Tujuan Umum :
1. Mahasiswa praktek mampu melakukan audit akun pendapatan penjualan terdiri penjualan kotor, potongan
dan retur penjualan dengan menerapkan prosedur substantif audit pendapatan penjualan
2. Mahasiswa praktek mampu menyelesaikan kertas kerja pendapatan penjualan bersih
Tujuan Pembelajaran Khusus :
1. Mahasiswa praktek mampu menerapkan prosedur audit pendapatan penjualan kotor, potongan dan retur
penjualan
2. Mahasiswa praktek mampu menyelesaikan kertas kerja pendapatan penjualan bersih secara komprehensif
ILUSTRASI KASUS
Informasi Khusus
Saudara telah memahami bahwa pelaksanaan audit ini menerapkan pendekatan integrasi. Setiap audit
substantif akun-akun neraca (akun riil) dikaitkan langsung dengan akun-akun laba rugi (akun nominal).
Pendapatan dari penjualan terkait dengan penjualan tunai (penerimaan kas), penjualan kredit (penambahan
piutang usaha), potongan penjualan dan retur penjualan. Kebijakan retur penjualan hanya untuk transaksi
penjualan kredit. Perhitungan penambahan PPN terhadap retur penjualan berpengaruh pada berkurangnya saldo
piutang usaha. Beberapa sisi mutasi dari pendapatan telah diaudit pada saat audit akun neraca, sehingga
saudara harus melengkapi dengan melakukan pengujian tambahan (menambah sampel). Saldo akun-akun
nominal bersifat akumulatif sehingga pengujian saldo akun-akun tersebut lebih tepat menggunakan pengujian
transaksi-transaksi yang mempengaruhi catatan akhir.
Temuan Audit
Saldo buku besar untuk periode yang berakhir 31 Desember adalah:
Untuk audit penjualan tunai saudara lakukan pengujian tambahan beberapa bukti penerimaan kas, sebagaimana
saat saudara audit kas (transaksi kas masuk).
Untuk audit penjualan kredit saudara lakukan pengujian tambahan beberapa bukti penjualan kredit,
sebagaimana saat saudara audit piutang usaha. Sedangkan yang harus diaudit secara khusus adalah potongan
dan retur penjualan.
Di tempat klien banyak tersedia dokumen, dan saudara telah mengutamakan beberapa bukti yang berasal dari
eksternal.
Audit pendapatan ini saudara tekankan pada pengujian transaksi:
1. Penjualan tunai diperluas dari transaksi penjualan tunai dan penerimaan kas
2. Penjualan kredit diperluas dari transaksi penjualan kredit dan transaksi penambahan piutang usaha
3. Potongan penjualan diaudit dari transaksi penjualan tunai dan penjualan kredit yang dilunasi dalam periode
potongan.
4. Retur penjualan diaudit dari transaksi retur penjualan tunai dan penjualan kredit.
Dalam audit pendapatan dari penjualan ini saudara merencanakan 1 kertas kerja dengan indeks sbb :
I : Penjualan Bersih
Tujuan Umum :
1. Mahasiswa praktek mampu melakukan audit akun-akun yang membentuk beban pokok penjualan dengan
menerapkan prosedur substantif beban pokok penjualan
2. Mahasiswa praktek mampu menyelesaikan kertas kerja beban pokok penjualan
Tujuan Khusus :
1. Mahasiswa praktek mampu menerapkan prosedur audit pembelian kotor, ongkos angkut serta potongan dan
retur pembelian
2. Mahasiswa praktek mampu menghitung beban pokok penjualan
3. Mahasiswa praktek mampu menyelesaikan kertas kerja beban pokok penjualan secara komprehensif
ILUSTRASI KASUS
Informasi Khusus
Bagian penting dari beban pokok penjualan adalah transaksi pembelian. Pembelian terkait dengan pembelian
tunai (pengeluaran kas), pembelian kredit (penambahan kewajiban usaha), potongan pembelian dan retur
pembelian. Kebijakan retur pembelian hanya untuk transaksi pembelian kredit. Perhitungan penambahan PPN
terhadap retur pembelian berpengaruh pada berkurangnya saldo kewajiban usaha. Beberapa sisi mutasi dari
pembelian telah diaudit pada saat audit akun neraca, sehingga saudara harus melengkapi dengan melakukan
pengujian tambahan (menambah sampel/bukti yang diaudit). Saldo akun-akun nominal bersifat akumulatif
sehingga pengujian saldo akun-akun tersebut lebih tepat menggunakan pengujian transaksi-transaksi yang
mempengaruhi catatan saldo akhir.
Temuan Audit
Saldo buku besar untuk periode yang berakhir 31 Desember adalah:
Dalam audit pembelian tunai saudara lakukan pengujian tambahan beberapa bukti pengeluaran kas,
sebagaimana saat saudara audit kas (transaksi kas keluar). Untuk audit pembelian kredit saudara lakukan
pengujian tambahan beberapa bukti pembelian kredit, sebagaimana saat saudara audit kewajiban usaha.
Sedangkan yang harus diaudit secara khusus adalah ongkos angkut, potongan penjualan dan retur penjualan.
Tersedia banyak jenis dokumen di klien, saudara telah mengutamakan beberapa bukti eksternal.
Audit beban pokok penjualan ini saudara tekankan pada pengujian transaksi:
1. Pembelian tunai diperluas dari transaksi pembelian tunai dan pengeluaran kas
2. Pembelian kredit diperluas dari transaksi pembelian kredit dan transaksi penambahan kewajiban usaha
3. Ongkos angkut, audit dikaitkan dengan transaksi pembelian tunai dan pembelian kredit
4. Potongan pembelian diaudit dari transaksi pembelian tunai dan pembelian kredit yang dilunasi dalam
periode potongan
5. Retur pembelian diaudit dari transaksi-transaksi retur pembelian tunai dan pembelian kredit
Dalam audit beban pokok penjualan terkait dengan audit persediaan, saudara merencanakan kertas kerja beban
pokok penjualan dikaitkan dengan Kertas Kerja Audit Persediaan (Indek C), sbb :
Tujuan Umum :
1. Mahasiswa praktek mampu melakukan audit akun-akun beban usaha dan beban lain atau diluar usaha (jika
ada) atau pendapatan dan beban yang tidak terkait secara signifikan dengan akun lainnya dengan
menerapkan prosedur substantif yang penting
2. Mahasiswa mampu melakukan audit beban dan kewajiban pajak
Tujuan Khusus :
1. Mahasiswa praktek mampu menerapkan prosedur audit beban usaha
2. Mahasiswa praktek mampu menyelesaikan kertas kerja audit beban usaha secara komprehensif
3. Mahasiswa praktek mampu menghitung pajak penghasilan badan dan kalkulasi kewajiban pajak
4. Mahasiswa praktek mampu menyelesaikan kertas kerja pajak penghasilan dan kewajiban pajak secara
komprehensif
ILUSTRASI KASUS
Informasi Khusus
Beban usaha terbagi dalam dua kelompok yaitu Beban Administrasi Umum (BAU) dan Beban Pemasaran (BPS).
Terdapat beberapa akun beban usaha dalam laporan laba rugi yang terkait langsung dengan akun neraca
karena tergolong satu kelompok transaksi, sehingga akun beban tersebut sebenarnya telah selesai diaudit saat
akun neraca yang bersangkutan juga telah selesai diaudit (contoh akun beban penyusutan dan beban kerugian
piutang). Terdapat juga akun laporan laba rugi yang perlu tambahan audit lagi karena sebelumnya telah teraudit
sebagian transaksinya oleh akun lain yang mempunyai hubungan erat dalam kelompok transaksi tertentu. Tugas
yang sekarang ini adalah melengkapi kertas kerja audit beban usaha yang perlu diaudit tersendiri yang secara
Modul Praktikum Pengauditan 96
Bagian III – Tugas Praktek
Catatan: Khusus beban listrik, air dan telepon sudah saudara audit terkait dengan audit kewajiban biaya.
Periksa ulang beban tiap bulan dan perhatikan secara khusus beban dan perhitungan pada awal dan akhir
tahun.
c. Beban dan Utang Pajak: Melakukan kalkulasi Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) dan saldo kewajiban
pajak untuk semua jenis kewajiban pajak.
Temuan Audit
Transaksi beban-beban dalam kelompok ini terkait erat dengan siklus kas. Saudara menitikberatkan
pemeriksaannya pada bukti-bukti kas masuk dan keluar. Saudara juga melakukan pemeriksaan beban yang
seharusnya dicatat (accruals) terutama beban Telepon, Listrik dan Air. Jika semua akun laba rugi telah saudara
audit maka dapat diestimasi jumlah beban pajak penghasilan badan (audited) sesuai peraturan perpajakan yang
berlaku dan perhitungan saldo kewajiban pajak per 31 Desember 2017 yang wajar.
Pertama adalah audit Beban Administrasi dan Umum, gunakan kertas kerja dengan indeks sbb:
K1 : BAU - Beban Gaji
Modul Praktikum Pengauditan 98
Bagian III – Tugas Praktek
Kedua adalah audit Beban Pemasaran, kertas kerja yang disiapkan dengan indeks sbb:
L1 : BPS - Beban Gaji
L2 : BPS - Beban Perjalanan Dinas dan BBM
L3 : BPS - Beban Telepon, Listrik dan Air
L4 : BPS - Beban Lain-lain
Ketiga adalah audit Beban dan Utang Pajak, kertas kerja dan indeks yang digunakan:
M : Beban Pajak dan Utang Pajak
Dalam audit beban pajak, untuk penyederhanaan kasus maka diasumsikan bahwa tidak ada pos-pos
pendapatan dan beban yang menyebabkan koreksi fiskal.
1. Langkah perhitungan Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan), sbb:
(1) Hitung besarnya taksiran pajak penghasilan badan (PPh terutang) berdasarkan peraturan perpajakan
dan tarip yang berlaku dari jumlah laba bersih sebelum pajak yang telah diaudit. Hasil perhitungan
jumlah Taksiran PPh ini merupakan saldo audit, bandingkan dengan Taksiran PPh menurut saldo buku
jika terjadi selisih lakukan analisis dan usulkan jurnal penyesuaiannya.
(2) Hitung selisih Taksiran PPh saldo audit dengan Uang Muka PPh ps.25
a. Jika PPh terutang lebih besar dari kredit pajak, maka jumlah sisanya merupakan utang pajak
penghasilan badan (PPh psl.29) dan merupakan bagian dari Utang Pajak keseluruhan.
b. Sebaliknya jika PPh terutang lebih kecil dari kredit pajak, maka jumlah sisanya merupakan sisa
porsekot (untuk restitusi) pajak penghasilan badan.
c. Kewajiban PPh Badan harus ditambah dengan utang-utang pajak lainnya, yaitu kewajiban PPh
Karyawan (PPh.21) dan PPN.
Tujuan Umum:
1. Mahasiswa praktek mampu melakukan audit akun ekuitas terdiri dari modal saham dan saldo laba serta
akun lain terkait dengan menerapkan prosedur substantif audit ekuitas
2. Mahasiswa praktek mampu menyelesaikan kertas kerja ekuitas
Tujuan Khusus:
1. Mahasiswa praktek mampu menerapkan prosedur audit modal saham
2. Mahasiswa praktek mampu menghitung saldo laba
3. Mahasiswa praktek mampu menghitung deviden dan kewajiban deviden
4. Mahasiswa praktek mampu menyelesaikan kertas kerja ekuitas secara komprehensif
ILUSTRASI KASUS
Informasi Khusus
Audit ekuitas dibagi dalam 3 (tiga) pekerjaan pokok, yaitu audit untuk modal saham, deviden dan kewajiban
deviden serta audit untuk saldo laba. Dalam bagian ini saudara lakukan terlebih dahulu pekerjaan-pekerjaan
yang terkait dengan audit modal saham. Saham yang dimiliki para pemegang saham (pesero) adalah saham-
saham biasa yang pada penerbitannya tercatat tanpa adanya agio maupun disagio saham. Sampai dengan akhir
tahun 2007 tidak terdapat perubahan susunan pemegang saham.
Temuan Audit
Saudara telah memperoleh daftar pemegang saham dan mempelajari akte perubahan perusahaan. Hasil temuan
menunjukkan bahwa saldo akhir ekuitas saham tidak terjadi perubahan. Perusahaan juga akan membagikan
deviden tahun 2017 sesuai hasil RUPS. Sedangkan audit saldo laba merupakan hasil perhitungan saldo awal
saldo laba (audit tahun lalu) dengan transaksi mutasi saldo laba dari periode tahun 2017. Mutasi saldo laba
periode sekarang hanya berasal dari laba bersih operasional saja.
Dalam audit ekuitas ini saudara merencanakan kertas kerja dengan indeks sbb :
N : Ekuitas
N1 : Modal Saham - Disetor
N2 : Saldo Laba
1. Lengkapi kertas kerja utama N, berikut :
a. Judul : Ekuitas dengan indek sesuaikan pedoman
b. Kolom keterangan diisi jenis ekuitas : Modal Saham dan Saldo Laba
c. Kolom referensi diisi indek masing-masing Modal Saham – Disetor dan Saldo Laba sesuai pedoman
d. Kolom Saldo per Buku dan Saldo Tahun Lalu Modal Saham dan Saldo Laba diisi dari saldo-saldo buku
besarnya dan kertas kerja tahun sebelumnya
e. Net AJE dan Saldo Audit diisi dari hasil audit kertas-kertas kerja pendukung N1 dan N2
f. Lengkapi tickmark dan penjelasan sesuai prosedur yang diterapkan
g. Hasil akhir kertas kerja utama ini diisikan ke Kertas Kerja Neraca (KKN), dan berikan indek silang ke
KKN
h. Berikan paraf dan tanggal selesai pengerjaannya
Tujuan Umum:
1. Mahasiswa praktek mampu melakukan pekerjaan penyelesaian audit termasuk menyiapkan draft laporan
auditor independen dan menyajikan laporan arus kas.
Tujuan Khusus:
1. Mahasiswa praktek mampu menyiapkan kertas kerja Ringkasan Usulan Jurnal Penyesuaian dan Ringkasan
Usulan Jurnal Reklasifikasi
2. Mahasiswa praktek mampu menyelesaikan Kertas Kerja Neraca dan Kertas Kerja Laba Rugi
3. Mahasiswa praktek mampu menyiapkan draft laporan auditor independen
4. Mahasiswa praktek mampu menyusun laporan arus kas.
Dalam pekerjaan ini, saudara lakukan telaah terhadap kemungkinan pekerjaan yang belum selesai dan segera
dibahas dengan supervisor. Periksa kelengkapan pekerjaan berikut (sesuai dengan urutan penyusunan kertas
kerja) :
1. Menyiapkan kertas kerja Ringkasan Usulan Jurnal Penyesuaian dan Ringkasan Usulan Jurnal
Reklasifikasi. Usulan jurnal-jurnal ini diringkaskan dari jurnal yang saudara usulkan ketika melakukan audit
pada tugas 2 sampai 13.
Kolom ringkasan usulan jurnal dibuat sbb::
(1) Kolom Keterangan: Beri nomor urut jurnal sesuai urutan temuan kasus (JP-1, JP-2, JR-1, dst)
(2) Ref KK: Berikan kode Indeks Kertas Kerja dimana usulan jurnal penyesuaian ditempatkan
(3) Periksa pejumlahan ke bawah angka jurnal sisi debit dan kredit.
(4) Periksa dan cocokan banyaknya jurnal penyesuaian dan jurnal reklasifikasi dari semua kertas kerja
yang ada
(4) Hitung Modal Kerja masing-masing periode 2017 dan 2016 (Modal Kerja adalah selisih antara Aset
Lancar dengan Kewajiban Lancar). Kemudian hitung jumlah perubahan Modal Kerja, yaitu Modal
Kerja periode 2017 dibanding Modal Kerja periode 2016.
(5) Hitung selisih pos-pos tetap jangka panjang masing-masing untuk periode 2017 dan 2016 (selisih pos
tetap ini adalah selisih antara aset tetap/non lancar dengan pasiva yang tetap/non lancar). Kemudian
hitung jumlah perubahannya, yaitu selisih tetap periode 2017 dibanding selisih tetap periode 2016.
(6) Hasil perhitungan langkah poin 4 harus sama dengan hasil perhitungan langkah poin 5
(7) Ingat khusus perubahan pos kas/bank, jika ada kenaikan dari periode sebelumnya berarti ada sumber
dana sebaliknya jika terjadi penurunan berarti ada penggunaan dana.
(8) Jika langkah poin 6 terpenuhi, dilanjutkan dengan menyusun Laporan Arus Kas – metode tak
langsung dengan mengelompokkan ke tiga kelompok arus yaitu : arus kas operasi, arus kas investasi
dan arus kas pendanaan. Langkah penyusunannya sbb:
1. Arus kas operasi terdiri dari laba bersih, yang disesuaikan dengan:
▪ menambahkan biaya-biaya usaha non kas (penyusutan, amortisasi, kerugian piutang, dll)
▪ mengurangkan pendapatan-pendapatan atau laba usaha non kas
▪ mengurangkan selisih kenaikan pos-pos Aset Lancar (kecuali kas/bank) dan atau sebaliknya
▪ menambahkan selisih kenaikan pos-pos Kewajiban Lancar dan atau sebaliknya
▪ Jika langkah-langkah ini menghasilkan jumlah positip berarti terdapat sisa sumber dana kas
arus operasi.
2. Arus kas investasi merupakan perubahan dalam harga perolehan aset tetap / non lancar
(perbandingan harga perolehan periode 2017 dan 2016). Jika naik artinya adalah penggunaan
dana kas dan sebaliknya. Namun ini perlu dianalisa lebih dalam dengan menelaah transaksi dan
informasi yang terkait dengan aset tetap.
3. Arus kas pendanaan merupakan perubahan dalam harga perolehan pasiva tetap / non lancar
(perbandingan periode 2017 dan 2016). Jika naik artinya adalah sumber dana kas dan
sebaliknya. Namun ini juga perlu dianalisa lebih dalam dengan menelaah transaksi dan
informasi yang terkait dengan pasiva tetap (kewajiban jangka panjang dan ekuitas).
(9) Hasil perhitungan dari tiga kelompok arus kas tersebut (net sumber atau net penggunaan) harus sama
dengan langkah poin g. Jika benar, ini merupakan jumlah perubahan arus kas selama periode tahun
2017, maka kemudian jumlahkan dengan saldo awal kas (saldo 2016). Hasil penjumlahan dengan
saldo awal tersebut, hasilnya harus sama dengan saldo 2017 (sebagai saldo akhir).
unqualified opinion