2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk semua transaksi yang berkaitan dengan Pajak
Penghasilan Pegawai, Bukan Pegawai dan Peserta Kegiatan, dalam hal ini termasuk
didalamnya adalah pemberian Tunjangan, Uang Lembur, dan potongan-potongan
rutin karyawan.
3. DEFINISI
3.1 PPh 21 adalah pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang Pribadi dalam negeri wajib
dilakukan oleh:
a. Pemberi Kerja yang membayar gaji, upah, honorarium,
tunjangan, dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan
dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai atau bukan
pegawai
b. Bendahara pemerintah yang membayar gaji, upah, honorarium,
tunjangan, dan pembayaran lain sehubungan dengan
pekerjaan, jasa, atau kegiatan.
c. Dana Pensiun atau badan lain yang membayarkan uang
pensiun dan pembayaran lain dengan nama apa pun dalam
rangka pensiun
d. Badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain
sebagai imbalan sehubungan dengan jasa termasuk jasa
tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas; dan
e. Penyelenggara Kegiatan yang melakukan pembayaran
sehubungan dengan pelaksanaan suatu kegiatan.
3.2 Biaya Jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan sebesar 5% dari penghasilan bruto, dengan jumlah maksimum
yang diperkenankan sejumlah Rp.6.000.000 setahun atau Rp.500.000
sebulan.
3.3 PTKP atau Penghasilan Tidak Kena Pajak adalah Jumlah pengurang
terhadap penghasilan bruto orang pribadi sebagai Wajib Pajak dalam negeri
dalam menghitung penghasilan kena pajak yang menjadi obyek pajak
penghasilan yang harus dibayar oleh wajib pajak di Indonesia.
3.5 Bukan Termasuk Objek PPh 21, berikut adalah beberapa penghasilan yang
tidak dipotong PPh Pasal 21:
a. Pembayaran manfaat atas santunan asuransi dari perusahaan
asuransi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi
kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa
b. Penerimaan dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dalam bentuk
apapun diberikan oleh Wajib Pajak atau Pemerintah
c. Iuran Pensiun yang dibayarkan kepada dana pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, iuran tunjangan
hari tua atau iuran jamin hari tua kepada badan penyelenggara
tunjangan hari tua atau badan penyelenggara jaminan sosial tenaga
kerja yang dibayar oleh pemberi kerja.
d. Zakat yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari badan atau
lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah,
atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama
yang diakui di Indonesia yang diterima oleh orang pribadi yang berhak
dari lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh
Pemerintah sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha pekerjaan,
kepemilikan, atau penguasaan di antara pihak-pihak yang
bersangkutan.
e. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu sebagaimana
dimaksud didalam Pasal 4 ayat (3) UU No 36 Tahun 2008 tentang PPh
(Non-Objek Pajak)
3.6 Tarif Pajak adalah besaran tarif untuk pajak terutang atas penghasilan yang
sebelumnya telah disetahunkan, adapun ketentuan besaran tarif diatur
didalam Pasal 17 UU No 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan sebagai
berikut :
0 – Rp 50.000.000,00 5%
Rp 500.000.000,00 30%
20% tarif lebih tinggi bagi pegawai yang tidak memiliki NPWP 6%
18%
30%,
36%
3.7 Surat Setoran Pajak (SSP) adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak
yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan
dengan cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk
oleh Menteri Keuangan. (UU KUP No. 28 Tahun 2007 Pasal 1 (14).
4. KEBIJAKAN
4.1 Pelunasan dan Pelaporan SPT Masa Pasal 21
4.1.1 Tempat terutangnya PPh Pasal 21 dan pelaporan SPT nya dilakukan
di Cabang/distrik masing-masing (desentralisasi).
4.1.2 Identifikasi untuk perhitungan PPh Pasal 21 paling terdiri dari sebagai
berikut :
a. Pegawai Tetap
Adalah pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan
dalam jumlah tertentu secara teratur, termasuk anggota dewan
komisaris dan anggota dewan pengawas yang secara teratur
terus menerus ikut mengelola kegiatan perusahaan secara
langsung, serta pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak untuk
suatu jangka waktu tertentu sepanjang pegawai yang
bersangkutan bekerja penuh (full time) dalam pekerjaan tersebut.
(PMK No.252 tahun 2008).
b. Bukan Pegawai
Adalah Orang pribadi yang menerima atau memperoleh
penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan
(Per Dirjend Nomor 57/PJ/2009).
c. Peserta Kegiatan
Adalah orang pribadi (selain pegawai tetap) yang terlibat dalam
suatu kegiatan tertentu, termasuk mengikuti rapat, sidang,
seminar, lokakarya (workshop), pendidikan, pertunjukan,
olahraga, atau kegiatan lainnya dan menerima atau memperoleh
imbalan sehubungan dengan keikutsertaannya dalam kegiatan
tersebut.
Pada bulan Juni 2014 Perum LPPNPI memembayarkan kepada vendor Orang Pribadi sebagai
berikut :
Tanggal Deskripsi
7 Juni 2014 Membayarkan kepada para petugas dari Kodal untuk 10 orang sebesar Rp. 50.000.000
Pada bulan Juli 2014 Perum LPPNPI menyelenggarakan Rapat untuk membahas RKAP tahun
2015, dalam rapat tersebut turut hadir dari Bapak A perwakilan Kementeriaan BUMN & Bapak
B dari perwakilan Kementerian Perhubungan, sehingga Perum LPPNPI memberikan honor
masing-masing sebesar Rp.2.000.000.
Atas honor tersebut Perum LPPNPI harus melakukan pemotongan PPh Pasal 21 dengan
perhitungan sebagai berikut :
Nama Penerima Nilai Honor (Rp) Tarif Pasal 17 PPh Ps 21 Keterangan
Honor UU PPh Terutang
4.1.7 Pelaporan SPT PPh Pasal 21 untuk Masa Pajak Januari sd Desember
terdiri dari :
a. SSP Lembar Ketiga
b. SPT Induk PPh Pasal 21 (asli)
c. Lampiran dalam bentuk soft copy csv.
4.1.8 Untuk Cabang dan Distrik agar membuat rekapitulasi PPh Pasal 21
yang telah dibayarkan untuk setiap pegawai per bulan (Masa Januari
sd Nopember) untuk keperluan perhitungan PPh 21 Masa Desember di
akhir tahun.
Contoh Rekapitulasi :
4.1.9 Pada akhir tahun Cabang dan Distrik melakukan perhitungan kembali
PPh Pasal 21 selama 1 tahun (Januari sd Desember), dan
menerbitkan Bukti Potong PPh Pasal 21 (Formulir 1721-A1) untuk
kemudian didistribusikan kepada masing-masing pegawai di Cabang
dan Distrik untuk kepentingan pelaporan SPT PPh Orang Pribadi
Tahunan.
4.1.10 Rekapitulasi PPh Pasal 21 yang telah dibayarkan untuk setiap pegawai
per bulan (Masa Januari sd Nopember) berfungsi sebagai pengurang
(kredit pajak PPh 21) atas perhitungan kembali PPh Pasal 21 selama 1
tahun (Januari sd Desember).
4.1.11 PPh Pasal 21 terutang di Masa Desember adalah merupakan
besarnya nilai perhitungan penghasilan pegawai selama 1 tahun,
dikurangi dengan realisasi pembayaran PPh Pasal 21 dari Masa
Januari sd Nopember.
Setelah melakukan Log In, Langkah yang pertama dilakukan adalah mengisi Data Base Wajib
Pajak sesuai dengan Keterangan yang ada di dalam Surat Pengukuhan Wajib Pajak yang
diterbitkan oleh DJP. Langkah Pertama adalah mengisi Kolom NPWP, kemudian data-data
Wajib Pajak Lainnya, berikut adalah tampilannya
Tampilan pesan ini untuk mengaktifkan menu SPT SPT PPh yang dimaksud.
Klik buat SPT maka otomatis telah terekam dan SPT PPh Pasal 21 dengan masa pajak yang
diinginkan sudah tercatat di eSPT.
Kemudian Langkah Selanjutnya adalah Melakukan Entry Bukti Potong PPh Pasal 21, berikut
adalah langkah-langkahnya :
Pilih menu Isi SPT -> Daftar Bukti Potong => Tidak Final untuk
pembuatan bukti potong bukan pegawai atau peserta kegiatan.
Pilih Menu Baru => untuk pembuatan bukti pemotongan PPh21 yang baru
dibuat, untuk penomoran bukti potong eSPT secara otomatis telah
mempersiapkan, namun user dapat merubah nomor tersebut pada 7 digit
terakhir.
Isi NPWP, Nama Lengkap pihak yang dipotong, NIK & Alamat Tanggal
Bukti Potong , apabila pihak yang dipotong tidak diketahui NPWP nya
maka dapat diisi => 00.000.000.0-000.000 (16 digit).
Ketik Kode Obyek Pajak :
1. 21-100-08 => Bukan pegawai yang menerima penghasilan
bersifat berkesinambungan
2. 21-100-09 => Bukan pegawai yang menerima penghasilan tidak
bersifat berkesinambungan
3. 21-100-13 => Peserta Kegiatan
o Klik Check Box pada NPWP lawan Transaksi yang dimaksud.
o Atau gunakan kolom Pencarian Berdasarkan Nama, apabila User
kesulitan mencari nama lawan transaksi.
o Kemudian klik tombol Pilih.