Anda di halaman 1dari 5

MODUL PPh 21

A. Pengertian Pajak Penghasilan


Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan pada orang pribadi atau badan (subjek pajak)
atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam satu tahun pajak.
B. Subjek Pajak Penghasilan
Subjek PPh 21 adalah orang pribadi atau badan yang diwajibkan membayar pajak berdasarkan
kemampuan dan kondisinya. Dalam Pasal 2, subjek pajak adalah orang pribadi atau
perseorangan dan warisan yang belum terbagi sebagai suatu kesatuan. Badan yang berbentuk
perseroan terbatas, perseroan komanditer, yayasan, badan usaha milik negara atau daerah,
dan persekutuan lainnya, juga termasuk sebagai subjek pajak. Selain kedua pihak tersebut,
bentuk usaha tetap juga dimasukkan dalam kelompok subjek pajak.
C. Objek Pajak Penghasilan
Objek PPh 21, yaitu penghasilan atau tambahan kemampuan ekonomis yang diperoleh wajib
pajak. Penghasilan yang dimaksud dapat dipakai untuk kegiatan konsumsi atau menambah
kekayaan. Berikut ini contoh objek pajak:
1) Gaji, upah, tunjangan, honorarium, uang pensiun, gratifikasi, komisi, bonus, dan
imbalan lainnya atas pekerjaan atau jasa.
2) Hadiah yang berasal dari undian atau pekerjaan dan penghargaan.
3) Laba usaha, keuntungan yang berasal dari penjualan atau pengalihan harta,
keuntungan atas pembebasan utang, dan keuntungan selisih kurs mata uang.
4) Bunga premium, diskonto, imbalan karena jaminan pengembalian utang, dividen, dan
premi asuransi.
5) Royalti, sewa dan penghasilan yang berhubungan dengan kegiatan penggunaan harta,
serta penghasilan yang berasal dari usaha berbasis syariah.
6) Tambahan kekayaan neto dari penghasilan yang belum terkena pajak, dan
sebagainya.
D. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
PTKP adalah pengurangan terhadap penghasilan bruto Wajib Pajak. Besar PTKP ditentukan
oleh pemerintah, khususnya Menteri Keuangan, berdasarkan perkembangan ekonomi dan
harga kebutuhan pokok di Indonesia. Selain aturan yang tertera dalam pasal 7 UU No 36 Tahun
2008, terdapat Peraturan Menteri Keuangan (PMK) RI No. 101/PMK.010/2016 tentang
Penyesuaian PTKP. Dalam aturan baru ini, jumlah PTKP:
1) PTKP bagi yang belum kawin

2) PTKP bagi yang kawin


3) PTKP bagi yang kawin dan penghasilan istri digabung

E. Penambah Penghasilan
Penghasilan yang diperoleh WPOP selain dari gaji pokoknya, terdapat penambah penghasilan
lainnya. Misalnya :
1) Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
2) Premi Jaminan Hari Tua (JHT)
3) Premi Jaminan Kematian (JMT)
4) Tunjangan Lainnya
F. Biaya Pengurang Penghasilan
Terdapat 2 jenis pengurangan yang akan mempengaruhi total penghasilan WPOP, yaitu:
1) Biaya Jabatan : 5% dari penghasilan bruto, dengan maksimal Rp6.000.000/tahun
2) Biaya Pensiun : 5% dari penghasilan bruto, dengan maksimal Rp2.4000.000/tahun
G. Tarif pajak Penghasilan
Menurut UU No 36 Tahun 2008 pasal 17, Tarif Pajak yang ditetapkan atas penghasilan Kena
Pajak sebagai berikut: Dan besarnya Pajak Penghasilan dihitung berdasarkan PKP (Penghasilan
Kena Pajak) dan Menurut UU Nomor 36 tahun 2008 Pasal 17, Tarif Pajak yang ditetapkan atas
penghasilan sebagai berikut:
H. Contoh Perhitungan PPh 21

Tn. Agung berstatus kawin, belum mempunyai anak dan istri tidak bekerja, yang
merupakan pegawai PT. Citra Nusa dengan gaji Rp7.200.000/bulan, Bonus
Rp1.500.000, Tunjangan Anak dan Istri Rp450.000, Tunjangan trasportasi dan makan
Rp300.000/bulan. PT. Citra Nusa mengikuti program Jamsostek dan premi asuransi
kematian yang dibayar oleh pemberi kerja, masing-masing Rp200.000 dan Rp100.000
per bulan. Pembayaran iuran pensiun pegawai ditanggung dan dibayarkan oleh Tn.
Agung sebesar Rp50.000/bulan. Hitunglah PPh 21 Tn. Agung

Gaji Pokok Rp 7.200.000


Bonus Rp 1.500.000
Transportasi dan Makan Rp 300.000
Tunjangan Anak dan Istri Rp 450.000
JKK Rp 200.000
JKM Rp 100.000
Penghasilan Bruto Rp 9.750.000

Pengurang:
Biaya Jabatan : 5% x Rp9.750.000 Rp 487.500
Iuran Pensiun Rp 50.000
Total Pengurangan -Rp 537.500
Penghasilan Neto Sebulan Rp 9.212.500
Penghasilan Neto Setahun : 12 x Rp9.212.500 Rp 110.550.000

PTKP (K/0) -Rp 58.500.000


PKP Setahun Rp 52.050.000

PPh 21 : 5% x Rp50.000.000 Rp 2.500.000


PPh 21 : 15% x Rp2.050.000 Rp 307.500
PPh 21 terutang setahun Rp 2.807.500
PPh 21 terutang sebulan : Rp2.807.500/12 Rp 233.958
Pembulatan PPh 21 terutang Rp 234.000
Latihan Soal Teori

1. Jelaskan pengertian PPh 21 dan sebutkan undang-undang yang mengaturnya!


2. Objek pajak apa saja yang dikenakan PPh 21?
3. PTKP adalah ….
4. Jelaskan berdasarkan pasal 2, yang dimaksud dengan subjek PPh 21!
5. Urutan mekanisme pembayaran pajak yang benar adalah ….

Latihan Soal Praktek

Tn. Andrean berstatus kawin, mempunyai anak 1 dan istri tidak bekerja, yang
merupakan pegawai PT. Nusa Bangsa dengan gaji Rp8.200.000/bulan, Bonus
Rp1.000.000, Tunjangan Anak dan Istri Rp500.000, Tunjangan trasportasi dan makan
Rp300.000/bulan. PT. Nusa Bangsa mengikuti program:
1) Jaminan Kecelakaan Kerja : 1,5% dari gaji pokok
2) Jaminan Kematian : 0,3% dari gaji pokok
Pembayaran iuran pensiun pegawai ditanggung dan dibayarkan oleh Tn. Andrean
sebesar Rp75.000/bulan. Hitunglah PPh 21 Tn. Andrean.

Anda mungkin juga menyukai