai
kasus di Malaysia yang didasarkan pada sukuk. Akan
tetapi, jumhur ulama tidak menerima keadaan ini karena
utang yang diwakili oleh sukuk didukung oleh aset-aset
utama
 Risiko Sukuk
Secara umum, risiko pada sukuk mirip dengan risiko obligasi konvensional
karena keduanya merupakan instrumen pada pasar modal
 Risiko Tingkat Harga
Risiko tingkat harga terjadi ketika spesifikasi aset yang
tercermin pada nilai penerbitan sukuk yang diajukan berbeda
dengan nilai pasar sesungguhnya dan laporan atas,
nilai underlying asset
 Risiko Likuiditas
Pertumbuhan pasar sekunder yang lambat
membuat investor
sukuk menghadapi risiko likuditas
 Risiko Kepatuhan Syariah
Perkembangan pasar yang pesat memungkinkan
danya struktur sukuk yang tidak memenuhi
spek syariah.
Tinjauan Umum Sukuk

● Landasan Teori Sukuk

● Al- Hadits

● Kaidah Fiqih
Perbedaan Sukuk dan Obligasi konvensional

Perbedaan Obligasi Konvensional Sukuk


Prinsip Dasar Utang piutang antara penerbit Kepemilikan bersama atas
obligasi dan investor suatu aset/manfaat atas
aset/jasa/proyek/investasi
tertentu

Underlying Asset (asset yang Tidak perlu Perlu


mendasari penerbitan)
Penggunaan dana Tidak terbatas pada kegiatan Hanya untuk kegiatan usaha
usaha yang tidak yang tidak bertentangan
bertentangan dengan prinsip dnegan prinsip syariah
syariah

Imbal hasil Kupon Bagi hasil, Fee/Ujrah, selisih


harga (margin)
THANK
YOU
KELOMPOK 3

Anda mungkin juga menyukai