Anda di halaman 1dari 25

Menghitung PPh

Pasal 21
Kelompok 3
Azkia Putri Permata Tsani (04)
Della Shilvia Rahayu (05)
Gusti Made Denna V (09)
Naila Nahdia Afiani (18)
Rokhmaning Tyas Wulandari (21)
MENGHITUNG PAJAK PENGHASILAN
PASAL 21
PPh Pasal 21 yang dipotong oleh pemotong pajak secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut :

PPh Pasal 21 = Tarif x Dasar Pengenaan Pajak

UU PPh UU HPP
Lapisan
Lapisan Penghasilan Lapisan Penghasilan
Tarif
Kena Pajak Tarif Kena Pajak Tarif
I 0 – Rp50 juta 5% 0 - Rp60 juta 5%
II >Rp50 – Rp250 juta 15% >Rp60 - Rp250 juta 15%
III >Rp250 – Rp 500 juta 25% >Rp250 - Rp500 juta 25%
IV >Rp500 juta 30% >Rp500 juta - Rp5 miliar 30%
V >Rp5 miliar 35%
Perhitungan PPh Pasal 21 bagi pegawai tetap atas penghasilan yang bersifat tetap secara
umum dapat dirumuskan sbb :
Penghasilan Bruto :
1 Gaji Perbulan Rpxxx
2 Tunjangan PPh Rpxxx
3 Tunjangan dan hononarium lainnya Rpxxx
4 Premi JKK, JK, JHT, JPK dibayar pemberi kerja Rpxxx
5 premi asuransi yang dibayar pemberi kerja Rpxxx
6 Penerimaan dalam bentuk naruta yang dikenakan pemotongan PPh psl 21 Rpxxx
7 Jumlah Penghasilan bruto Rpxxx
Pengurangan :
8 Biaya Jabatan Rpxxx
9 Iuran pensiun atau iuran THT/JHT (yang dibayar oleh penerima penghasilan) Rpxxx
10 Jumlah pengurangan Rpxxx
Perhitungan PPh Pasal 21 :
11 Penghasilan neto sebulan Rpxxx
12 Penghasilan neto setahun/disetahunkan Rpxxx
13 Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Rpxxx
14 Penghasilan kena Pajak Setahun Rpxxx
15 PPh Pasal 21 yang Terutang Rpxxx
PPh Pasal 21 yang dipotong sebulan Rpxxx
Besarnya PTKP
TAHUN BULAN Keterangan
Rp 54.000.000,00 Rp 4.500.000,00 Diri wajib pajak
Rp 4.500.000,00 Rp 375.000,00 Wajib pajak yang menikah
Rp 4.500.000,00 Rp 375.000,00 Anggota keluarga yang sedarah
dan keluarga semenda, serta
anak angkat yang menjadi
tanggungan paling banyak 3
orang

KARYAWATI
Menikah sebesar PTKP untuk dirinya sendiri
Tidak menikah Sebesar PTKP untuk dirinya sendiri + PTKP untuk
keluarga yang menjadi tanggungan sepenuhnya
Pembahasan
Menghitung PPh Pasal 21 terdiri atas :

01 Perhitungan Tetap bagi WP OP


Wanita yang suami tidak 02 Perhitungan Tetap bagi WP OP
Wanita yang suami
bekerja berpenghasilan

03 Pegawai Tetap menerima


bonus 04 Pegawai Tetap menerima
Tunjangan Hari Raya (THR)
01
Contoh Perhitungan PPh 21

Pegawai Tetap bagi WP OP


Wanita yang suami tidak
bekerja
Endang Vidyawati adalah seorang karyawati dengan status menikah tanpa anak. Ia
bekerja di PT ventura Entiti dengan gaji sebulan sebesar Rp 7.500.000. Endang
Vidyawati membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan
oleh Menteri Keuangan sebesar Rp 100.000 sebulan. Berdasarkan surat keterangan dari
Pemda tempat Endang Vidyawati berdomisili yang diserahkan kepada pemberi kerja,
diketahui bahwa suaminya tidak mempunyai penghasilan apa pun. Pada bulan Juli,
selain menerima gaji, ia juga menerima pembayaran atas lembur (overtime) sebesar Rp
2.500.000
Perhitungan PPh Pasal 21 bulan Juli 2016

Gaji bulanan Rp 7.500.000


Lembur (overtime) Rp 2.500.000
Penghasilan bruto sebulan Rp 10.000.000
Pengurangan
1. Biaya jabatan: 5% x Rp 10.000.000 Rp 500.000
2. Iuran pension Rp 100.000
Rp 600.000
Penghasilan neto sebulan Rp 9.400.000
Penghasilan neto setahun: 12 x Rp 9.400.000 Rp 112.800.000
PTKP (K/-)
- Untuk diri wajib pajak Rp 54.000.000
- Tambahan WP menikah Rp 4.500.00
Rp 58.500.000
Penghasilan kena pajak Rp 54.300.000
PPh Pasal 21 setahun:
5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000
15% x Rp 4.300.000 Rp 645.000 Catatan:
Rp 3.145.000 Suami Endang Vidyawati tidak menerima atau
PPh Pasal 21 sebulan: RP 3.145.000 / 12 =Rp 262.083 memperoleh penghasilan sehingga besarnya PTKP
Endang Vidyawati adalah PTKP untuk dirinya sendiri
ditambah PTKP untuk status menikah
Jika pada contoh kasus pada tahun 2022, maka menggunakan aturan berdasarkan UU HPP :
PPh Pasal 21 setahun :
5% x Rp 54.300.000 Rp 2.715.000

PPh pasal 21 sebulan :


Rp 2.715.000 ÷ 12 Rp 226.250
02
Contoh Perhitungan PPh 21

Pegawai Tetap bagi WP OP


Wanita yang suami
berpenghasilan
Firma Utami Karyawati dengan status menikah dan mempunyai tiga anak bekerja pada PT
Unggul Farmindo. Suami Firma bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan
Kabupaten Sleman. Firma Utami menerima gaji Rp 3.000.000 sebulan. PT Unggul Farmindo
mengikuti program pensiun dan Jamsostek. Perusahaan membayar iuran pensiun kepada dana
pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, sebesar Rp 40.000 sebulan.
Firma Utami juga membayar iuran pensiun sebesar Rp 30.000 sebulan. Disamping itu,
perusahaan membayarkan iuran Jaminan Hari Tua karyawannya setiap bulannya sebesar 3,70%
dari gaji, sedangakn Firma Utami membayar iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 2%
dari gaji. PT Unggul Farmindo mengikuti Program BPJS ketenagakerjaan. Premi jaminan
Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-
masing sebesar 1% dan 0,30% dari gaji. Pada bulan Juli 2016, disamping menerima
pembayaran gaji, Firma juga menerima uang lembur (overtime) sebesar Rp 2.000.000.
Perhitungan PPh Pasal 21 bulan Juli 2016 adalah :
Gaji sebulan Rp 3.000.000
Lembur (overtime) Rp 2.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja : 1% x Rp 3.000.000 Rp 30.000
Premi jaminan Kematian : 0,3% x Rp 3.000.000 Rp 9.000 +
Penghasilan bruto sebulan Rp 5.039.000
Pengurangan :
1. Biaya Jabatan : 5% x Rp 5.039.000 Rp 251.950
2. Iuran Pensiun Rp 30.000
3. Iuran jaminan hari Tua Rp 60.000 +
Rp 341.950 -
Penghasilan neto sebulan Rp 4.697.050
Penghasilan neto setahun : 12 x Rp 4.697.050 Rp 56.364.600
PTKP (TK/0) :
- Untuk WP sendiri Rp 54.000.000 -
Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 2.364.600
Pembulatan Rp 2.364.000
PPh Pasal 21 setahun : 5% x Rp 2.364.000 = Rp 118.230
PPh Pasal 21 sebulan : Rp 118.230 = Rp 9.852
Jika pada contoh kasus pada tahun 2022 maka perhitungan tetap

Catatan:
Karena suami Firma Utami menerima atau
memperoleh penghasilan, besarnya PTKP Firma
Utami adalah PTKP untuk dirinya sendiri.
03
Contoh Perhitungan PPh 21

Pegawai Tetap menerima


bonus
Joko Qurnain (tidak kawin) bekerja di PT Qalbu Jaya dengan gaji sebesar Rp 5.000.000
sebulan. Pada juli 2016, Joko menerima bonus sebesar Rp 10.000.000. Setiap bulannya,
Joko membayar iuran pensiun ke Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri keuangan sebesar Rp 60.000.
Penghitungan PPh Pasal 21 atas uang bonus
1. PPh pasal 21 atas Gaji dan Bonus (penghasilan sebulan):
Gaji setahun (12 x Rp 5.000.000) Rp 60.000.000
Bonus Rp 10.000.000 (+)
Penghasilan bruto setahun Rp 70.000.000
Pengurangan :
2. Biaya Jabatan: 5% x Rp 70.000.000 Rp 3.500.000
3. Iuran pensiun setahun: 12 x Rp 60.000 Rp 720.000 (+)
Rp 4.220.000 (-)
Penghasilan Neto Setahun Rp 65.780.000
PTKP :
- Untuk WP sendiri Rp 54.000.000 (-)
Penghasilan Kena Pajak Rp 11.780.000

PPh Pasal 21 atas gaji dan bonus : 5% x Rp 11.780.000 = Rp 589.000


2. PPh Pasal 21 atas gaji setahun

Gaji setahun (12 x Rp 5.000.000) Rp 60.000.000


Pengurangan :
1. Biaya Jabatan: 5% x Rp 60.000.000 Rp 3.000.000
2. Iuran pensiun setahun: 12 x Rp 60.000 Rp 720.000 (+)
Rp 3.720.000 (-)
Penghasilan Neto Setahun Rp 56.250.000
PTKP :
- Untuk WP sendiri Rp 54.000.000 (-)
Penghasilan Kena Pajak Rp 2.280.000

PPh Pasal 21 atas gaji : 5% x Rp 2.280.000 = Rp 114.000


3. PPh Pasal 21 atas bonus

PPh Pasal 21 atas bonus adalah :


Rp 589.000 - Rp 114.000 = Rp 475.000
04
Contoh Perhitungan PPh 21

Perhitungan Tetap menerima


Tunjangan Hari Raya (THR)
Prameswari (tidak kawin dan tanpa
tanggungan) bekerja pada PT Prabu
dengan gaji Rp 10.000.000 sebulan.
Prameswari membayar iuran pensiun
sebesar 2% dari gaji. Dalam tahun
berjalan, dia juga menerima THR
sebesar Rp 8.000.000.
Perhitungan PPh Pasal 21 atas uang THR
1. PPh Pasal 21 atas Gaji dan THR (penghasilan setahun)
Gaji setahun (12 x Rp 10.000.000) Rp 120.000.000
THR Rp 8.000.000
Penghasilan bruto setahun Rp 128.000.000
Pengurangan:
1. Biaya jabatan: 5% x Rp 128.000.000 = Rp 6.400.000
Maksimal diperbolehkan Rp 6.000.000
2. Iuran pensiun: 2% x Rp 128.000.000 Rp 2.560.000
Rp 8.560.000
Penghasilan neto setahun Rp 119.440.000
PTKP untuk WP sendiri Rp 54.000.000
PKP Rp 65.440.000
PPh Pasal 21 atas Gaji dan THR
PKP Rp 65.440.000

a. Tarif baru
5% x Rp 60.000.000 = Rp 3.000.000
15% x Rp 5.440.000 = Rp 816.000
Jumlah Rp 3.816.000

b. Tarif lama
5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 15.440.000 = Rp 2.316.000
Jumlah Rp 4.816.000
2. PPh Pasal 21 atas Gaji setahun
Penghasilan bruto: 12 x Rp 10.000.000 Rp 120.000.000
Pengurangan:
1. Biaya jabatan 5% x Rp 120.000.000 Rp 6.000.000
2. Iuran pensiun: 2% x Rp 120.000.000 Rp 2.400.000
Rp 8.400.000
Penghasilan neto setahun Rp 111.600.000
PTKP untuk WP sendiri Rp 54.000.000
PKP Rp 57.600.000
PPh Pasal 21 atas Gaji
PKP Rp 57.600.000

a. Tarif baru
5% x Rp 57.600.000 = Rp 2.880.000

b. Tarif lama
5% x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000
15% x Rp 7.600.000 = Rp 1.140.000
Jumlah Rp 3.640.000
3. PPh Pasal 21 atas THR
a. Tarif baru
= PPh atas Gaji dan THR setahun – PPh atas Gaji setahun
= Rp 3.816.000 – Rp 2.880.000
= Rp 936.000
b. Tarif lama
= PPh atas Gaji dan THR setahun – PPh atas Gaji setahun
= Rp 4.816.000 – Rp 3.640.000
= Rp 1.176.000
THAN
KS

Anda mungkin juga menyukai