Anda di halaman 1dari 32

PAJAK SECARA UMUM

&
PPH PASAL 21
DISUSUN OLEH :
1. Fitrotul Inayah
2. Nur Jannah
3. Iis Sri Wahyuni Amalia
4. Juliana Mayang P. D
5. Silavia Diva Insah
6. Bagas Roma Wijoyo
MATERI DISKUSI
1. PENGERTIAN PAJAK
2. JENIS -JENIS PAJAK
3. SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
4. PENGERTIAN PPH PASAL 21
5. DASAR HUKUM & SUBJEK
6. PEMOTONG PPH PASAL 21
7. TIDAK TERMASUK PEMBERI KERJA
8. PEGAWAI TETAP DAN PEGAWAI LEPAS
9. PERHITUNGAN PPH 21 PEGAWAI TETAP &
PEGAWAI LEPAS
10. PENYETORAN DAN PELAPORAN
PAJAK
SECARA
UMUM
PENGERTIAN PAJAK
Definisi pajak berdasarkan Undang-Undang No
28 Tahun 2007 pasal 1
Pajak adalah konstribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang
dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara
bagi sebesar besarnya kemakmuran rakyat
JENIS-JENIS PAJAK
1. Pajak Pusat (Pajak Negara)
Pajak ini dipungut oleh pemerintah negara
sehingga hasilnya masuk ke kas negara

2. Pajak Daerah
Pajak ini dipungut oleh pemerintah Daerah
(Provinsi, Kabupaten/Kota) sehingga
hasilnya masuk ke kas Daerah
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
1. Self Assessment System
Adalah wajib pajak secara aktif menghitung, menyetor
dan melaporkan sendiri pajak terutangnya kepada
fiskus sedangkan fiskus hanya mengawasi.
2. Oficial Assessment System
Fiskus yang berperan aktif dalam menghitung dan
menetapkan besarnya pajak yang terutang wajib pajak
3. Withholding
Pihak ketiga yang menghitung, menetapkan,
menyetorkan dan melaporkan pajak yang
sudah di potong/dipungut.
PPH
PASAL
21
PENGERTIAN PPH PASAL 21

Pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,


honorarium, tunjangan dan pembayaran lain
dengan nama dan dalam bentuk apapun
sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan,
jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh orang
pribadi subjek pajak dalam negeri,
sebagaimana dimaksud dalam pasal 21
Undang-Undang Pajak Penghasilan
DASAR HUKUM
• Undang-Undang No. 36 tahun 2008
• Peraturan Direktur Jenderal Pajak No 14/PJ/2018
• Peraruran Direktur Jenderal Pajak No 16/PJ/2018
• Peraturan Pemerintah No. 68 tahun 2009
• PMK No 101/PMK.010.2016
• PMK No 102/PMK.010.2016
• Pmk No 262 tahun 2010
• UU No 17 tahun 2021
SUBJEK PPH PASAL 21
• Pegawai
• Penerima uang pesangon, pensiun atau uang
manfaat pensiun, tunjangan hari tua, atau jaminan
hari tua termasuk ahli warisnya

• Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh


penghasilan sehubungan dengan pemberian kerja
• Anggota dewan komisaris atau dewan pengawas
yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap pada
perusahaan yang sama

• Mantan pegawai dan


• Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh
penghasilan sehubungan dengan keikutsertaan
dalam suatu kegiatan
Pemotong

Penerima
penghasilan

Penghasilan yang
dipotong
SIAPA YANG BERHAK
MEMOTONG PPH
PASAL 21??
Orang pribadi yang melakukan
Pemberi Kerja kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas serta badan

Bendahara atau Penyelenggara kegiatan, termasuk


badan pemerintah, organisasi
Pemegang Kas yang bersifat nasional dan
Pemerintah internasional
TIDAK TERMASUK PEMBERI KERJA

Kantor Perwakilan Organisasi Internasional


yang ditetapkan oleh
Negara Asing
Menteri Keuangan

Pemberi Kerja Orang Pribadi yang tidak


melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas semata-mata mempekerjakan
Orang Pribadi untuk melakukan pekerjaan
rumah tangga atau bukan pekerjaan
bukan dalam rangka melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas
MEKANISME
PERHITUNGAN
PPH PASAL 21
PEGAWAI TETAP
APA ITU PEGAWAI TETAP??

Pegawai Tetap adalah pegawai yang


menerima atau memperoleh penghasilan
dalam jumlah tertentu secara teratur,
termasuk anggota dewan komisaris dan
anggota dewan pengawas, serta pegawai
yang bekerja berdasarkan kontrak untuk
suatu jangka waktu tertentu yang
menerima atau memperoleh penghasilan
dalam jumlah tertentu secara teratur.
PENGHASILAN BRUTO
• Gaji pokok
• Tunjangan-tunjangan
MEKANISME
• Premi asuransi ditanggung pemberi kerja PERHITUNGAN
• Penghasilan tidak teratur
PENGURANG
PPH PASAL 21
• Biaya jabatan (maks Rp. 500.000/perbulan) PEGAWAI TETAP
• Iuran pensiun yang dibayar oleh wajib pajak
• Iuran JHT/THT yang dibayar oleh wajib pajak
PENGHASILAN NETTO
• Penghasilan netto sebulan
• Penghasilan netto setahun/disetahunkan
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PKP)
PENGHASILAN KENA PAJAK (PHKP)-DIBULATKAN RIBUAN KE BAWAH
PAJAK PENGHASILAN TERUTANG
• Tarif pasal 17 - setahun
IURAN PENSIUN VS IURAN
PREMI ASURANSI
BIAYA JABATAN
Adalah fasilitas yang diberikan Negara sebagai biaya
untuk mendapatkan, merlagin dan memelihara
penghasilan yang dapat dikurangkan dari penghasilan
setiap orang yang bekerja sebagai pegawai tetap tanpa
memandang mempunyai jabatan ataupun tidak.
Besarnya adalah 5% dari Penghasilan Bruto dengan nilai
maksimalnya adalah sebesar Rp. 500.000, - perbulan atau
Rp. 6.000.000 pertahun
IURAN JHT/THT

Adalah premi JHT/THT yang dibayar oleh


wajib pajak kepada badan yang
menyelenggarakan program tersebut.
Besarnya iuran sesuai dengan ketetapan
dari pihak penyelenggara.
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
PMK NO. 101 / PMK. 010/2016

Penerapan PTKP ditentukan oleh keadaan pada awal tahun kalender atau
awal bulan dari bagian tahun kalender
TARIF PAJAK PENGHASILAN
SESUAI UU HPP
20% LEBIH
TINGGI
UNTUK
NON NPWP
CONTOH PERHITUNGAN PPH LASAL 21
PEGAWAI TETAP
Bagus seorang karyawan, menikah memiliki 2 orang anak kandung
bekerja pada PT Sukarela dan memperoleh penghasilan Bulan Januari
2022
dengan rincian sbb :
• Gaji Pokok 10.000.000
• Tunjangan Transport 600.000
• Jaminan Kecelakaan Kerja 0,24% (ditanggung Perusahan)
• Jaminan Kematian 0,30% (ditanggung Perusahaan)
• Jaminan Hari Tua 3,7% (ditanggung perusahaan)
• Jaminan Hari Tua 2% (ditanggung Karyawan)
• Iuran Pensiun (ditanggung karyawan) 200.000

Berapa pph 21 yang harus dipotong oleh PT. Sukarela dan berapa gaji
yang dibawa pulang oleh Bagus (thp)? serta buatlah jurnalnya!
Bagus K/2

Gaji Pokok Rp 10.000.000


Tunjangan Transport Rp 600.000
Premi asuransi JKK 0,24% Rp 25.440
Premi asuransi JK 0,30% Rp 31.800
PENGHASILAN BRUTO Rp 10.657.240

PENGURANG PENGHASILAN BRUTO


Biaya Jabatan Rp 500.000
JHT 2% Rp 212.000
luran Pensiun Rp 200.000
(Rp 912.000)
PENGHASILAN NETTO Rp 9.754.240
PENGHASILAN NETTO SETAHUN Rp 116.942.880
PTKP (K/2) (Rp 67.500.000)
PhKP Rp 49.442.880
PHKP PEMBULATAN Rp 49.442.000
PPH PASAL 21
5% X RP 49.442.000 RP 2.472.100
PPH 21 SEBULAN RP 2.472.100/12 RP 206.012

TAKE HOME PAY


JURNAL BAGI PT.
SUKARELA
BEBAN GAJI RP 10.657.240 -> PENGHASILAN BRUTO
BEBAN BPJS Rp 392.200 -> JHT 3,7%
HUTANG BPJS RP 661.440 -> JHT 5,7%+JKK+JK
HUTANG IURAN RP 200.000 -> IURAN PEBULAN
PENSIUN RP 206.012 -> PPH 21 PERBULAN
HUTANG PPH 21 RP 9.981.988 -> THP
KAS
MEKANISME
PERHITUNGAN
PPH PASAL 21
PEGAWAI LEPAS
APA ITU PEGAWAI LEPAS??
adalah pegawai yang hanya
menerima penghasilan apabila
pegawai yang bersangkutan bekerja,
berdasarkan jumlah hari bekerja,
jumlah unit hasil pekerjaan yang
dihasilkan atau penyelesaian suatu
jenis pekerjaan yang diminta oleh
pemberi kerja
IMBALAN KEPADA PEGAWAI LEPAS
• Upah 1 hari ≤ 450.000/hari dan 1 bulan ≤ 4.500.000->
Tidak terutang PPh 21

• Upah 1 hari > 450.000/hari dan 1 bulan ≤ 4.500.000->


Terutang PPh 21 dengan PTKP 450.000/ hari

Upah 1 hari ≤ 450.000/hari dan 1 bulan > 4.500.000->


Terutang PPh 21 dengan PTKP sebenarnya

• Upah 1 hari > 450.000/hari dan 1 bulan >4.500.000->


Terutang PPh 21 dengan PTKP sebenarnya
CONTOH Bruno bekerja selama 2 hari di
tahun 2022 dengan upah harian
PERHITUNGAN sebesar Rp. 900.000/hari

PPH PASAL 21 Upah 1 hari


PTKP 1 Harian
Rp 900.000
Rp 450.000
PEGAWAI Phkp
PPH pasal 21
Rp 450.000
Rp 22.500
LEPAS PPH Pasal 21 2 hari Rp 45.000
TATA CARA PENYETORAN DAN PELAPORAN PPH 21

Disetor paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya atau seluluh hari


setelah masa pajak berakhir dengan menggunakan Surat Setoran
Pajak (SSP).

SETOR LAPOR

Dilaporkan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya atu 20 hari


setelah masa pajak berakhir dengan menggunakan Surat
Pemberitahuan Pajak (SPT)
Terima Kasih
Semoga kalian bisa mendapatkan ilmu
yang bermanfaat dari presentasi ini.

ADA PERTANYAAN???

Anda mungkin juga menyukai