Anda di halaman 1dari 21

PPh Pasal 2 1

AN P EG AWAI
W AI, P EG A
BUK
, D AN P PH PA SAL 26
TIDAK TETAP
nt 2022/2023
b 2 - Pajak II Taxista
La

PITO - ALYA- SARAH -DEOLA


Bukan Pegawai pegawai tidak tetap
OP selain pegawai tetap dan pegawai Pegawai yang hanya menerima
tidak tetap/tenaga kerja lepas yang penghasilan jika bekerja berdasarkan
memperoleh penghasilan dengan nama jumlah hari bekerja, jumlah unit pekerjaan
dan dalam bentuk apapun dari Pemotong yang dihasilkan, atau menyelesaikan suatu
PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 jenis pekerjaan yang diminta oleh
sebagai imbalan jasa yang dilakukan pemberi kerja.
berdasarkan perintah atau permintaan
dari pemberi penghasilan. cth : buruh harian, buruh mingguan

cth : pengacara, akuntan, arsitek

PITO - ALYA- SARAH -DEOLA


tarif bukan pegawai
Bukan Pegawai berkesinambungan yang menerima penghasilan
dari beberapa pemberi kerja
PPh 21 = tarif pasal 17 x (50% x penghasilan bruto)

Bukan Pegawai berkesinambungan yang menerima penghasilan


dari satu pemberi kerja
PPh 21 = tarif pasal 17 x [(50% x penghasilan bruto) - PTKP]

Bukan Pegawai tidak berkesinambungan


PPh 21 = tarif pasal 17 x (50% x penghasilan bruto)

PITO - ALYA- SARAH -DEOLA


Tarif pph pegawai tidak tetap
Penghasilan sehari Penghasilan Kumulatif Sebulan Perhitungan & Tarif
Tidal dikenakan pemotongan
<Rp450.000 <Rp4.500.000
PPh 21

>Rp450.000 <Rp4.500.000 5% x (Upah - Rp450.000)

<Rp450.000 5% x [upah - PTKP]


>Rp4.500.000
>Rp450.000 360

<Rp450.000 Tarif 17 x jumlah PKP


>Rp10.200.000
>Rp450.000 disetahunkan

PITO - ALYA- SARAH -DEOLA


pph pasal 26
Pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh SUBJEK
PAJAK LUAR NEGERI berdasarkan Undang-Undang PPh.
Pemotong PPh Pasal 26 :
Badan Pemerintah
Subjek Pajak Dalam Negeri
Penyelenggara Kegiatan
BUT, atau
Perwakilan Perusahaan luar negeri lainnya yang melakukan pembayaran kepada WPLN selain
BUT di Indonesia

kurs menteri keuangan


PITO - ALYA- SARAH -DEOLA
Kategori subjek pph pasal 26
tarif = 20% x Bruto

1 2 3 4

WP Orang WNA Badan WNI


Pribadi
yang berada di yang tidak didirikan yang berada di luar
yang tidak dan tidak bertempat Indonesia lebih dari
Indonesia tidak
bertempat tinggal kedudukan di 183 hari dalam jangka
lebih dari 183 hari
di Indonesia Indonesia yang waktu 12 bulan dan
dalam jangka
waktu 12 bulan melakukan kegiatan memenuhi
usaha melalui BUT persyaratan

PITO - ALYA- SARAH -DEOLA


Dividen
Bunga termasuk premium, diskonto dan
imbalan sehubungan dengan jaminan
pengembalian utang
Royalti, sewa, dan penghasilan lain-lain j e k p aj a k
Ob
sehubungan dengan penggunaan harta
p h p as a l
Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, p
dan kegiatan 26
Hadiah dan penghargaan
Pensiun dan pembayaran berkala lainnya
Premi swap dan transaksi lindung nilai
lainnya
Keuntungan karena pembebasan utang
PITO - ALYA- SARAH -DEOLA
UU PPh Pasal 4 (3) :
Dividen yang diterima oleh PT, BUMN, BUMD
dikecualikan dari objek pajak.

Dengan memenuhi kriteria :


1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan
2. PT, BUMN, BUMD yang menerima dividen memiliki saham
paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetorkan
3. Dividen dari modal yang merupakan dana pensiun tidak
termasuk dalam objek pajak

PITO - ALYA- SARAH -DEOLA


Omnibus law

Dividen yang diterima oleh WPDN dikecualikan dari objek PPh


dengan syarat dividen tersebut harus diinvestasikan kembali di
Indonesia dalam jangka waktu tertentu minimal 3 tahun sejak
diterima atau diperoleh.

PITO - ALYA- SARAH -DEOLA


uu no. 11 tahun 2020
(uu cipta kerja)

PPh Pasal 26 atas Bunga Obligasi yang


sebelumnya memiliki tarif 20% turun
menjadi 10% (berlaku pada Agustus
2021)

PITO - ALYA- SARAH -DEOLA


contoh soal - bukan pegawai berkesinambungan

dr. Arini Velasya, Sp. OG yang sudah memiliki


NPWP merupakan dokter spesialis kebidanan
dan kandungan di Rumah Sakit Harapan Indah
dengan perjanjian bahwa atas setiap jasa dokter
yang dibayarkan oleh pasien akan dipotong 25%
oleh pihak rumah sakit sebagai bagian
penghasilan rumah sakit dan sisanya sebesar
75% dari jasa dokter akan dibayarkan kepada dr.
Arini Velasya, Sp. OG setiap akhir bulan. Jasa
dokter yang dibayarkan pasien dari praktik dr.
Arini Velasya, Sp. OG di Rumah Sakit Harapan
Indah adalah :

PITO - ALYA- SARAH -DEOLA


PITO - ALYA- SARAH -DEOLA
jurnal pph pasal 21 bukan pegawai
rumah sakit dokter
[Saat membayar gaji bulan Januari (dalam Rp000)] [Saat menerima gaji bulan Januari (dalam Rp000)]

Dr. Beban Gaji 37.500 Dr. Kas 36.787,5


Cr. PPh Pasal 21 terutang 712,5 Dr. PPh Pasal 21 dibayar dimuka 712,5
Cr. Kas 36.787,5 Cr. Pendapatan Gaji 37.500

[Saat menyetorkan Pajak (dalam Rp000)]

Dr. PPh Pasal 21 terutang 712,5


Cr. Kas 712,5

PITO - ALYA- SARAH -DEOLA


contoh soal - bukan pegawai TIDAK
berkesinambungan

Yoga melakukan jasa perbaikan mobil di PT Dear


Cars dengan fee sebesar Rp20.000.000

Perhitungan PPh 21 :
Tarif Pasal 17 x (Penghasilan Bruto x 50%)
= 5% x (Rp20.000.000 x 50%)
= 5% x Rp10.000.000
= Rp500.000

PITO - ALYA- SARAH -DEOLA


jurnal pph pasal 21 bukan pegawai -
tidak berkesinambungan
Perusahaan teknisi

[Saat membayar gaji bulan Januari (dalam Rp000)] [Saat menerima gaji bulan Januari (dalam Rp000)]

Dr. Beban Gaji 20.000 Dr. Kas 19.500


Cr. PPh Pasal 21 terutang 500 Dr. PPh Pasal 21 dibayar dimuka 500
Cr. Kas 19.500 Cr. Pendapatan Gaji 20.000

[Saat menyetorkan Pajak (dalam Rp000)]

Dr. PPh Pasal 21 terutang 500


Cr. Kas 500

PITO - ALYA- SARAH -DEOLA


contoh soal - pegawai tidak tetap harian

Jono merupakan mahasiswa yang baru Upah sehari : Rp300.000


saja lulus dan pada Juli 2022 mulai Batas upah harian tidak kena pajak :
bekerja sebagai pekerja harian di PT Rp 450.000
Aneka Ragam. PKP sehari = Rp0

Ia bekerja selama 15 hari dan menerima Hari ke-15 :


upah harian sebesar Rp300.000. Tidak ada PPh Pasal 21 yang dipotong
karena jumlah kumulatif upah yang
Hitunglah PPh Pasal 21 yang dikenakan diterima belum melebihi Rp4.500.000
terhadap penghasilan Jono.

PITO - ALYA- SARAH -DEOLA


contoh soal - pegawai tidak tetap harian

(Jika bekerja sampai hari ke-16) PPh 21 terutang :


= 5% x Rp2.400.000
Hari ke-16 : =Rp120.000
Upah s/d hari ke-16
= 16 x Rp300.000 = Rp4.800.000 PPh yang dipotong hari ke-16 :
= Rp120.000 - Rp0
PTKP sebenarnya : = Rp120.000
16 x (Rp54.000.000/360) = Rp2.400.000

PKP s/d hari ke-16 :


= Rp4.800.000 - Rp2.400.000
= Rp2.400.000

PITO - ALYA- SARAH -DEOLA


jurnal pph pasal 21 bukan pegawai -
pegawai tidak tetap
Perusahaan Jono
[Saat membayar gaji bulan Januari (dalam Rp000)] [Saat menerima gaji bulan Januari (dalam Rp000)]

Dr. Beban Gaji 4.800 Dr. Kas 4.680


Cr. PPh Pasal 21 terutang 120 Dr. PPh Pasal 21 dibayar dimuka 120
Cr. Kas 4.680 Cr. Pendapatan Gaji 4.800

[Saat menyetorkan Pajak (dalam Rp000)]

Dr. PPh Pasal 21 terutang 120


Cr. Kas 120

PITO - ALYA- SARAH -DEOLA


contoh soal - pph pasal 26
Heartley merupakan Warga Negara Asing Penghasilan bruto sebulan :
yang berasal dari New York dan belum = US$6.000 x Rp14.800
menikah. Heartley diundang ke Indonesia = Rp88.800.000
untuk mengajar di salah satu International
School di Jakarta dan mulai bekerja di 1 PPh Pasal 26 :
Maret 2022. Ia bekerja di Indonesia selama = 20% x Rp88.800.000
6 bulan dengan menerima gaji per bulan = Rp17.760.000
sebesar US$6.000. Kurs BI yang berlaku
pada saat itu ialah Rp14.700 dan Kurs
Menkeu Rp14.800.

Berapakah PPh Pasal 26 yang harus


dibayarkan oleh Heartley setiap bulannya
selama ia bekerja di Indonesia?

PITO - ALYA- SARAH -DEOLA


jurnal pph pasal 26
Perusahaan Heartley
[Saat timbul PPh Pasal 26] [Saat pembayaran Hutang PPh Pasal 26]

Dr. Beban PPh Pasal 26 17.760.000 Dr. Hutang Pajak Pasal 26 17.760.000
Cr. Hutang Pajak Pasal 26 17.760.000 Cr. Kas/Bank 17.760.000

PITO - ALYA- SARAH -DEOLA


PITO - ALYA- SARAH -DEOLA

Anda mungkin juga menyukai