Irsan Lubis
www.lensapajak.com
Modul Pajak Terapan Elektronik
Daftar Isi:
Ringkas
A. PPh Pasal 21/26
B. PPh Pasal 23/26
C. PPh Final Pasal 4 ayat 2
D. PPh Pasal 22
E. PPh Pasal 25
F. Contoh Kasus
1. Praktik Aplikasi e-SPT PPh Pasal 21/26
2. Praktik Aplikasi e-SPT PPh Pasal 23/26
3. Praktik Aplikasi e-SPT PPh Final Pasal 4 ayat 2
SOCIALMEDIA
www.lensapajak.com
2
Modul Pajak Terapan Elektronik
www.lensapajak.com
3
Modul Pajak Terapan Elektronik
✔ Nomor Kode Akun Pajak : 411121 & Nomor Kode Jenis Setoran : 100
✔ Terlambat bayar PPh Pasal 21/26 dikenakan bunga 2% per bulan.
Pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21/26 & Sanksi Keterlambatan
✔ PPh Pasal 21/26 dilaporkan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya secara online
menggunakan aplikasi eFiling melalui website https://efiling.pajak.go.id
✔ Terlambat lapor PPh Pasal 21/26 dikenakan denda Rp.100.000,- per SPT.
1. s.d. Rp.50.000.000,- 5% 6%
1. PEGAWAI TETAP
Pegawai tetap adalah pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu
secara teratur, termasuk anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas, serta pegawai
yang bekerja berdasarkan kontrak untuk suatu jangka waktu tertentu yang menerima atau
memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur.
Ada 3 (tiga) unsur pengurang dari penghasilan bruto bagi pegawai tetap:
a. Biaya jabatan
Sebesar 5% x penghasilan bruto, maksimal diperkenankan Rp.6.000.000,- per tahun atau
Rp.500.000,- per bulan.
b. Iuran pensiun yang ditanggung sendiri oleh pegawai tetap.
c. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
www.lensapajak.com
4
Modul Pajak Terapan Elektronik
Daftar PTKP
Status WP Keterangan PTKP setahun PTKP sebulan PTKP sebenarnya
TK/0 Tidak Kawin dan tidak 54.000.000 4.500.000 PTKP setahun / 360 hari
ada tanggungan = 325.000
K/0 atau TK/1 Kawin dan belum ada 58.500.000 4.875.000 PTKP setahun / 360 hari
tanggungan
K/1 atau TK/2 Kawin dengan jumlah 63.000.000 5.250.000 PTKP setahun / 360 hari
1 anak/tanggungan
K/2 atau TK/3 Kawin dengan jumlah 67.500.000 5.625.000 PTKP setahun / 360 hari
2 anak/tanggungan
K/3 Kawin dengan jumlah 72.000.000 6.000.000 PTKP setahun / 360 hari
3 anak/tanggungan
Penentuan Status WP
∙ Bagi WNI, ditentukan menurut kondisi di awal tahun.
∙ Bagi WNA, Bulan saat WNA menjadi Subjek Pajak Dalam Negeri (SPDN)
∙ Bagi Wanita Kawin, dianggap TK/0 (tidak kawin), kecuali suami tidak berpenghasilan yang
dibuktikan dengan surat keterangan kecamatan.
∙ Bagi Wanita Tidak Kawin, selain PTKP diri sendiri juga bisa menanggung maksimum 3 orang.
b) PEGAWAI TIDAK TETAP / TENAGA KERJA LEPAS TIDAK DIBAYAR SECARA BULANAN
(Upah harian, Upah mingguan, Upah satuan atau Upah borongan)
Tarif Pemotongan Pajak & Penerapannya:
1. Penghasilan bruto sehari atau rata-rata penghasilan sehari: < Rp. 450.000,- tidak
dipotong PPh 21
2. Penghasilan bruto sehari atau rata-rata penghasilan sehari: < Rp. 450.000,- Tarif 5% (x )
Penghasilan bruto sehari (-) Rp.450.000,-/hari
3. Penghasilan bruto kumulatif 1 bulan: > Rp. 4.500.000,- s/d Rp. 10.200.000,- Tarif 5% (x )
Penghasilan bruto kumulatif 1 bulan (-) PTKP sebenarnya ( PTKP setahun / 360 hari ) 4.
Penghasilan bruto kumulatif 1 bulan: > Rp. 10.200.000,- 1/12 x {Tarif Pasal 17 (x )
Penghasilan bruto kumulatif 1 bulan disetahunkan (-) PTKP setahun}
Catatan: Tarif PPh Pasal 17 dibedakan antara memiliki NPWP dan tidak ber NPWP.
www.lensapajak.com
5
Modul Pajak Terapan Elektronik
3. BUKAN PEGAWAI
Penerima Penghasilan Bukan Pegawai adalah orang pribadi selain pegawai tetap dan pegawai tidak
tetap/tenaga kerja lepas yang memperoleh penghasilan dengan nama dan dalam bentuk apapun
dari Pemotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 sebagai imbalan jasa yang dilakukan berdasarkan
perintah atau permintaan dari pemberi penghasilan, antara lain berupa honorarium, komisi, fee,
dan imbalan sejenisnya dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai imbalan sehubungan jasa
yang dilakukan
Kelompok Bukan Pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan
pemberian jasa, meliputi:
1. tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek,
dokter, konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris
2. pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron, bintang iklan,
sutradara, kru film, foto model, peragawan/peragawati, pemain drama, penari, pemahat,
pelukis, dan seniman lainnya
3. olahragawan
4. penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator
5. pengarang, peneliti, dan penerjemah
6. pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik, komputer dan sistem aplikasinya,
telekomunikasi, elektronika, fotografi, ekonomi, dan sosial serta pemberi jasa kepada suatu
kepanitiaan
7. agen iklan
8. pengawas atau pengelola proyek
9. pembawa pesanan atau yang menemukan langganan atau yang menjadi perantara
10. petugas penjaja barang dagangan
11. petugas dinas luar asuransi dan/atau
12. distributor perusahaan multilevel marketing atau direct selling dan kegiatan sejenis lainnya
4. PESERTA KEGIATAN
imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang representasi, uang rapat,
honorarium, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan
sejenis dengan nama apapun
5. PENERIMA PENSIUN
Penerima pensiun adalah orang pribadi atau ahli warisnya yang menerima atau memperoleh
imbalan untuk pekerjaan yang dilakukan di masa lalu, termasuk orang pribadi atau ahli warisnya
yang menerima tunjangan hari tua atau jaminan hari tua.
www.lensapajak.com
6
Modul Pajak Terapan Elektronik
6. ANGGOTA DEWAN KOMISARIS ATAU DEWAN PENGAWAS YANG TIDAK MERANGKAP SEBAGAI
PEGAWAI TETAP PADA PERUSAHAAN YANG SAMA
Penghasilan berupa honorarium atau imbalan yang bersifat tidak teratur yang diterima atau
diperoleh anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap sebagai Pegawai
Tetap pada perusahaan yang sama.
7. MANTAN PEGAWAI
Penghasilan berupa jasa produksi, tantiem, gratifikasi, bonus atau imbalan lain yang bersifat
tidak teratur yang diterima atau diperoleh mantan pegawai.
1. PENERIMA UANG PESANGON, PENSIUN ATAU UANG MANFAAT PENSIUN, TUNJANGAN HARI TUA,
ATAU JAMINAN HARI TUA, TERMASUK AHLI WARISNYA
Penghasilan berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua, atau jaminan
hari tua yang dibayarkan sekaligus, yang pembayarannya melewati jangka waktu 2 (dua) tahun
sejak pegawai berhenti bekerja
2. PPh Pasal 21 bagi pejabat negara, pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia,
anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, serta para pensiunannya atas penghasilan yang
menjadi beban APBN atau APBD.
∙ Tarif PPh Pasal 26 sebesar 20% dan bersifat final diterapkan atas penghasilan bruto yang diterima
atau diperoleh sebagai imbalan atas pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang
pribadi dengan status Subjek Pajak luar negeri dengan memperhatikan ketentuan Persetujuan
Penghindaran Pajak Berganda yang berlaku antara Republik Indonesia dengan negara domisili
Subjek Pajak luar negeri tersebut.
∙ PPh Pasal 26 tidak bersifat final dalam hal orang pribadi sebagai Subjek Pajak Luar Negeri tersebut
berubah status menjadi Subjek Pajak Dalam Negeri.
www.lensapajak.com
7
Modul Pajak Terapan Elektronik
✔ Jenis penghasilan yang menggunakan tarif 15 % (NPWP) atau 30% (tidak ber-NPWP) dari
jumlah bruto:
1. Dividen
2. Bunga
3. Royalti
4. Hadiah & Penghargaan
✔ Penghasilan [jenis jasa] yang menggunakan tarif 2% (NPWP) atau 4% (tidak ber-NPWP) dari
jumlah bruto:
1. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
2. jasa teknik,
3. jasa manajemen,
4. jasa konsultan,
5. Jasa penilai (appraisal;
6. Jasa aktuaris;
7. Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan;
8. Jasa hukum;
9. Jasa arsitektur;
10.Jasa perencanaan kota dan arsitektur landscape;
11.Jasa perancang (design);
12.Jasa pengeboran (drilling) di bidang penambangan minyak dan gas bumi (migas),
kecuali yang dilakukan oleh bentuk usaha tetap;
13.Jasa penunjang di bidang usaha panas bumi dan penambangan minyak dan gas bumi
(migas);
14.Jasa penambangan dan jasa penunjang selain di bidang usaha panas bumi dan
penambangan minyak dan gas bumi (migas);
15.Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara;
16.Jasa penebangan hutan;
17.Jasa pengolahan limbah;
18.Jasa penyedia tenaga kerja dan/ atau tenaga ahli (outsourcing services};
19.Jasa perantara dan/ atau keagenan;
20.Jasa di bidang perdagangan surat-surat berharga, kecuali yang dilakukan oleh Bursa
Efek, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia
(KPEI);
21.Jasa kustodian/penyimpanan/penitipan, kecuali yang dilakukan oleh Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI);
22.Jasa pengisian suara (dubbing} dan/ atau sulih suara;
23.Jasa mixing film;
24.Jasa pembuatan saranan promosi film, iklan, poster, photo, slide, klise, banner,
pamphlet, baliho dan folder;
25.Jasa sehubungan dengan software atau hardware atau sistem komputer, termasuk
perawatan, pemeliharaan dan perbaikan;
26.Jasa pembuatan dan/ atau pengelolaan website;
27.Jasa internet termasuk sambungannya;
28.Jasa penyimpanan, pengolahan, dan/atau penyaluran data, informasi, dan/ atau
program;
www.lensapajak.com
8
Modul Pajak Terapan Elektronik
29.Jasa instalasi/pemasangan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas, AC, dan/ atau TV
kabel, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang lingkupnya di bidang
konstruksi dan mempunyai izin dan/ a tau sertifikasi sebagai pengusaha konstruksi;
30.Jasa perawatan/perbaikan/pemeliharaan mesin, peralatan, listrik, telepon, air, gas,
AC, TV kabel, dan/ atau bangunan, selain yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang ruang
lingkupnya di bidang konstruksi dan mempunyai izin dan/ atau sertifikasi sebagai
pengusaha konstruksi;
31.Jasa perawatan kendaraan dan/ atau alat transportasi darat, laut dan
udara; 32.Jasa maklon;
33.Jasa penyelidikan dan keamanan;
34.Jasa penyelenggara kegiatan atau event organizer;
35.Jasa penyediaan tempat. dan/atau waktu dalam media masa, media luar ruang atau
media lain untuk penyampaian informasi, dan/ atau jasa periklanan; 36.Jasa pembasmian
hama;
37.Jasa kebersihan atau cleaning service;
38.Jasa sedot septic tank;
39.Jasa pemeliharaan kolam;
40.Jasa katering atau tata boga;
41.Jasa freight faro.Jarding;
42.Jasa logistik;
43.Jasa pengurusan dokumen;
44.Jasa pengepakan;
45.Jasa loading dan unloading;
46.Jasa laboratorium dan/atau pengujian kecuali yang dilakukan oleh lembaga atau
insitusi pendidikan dalam rangka perielitian akademis
47.Jasa pengelolaan parkir;
48.Jasa penyondiran tanah;
49.Jasa penyiapan dan/ atau pengolahan lahan;
50.Jasa pembibitan dan/ atau penanaman bibit;
51.Jasa pemeliharaan tanaman;
52.Jasa pemanenan;
53.Jasa pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan/ atau
perhutanan;
54.Jasa dekorasi;
55.Jasa pencetakan/penerbitan;
56.Jasa penerjemahan;
57.Jasa pengangkutan/ekspedisi kecuali yang telah diatur dalam Pasal 15 Undang-Undang
Pajak Penghasilan;
58.Jasa pelayanan kepelabuhanan;
59.Jasa pengangkutan melalui jalur pipa;
60.Jasa pengelolaan penitipan anak;
61.Jasa pelatihan dan/ atau kursus;
62.Jasa pengiriman dan pengisian uang ke ATM;
63.Jasa sertifikasi;
64.Jasa survey;
65.Jasa tester, dan
66.Jasa selain jasa-jasa tersebut di atas yang pembayarannya dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
www.lensapajak.com
9
Modul Pajak Terapan Elektronik
PPH PASAL 26
✔ Nomor Kode Akun Pajak : 411124 & Nomor Kode Jenis Setoran : 100
✔ Terlambat bayar PPh Pasal 23/26 dikenakan bunga 2% per bulan.
D. PPh Pasal 22
(PMK No. 34/PMK. 010/2017)
✔ Tarif & Objek PPh Pasal 22
1. KELOMPOK DIREKTORAT BEA & CUKAI ATAS IMPOR & EKSPOR
- Impor barang tertentu tercantum dalam Lampiran I (244 barang) 10% dari nilai
impor
- Impor barang tertentu tercantum dalam Lampiran II (568 barang) 7,5% dari nilai
impor
- Impor khusus impor kedelai, gandum, dan tepung terigu (Lampiran III) 0,5% dari nilai
impor
- Impor menggunakan Angka Pengenal Impor (API) 2,5% dari nilai impor - Impor
tidak menggunakan Angka Pengenal Impor (API) 7,5% dari nilai impor
Perkecualian:
• Impor barang dan/ atau penyerahan barang yang tidak terutang Pajak Penghasilan
(harus ada SKB)
• Impor barang yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk dan / atau PPN
• Impor sementara, jika pada waktu impornya nyata nyata dimaksudkan untuk
diekspor kembali.
• Impor kembali (re-impor) (tanpa SKB)
- Ekspor komoditas tambang batubara, mineral logam, dan mineral bukan logam
tercantum dalam Lampiran IV, kecuali yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang terikat
dalam perjanjian kerjasama pengusahaan pertambangan dan Kontrak Karya 1,5%
dari nilai ekspor
2. KELOMPOK BENDAHARA, BUMN & BADAN USAHA TERTENTU DIMILIKI BUMN -
Atas pembelian barang 1,5% dari harga pembelian tidak termasuk PPN
Perkecualian:
Pembayaran atas pembelian yang dilakukan oleh pemungut pajak (tanpa
SKB) • jumlahnya paling banyak Rp 2.000.000,- untuk Bendahara & KPA
• jumlahnya paling banyak Rp.10.000.000,- untuk BUMN dan Badan Usaha
Tertentu dimiliki BUMN
3. PERUSAHAAN SWASTA SAAT PENJUALAN
- Atas penjualan bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan pelumas sebagai berikut: 1.
bahan bakar minyak sebesar:
a) 0,25% dari penjualan tidak termasuk PPN untuk penjualan kepada stasiun
pengisian bahan bakar umum Pertamina;
b) 0,3% dari penjualan tidak termasuk PPN untuk penjualan kepada stasiun
pengisian bahan bakar umum bukan Pertamina:
c) 0,3% dari penjualan tidak termasuk PPN untuk penjualan kepada pihak lain.
2. bahan bakar gas sebesar 0,3% dari penjualan tidak termasuk PPN
www.lensapajak.com
12
Modul Pajak Terapan Elektronik
www.lensapajak.com
13
Modul Pajak Terapan Elektronik
E. PPh Pasal 25
✔ PPh Pasal 25 merupakan angsuran pajak badan usaha setiap bulan untuk tahun pajak
berjalan, yang dihitung berdasarkan SPT Tahunan tahun lalu. Besarnya PPh Pasal 25 per
bulan = 1/12 x PPh badan yang dibayar sendiri berdasarkan SPT Tahunan tahun lalu
✔ PPh pasal 25 dibayar paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya dengan menggunakan aplikasi
e-Billing (Surat Setoran Elektronik/SSE) melalui website https://sse.pajak.go.id ✔ PPh Pasal 25
yang status dibayar, tidak perlu dilaporkan ke kantor pajak. Khusus PPh Pasal 25 status Nihil
wajib dilaporkan setiap bulan dengan nilai Rp.0,- ke kantor pajak.
Pencatatan Jurnal atas Pembayaran PPh Pasal 25
Pencatatan bagi Akun yang digunakan
F. Contoh Kasus
Pahami transaksi dibawah ini untuk menentukan jenis objek PPh dan bagaimana membuat Bukti
Pemotongan PPh.
DATA PERUSAHAAN:
Nama Perusahaan : PT FADHALI NUSANTARA
N.P.W.P / N.P.P.K.P : 06.864.767.6-418.000
Nomor Seri Faktur Pajak : 010.900-16.37505872 s/d 6000
Alamat : Jalan Raden Saleh No.3 Tangerang 15157
No. Telp / Fax : 021-7300906 / 7300907
Email : fadaliyusuf@gmail.com
Nama Penandatangan SPT : MF Yusuf
N.P.W.P Penandatangan : 25.315.098.1-418.000
Jabatan : Direktur
Nomor Bukti Pemotongan : 000/BP.23/XII/17 Bukti Potong PPh 23/26 000/BP.42/XII/17
Bukti Potong PPh Final 4 Ayat 2
1.1-12.17-00000 Bukti Potong PPh 21/26 Pegawai (A1)
1.3-12.17-00000 Bukti Potong PPh Pasal 21/26 Tidak Final
Dibawah ini adalah transaksi selama bulan Desember 2017 :
No Tanggal Keterangan
1. 4 Des 2017 Membayar biaya event organizer kepada PT. EO Anugerah (NPWP:
00.601.830.3-806.000 di Jakarta) untuk acara gathering yang akan
mengundang banyak klien dengan estimasi biaya sebesar Rp. 99.000.000,-
biaya sudah termasuk PPN. (Faktur Pajak: 010.900-16.37505872)
Identifikasi
Jenis transaksi: biaya event organizer jasa dilakukan oleh Badan
usaha Objek pajak: PPh Pasal 23 dengan Tarif: 2% (NPWP)
Dasar pengenaan pajak: 100/110 x 99.000.000 = 90.000.000
PPh Pasal 23: 2% x 90.000.000 = 1.800.000
Bukti pemotongan: 001/BP.23/XII/17 tanggal 4 Desember 2017
2. 6 Des 2017 Membayar jasa konstruksi kepada PT. Jaya (NPWP: 24.855.957.7-418.000 di
Jakarta) sebesar Rp. 200.000.000,- biaya belum termasuk PPN. (Faktur Pajak:
www.lensapajak.com
14
Modul Pajak Terapan Elektronik
010.900-16.37508965). PT. Jaya tidak memiliki kualifikasi usaha
kontraktor. Identifikasi
Jenis transaksi: biaya jasa konstruksi tidak memiliki kualifikasi
usaha Objek pajak: PPh Pasal 4 ayat 2 dengan Tarif: 4%
Dasar pengenaan pajak: 200.000.000
PPh Pasal 4 ayat 2: 4% x 200.000.000 = 8.000.000
Bukti pemotongan: 001/BP.42/XII/17 tanggal 6 Desember 2017
3. 10 Des 2017 Menyewa jasa satuan keamanan dari PT. Bodigard (NPWP: 01.000.518.9-
042.000 di Jakarta) sebesar Rp. 4.000.000,- biaya belum termasuk PPN. (Faktur
Pajak: 010.900-16.89565872)
Identifikasi
Jenis transaksi: jasa satuan pengamanan jasa dilakukan oleh Badan
usaha Objek pajak: PPh Pasal 23 dengan Tarif: 2% (NPWP)
Dasar pengenaan pajak: 4.000.000
PPh Pasal 23: 2% x 4.000.000 = 400.000
Bukti pemotongan: 002/BP.23/XII/17 tanggal 10 Desember 2017
4. 12 Des 2017 Memberikan tagihan jasa SPT Tahunan PPh Badan tahun 2016 kepada PT
Cemerlang (NPWP: 02.398.851.2-031.000 di Tangerang) senilai Rp.
35.000.000,- belum termasuk PPN. (Faktur Pajak: 010.900-16.89565872)
Identifikasi
Jenis transaksi: penjualan jasa konsultan
Tidak ada objek PPh PotPut, hal ini karena perusahaan merupakan pihak
penyedia jasa, bukan penerima jasa.
Perusahaan membuat Faktur Pajak Nomor 010.900-16.89565872 tanggal
12 Desember 2017 sebagai dasar penagihan.
5. 20 Des 2017 Membayar kepada Sugiono (NPWP: 68.963.677.7-085.000 di Jakarta) atas
pekerjaan jasa cleaning service selama persiapan dan setelah acara dengan
biaya sebesar Rp. 4.000.000,- dengan rincian nilai jasa Rp.3.500.000,- dan
bahan kebersihan Rp.500.000,-
Identifikasi
Jenis transaksi: jasa cleaning service jasa dilakukan oleh Orang
Pribadi Objek pajak: PPh Pasal 21 dengan Tarif: 5% (NPWP)
Jasa yang dilakukan orang pribadi mendapat pengurangan DPP
50%. Dasar pengenaan pajak: 50% x 3.500.000 (nilai jasa saja) =
1.750.000,- PPh Pasal 21: 5% x 1.750.000 = 87.500
Bukti pemotongan: 1.3-12.17-00001 tanggal 20 Desember 2017
6. 23 Des 2017 Membayar honor MC acara (Melinda, tidak NPWP, alamat di Jakarta) sebesar
Rp. 2.500.000,-
Identifikasi
Jenis transaksi: jasa MC jasa dilakukan oleh Orang Pribadi
Objek pajak: PPh Pasal 21 dengan Tarif: 6% (tidak NPWP)
Jasa yang dilakukan orang pribadi mendapat pengurangan DPP
50%. Dasar pengenaan pajak: 50% x 2.500.000 (nilai jasa saja) =
1.250.000,-
www.lensapajak.com
15
Modul Pajak Terapan Elektronik
PPh Pasal 21: 6% x 1.250.000 = 75.000
Bukti pemotongan: 1.3-12.17-00002 tanggal 23 Desember 2017
7. 25 Des 2017 Memberikan tagihan atas jasa konsultan pajak dan akuntansi kepada PT Abadi
(NPWP: 02.097.709.6-062.000 di Palembang) senilai Rp. 25.000.000,- belum
termasuk PPN. (Faktur Pajak : 010.001-16.89565873)
Identifikasi
Jenis transaksi: penjualan jasa konsultan
Tidak ada objek PPh PotPut, hal ini karena perusahaan merupakan pihak
penyedia jasa, bukan penerima jasa.
Perusahaan membuat Faktur Pajak Nomor 010.900-16.89565873 tanggal 25
Desember 2017 sebagai dasar penagihan.
9. 30 Des 2017 Membayar sewa tanah untuk gudang kepada Hadiwinata (NPWP:
02.238.964.7- 027.000 di Tangerang) sebesar Rp. 150.000.000,- harga belum
termasuk PPN. (Faktur Pajak Nomor: 010.900-16.65901432)
Identifikasi
Jenis transaksi: sewa tanah dan atau bangunan.
Objek pajak: PPh Pasal 4 ayat 2 dengan Tarif: 10%
Dasar pengenaan pajak: 150.000.000,-
PPh Pasal 4 ayat 2: 10% x 150.000.000 = 15.000.000,-
Bukti pemotongan: 002/BP.42/XII/17 tanggal 30 Desember 2017
10. 31 Des 2017 Memberikan hadiah door prize sebuah sepeda motor kepada Maulana (tidak
NPWP, tinggal di Depok) yang menang undian senilai Rp. 16.000.000,-
Identifikasi
Jenis transaksi: hadiah undian.
Objek pajak: PPh Pasal 4 ayat 2 dengan Tarif: 25%
Dasar pengenaan pajak: 16.000.000,-
PPh Pasal 4 ayat 2: 25% x 16.000.000 = 4.000.000,-
Bukti pemotongan: 003/BP.42/XII/17 tanggal 31 Desember 2017
DIMINTA :
1. Buatkan Bukti Pemotongan untuk:
∙ PPh Psl 21/26 Tidak Final
∙ PPh Psl 21 Setahun Pegawai Tetap (Formulir 1721- A1)
∙ PPh Psl 23/26
∙ PPh Psl 4 ayat 2
www.lensapajak.com
16
Modul Pajak Terapan Elektronik
2. Perusahaan telah menyetor pajak PPh Masa Desember 2017 ke Bank dan memperoleh Nomor
Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) sebagai berikut :
∙ NTPN PPh Psl 21 : 0000000000000021 dan 0000000000000022 ; Tgl Setor 10/1/2018 ∙
NTPN PPh Psl 23 : 0000000000000023 ; Tgl Setor 10/1/2018
∙ NTPN PPh Psl 4 ayat 2: 0000000000000041 dan 0000000000000042 ; Tgl Setor 15/1/2018 3.
Buatkan SPT PPh Masa Desember 2017 untuk: PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh Final Pasal 4 Ayat
2
Terlampir: Daftar gaji pegawai tetap……
www.lensapajak.com
17
Modul Pajak Terapan Elektronik
1. MF Yusuf 25.315.098.1-418.000 Direktur K/1 12.000.000 2.000.000 14.000.000 500.000 210.000 710.000
2. Aisyah 25.315.098.1-417.000 Manager K/1 8.000.000 1.250.000 9.250.000 462.500 210.000 672.500
3. Annisa 00.000.000.0-000.000 Accounting K/0 4.000.000 500.000 4.500.000 225.000 80.000 305.000
4. Nabila 00.000.000.0-000.000 Admin TK/1 2.800.000 300.000 3.100.000 155.000 60.000 215.000
JUMLAH 30.850.000
Penghasilan Penghasilan Status PTKP/thn PKP/thn PPh 21/thn Pemotongan Gaji Bersih
Neto/bln Neto/thn PTKP Dibayar
PPh 21/bln BPJS Pensiun Jumlah
13.290.000 159.480.000 K/1 63.000.000 96.480.000 9.472.000 789.333 210.000 999.333 13.000.667
8.577.500 102.930.000 TK/0 54.000.000 48.930.000 2.446.500 203.875 210.000 413.875 8.836.125
CATATAN :
1. Daftar gaji di atas adalah perhitungan gaji hanya 1 (satu), yaitu bulan Desember 2017
2. Untuk kepentingan pembuatan formulir 1721-A1 yaitu Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 atas Gaji
Pegawai Tetap Setahun, maka daftar gaji setahun diperoleh dengan cara daftar gaji desember
tersebut dikalikan 12 bulan (diasumsikan gaji desember sama seperti gaji-gaji bulan sebelumnya) 3.
Diasumsikan pembayaran PPh 21 gaji pegawai tetap dari bulan Januari sampai dengan November
2017 (11 bulan) sebesar Rp. 10.925.288,- yang telah disetor ke Bank.
www.lensapajak.com
Modul Pajak Terapan Elektronik
Langkah Penyelesaian :
www.lensapajak.com
19
Modul Pajak Terapan Elektronik
Contoh : Bukti Potong PPh Pasal 21/26 Tidak Final (output e-SPT)
www.lensapajak.com
20
Modul Pajak Terapan Elektronik
17. Mencetak SPT Masa PPh Pasal 21/26, Daftar Bukti Pemotongan dan SSP
Klik Cetak – Formulir SPT
Klik 1721 untuk mencetak Formulir SPT Induk
Contoh : SPT Induk Masa PPh Pasal 21/26 (output e-SPT)
www.lensapajak.com
22
Modul Pajak Terapan Elektronik
18. Mencetak Daftar Bukti Pemotongan Pajak PPh Pasal 21/26 Pegawai Tetap (1721-I) Klik 1721-I
untuk mencetak Daftar Pemotongan Pajak PPh Pasal 21/26 (Satu Masa Pajak)
Contoh : Daftar Pemotongan Pajak PPh Pasal 21/26 Pegawai Tetap (1721-I) (output e-SPT)
19. Mencetak Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 (Tidak Final)
Klik 1721-II untuk mencetak Daftar Bukti Potong Tidak Final
Contoh : Daftar Bukti Potong PPh Pasal 21/26 Tidak Final (output e-SPT)
www.lensapajak.com
23
Modul Pajak Terapan Elektronik
12. Mencetak Daftar Bukti Pemotongan PPh Pasal 23 pada akhir masa pajak.
Klik SPT PPh – Daftar Bukti Potong PPh Pasal 23 dan Atau 26
Pada Menu Cetak Pilih Daftar Bukti Potong PPh Pasal 23 dan Atau 26.
Klik Cetak – Yes
www.lensapajak.com
27
Modul Pajak Terapan Elektronik
12. Mencetak Daftar Bukti Pemotongan PPh Final Pasal 4 Ayat 2 pada akhir masa pajak.
Klik SPT PPh – Daftar Bukti Pemotongan PPh Final Pasal 4 Ayat 2
Pada Menu Cetak Pilih Daftar Bukti Pemotongan PPh Final Pasal 4 Ayat 2.
Klik Cetak – Yes
Contoh : Daftar Bukti Pemotongan PPh Final Pasal 4 Ayat 2 (Output e-SPT)
www.lensapajak.com
29
Modul Pajak Terapan Elektronik
13. Mengisi Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Final Pasal 4 Ayat 2 Terutang
Klik SPT PPh – Daftar Surat Setoran Pajak (SSP) /Bukti Pemindahbukuan (PBK) – Daftar
Surat Setoran Pajak (SSP)
Klik Baru. Klik Kode Jenis Pajak dan pilih 411128-403. Isikan NTPN yang diperoleh dari
validasi Bank yang berisi 16 digit.
Dalam kasus ini NTPN : 0000000000000041. Isi Jumlah Pembayaran dan Tanggal Setor.Klik
Simpan – Yes. Setelah selesai klik Tutup.
Input kembali SSP berikutnya
Klik Baru. Klik Kode Jenis Pajak dan pilih 411128-405. Isikan NTPN yang diperoleh dari
validasi Bank yang berisi 16 digit. Dalam kasus ini NTPN : 0000000000000042. Isi Jumlah
Pembayaran dan Tanggal Setor.Klik Simpan – Yes. Setelah selesai klik Tutup. 14. Mencetak SPT Masa
PPh Final Pasal 4 Ayat 2 Terutang
Klik SPT PPh – Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPh Final Pasal 4 Ayat 2
Klik tab Halaman 2. Isikan Tanggal – klik Simpan – Yes – OK. Klik Cetak
Selesai
www.lensapajak.com
31