Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah pasar modal
Dosen Pengampu : Oza Restianita, M.E
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Lindawati (1951040341)
Nahdati Istiqomah (1951040341)
Novan Pratama Yuda (1951040341)
Putra Adi Pradana (1951040341)
MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2022/1443 H BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Reksadana Syariah
1. Pengertian Reksadana Syariah Menurut fatwa dewan syariah nasional majelis ulama Indonesia No. 20/DSN-MUI/IV/2001 Pasal 1 angka 6, Reksadana syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip-prinsip syariah islam, baik dalam bentuk akad antara para pemodal sebagai pemilik harta (shahib al- mal/Rabb al-mal) dengan manajer investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara manajer investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi. Menurut Wiku Suryomurti, reksadana syariah adalah reksadana sebagai mana dimaksud dalam undang-undang pasar modal dan peraturan pelaksanaan yang mengelolanya disesuaikan dengan prinsip- prinsip syariah dipasar modal. Dengan demikian reksadana syariah adalah reksadana yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu kepada syariah islam, dimana reksadana syariah tidak menginvestasikan dananya dari perusahaan yang pengelolaan atau produknya bertentangan dengan syariah islam misalnya pabrik minum beralkohol, industri peternakan babi, jasa keuangan yang melibatkan riba dalam operasionalnya, dan bisnis yang mengandung maksiat. 2. Dasar Hukum Reksadana Syariah Dasar hukum yang melandasi terbentuknya dan pelaksanaan kegiatan reksadana syariah di Indonesia serta pembubaran ataupun pengelolaan hartanya, yaitu : a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM). b. Peraturan Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan) dan perjanjian pengelolaan dan penitipan atau kontrak investasi kolektif, yang tertuang dalam surat keputusan Bapepam-LK. c. Peraturan Pemerintah. d. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia. Selain regulasi diatas, reksadana syariah diperkuat dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia No. 20/DSN/MUI/IV/2001 tentang pedoman pelaksanaan investasi untuk reksadana syariah. 3. Mekanisme Reksadana Syariah Secara umum, reksadana konvensional dan reksadana syariah adalah sama dari segi bentuk, jenis, lembaga yang terkait, keuntungan dan risiko. Akan tetapi beberapa memang ada perbedaan terutama dari segi prinsip. Meknisme kegiatan reksadana sariah, antara lain sebagai berikut : a. Antara pemodal dan manajer investasi dilakukan sistem wakalah. 1.) Pemodal memberikan mandate kepada manajer investasi untuk melaksanakan investasi bagi kepentingan pemodal sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam prospektus reksadana. 2.) Investor secara kolektif mempunyai hak atas hasil investasi tersebut dan juga menanggung risiko kerugian. 3.) Investor yang telah memberikan dananya akan disimpan, dijaga, diawasi oleh bank custodian sampai saat ditariknya kembali penyertaan tersebut. b. Antara manajer investasi dengan pengguna investasi dilakukan dengan sistem mudharabah. 1.) Pembagian keuntungan antara pemodal (shahib al-ma) yang diwakili oleh manajer investasi dan pengguna investasi berdasarkan pada proporsi yang telah disepakati kedua belah pihak melalui manajer investasi sebagai wakil dan tidak ada jaminan atas hasil invesatsi tertentu kepada pemodal. 2.) Pemodal hanya menanggung risiko sebesar dana yang telah diberikan. 3.) Manajer investasi sebagai wakil tidak menanggung risiko kerugian atas investasi yang dilakukan sepanjang bukan karena kelalaiannya (gross megligencee/tafrith) Hasil investasi yang dibagikan harus bersih dari unsure non halal, sehingga manajer investasi harus melakukan pemisahan bagian pendapatan yang mengandung unsure non halal dari pendapatan yang di yakini halal (tafriqh al halal min al-haram). Penghasilan investasi yang dapat diterima oleh reksadana syariah dapat berasal dari : 1. Saham (dividen, right, and capital gain) 2. Obligasi yang sesuai dengan syariah (bagi hasil yang diterima secara periodic dari laba emiten). 3. Surat berharga pasar uang yang sesuai dengan syariah (bagi hasil yang diterima dari issuer). 4. Deposito (bagi hasil yang diterima dari bank-bank syariah). Atas jasanya dalam pengelolaan investasi dan penyimpanan dana kolektif tersebut, manajer investasi dan bank custodian berhak memperoleh imbal jasa yang dihitung atas presentasi tertentu dari nilai aktiva bersih (NAB) reksadana syariah.
B. Jenis Reksadana Syariah
Komponen terpenting dalam bisnis reksadana syariah adalah prospectus investasi. melalui prospectus inilah manajer investasi akan berpedoman dalam pengambilan keputusan investasi untuk reksadana. Produk-produk yang dikeluarkan dalam reksadana tertunya bervariasi. Didalam reksadana dapat dibedakan satu dengan yang lainnya dengan berdasarkan pada pemilihan jenis dan komposisi efek dalam portofolio investasi atau sering disebut sebagai alokasi aset, dan menurut strategi investasi yang diilih manajer investasi. jenis- jenis reksadana syariah, yaitu : 1. Reksadana Saham Syariah Reksadana saham syariah adalah jenis reksadana yang komosisi ortofolio efeknya focus pada saham. Seluruh dana yang masuk akan dialokasikan pada saham-saham yang dinilai menguntungkan. Reksadana ini menanamkan mayoritas investasi disaham yang termasuk kategori syariah. Disebut mayoritas karena tidak 100% akan ditanamkan saham. Terdaat sebagian kecil, biasanya max 20%, yang akan dibelikan instrument pasar uang berbasis syariah. 2. Reksadana Pendapatan Tetap Syariah Yaitu jenis reksadana yang sebagian besar alokasi investasinya ditempatkan pada efek utang yang memberikan pendapatan tetap. Reksadana ini menanamkan mayoritas investasi di Obligasi Syariah (Sukuk) yang memiliki peringkat minimum BBB (investment grade) atau yang setara, yang ditawarkan melalui penawaran umum dan/diperdagangkan di bursa efek. Obligasi syariah adalah jenis obligasi yang diterbitkan sesuai dengan prinsip syariah. Obligasi memberikan bunga tetap kepada reksadana selama jangka waktu yang telah ditentukan. 3. Reksadana Campuran Syariah Yaitu reksadana yang menanamkan investasi secara merata diantara saham, obligasi pendaatan tetap dan pasar uang. Komposisinya bisa merata atau lebih tinggi dibeberapa instrument, tergantung strategi masing-masing reksadana. Reksadana ini didesain bagi investor yang khawatir akan risiko fluktuasi saham tetapi juga tidak ingin return pendapatan tetap yang terlampau rendah. Menghadapi ini, pengelola reksadana menawarkan pengelolaan kombinasi, campuran antara saham dan pendapatan tetap. perlu diingat bahwa reksadana ini memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan pendaatan tetap, sehingga sebaiknya digunakan untuk target tujuan keuangan menengah (3-5 tahun). 4. Reksadana Pasar Uang Syariah Yaitu reksadana yang menanamkan dana di instrument keuangan jangka pendek yang risikonya paling rendah. Reksadana syariah pasar uang ini berinvestasi 100 di instrument pasar uang berbasis syariah dalam negeri, seperti sukuk dan deposito syaiah. Jenis reksadana ini menempatkan dana instrument keuangan jangka pendek yang risikonya paling rendah. Keunggulan reksadana ini adalah keamanan serta likuiditas. Reksadana ini paling aman diantara jenis yang lainnya. Namun, karena paling aman, return jenis reksadana ini paling kecil. Oleh karena itu, reksadana ini lebih cocok jika ingin berinvestasi dalam jangka pendek atau sekitar satu tahun.
C. Pembentukan Reksa Dana Syariah
Secara sederhana, proses pembentukan reksadana terbagi atas beberapa
tahap :
1. Manajer investasi dan bank kustodian membuat perjanjian bersama yang
disebut kontrak investasi kolektif (KIK). Kontrak tersebut mengatur tugas dan kewajiban masing-masing pihak. Tugas bank kustodian adalah:
a. Melakukan penyelesaian transaksi;
b. Menyimpan surat berharga; c. Menghitung NAB; dan d. Menjadi unit registrasi investor
Sementara tugas manajer investasi adalah mengelola dana untuk
diinvestasikan pada produk pasar modal.
2. Selanjutnya reksadana yang berbentuk kontrak investasi kolektif ditawarkan
kepada investor. Investor berinvestasi di reksadana dengan cara melakukan pemindahan uang ke rekening reksadana yang terdaftar di bank kustodian. Selanjutnya investor tersebut akan mendapat unit penyertaan sebagai satuan kepemilikan reksadana.
3. Dana investor selanjutnya dikelola oleh manajer investasi ke instrumen
saham, surat utang dan pasar uang.
Sebagai investor reksadana, kita harus memiliki pengetahuan yang benar
tentang instrumen tersebut. Dengan memiliki pengetahuan yang benar sebelum berinvestasi, maka kita tidak akan terpengaruh dengan tinggi atau rendahnya harga unit reksadana yang ada di pasar, sehingga kita tidak lagi memilih reksadana berdasarkan hal tersebut, tetapi berdasarkan portofolio dan kinerja reksadana tersebut.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi
masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
D. Pandangan Syariah Terhadap Reksa Dana
Reksadana syariah adalah modal bagi sekumpulan investor untuk
berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli unit penyertaan resadana dan beroperasi menurut ketentuan dan berprinsip sesuai dengan ajaran islam dengan baik.
Pandangan syariah tentang Reksa Dana syariah ini di kutip dari
lokakarya Alim ulama tentang Reksa Dana Syariah, yang diselenggarakan oleh majelis Ulama Indonesia bekerja sama dengan Bank Muamalat Indonesia tanggal 24-25 Robiul awwal 1417 H bertepatan dengan 29-30 Juli 1997 M di Jakarta.
Pada prisipnya setiap sesuatu dalam muamalat adalah dibolehkan selama
tidak bertentangan dengan syariah, mengikuti kaidah fikih yang dipegang oleh madzhab Hambali dan para fuqaha lainnya yaitu: “prinsip dasar dalam transaksi dan syarat-syarat yang berkenaan dengannya ialah boleh diadakan, selama tidak dilarang oleh syariah atau bertentangan dengan nash syariah.”
Ada tiga prinsip pengelolaan reksadana yang sesuai dengan prinsip
syariah :
1. Berinvestasi pada efek syariah
2. Adanya proses cleansing 3. Adanya dewan pengawas syariah
Syarat-syarat yang berlaku dalam sebuah aqad, adalah syarat-syarat yang
ditentuka oleh sendiri oleh kaum muslimin, selama tidak melanggar ajaran islam.
Reksadana ini sebagai lembaga yang mengelola harta memiliki
kemampuan untuk mengembangkannya dari para pemilik modal secara individu- individu yang melakukannya. Reksadana disini bisa diartikan sebagai tuntutan perkembangan ekonomi yang akan terus berkembang. Ia akan menghimpun dana dari masyrakat untuk berinvestasi di reksadana. Dalam kegiatan sekarang masih reksadana masih banyak mengandung unsur-unsur yang tdak sesuai dengan syariah islam, baik dari segi akad, sasaran investasi, pndapatan, dan dalam hal pembagian keuntungan. Dari itu maka harus dibentuklah Reksadana syariah, karena Reksadana syariah mengikuti prinsip-prinsip syariah dalam bidang muamalah maliyah dan disamping itu reksadana syariah juga menyediakan sarana bagi umat islam supaya mengikuti berpartisipasi dalam pembangunan nasional melalui investasi sesuai syariat islam. Mekanisme operasional antara pemodal dengan manajer Investasi dalam Reksa Dana syariah menggunakan sistem wakalah. Pada akad wakalah tersebut, pemodal memberikan mandat kepada manajer investasi untuk melaksankan investasi bagi kepentingan pemodal, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam propektus. Investasi hanya dilakukan pada instrumen keuangan yang sesuai dengan syariah islam. Instrumen tersebut meliputi instrumen saham sesuai syariah, penempatan dalam deposito dalam Bank Umum Syariah, dan surat utang jangka panjang dan jangaka pendek yang sesuai dengan prinsip syariah.
Reksadana syariahakan memiliki peran besar terhadap pembangunan
ekonomi, karena dapat memobilisasi dana dari masyarakat pemodal untuk pertumbuhan dan pengembangan perusahaan nasional baik badan usaha milik negara maupun swasta.
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya