KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
POSTUR APBN 2020
Perpajakan
1.462,6 T
±83% Belanja
Pemerintah Pusat
1.851,1 T
PASAL
Penghasilan tetap dan teratur setiap bulan yang diterima oleh
Pegawai, seperti gaji dan tunjangan
OBJEK Penghasilan tidak tetap dan tidak teratur yang diterima oleh
Pegawai, Bukan Pegawai, dan Peserta Kegiatan, seperti: honor
kegiatan, honor narasumber, dan sebagainya
PASAL 21 Penerima
Pensiun
PEGAWAI TETAP PENERIMA PENSIUN
Gaji, Tunjangan, Premi Asuransi Uang Pensiun Berkala
Dibayar Pemberi Kerja
DIKURANGI DIKURANGI
1. Biaya jabatan, 5% dari Biaya pensiun, 5% dari
penghasilan bruto maks Rp penghasilan bruto maks Rp
6.400.000 per tahun atau Rp 2.400.000 per tahun atau Rp
500.000 per bulan 200.000 per bulan
2. Iuran pensiun,THT/JHT yang
dibayar sendiri
8
CONTOH KASUS 1
Gaji (12 x 3.500.000) 42.000.000
Tunjangan Jabatan disetahunkan 15.000.000
Tunjangan Lain-lain disetahunkan 120.000.000
Penghasilan Bruto 177.000.000
Biaya Jabatan (5% x 177.000.000 = 8.850.000) (6.000.000)
Penghasilan Neto disetahunkan 168.150.000
PTKP 1 istri 3 anak (72.000.000)
Penghasilan Kena Pajak 96.150.000
PPh 5% x 50.000.000 2.500.000
PPh 15% x 46.150.000 6.922.500
Total PPh Pasal 21 setahun 9.422.500
Total PPh Pasal 21 per bulan 758.208
9
PAJAK PENGHASILAN Peg Tidak
11
CONTOH KASUS 2
Penghasilan Harian 350.000
Penghasilan Bruto Bulan Feb 2020 (15 hari kerja) 5.250.000
PTKP K2 Harian (187.500 x 15 hari kerja) (2.812.500)
Penghasilan Kena Pajak 2.437.500
PPh Pasal 21 Bulan Feb 2020 (5% x 2.437.500) 121.875
12
CONTOH KASUS 3
Ibu Ratna, seorang penyuluh reproduksi pada Kantor
BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, memiliki penghasilan
harian sebesar Rp 500.000. Ibu Ratna berstatus
menikah dan memiliki 3 orang anak. Pada Bulan Maret
2020 ybs bekerja selama 5 hari.
Bagaimana perhitungan PPh Pasal 21 Ibu Ratna?
13
CONTOH KASUS 3
Penghasilan Harian 500.000
Penghasilan Bruto Bulan Maret 2020 (5 hari kerja) 2.500.000
Pengurang 450.000 450.000
Penghasilan Kena Pajak 2.050.000
PPh Pasal 21 Bulan Maret 2020 (5% x 2.050.000) 102.500
14
PAJAK PENGHASILAN
Bukan
PASAL 21 Pegawai
No Jenis Penghitungan
1 Berkesinambungan
(memiliki NPWP dan hanya Tarif x (50% penghasilan bruto – PTKP bulanan)
menerima penghasilan dari 1 *Dihitung secara kumulatif
pemberi kerja)
2 Berkesinambungan Tarif x 50% penghasilan bruto
*Dihitung secara kumulatif
3 Tidak Berkesinambungan Tarif x 50% penghasilan bruto
Kelompok bukan pegawai:
• Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas (pengacara, notaris, dokter, akuntan)
• Seniman (musisi, penyanyi, komedian, sutradara, model, penari, pelukis)
• Olahragawan
• Pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh
• Pengarang, peneliti, penerjemah,
• Pemberi jasa di bidang Teknik, computer, telekomunikasi, fotografi, dll
CONTOH KASUS 4
Dr Bambang Budi Sp.S membuka praktek spesialis syaraf di RSUD Dr.
Soetomo Surabaya, memiliki 1 orang istri dan 3 orang anak, dan
memperoleh penghasilan dalam 8 bulan terakhir sebagai berikut:
• Januari Rp 20.000.000
• Februari Rp 45.000.000
• Maret Rp 55.000.000
• April Rp 38.000.000
• Mei Rp 30.000.000
• Juni Rp 25.000.000
• Juli Rp 30.000.000
• Agustus Rp 15.000.000
Bagaimana perhitungan PPh Pasal 21 Dr Bambang?
16
CONTOH KASUS 4
50% x Peng PTKP DPP
Masa Peng Bruto DPP Tarif PPh Pasal 21
Bruto K3 Kumulatif
(1) (2) (3) = 50% x (2) (4) (5) = (3) – (4) (6) (7) (8) = (5) x (7)
17
CONTOH KASUS 5
Dalam rangka mengisi kegiatan di Bulan Ramadhan, Kantor
Kementerian X mengadakan pengajian bersama dan mengundang
seorang ustadz untuk mengisi ceramah pada kegiatan tersebut.
Berdasarkan perjanjian kerjasama, honorarium yang diterima ustadz
dimaksud adalah Rp 35.000.000 (tiga puluh lima juta rupiah).
18
CONTOH KASUS 5
Honorarium yang diterima (Penghasilan Bruto) Rp 35.000.000
50% x Penghasilan Bruto Rp 17.500.000
PPh Pasal 21 (5% x 17.500.000) Rp 875.000
19
PAJAK PENGHASILAN
Peserta
PASAL 21 Kegiatan
TARIF
PENERIMA PENGHASILAN
FINAL
PNS Golongan I dan II,
Anggota TNI/POLRI Golongan Pangkat Tamtama dan
0%
Bintara, dan Pensiunannya
PNS Golongan III,
Anggota TNI/POLRI Golongan Pangkat Perwira Pertama,
5%
dan Pensiunannya
Pejabat Negara, PNS Golongan IV,
Anggota TNI/POLRI Golongan Pangkat Perwira Menengah
15%
dan Perwira Tinggi, dan Pensiunannya
Non PNS/Pejabat Negara
Penghasilan Bruto x Tarif Pasal 17 UU PPh
CONTOH KASUS 6
Menyikapi kondisi pandemic COVID-19, Gugus Tugas
Penanggulangan COVID-19 mengadakan kegiatan talkshow dengan
narasumber:
1. Kolonel CKM dr. Achmad Yurianto, MARS selaku Dirjen
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan
sekaligus Jubir Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 (3 jam)
2. Prof. dr. Amin Subandrio W. Kusumo, PhD, SpMK , Guru Besar
Departemen Mikrobiologi Fakultas Kesehatan Universitas
Indonesia (3 jam)
Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah
Widya Saputra, Jurnalis Metro TV
23
CONTOH KASUS 7
Hadiah medali emas 1.500.000.000
PPh Pasal 21
- 5% x 50.000.000 2.500.000
- 15% x 200.000.000 30.000.000
- 25% x 250.000.000 62.500.000
- 30% x 1.000.000.000 300.000.000
Jumlah 395.000.000
PASAL
pembelian barang, seperti: komputer, mebel, mobil dinas, ATK, dan barang
OBJEK lainnya oleh Pemerintah kepada Wajib Pajak rekanan penjual barang
KECUALI pembelian barang dengan nilai pembelian paling banyak Rp2.000.000,00 (dua
juta rupiah) dengan tidak dipecah-pecah dalam beberapa faktur
pembelian bahan bakar minyak, listrik, gas, pelumas, air minum/PDAM dan benda-
benda pos
27
23
PAJAK PENGHASILAN
PASAL
penghasilan yang dibayarkan kepada pihak lain/rekanan berupa sewa dan
OBJEK penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta (selain
tanah/bangunan), seperti sewa kendaraan atau sewa sound system
PASAL
Jenis Jasa Lainnya yang diatur dalam PMK-141/PMK.03/2015
1. Jasa Penilai (appraisal) 19. Jasa pembuatan sarana promosi, iklan, slide,
2. Jasa aktuaris banner dll
3. Jasa akuntansi,pembukuan dan atestasi LK 20. Jasa sehubungan software komputer, termasuk
4. Jasa hukum perawatan, pemeliharaan dan perbaikan
5. Jasa Arsitektur 21. Jasa pembuatan dan atau pengelolaan website
6. Jasa perencanaan kota dan arsitektur landscape 22. Jasa internet termasuk sambungannya
7. Jasa perancang (design) 23. Jasa penyimpanan, pengolahan dan atau
penyaluran informasi/program
8. Jasa pengeboran (drilling) 24. Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan,
9. Jasa penunjang di bidang migas listrik, telepon, air, gas, AC, TV kabel, alat
10. Jasa penambangan dan jasa penunjang selain transportasi/kendaraan dan /atau bangunan,
migas selain yang dilakukan oleh WP yg ruang
11. Jasa penunjang di bidang penerbangan dan lingkupnya di bidang konstruksi dan mempuyai
bandar udara izin dan atau sertifikasi sebagai pengusaha
12. Jasa penebangan hutan konstruksi
13. Jasa pengolahan limbah 25. Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin,
peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, TV kabel,
14. Jasa penyedia tenaga kerja/outsourcing sevice alat transportasi/kendaraan dan /atau bangunan,
15. Jasa perantara dan atau keagenan selain yang dilakukan oleh WP yg ruang
16. Jasa perdaganagan surat berharga kec oleh BE, lingkupnya di bidang konstruksi dan mempuyai
KSEI, KPEI izin dan atau sertifikasi sebagai pengusaha
17. Jasa kustodian/penyimpanan/penitipan konstruksi
18. Jasa pengisian suara dan atau sulih suara 26. Jasa perawatan kendaraan dan atau alat
transportasi
19. Jasa mixing film 27. Jasa maklon
28. Jasa penyelidikan dan keamanan
23
PAJAK PENGHASILAN
PASAL
Jenis Jasa Lainnya yang diatur dalam PMK-141/PMK.03/2015
30. Jasa penyelenggara kegiatan atau event 43. Jasa pengelolaan parkir
organizer 44. Jasa penyondiran tanah
45. Jasa penyiapan dan atau pengolahan lahan
31. Jasa penyediaan tempat dan atau waktu dalam 46. Jasa pembibitan dan atau penanaman bibit
media masa, media luar ruangan atau media 47. Jasa pemeliharaan tanaman
lainnya untuk penyampaian informasi 48. Jasa pemanenan
32. Jasa pembasmian hama 49. Jasa pengolahan hasil pertanian,
perkebunan, perikanan, peternakan dan
33. Jasa kebersihan atau cleaning service atau perhutanan
34. Jasa sedot septic tank 50. Jasa dekorasi
35. Jasa pemeiliharaan kolam 51. Jasa pencetakan/penerbitan
36. Jasa katering atau tata boga 52. Jasa penerjemahan
53. Jasa pengangkutan kecuali yg telah diatur
37. Jasa freight forwarding dalam ps 15 UU PPh
38. Jasa logistik 54. Jasa pelayanan kepelabuhan
39. Jasa pengurusan dokumen 55. Jasa pengelolaan penitipan
40. Jasa pengepakan 56. Jasa pelatihan dan atau kursus
57. Jasa pengiriman dan pengisian uang atm
41. Jasa loading dan unloading 58. Jasa sertifikasi
42. Jasa laboratorium dan atau pengujian kecuali 59. Jasa survey
yg dilakukan oleh lembaga atau institusi 60. Jasa tester
pendidikan dalam rangka penelitian akademis. 61. Jasa selain diatas yang pembayarannya
dibebankan pada APBN/APBD
23
PAJAK PENGHASILAN
PASAL
Penjelasan Jasa Katering
(PMK 18/PMK.03/2015)
• Jasa Katering merupakan jasa penyediaan makanan dan minuman yang
dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses
pembuatan, penyimpanan dan penyajian untuk disajikan di lokasi yang
diinginkan oleh pemesan.
• Penyajian makanan dan atau minuman di lokasi dapat dilakukan
dengan atau tanpa peralatan dan petugasnya.
• Tidak termasuk dalam pengertian jasa boga atau katering yaitu penjualan
makanan dan atau minuman yang dilakukan melalui tempat penjualan
berupa toko, kios dan sejenisnya untuk menjual makanan dan atau
minuman baik penjualan secara langsung maupun tidak
langsung/pesanan.
CONTOH KASUS 9
Untuk kegiatan Rapimnas secara online dengan seluruh
kantor vertikal pada Bulan Mei 2020, Kementerian X
menyewa jasa konsultan untuk dukungan TIK dengan nilai
Rp 165.000.000 dan menyiapkan konsumsi untuk pejabat
eselon I dan eselon II lingkup Kantor Pusat dengan nilai Rp
100.000.000.
Bagaimana perhitungan PPh Pasal 23 untuk transaksi
tersebut?
32
CONTOH KASUS 9
33
PAJAK PENGHASILAN Sewa Tanah/
PASAL 4 (2) Bangunan
sewa tanah dan/atau bangunan berupa tanah, rumah, rumah susun, apartemen,
OBJEK kondominium, gedung perkantoran, pertokoan, gedung pertemuan termasuk
bagiannya, rumah kantor, toko, rumah toko, gudang, bangunan industri
PASAL 4 (2)
Tanah/
Bangunan
penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan meliputi
OBJEK penjualan, tukar-menukar, perjanjian pemindahan hak, pelepasan hak, penyerahan
hak, lelang, hibah, waris, atau cara lain yang disepakati
Pengalaman Kemampuan
Kualifikasi Kekayaan Bersih
Akumulatif 10 Tahun Pelaksanaan
Kecil 1 50 juta < x< 200 juta n/a Maks 1 miliar
Kecil 2 200 juta < x< 350 juta Min. 1 miliar Maks 1,75 miliar
Kecil 3 350 juta < x< 500 juta Min. 1,75 miliar Maks 2,5 miliar
Menengah 1 500 juta < x< 2 miliar Min. 2,5 miliar Maks 10 miliar
Menengah 2 2 miliar < x< 10 miliar Min. 3,33 miliar Maks 50 miliar
Besar 1 10 miliar < x< 50 miliar Min. 16,66 miliar Maks 250 miliar
Besar 2 > 50 miliar Min. 83,33 miliar Tidak terbatas
*Peraturan Menteri PUPR Nomor 08/MRT/M/2011 tentang pembagian subklasifikasi dan
subkualifikasi usaha jasa konstruksi
PAJAK PENGHASILAN Kontraktor
PASAL 4 (2)
Perencana/
Pengawas
OBJEK penghasilan dari perencanaan/pengawasan konstruksi (konsultan)
pembayaran atas penyerahan BKP dan/atau JKP yang mendapat fasilitas PPN
tidak dipungut dan/atau dibebaskan dari pengenaan PPN
pembayaran atas penyerahan BBM dan Bukan BBM oleh Pertamina, rekening
telepon, jasa angkutan udara oleh perusahaan penerbangan
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
PPN
Jenis Barang dan Jasa Lainnya yang tidak dikenakan PPN
BARANG JASA
1. barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran 5. Jasa dibidang pendidikan, jasa dibidang kesenian
yang diambil langsung dari sumbernya dan hiburan yang telah dikenakan pajak tontonan,
2. barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan seperti pementasan kesenian tradisonil;
oleh rakyat banyak 6. Jasa dibidang penyiaran, seperti penyiaran radio
3. makanan dan minuman yang disajikan di hotel, dan televisi yang bukan bersifat iklan.
restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, 7. Jasa dibidang angkutan umum seperti angkutan
meliputi makanan dan minuman baik yang umum di darat dan di air;
dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk 8. Jasa dibidang tenaga kerja seperti jasa
makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha penyelenggaraan latihan bagi tenaga kerja;
jasa boga atau catering 9. Jasa dibidang perhotelan;
4. uang, emas batangan, dan surat berharga
10. Jasa yang disediakan oleh pemerintah dalam rangka
JASA menjalankan pemerintahan umum;
1. Jasa dibidang kesehatan medik, seperti dokter umum, 11. Jasa Perbankan;
dokter spesialis, jasa dibidang pelayanan sosial 12. Jasa kesenian dan hiburan, meliputi semua jenis
seperti panti asuhan, jasa pemakaman;
jasa yang dilakukan pekerja seni dan hiburan;
2. Jasa dibidang pengiriman surat dengan perangko;
13. Jasa Boga atau Katering.
3. Jasa pelayanan sosial;
4. Jasa dibidang keagamaan seperti pemberian
khotbah/ dakwah;
CONTOH KASUS 11
Untuk penyelenggaraan Rapimsus pada tanggal 29 Mei 2020, Satker
X melakukan pembelian beberapa hal berikut:
1. Konsumsi rapat dari Amarangana Katering dengan nilai Rp
25.000.000
2. Seminar kit dan ATK senilai Rp 66.000.000 (sudah termasuk
PPN)
43
CONTOH KASUS 11
Konsumsi Rapat 25.000.000
PPN (tidak dikenakan PPN) 0
44
BEA METERAI
BM
Surat perjanjian dan surat lainnya yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan
OBJEK sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan, kenyataan atau keadaan yang
bersifat perdata (seperti kontrak atau surat pernyataan)
Surat yang memuat jumlah uang, seperti kuitansi, billing statement, dan lain-lain
TARIF Rp6.000,00
khusus surat yg memuat jumlah uang lebih dari Rp1.000.000,00
Rp3.000,00
khusus surat yg memuat jumlah uang lebih dari Rp250.000,00 s.d. Rp1.000.000,00
Alur Pemikiran Pemotongan/Pemungutan
Belanja dari
APBN/APBD
setor ke kas
negara
Laporkan ke KPP
PENYETORAN PAJAK KE KAS NEGARA
3 LANGKAH
PENYETORAN PAJAK
411128 - 409 Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas jasa konstruksi
KODE AKUN PAJAK –
KODE JENIS SETORAN KETERANGAN
SALURAN PEMBUATAN
KODE BILLING
Pastikan kode Bayar
MAU SETOR BILLING
BILLING PAJAK?
telah dibuat (setor pajak)
KAS NEGARA
PEMBAYARAN BILLING PAJAK DILAKUKAN KE REKENING
DENGAN ATM, INTERNET BANKING, EDC, MOBILE
BANKING, LOKET BANK/POS PERSEPSI, DAN
MARKET PLACE (TOPED, BUKALAPAK)
Simulasi pembuatan kode billing
dan penyetoran pajak
https://sse3.pajak.go.id/
54
PEMOTONGAN PEMUNGUTAN
PPh Pasal 21, 23, 4(2) PPh Pasal 22 dan PPN
• SSP lembar ke-1 • SSP lembar ke-1
Arsip Bendahara Arsip Rekanan
• SSP lembar ke-2 • SSP lembar ke-2
Arsip KPPN Arsip KPPN
• SSP lembar ke-3 • SSP lembar ke-3
Dilaporkan ke KPP oleh Bendahara Dilaporkan ke KPP oleh Rekanan
• SSP lembar ke-4 • SSP lembar ke-4
Arsip Bank/Pos Persepsi Arsip Bank/Pos Persepsi
• Bukti Potong untuk penerima • SSP lembar ke-5
penghasilan/pegawai/rekanan Arsip Bendahara
56
dikenakan sanksi
administrasi
POIN PENTING
PENGISIAN SPT MASA
JATUH TEMPO PELAPORAN PAJAK
59
dikenai sanksi
administrasi
• berupa sebesar:
Rp 500.000,- → untuk SPT Masa PPN
Rp 100.000,- → untuk SPT Masa lainnya
Rp1.000.000,- →untuk SPT Tahunan PPh WP Badan
Rp100.000,- → untuk SPT Tahunan PPh WP OP
TERIMA KASIH