PAJAK PENGHASILAN
DISUSUN OLEH :
0219104153
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem perpajakan di Indonesia menganut system self assessment. Self assessment sendiri
berarti sistem yang membebanlan penentuan pajak yang perlu untuk dibayarkan oleh
wajib pajak secara mandiri.
PEMBAHASAN
PPh Pasal 21 adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan berupa gaji, upah,
honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama apapun sehubungan dengan pekerjaan
atau jabatab sebagai imbalan atas jasa yang telah diselesaikan oleh seseorang ataupun oleh
sebuah instansi. Subjek pajak menurut PPh Pasal 21. Wajib pajak yang dipotong menurut PPh
pasal 21 adalah:
1. Pegawai, karyawan dan karyawati tetap yang bekerja pada pemberi kerja atas
jasanya dan yang memperoleh gaji dalam jumlah tertentu secara bekala.
2. Pegawai, karyawan dan karyawati lepas yang bekerja ke pemberi pekerjaan dan
hanya menerima upah saat bekerja.
3. Penerima honorarium yang memberikan jasanya dan memperoleh imbalan sesuai
dengan jasa yang telah diberikan.
4. Penerima upah yang dibayar karna jasanya.
1. Pejabat perwakilan diplomatik, konsultat atau pejabat lain dari negara-negara asing dan
orang-orang yang dibantukan kepada mereka yang bekerja pada tempat dan tinggal
bersama mereka.
2. Pejabat perwakilan organisasi internasional.
3. Bendahara atau pemgang kas pemerintah.
1. Pegawai tetap
2. Tenaga lepas, distributor MLM atau direct selling dan kegiatan sejenis
3. Penerima uang pension, mantan pegawai, seorang ahli waris yang menerima tunjangan
hari tua
4. Penerima gaji honorer
5. Penerima ahli
6. Tenaga ahli
7. Peserta kegiatan
1. Pejabat perwakilan diplomatic dan konsultat atau pejabat dari negara lain, orang-orang
yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja padaan dan bertempat bersama mereka,
denga syarat:
a. Bukan WNI (Warga Negara Indonesia)
b. Di Indonesia tidak menerima atau memperoleh penghasilan lain di luar jabatan
atau pekerjaanya dan negara bersangkutan memberikan timbal balik
2. Pejabat perwakilan organisasi internasional yang ditetapkan Keputusan Mentri Keuangan
selama bukan warga negara Indonesia dan tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain
untuk memperoleh penghasilan di Indonesia.
1. Penghasilan yang diterima oleh pegawai atau penerima pensiun secara teratur berupa gaji,
uang pensiun bulanan, upah honorarium, premi bulanan, uang lembur, sokongan,
tunjangan, beasiswa, premi asuransi yang dibayar pemberi kerja, dan penghasilan teratur
lainnya.
2. Penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh pegawai yang sifatnya tidak ttap
3. Upah harian, mingguan, upah satuan, dan upah borongan yang diterima atau diperoleh
oleh pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, serta uang saku harian atau mingguan
yang diterima peserta didik atau para calon pegawai
4. Uang tebusan pensiun, tunjangan hari tua, uang pesangon, dan pembayaran lain yang
berhubungan dengan pemutusan kerja.
5. Honorarium, uang saku, atau hadiah dan penghargaan dengan nama dan daam bentuk
apapun, komisi, beasiswa, dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negri,
terdiri atas:
a. Tenaga ahli
b. Seniman
c. Olahragawan atau atlet
d. Penasihat, pengajar, pelatih, penyuluh, dan moderator
e. Pengarang, peneliti, dan penerjemah
f. Pemberi jasa dalam segala bidang termasuk teknik, computer dan sistem apikasi,
telekomunikasi, elektronika, dan fotografi
g. Agen iklan
h. Pengawas, pengelola proyek, anggota dan pemberi jasa kepada suatu kepanitiaan,
dan peserta sidang atau rapat
i. Peserta suatu lomba
j. Petugas dinas luar asuransi
k. Calon pegawai
6. Distributor perusahaan MLM atau kegiatan sejenisnya
7. Pendapatan tidak tetap
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa: PPh Pasal 21 merupakan pajak
atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan
nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan
kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri. Pemotong PPh
pasal 21 adalah setiap orang pribadi atau badan yang diwajibkan oleh UU No. 7 Tahun
1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 17 tahun 2000
dan terbaru.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/cara-perhitungan-pajak-
penghasilan
https://www.academia.edu/29953870/MAKALAH_PAJAK_PPH_PASAL_21
https://klikpajak.id/blog/panduan-penghitungan-pph-21-karyawan-contoh/
#Metode_Penghitungan_PPh_21_Karyawan