a. Sebesar 0 % (nol persen) dari penghasilan bruto bagi PNS Golongan I dan Golongan II,
Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Tamtama dan Bintara, dan
Pensiunannya.
b. Sebesar 5 % (lima persen) dari PNS Golongan III, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan
Pangkat Perwira Pertama, dan Pensiunannya.
c. Sebesar 15 % (lima belas persen) dari penghasilan bruto bagi Pejabat Negara, PNS Golongan
IV, Anggota TNI dan Anggota POLRI Golongan Pangkat Perwira Menengah dan Perwira Tinggi,
dan Pensiunannya.
TARIF PEMOTONGAN PPh PASAL 21 BAGI PENERIMA PENGHASILAN YANG
TIDAK MEMPUNYAI NPWP
• Bagi penerima penghasilan yang dipotong PPh pasal 21 yang tidak memiliki NPWP,
dikenakan pemotongan PPh Pasal 21 dengan tarif lebih tinggi 20% daripada tarif yang
diterapkan terhadap wajib pajak yang memiliki NPWP. Artinya jumlah PPh pasal 21 yang
harus dipotong adalah sebesar 120% dari jumlah PPh pasal 21 yang seharusnya dipotong
dalam hal yang bersangkutan memiliki NPWP.
CONTOH SOAL PPH PASAL 21
1. Sejak tahun 2018 Alvaro bekerja pada PT BMC sebagai pegawai
tetap. Alvaro menikah tetapi belum punya anak. Alvaro memperoleh
Gaji sebulan adalah sebesar Rp8.000.000,00 , ia membayar iuran
pensiun yang dibayar tiap bulan sebesar Rp150.000,00, dan
membayar biaya jabatan 5%. Penghasilan Alvaro dari PT. BMC
hanya dari gaji. Hitunglah PPh pasal 21!
Gaji sebulan Rp 8.000.000,00
Pengurangan:
1. Biaya Jabatan 5% x Rp8.000.000,00 Rp 400.000,00
2. luran Pensiun Rp 150.000,00(+)
Rp 550.000,00(-)
Penghasilan neto sebulan Rp 7.450.000,00
Penghasilan neto setahun 12 x Rp7.450.000,00 Rp89.400.000,00
PTKP setahun (K0)
- untuk WP sendiri Rp 54.000.000,00
- tambahan karena menikah Rp 4.500.000,00(+)
Rp 58.500.000,00(-)
Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 30.900.000,00
PPh 21 = (penghasilan bruto – biaya jabatan –iuran pensiun yang dibayar sendiri – PTKP) x tarif Ps 17 UU PPh
= (penghasilan neto setahun – PTKP) x tarif Ps 17 UU PPh
= (89.400.000 – 58.500.000) x tarif Ps 17 UU PPh
= 30.900.000 x 5%
= Rp.1.545.000,00
PPh Pasal 21 sebulan Rp.1.545.000,00 : 12 = Rp. 128.750,00
2. Irawan berstatus kawin dengan memiliki 2 anak, bekerja sebagai
pegawai tetap di PT Nusa dengan gaji sebulan Rp 13.000.000,- Irawan
setiap bulan membayar iuran pensiun sebesar Rp 250.000,- ke Dana
Pensiun Arta Mandiri. Berdasarkan ketentuan yang berlaku di PT Nusa
terhitung mulai 1 Juli 2016 Irawan memasuki pensiun. Hitung PPh
pasal 21 atas uang pensiun yang dibayarkan secara berkala!
3. Pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas yang dibayarkan secara bulanan, harian, mingguan,
satuan, borongan
4. Bukan pegawai yang menerima imbalan yang bersifat berkesinambungan/tidak berkesinambungan
5. Honorarium atau imbalan lain dengan nama apapun yang menjadi beban APBN atau APBD