I. TUJUAN PEMBELAJARAN:
Setelah mempelajari kasus ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membuat bukti potong PPh 21 pada setiap masa pajak
2. Membuat dan mengisi SPT Masa PPh Pasal 21/26 setiap bulan
3. Membuat bukti pemotongan (1721 A1) bagi pegawai tetap pada akhir tahun
KETERANGAN TAMBAHAN:
Dasar Perhitungan Iuran BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK)
1. Tarif iuran bulanan dihitung berdasarkan program yang dimiliki oleh BPJS
ketenagakerjaan yang meliputi:
Program jaminan hari tua (JHT)
program jaminan keselamatan kerja (JKK)
program jaminan pensiun (JP)
program jaminan Kematian (JKM)
2. Iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) sangat tergantung pada tingkat risiko
lingkungan kerja, yang dikelompokkan menjadi:
Kelompok I (tingkat risiko sangat rendah) : 0,24% dari upah sebulan
Kelompok II (tingkat risiko rendah) : 0,54% dari upah sebulan
Kelompok III (tingkat risiko sedang) : 0,89% dari upah sebulan
Kelompok IV (tingkat risiko tinggi) : 1,27% dari upah sebulan
Kelompok V (tingkat risiko sangat tinggi) : 1,74% dari upah sebulan
JKK iurannya ditanggung sepenuhnya oleh pemberi kerja.
3. Iuran jaminan kematian (JKM) sebesar 0,30% dari upah sebulan. ditanggung
sepenuhnya oleh perusahaan.
4. Iuran jaminan hari tua (JHT) sebesar 5,7% dari upah sebulan, dengan ketentuan
3,7% ditanggung oleh pemberi kerja dan 2% ditanggung oleh pekerja.
5. Iuran jaminan pensiun (JP) sebesar 3% dari upah sebulan, dengan ketentuan 2%
ditanggung oleh pemberi kerja dan 1% ditanggung oleh pekerja.
1
6. Upah sebulan yang dijadikan dasar perhitungan iuran terdiri atas upah pokok dan
tunjangan tetap.
7. Batas terendah upah yang dijadikan dasar perhitungan iuran disesuaikan dengan
UMR/UMP/UMK wilayah setempat yang berlaku.
8. Batas tertinggi upah sebulan yang dijadikan dasar perhitungan iuran sebesar Rp
8.000.000,00. (bisa berubah sesuai dengan peraturan yang berlaku)
9. Denda sebesar 2% dari total iuran jika iuran terlambat dibayarkan, iuran dibayar paling
lambat setiap tanggal 15 setiap bulannya.
Data yang harus dikumpulkan sebelum melakukan perhitungan
Berdasarkan data dasar perhitungan di atas maka data yang harus dikumpulkan sebelum
melakukan perhitungan iuran bulanan bpjs ketenagakerjaan adalah sebagai berikut:
1. Anda harus mengetahui data gaji pokok dan tunjangan tetap setiap karyawan/pegawai
3. Sudah menentukan tingkat resiko linkgungan kerja, ini untuk menentukan nilai
persentase untuk perhitungan iuran jaminan keselematan kerja. besarannya biasanya akan
selalu dievaluasi paling lama setiap 2 (tahun) sekali.
#Contoh Kasus:
Misal, Perusahaan X yang letaknya di kota Jakarta memiliki 2 karyawan, dan sudah didaftarkan
menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, berapakah total iuran bulanan bpjs ketenagakerjaan yang
harus dibayarkan setiap bulannya, jika data upah sebulan ke 2 karyawan tersebut diketahui
sebagai berikut :
• Iwan, Gaji Pokok Rp 4.000.000 dan tunjangan tetap Rp. 1.500.000
• Budi Gaji pokok Rp. 7.500.000 dan tunjangan tetap Rp. 2.500.000
Misal UMP/UMK/UMR kota jakarta adalah Rp 4.000.000, dan perusahaan dari hasil evaluasi
termasuk perusahaan yang memiliki tingkat resiko lingkungan kerja rendah.
#Jawab:
Diketahui :
2
• UMP = Rp. 4.000.000
• Tingkat resiko lingkungan kerja rendah, maka persentase perhitungan untuk JKK adalah
0.54% dari upah sebulan
Karena upah sebulan untuk iwan di atas UMP dan di bawah batas tertinggi upah sebulan (Rp
8.000.000), maka yang dijadikan dasar perhitungan adalah upah iwan sebulan yaitu Rp.
5.500.000, dengan rincian sebagai berikut:
#Iuran JHT, 5.7% x upah sebulan, sebagian dibayar oleh perusahaan dan karyawan
• Dibayar oleh perusahaan 3.7% x 5.500.000 = Rp. 203.500
• Dipotong dari gaji karyawan 2% x 5.500.000 = Rp 110.000
#Iuran JP, total 3% x upah sebulan dibayar oleh perusahaan dan karyawan
• Dibayar oleh perusahaan, 2% x 5.500.000 = Rp 110.000
• Dipotong dari gaji karyawan, 1% x 5.500.000 = Rp 55.000
#TOTAL:
Total Iuran bpjs ketenagakerjaan yang harus dikeluarkan untuk karyawan iwan adalah:
• Dari perusahaan, 29.700 + 16.500 + 203.500 + 110.000 = Rp. 359.700
• Dipotong dari gaji karyawan, 110.000 + 55.000 = Rp. 165.000
• Total, 359.700 + 165.000 = 524.700
Karena upah budi sebulan di atas UMR dan di atas nilai tertinggi upah sebulan (Rp 8.000.000),
maka yang dijadikan dasar perhitungan iuran bpjs ketenagakerjaan untuk Budi adalah nilai
tertinggi upah sebulan yaitu Rp. 8.000.000, dengan rincian sebagai berikut:
#Iuran JHT, 5.7% x upah sebulan, sebagian dibayar oleh perusahaan dan karyawan
• Dibayar oleh perusahaan 3.7% x 8.000.000 = Rp. 296.000
3
• Dipotong dari gaji karyawan 2% x 5.500.000 = Rp 160.000
#Iuran JP, total 3% x upah sebulan dibayar oleh perusahaan dan karyawan
Karena nilai maksimal untuk perhitungan jaminan pensiun adalah 7.000.000 sedangkan upah
budi sebulan yang dijadikan dasar perhitungan adalah 8.000.000 maka yang dijadikan dasar
perhitungan untuk Jaminan pensiun adalah yang 7.000.0000
• Dibayar oleh perusahaan, 2% x 7.000.000 = Rp 140.000
• Dipotong dari gaji karyawan, 1% x 7.000.000 = Rp 70.000
#TOTAL:
Total Iuran bpjs ketenagakerjaan yang harus dikeluarkan untuk karyawan Budi adalah:
• Dari perusahaan, 43.200 + 24.000 + 296.000 + 140.000 = Rp. 503.200
• Dipotong dari gaji karyawan, 160.000 + 70.000 = Rp. 230.000
• Total, 503.200 + 240.000 = 733.200
• Iwan, Rp 524.700
• Budi, Rp 733.200
• Total, Rp 1.257.900
4
7. Buatlah/Isi ke dalam SPT Masa PPh Pasal 21/26 bulan Januari sampai Desember
2020
8. Buatlah bukti pemotongan (1721 A1) bagi pegawai tetap pada akhir bulan Desember
2020
KASUS 1
PT Mebel Jati merupakan Wajib Pajak Badan yang bergerak dalam bidang produksi
mebel dan telah dikukuhkan sebagai PKP. Setiap bulan perusahaan menghitung,
memotong, menyetor dan melaporkan SPT Masa PPh 21/26 yang merupakan
kewajibannya sesuai peraturan perpajakan yang berlaku. Berikut ini adalah informasi
yang berkaitan dengan penghitungan serta pelaporan pajak yang berkaitan dengan
PPh 21/26:
Nama Perusahaan : PT Mebel Jati
NPWP : 06.889.225.4.561.000
Alamat : Jl. Ikan Piranha Atas No 100 Malang
Jenis Usaha : Industri Mebel
Berikut ini adalah informasi terkait imbalan yang diberikan kepada karyawan
tetap dan tidak tetap serta kepada bukan pegawai selama tahun 2020.
L/P TUNJANGAN
NAMA NPWP ALAMAT JABATAN STATUS GAPOK TRANSPORT
Keterangan:
Perusahaan ikut serta dalam BPJS Ketenagakerjaan dengan membayar premi untuk masing-
masing pegawai berupa :
a. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar 0,54% dari upah sebulan (Kelompok
II, tingkat risiko rendah)
b. Premi Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar 5,7% dari upah sebulan (3,7% dibayar
perusahaan, sebesar 2% dibayar karyawan )
c. Premi Jaminan Kematian (JKM) sebesar 0,3% dari upah sebulan
d. Premi Jaminan Pensiun (JP) seebsar 3 % dari upah sebulan (2% ditanggung oleh
pemberi kerja dan 1% ditanggung oleh pekerja).
5
2.2 Selain pegawai tetap, Pada bulan Juni 2020, perusahaan mempekerjakan beberapa
tenaga lepas dengan upah borongan yang dibayarkan pada akhir bulan sebagai
berikut:
a. Ferdi (K/2) alamat: Jl. Bogor 24 Malang, tidak punya NPWP, upah borongan
sebesar Rp 2.500.000 dikerjakan dalam waktu 5 hari untuk pekerjaan mengecat.
b. Gilang (TK/0) alamat: Jl. Amprong 21 Malang NPWP 75.244.278.3.531.000,
upah borongan sebesar Rp 5.500.000 dikerjakan dalam waktu 10 hari untuk
pekerjaan pembuatan lemari.
c. Hendri tercatat sebagai karyawan lepas PT Mebel Jati, alamat: Jl.Semanggi 100
Malang. Upah yang diberikan dihitung berdasarkan unit/satuan yang
diselesaikan dalam mengecat dan merakit mebel yakni sebesar Rp 175.000/unit.
Pada akhir bulan Juni Hendri mampu menyelesaikan 25 unit.
2.3 Pada bulan Agustus 2020:
a. Membayar jasa konsultan pajak sebesar Rp 75.000.000 kepada Ibra, alamat: Jl.
Bromo 9 Malang, NPWP 54.222.676.2.541.000
b. Membayar honorarium direksi yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap
yang bernama Jerico sebesar Rp 50.000.000, alamat Jl. Nangka 10 Surabaya,
NPWP 45.100.455.2.578.000
6
area staples
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT) MASA
PAJAK PENGHASILAN FORMULIR 1721
PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26
Formulir ini digunakan untuk melaporkan
KEMENTERIAN KEUANGAN RI Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau a re a b a rco de
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Pasal 26
Bacalah petunjuk pengisian sebelum mengisi formulir ini JUMLAH LEMBAR SPT
MASA PAJAK : SPT SPT TERMASUK LAMPIRAN :
[mm - yyyy] H. 0 1 - H. 0 2 NORMAL H. 0 3 PEMBETULAN KE - H. 0 4 ( D IIS I OLEH P ETU GA S )
H. 0 5 H. 0 6
A. IDENTITAS PEMOTONG
1. NPWP : A .0 1 - .
2. NAMA : A .0 2
3. ALAMAT : A .0 3
B. OBJEK PAJAK
JUMLAH
KODE OBJEK JUMLAH PENGHASILAN JUMLAH PAJAK
NO PENERIMA PENGHASILAN PENERIMA
PAJAK BRUTO (Rp) DIPOTONG (Rp)
PENGHASILAN
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. PEGAWAI TETAP 21-100-01
4. BUKAN PEGAWAI
PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR JUMLAH (Rp)
MASA PAJAK B .0 2 B .0 3
15. PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR (ANGKA 11 KOLOM 6 - ANGKA 14) B .0 5
LA NJ UT KA N P ENGIS IA N P A DA A NGKA 16 & 17 A P A B ILA S P T P EM B ET ULA N DA N/A T A U P A DA A NGKA 18 A P A B ILA P P h LEB IH DIS ET OR
16. PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH) DISETOR PADA SPT YANG DIBETULKAN
B .0 6
17. PPh PASAL 21 DAN/ATAU PASAL 26 YANG KURANG (LEBIH DISETOR KARENA PEMBETULAN (ANGKA 15 - ANGKA 16) B . 0 7
18. KELEBIHAN SETOR PADA ANGKA 15 ATAU ANGKA 17 AKAN DIKOMPENSASIKAN PADA MASA PAJAK (mm - yyyy) B .0 8
-
7
NPWP PEMOTONG : B .0 9 - . FORMULIR 1721
D. LAMPIRAN
1. FORMULIR 1721 - I LEMBAR 5. FORMULIR 1721 - IV LEMBAR
D . 0 1 (Untuk S a tu M a s a P a ja k) D .0 2 D.0 9 D . 10
2. NPWP : - .
E. 0 2
3. NAMA :
E. 0 2
4. TANGGAL : - -
E. 0 2
5. TEMPAT :
E. 0 2
8
ar e a s t apl es
DAFTAR PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 BAGI PEGAWAI TETAP DAN PENERIMA PENSIUN ATAU
TUNJANGAN HARI TUA/JAMINAN HARI TUA BERKALA SERTA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIIL, ANGGOTA TENTARA NASIONAL
INDONESIA. ANGGOTA POLISI REPUBLIK INDONESIA, PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA
FORMULIR 1721 - I
KEMENTERIAN KEUANGAN RI MASA PAJAK : SATU MASA PAJAK Lembar ke-1 : Unt uk KPP
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK [mm - yyyy]
H.0 1
- Lembar ke-2 : Unt uk Pemotong
SATU TAHUN PAJAK NPWP PEMOTONG : H.0 2 - .
A. PEGAWAI TETAP DAN PENERIMAAN PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI. PEJABAT NEGARA DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA MELEBIHI PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
JUMLAH A (PENJUMLAHAN ANGKA 1 S.D. ANGKA 2 0)
PEGAWAI TETAP DAN PENERIMAAN PENSIUN ATAU THT/JHT SERTA PNS, ANGGOTA TNI/POLRI. PEJABAT NEGARA
B. : ORANG
DAN PENSIUNANNYA YANG PENGHASILANNYA TIDAK MELEBIHI PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP) B .0 1
C. TOTAL (JUMLAH A + B)
9
DAFTAR PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 (TIDAK FINAL)
ar ea st apl es
DAN/ATAU PASAL 26 FORMULIR 1721 - II
Formulir ini digunakan untuk melaporkan pemotongan PPh dengan bukti pemotongan menggunakan formulir 1721-VI
KEMENTERIAN KEUANGAN RI MASA PAJAK : SATU MASA PAJAK Lemb ar ke-1 : Untuk KPP
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK [mm - yyyy]
H.0 1
- Lemb ar ke-2 : Untuk Pemoto ng
SATU TAHUN PAJAK NPWP PEMOTONG : H.0 2 - .
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
JUMLAH (PENJUM LAHAN ANGKA 1 S.D. ANGKA 2 0 )
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
JUMLAH (P ENJ UMLAHAN ANGKA 1 S .D. ANGKA 20)
10
area staples
DAFTAR SURAT SETORAN PAJAK (SSP)
DAN/ATAU BUKTI PEMINDAHBUKUAN (PBk) FORMULIR 1721 - IV
UNTUK PEMOTONGAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN RI PENGHASILAN PASAL 21 Lemb ar ke-1 : Untuk KPP
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
DAN/ATAU PASAL 26 Lemb ar ke-2 : Untuk Pemo to ng
MASA PAJAK :
NPWP PEMOTONG :
[ mm - y y y y ]H. 0 1 - H. 0 2 - -
KODE J ENIS
KODE AKUN TGL SSP/BUKTI Pbk
NO SETOR AN NTPN/NOMOR BUKTI Pbk JUMLAH PPh DISETOR KET
PAJAK (KAP) (KJ S ) [dd - mm - yyy]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
2
3
4
5
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
KETER ANGAN :
KOLOM (7) DIISI DENGAN ANGKA :
0 : UNTUK S S P
1 : UNTUK S S P P P h P ASAL 21 DITANGGUNG P EM ER INTAH
2 : UNTUK B UKTI P B k
11
DAFTAR BIAYA
FORMULIR 1721 - V
Lemb ar ke-1 : Unt uk KPP
Lemb ar ke-2 : Unt uk Pemo t o ng
10 BIAYA LAINNYA
JUMLAH (P ENJ UMLAHAN ANGKA 1 S .D. ANGKA 10)
12
DAFTAR BIAYA
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK
PENGHASILAN PASAL 21 (TIDAK FINAL) FORMULIR 1721 - VI
ATAU PASAL 26 Lemb ar 1 : Untuk Penerima Peng has ilan
Lemb ar 2 : Untung Pemo t o ng
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK NOMOR : 1 . 3 - - -
H. 0
1
3. NAMA : A.0 3
4. ALAMAT : A.0 4
TARIF LEBIH
JUMLAH DASAR PENGENAAN
TINGGI 20% TARIF PPh DIPOTONG
KODE OBJEK PAJAK PENGHASILAN BRUTO PAJAK
(TIDAK BER- (%) (Rp)
(Rp) (Rp)
NPWP)
- -
C. IDENTITAS PEMOTONG
C.0 1
1. NPWP : - - 3. TANGGAL & TANDA TANGAN
C.0 2 C.0 3
2. NAMA : - -
[dd - mm - yyyy]
13
DAFTAR BIAYA
BUKTI PEMOTONGAN PAJAK
PENGHASILAN PASAL 21 FORMULIR 1721 - VII
(FINAL) Lemb ar 1 : Untuk Penerima Peng has ilan
Lemb ar 2 : Untung Pemo t o ng
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK NOMOR : 1 . 4 - - -
H. 0
1
3. NAMA :A . 0 3
4. ALAMAT :A . 0 4
- -
C. IDENTITAS PEMOTONG
C .0 1
1. NPWP : - - 3. TANGGAL & TANDA TANGAN
C .0 2 C.0 3
2. NAMA : - -
[dd - mm - yyyy]
14
DAFTAR BIAYA PAJAK PENGHASILAN
BUKTI PEMOTONGAN
PASAL 21 BAGI PEGAWAI TETAP ATAU FORMULIR 1721 - A1
PENERIMA PENSIUN ATAU TUNJANGAN HARI Lemb ar 1 : Untuk Penerima Peng has ilan
Lemb ar 2 : Untung Pemo t o ng
TUA/JAMINAN HARI TUA BERKALA
KEMENTERIAN KEUANGAN RI M A S A P ER OLEHA N
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK P EN G HA S ILA N [ mm - mm]
NOMOR : H. 0
1 . 1 - - - H. 0 2 -
NPWP
- -
PEMOTONG : H.0 3
NAMA
PEMOTONG : H.0 4
P E N G HA S ILA N B R UT O :
2. TUNJ ANGAN P P h
6. P ENER IMAAN DALAM B ENTUK NATUR A DAN KENIKMATAN LAINNYA YANG DIKENAKAN P EM OTONGAN P P h P ASAL 21
P E N G UR A N GA N :
P E N G HIT UN GA N P P h P A S A L 2 1 :
C. IDENTITAS PEMOTONG
1. NPWP : C .0 1
- - 3. TANGGAL & TANDA TANGAN
2. NAMA : C .0 2 C.0 3 - -
[d d - m m - yyyy]
15
DAFTAR BIAYA PAJAK PENGHASILAN
BUKTI PEMOTONGAN
PASAL 21 BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL ATAU FORMULIR 1721 - A2
Lemb ar 1 : Untuk Penerima Peng has ilan
ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA ATAU Lemb ar 2 : Untung Pemo to ng
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PEJABAT NEGARA ATAU PENSIUNANNYA P EN GHA S ILA N [ mm - mm]
NOMOR : H. 0 1 . 2 - - - H. 0 2 -
P E N GH A S ILA N B R UT O :
10. P ENGHAS ILAN TETAP DAN TER ATUR LAINNYA YANG P EM B AYARANNYA TER P IS AH DAR I P EM B AYAR AN GAJ I
P E N GUR A N G A N :
P E N GH IT UN G A N P P h P A S A L 2 1 :
23B . ATAS P ENGHAS ILAN TETAP DAN TER ATUR LAINNYA YANG P EMB AYAR ANNYA TERP IS AH DAR I P EM B AYARAN GAJ I
1. NPWP : D.0 1
- - 3. TANGGAL & TANDA TANGAN
16