Anda di halaman 1dari 73

Pajak Penghasilan (PPh)

Pasal 21
PPA FEB UI
Prepared by:
Andika Arisandi an
t.dika@gmail.com
085746614523
Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia

Pelatihan Brevet AB & e-SPT PPh Pemotongan dan Pemungutan


DASAR
HUKUM
No Peraturan
1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Pajak Penghasilan
Tentang

s.t.t.d. Undang-Undang Nomor 36 Tahun


2008
2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 Harmonisasi Peraturan Perpajakan
3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
F E B
Cipta Kerja
U
I
Peny esuaian Besarny a Pengasila n Kena
4
P ajak
101/PMK.010/2016
5 Peraturan Menteri Keuangan Nomor Penetapan Bagian Penghasilan Sehubungan Dengan Pekerjaan Dari
102/PMK.010/2016 Pegawai Harian dan Mingguan Serta Pegawai Tidak Tetap Lainnya yang
Tidak Dikenakan Pemotongan Pajak Penghasilan
6 Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan
PER-16/PJ/2016 Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26
Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa dan Kegiatan Orang Pribadi
Gaji, Upah, Honorarium, Tunjangan, dan
Pembayaran lain dengan nama/bentuk
apapun

1. Pekerjaan;

PPA FEB UI
2. Jasa;
3. Kegiatan
yang dilakukan orang pribadi

SPDN SPLN

PPh Pasal 21 PPh Pasal 26


Subjek Pajak Dalam
Negeri

Orang Pribadi baik yang merupakan Warga NegaraIndonesia maupun


warga

2.berada
Indonesi
PPA FEB UI
1. bertempat tinggal di
negara
asing:
a;di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari
dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan; atau
3.dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat
untuk bertempat tinggal di Indonesia;
4
Subjek Pajak Luar
Negeri

1. orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di


Indonesi
2. wargaanegara
; asing yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh
tiga)
hari dalam jangka waktu 12 (dua belas)
3. bul
PPA FEB UI
Waargn;a Negara Indonesia yang berada di luar Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan
pultiugha) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan serta memenuhi
persyaratan:
a. tempat
tinggalpusatb. kegiatan utama;
c. tempat menjalankan
d. kebiasaan; status subjek
e. pajak; dan/atau persyaratan 5

Detaitertentu
l persyaratan
lainnya
diatur di PMK No.
Pemotong PPh Pasal 21/26

1. Pemberi kerja yang terdiri dari:


a. orang pribadi dan badan;
b. cabang, perwakilan atau unit, dalam hal yang melakukan sebagian atau
seluruh

PPA FEB UI
administrasi yang
pembayaran lain adalah
terkait cabang,
dengan pembayaran
perwakilan atau
gaji,unit
upah,
tersebut.
honorarium, tunjangan, dan
2. Bendahara atau pemegang kas
3. Dana pensiun, badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan badan-badan
pemerintah;
lain;
4. Orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta badan yang
melakukan pembayaran sehubungan dengan penyerahan jasa;
5. Penyelenggara kegiatan.
Bukan Pemotong PPh Pasal 21/26

1. Kantor perwakilan negara asing;


2. Organisasi-organisasi yang ditetapkan Menteri Keuangan (PMK
internasional No.
3. 156/PMK.010/2015);
Pemberi kerja orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan

PPA FEB UI
bebas
yang semata-mata memperkerjakan orang pribadi untuk melakukan pekerjaan
tangga atau pekerjaan bukan dalam rangka melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
rumah
bebas.
Penerima Penghasilan yang Dikenakan PPh Pasal 21/26
1. pegawai;
2. penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, THT, JHT, termasuk ahli
warisnya;
3. bukan pegawai;
4. anggota dewan komisaris/pengawas yang tidak merangkap sebagai pegawai;

PPA FEB UI
5. mantan pegawai;
6. peserta kegiatan:
a. Peserta
perlombaan
Peserta rapat, konferensi, sidang, pertemuan, kunjungan
b. kerja Peserta/anggota kepanitiaan
c. Peserta pendidikan, pelatihan dan magang
d. Peserta kegiatan lainnya
e.
Penghasilan yang Dikenakan PPh Pasal 21/26
1. Penghasilan pegawai tetap baik teratur maupun tidak teratur
2. Penghasilan penerima pensiun secara teratur
3. Uang pesangon, pensiun, tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua yang dibayarkan sekaligus, yang
pembayarannya melewati jangka waktu 2 tahun;
4. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas
5. Imbalan kepada bukan pegawai;

PPA FEB UI
6. Imbalan kepada peserta kegiatan;
7. Imbalan kepada dewan komisaris/pengawas yang bukan merupakan pegawai tetap pada perusahaan
yang sama;
8. Imbalan kepada mantan pegawai;
9. Penarikan dana pensiun oleh pegawai.

Termasuk:
Natura dan/atau Kenikmatan
Penghitungan Besarnya
Penghasilan

Ua P AF
B
ng
UI Uang
Natura/
kenikmatan

Harga Pasar

rupi P E
ah asing
Penghasilan yang Tidak Dikenakan PPh Pasal 21/26
1. Pembayaran manfaat atau santunan asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, dwiguna dan
bea siswa
2. Iuran pensiun kepada dana pensiun yang telah disahkan Menkeu, iuran THT/JHT yang
dibayar pemberi kerja
3. Natura dan/atau kenikmatan, meliputi:

PPA FEB UI
a. makanan/minuman bagi seluruh pegawai
b. natura dan/atau kenikmatan yang disediakan di daerah tertentu
c. natura dan/atau kenikmatan yang harus disediakan oleh pemberi kerja
pelaksanaan pekerjaan dalam
d. natura dan/atau kenikmatan yang bersumber dari APBN/APBD dan/atau APBDesa
e. natura dan/atau kenikmatan dengan jenis dan/atau batasan tertentu
4. Zakat/sumbangan wajib keagamaan dari badan/lembaga yang dibentuk/
disahkan pemerintah
5. Bea siswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf l UU PPh
Penghitungan PPh Pasal 21

Pegawai tetap Penerima pensiun


Gaji, Tunjangan, Premi Asuransi
Uang Pensiun Berkala
Dibayar Pemberi Kerja
Dikurangi dengan Dikurangi dengan
1. Biaya jabatan, 5% dari pengh. Biaya
B U Pensiun, 5%

Bruto
I ari

maks. Rp2.400.000 per


pengh.

tahun atau Rp200.000 perbulan


Penghasilan Neto (setahun/disetahunkan)

Dikurangi PTKP

Penghasilan Kena Pajak

Dikenakan Tarif Pasal


17
tahun atau Rp500.000 per bulan
PTKP:
PMK-101/PMK.010/2016

Rp54.000.000,- Untuk diri Wajib Pajak

Rp4.500.000,- Tambahan utk WP Kawin

PPA FEB UI
Tambahan untuk setiap
anggota keluarga sedarah
semenda dalam garis
Rp4.500.000,- keturunan lurus serta anak
angkat yg menjadi tanggungan
sepenuhnya maksimal 3 orang

penerapan PTKP ditentukan oleh keadaan pada awal tahun


kalender atau awal bulan dari bagian tahun kalender
PTKP Karyawati

Kawin
Tidak
Kawin Suami tidak
Kawin
berpenghasila

PP BU
n

F
1 . Diri
Hanya untuk

I
2. Status kawin;

A
diri sendiri 3. Di
Tanggungan
ri
maks 3.
sendi se ndiri;
1.
2. Tanggungan
maks 3.

E
menunjukkan ket. tertulis dari pemerintah daerah setempat
serendah-rendahnya kecamatan bahwa suami tidak menerima/
memperoleh penghasilan
ri;
Tari
f
5%
Sampai dengan Rp 60 juta
Sesuai
Pasal 17 ayat (1)
15% huruf a

PPA FEB UI
Di atas Rp 60 juta s.d. Rp 250 juta
UU HPP

Di atas Rp 250 juta s.d. Rp 500 juta


25%

Di atas Rp 500 juta s.d. Rp 5 miliar 30%

35%
Di atas Rp 5 miliar
TETAP Ph NETO - PTKP

PEGAWAI BULANAN Ph BRUTO - PTKP


TIDAK TETAP
Ph BRUTO – 450 RIBU
HARIAN
Ph BRUTO(>4,5jt s.d.10,2jt) –
PTKP Harian
PENSIUNAN
Ph BRUTO(>10.2jt) – PTKP

FEB UI
Ph NETO - PTKP

((50% X Ph Bruto) - PTKP bulanan)


BERKESINAMBUNGAN

PP A
Kumulatif
BER KALA
BERKESINAMBUNGAN (50% X Ph Bruto) Kumulatif
BUKAN PEGAWAI
(Mempunyai Penghasilan/Pekerjaan Lain)

TIDAK BERKESINAMBUNGAN 50 % x Ph Bruto

KOMISARIS, MANTAN PEGAWAI, Ph Bruto Kumulatif


PENARIKAN DAPEN O/
PEGAWAI
PESERTA KEGIATAN Ph Bruto
PPh Pasal 21 PEGAWAI TETAP
Sudah Mulai Bekerja dari Awal Tahun

Panji Asmara, seorang pegawai tetap yang telah bekerja pada PT Milenium Ceramics Mulia (PT MCM)
sejak tahun 2015 (berarti untuk tahun 2022 masa kerja dari awal tahun), pada bulan Januari 2022
menerima penghasilan dengan rincian sebagai berikut:
▪ Gaji pokok Rp 20.000.000

PPA FEB UI
▪ Tunjangan keluarga Rp 5.000.000
▪ Uang lembur Rp 3.000.000
▪ JKK & JKM dibayar oleh PT MCM Rp 108.000
▪ JHT dibayar oleh PT MCM Rp 740.000
Panji Asmara telah menikah, memiliki 1 anak kandung. Tinggal bersamanya, 1 orang nenek kandungnya
yang seluruh biaya hidupnya ditangung oleh Panji Asmara.
Selain itu, atas penghasilan Panji Asmara dipotong oleh PT MCM untuk disetorkan ke
BPJS
Ketenagakerjaan, untuk pembayaran:
▪ JHT dibayar Panji Asmara Rp 400.000

Berapa PPh Pasal 21 terutang atas penghasilan Panji Asmara bulan Januari 2022 yang harus dipotong
oleh PT MCM?
PPA FEB UI
PPh Pasal 21 PEGAWAI TETAP
Terdapat Pengasilan yang Tidak Teratur (THR, Bonus, Tantiem, dll)

Dengan menggunakan data pada contoh sebelumnya, jika pada bulan Agustus 2022 Panji menerima
THR sebesar Rp 50.000.000, Berapa PPh Pasal 21 atas THR Panji yang harus dipotong oleh PT MCM?

PPA FEB UI
PPA FEB UI
PPA FEB UI
PPA FEB UI
PPh Pasal 21 PEGAWAI TETAP
Mendapatkan Uang Rapel

Dengan menggunakan data pada contoh awal, apabila mulai bulan Juni 2022 Panji menerima kenaikan
gaji pokok menjadi Rp 25.000.000 dan berlaku surut mulai bulan Januari 2022, sehingga pada bulan
Juni 2022 Panji menerima rapel kenaikan gaji sebesar Rp 25.000.000 (Rp 5.000.000 x 5 bulan).
Bagaimana PPh Pasal 21 atas rapel Panji Asmara yang harus dipotong oleh PT MCM?

PPA FEB UI
PPA FEB UI
PPh Pasal 21 PEGAWAI TETAP
Mulai Bekerja Tidak dari Awal Tahun

Dengan menggunakan data pada contoh awal, jika Panji Asmara bekerja pada PT MCM mulai bulan April
2022 (tidak dari awal tahun), maka bagaimana PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh PT MCM atas
penghasilan Panji Asmara bulan April 2022?

PPA FEB UI
PPA FEB UI
PPh Pasal 21 PEGAWAI TETAP
Berhenti Bekerja di tahun Berjalan

Dengan menggunakan data pada contoh awal, jika Panji Asmara berhenti bekerja pada PT MCM pada 1
Oktober 2022, maka bagaimana PPh Pasal 21 yang harus dipotong oleh PT MCM pada saat Panji Asmara
berhenti bekerja?

PPA FEB UI
Gaji Pokok 20,000,000
Tunjangan 5,000,000
Keluarga
Uang Lembur 3,000,000
JKK & JKM Dibayar Pemberi Kerja 108,000
A Penghasilan Bruto Sebulan 28,108,000
Pengurang:
Biaya 500,000

PPA FEB UI
Jabatan
(5% x Penghasilan Bruto, maks Rp500.000 sebulan
JHT Dibayar Karyawan 400,000 (+)
B Total Pengurang 900,000
C Penghasilan Neto sebulan (A - B) 27,208,000
D Penghasilan Neto 9 bulan 244,872,000
E PTKP (K/2) 67,500,000
F Penghasilan Kena Pajak (D - E) 177,372,000
G PPh Terhutang setahun (F x Tarif Ps 17)
5% x 60,000,000 = 3,000,000
15% x 117,372,000 = 17,605,800
20,605,800
PPh Pasal 21 terhutang untuk masa Januari s.d. September 2022 20,605,800
PPh Pasal 21 yang telah dipotong
8 x 2,812,417 = 22,499,333
PPh Pasal 21 yang lebih potong 1,893,533

Kelebihan pemotongan PPh Pasal 21 tersebut dikembalikan oleh PT MCM kepada


yang

PPA FEB UI
bersangkutan pada saat pemberian bukti pemotongan PPh Pasal 21.
PENGHASILAN PEGAWAI TETAP
PENGHASILAN PEGAWAI YANG
DIPINDAHTUGASKAN DALAM TAHUN BERJALAN

Didin Qomarudin yang berstatus belum menikah adalah pegawai


pada PT Nusantara Mandiri di
Jakarta. Sejak 1 Juni 2022 dipindahtugaskan ke kantor cabang di
Bandung.sejumlah Rp 100.000,00. Selama bekerja di PT Nusantara Mandiri, Didin Qomarudin hanya
sebulan

PPA FEB UI
Gaji Didin penghasilan
menerima Qomarudin sebesar Rp6.500.000,00
berupa gaji saja. dan pembayaran
iuran pensiun
Bagaimana yang dibayar
Perhitungan sendiri
PPh 21 Terhutangnya?
JAKARTA
Penghasilan Bruto
Gaji Selama di Jakarta (5 Bulan) Rp 32,500,000
Total Pengasilan Bruto Rp 32,500,000
Pengurang
1. Biaya Jabatan
5% x Rp 32,500,000.00 Rp 1,625,000
2. Iuran Pensiun Rp 500,000

PPA FEB UI
Total Pengurang Rp 2,125,000
Penghasilan Neto 5 Bulan Rp 30,375,000
Penghasilan Neto Disetahunkan
12/5 x Rp 30,375,000.00 Rp 72,900,000
PTKP
TK/0 Rp 54,000,000

Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 18,900,000


PPh 21 Terhutang Setahun
5% x Rp 18,900,000.00 Rp 945,000
PPh 21 Jan s.d. Mei 2022
5/12 x Rp 945,000.00 Rp 393,750
BANDUNG
Penghasilan Bruto
Gaji Selama di Jakarta (7 Bulan) Rp 45,500,000
Total Pengasilan Bruto Rp 45,500,000
Pengurang
1. Biaya Jabatan
5% x Rp 45,500,000.00 Rp 2,275,000
2. Iuran Pensiun Rp 700,000
Total Pengurang Rp 2,975,000

PPA FEB UI
Penghasilan Neto 7 Bulan Rp 42,525,000
Penghasilan Neto Masa Sebelumnya Rp 30,375,000
Penghasilan Neto Setahun Rp 72,900,000
PTKP
TK/0 Rp 54,000,000

Penghasilan Kena Pajak Setahun Rp 18,900,000


PPh 21 Terhutang Setahun
5% x Rp 18,900,000.00 Rp 945,000
PPh 21 yang Telah Dipotong Masa Sebelumnya Rp 393,750

PPh 21 Yang Terhutang di BANDUNG Rp 551,250


Juni s.d. Desember 2022
Penerima Penghasilan Tidak ber-NPWP

PPh Pasal 21 sebesar 120%


lebih tinggi daripada PPh
Pasal 21 yang seharusnya
(20% lebih tinggi)

PPA FEB UI
Setelah pemotongan
PPh Pasal 21 bulan
Desember
Ber-NPWP
sebelum pemotongan
PPh Pasal 21 bulan
Desember

Diperhitungkan oleh
merupakan kredit
pemotong dengan
pajak dalam
PPh Pasal 21 bulan-
SPT Tahunan
bulan selanjutnya
PPh

Tidak berlaku untuk PPh Pasal 21 yang bersifat final


PPA FEB UI
PEMOTONGAN PAJAK
BULAN DESEMBER

PPA FEB UI
Penghasilan Teratur dan
Tetap Setiap Bulan
Mengalami Perubahan
Penghasilan

Besarnya Sama dengan


Bulan-bulan Dihitung Ulang
sebelumnya
PEMOTONGAN PAJAK
BULAN DESEMBER

Sisuka, status belum menikah dan tidak memiliki tanggungan keluarga, bekerja pada PT Adi Pratama Putra
dengan memperoleh gaji dan tunjangan setiap bulan sebesar Rp5.500.000,00, dan yang bersangkutan

PPA FEB UI
membayar iuran pensiun kepada perusahaan Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan setiap bulan sebesar Rp200.000,00. Mulai bulan Juli 2022, Sisuka memperoleh kenaikan
penghasilan tetap setiap bulan menjadi sebesar Rp7.000.000,00.
Bagaimana perhitungan PPh 21 bulan Desember 2022?
PEMOTONGAN PAJAK
BULAN DESEMBER

Perhitungan PPh Pasal 21 Bulan Januari – Juni 2022

PPA FEB UI
PEMOTONGAN PAJAK
BULAN DESEMBER

Perhitungan PPh Pasal 21 Bulan Juli – November 2022

PPA FEB UI
PEMOTONGAN PAJAK
BULAN DESEMBER

Perhitungan PPh Pasal 21 Bulan Desember 2022

PPA FEB UI
PPh Pasal 21
Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja Lepas

Upah/Uang Saku Harian, Mingguan, Dibayarkan Bulanan Atau Jumlah Upah


Satuan, Borongan Kumulatif satu bulan melebihi Rp

E
10.200.000
Upah/Uang Saku Harian

PPA F B UI
Dikali 12
≤ 450.000 > 450.000 Dikurangi PTKP Setahun

Tidak Dipotong Dikurangi 450.000

Dipotong 5% Penghasilan Kena Pajak

Dikenakan Tarif Ps 17
Upah kumulatif > Rp4,5 jt s.d. Rp10,2 jt sebulan
PPh Ps 21 Setahun
Upah sehari dikurangi PTKP sehari
Dibagi 12
Tarif PPh 21 = 5%
PPh Pasal 21 Sebulan
UPAH HARIAN/SATUAN/BORONGAN/HONORARIUM YANG DITERIMA
TENAGA HARIAN LEPAS TAPI DIBAYARKAN
SECARA BULANAN

Bagus Hermanto bekerja pada perusahaan elektronik dengan dasar upah harian yang dibayarkan
bulanan.
Dalam bulan Januari 2022 Bagus Hermanto hanya bekerja 20 hari kerja dan upah sehari
Rp250.000,00. Bagus Hermanto menikah tetapi belum memiliki anak.
adalah

PPA FEB UI
Bagaimana perhitungan PPh 21 bulan Januari 2022?
UPAH HARIAN/SATUAN/BORONGAN/HONORARIUM YANG DITERIMA
TENAGA HARIAN LEPAS TAPI DIBAYARKAN
SECARA BULANAN

PPA FEB UI
PENGHASILAN PEGAWAI HARIAN, TENAGA HARIAN LEPAS, PENERIMA UPAH
SATUAN, DAN PENERIMA UPAH BORONGAN
DENGAN UPAH HARIAN

Nurcahyo dengan status belum menikah pada bulan Januari 2022 bekerja sebagai buruh harian PT Cipta
Mandiri Sejahtera, la bekerja selama 10 hari dan menerima upah harian sebesar Rp450.000,00.
Bagaimana perhitungan PPh 21 selama 10 hari?

PPA FEB UI
Apabila Nurcahyo melanjutkan pekerjaannya sampai 12 hari, hitung PPh 21 yang dipotong?
PENGHASILAN PEGAWAI HARIAN, TENAGA HARIAN LEPAS, PENERIMA UPAH
SATUAN, DAN PENERIMA UPAH BORONGAN
DENGAN UPAH HARIAN

PPA FEB UI
PENGHASILAN PEGAWAI HARIAN, TENAGA HARIAN LEPAS, PENERIMA UPAH
SATUAN, DAN PENERIMA UPAH BORONGAN
DENGAN UPAH HARIAN

PPA FEB UI
PENGHASILAN PEGAWAI HARIAN, TENAGA HARIAN LEPAS, PENERIMA UPAH
SATUAN, DAN PENERIMA UPAH BORONGAN
DENGAN UPAH HARIAN

PPA FEB UI
PENGHASILAN PEGAWAI HARIAN, TENAGA HARIAN LEPAS, PENERIMA UPAH
SATUAN, DAN PENERIMA UPAH BORONGAN
DENGAN UPAH HARIAN

Nanang Hermawan (belum menikah) pada bulan Maret 2022 bekerja pada perusahaan PT Tani Jaya,
menerima upah sebesar Rp650.000,00 per hari.

PPA FEB UI
Kerja 8 Hari, hitung PPh 21?
PENGHASILAN PEGAWAI HARIAN, TENAGA HARIAN LEPAS, PENERIMA UPAH
SATUAN, DAN PENERIMA UPAH BORONGAN
DENGAN UPAH HARIAN

PPA FEB UI
PENGHASILAN PEGAWAI HARIAN, TENAGA HARIAN LEPAS, PENERIMA UPAH
SATUAN, DAN PENERIMA UPAH BORONGAN
DENGAN UPAH HARIAN

PPA FEB UI
PENSIUN BERKALA

Tahun Pertama Tahun Kedua Dan


Pensiun Selanjutnya

Bulan
Sebelum
PPA FEB UI Bulan
Setelah
Dihitung Normal
Pensiun Pensiun

Dihitung Sesuai dengan


Banyaknya Bulan
Dan Diakumulasi
((50% X Ph Bruto) - PTKP bulanan)
BERKESINAMBUNGAN Kumulatif

BERKESINAMBUNGAN (50% X Ph Bruto) Kumulatif


BUKAN PEGAWAI
(Mempunyai Penghasilan/Pekerjaan Lain)

PPA FEB UI
TIDAK BERKESINAMBUNGAN

KOMISARIS, MANTAN PEGAWAI,


PENARIKAN DAPEN O/ PEGAWAI
50 % x Ph Bruto

Ph Bruto Kumulatif

PESERTA KEGIATAN Ph Bruto


BUKAN PEGAWAI
BERKESINAMBUNGA
N
(Hanya bekerja pada satu Pemberi Kerja)

Etty Rahmawati adalah petugas dinas luar asuransi dari PT. Tabaru Life. Suami Neneng Hasanah
telah
Kersamanah. Etty Rahmawati telah menyampaikan fotokopi kartu NPWP suami, fotokopi surat nikah

PPA FEB UI
terdaftar sebagai Wajib Pajak dan mempunyai NPWP, dan yang bersangkutan bekerja pada
PT. fotokopi kartu keluarga kepada pemotong pajak. Etty Rahmawati hanya memperoleh penghasilan
dan
dari kegiatannya sebagai petugas dinas luar asuransi, dan telah menyampaikan surat pernyataan yang
menerangkan hal tersebut kepada PT Tabarru Life. Pada tahun 2022, penghasilan yang diterima oleh
Etty Rahmawati sebagai petugas dinas luar asuransi dari PT. Tabarru Life adalah sebagai berikut:
PPA FEB UI
Penghasilan 50% dari Penghasilan Penghasilan Kena Tarif Pasal 17 PPh Pasal 21
PTKP
Bulan Bruto Penghasilan Bruto Kena Pajak Pajak Kumulatif ayat (1) Terhutan
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) Huruf a g
UU (Rupiah)
(1) (2) (3) = 50% x (2) (4) (5) (6) (7) (8)
Januari 38,000,000 19,000,000 4,500,000 14,500,000 14,500,000 5% 725,000
Februari 40,000,000 20,000,000 4,500,000 15,500,000 30,000,000 5% 775,000
Maret 42,000,000 21,000,000 4,500,000 16,500,000 46,500,000 5% 825,000
April 44,000,000 22,000,000 4,500,000 13,500,000 60,000,000 5% 675,000
4,000,000 64,000,000 15% 600,000
Mei
Juni
Juli
Agustus
45,000,000
48,000,000
50,000,000
52,000,000
PPA FEB UI
22,500,000
24,000,000
25,000,000
26,000,000
4,500,000
4,500,000
4,500,000
4,500,000
18,000,000
19,500,000
20,500,000
21,500,000
82,000,000
101,500,000
122,000,000
143,500,000
15% 2,700,000
15% 2,925,000
15% 3,075,000
15% 3,225,000
September 55,000,000 27,500,000 4,500,000 23,000,000 166,500,000 15% 3,450,000
Oktober 56,000,000 28,000,000 4,500,000 23,500,000 190,000,000 15% 3,525,000
November 58,000,000 29,000,000 4,500,000 24,500,000 214,500,000 15% 3,675,000
Desember 60,000,000 30,000,000 4,500,000 25,500,000 240,000,000 15% 3,825,000
Jumlah 588,000,000 294,000,000 30,000,000
BUKAN PEGAWAI
BERKESINAMBUNGAN

dr. Abdul Gopar, Sp.JP merupakan dokter spesialis jantung yang melakukan praktik di
Rumah Sakit Harapan Jantung Sehat dengan perjanjian bahwa atas setiap jasa dokter
yang dibayarkan oleh pasien akan dipotong 20% oleh pihak rumah sakit sebagai
bagian penghasilan rumah sakit dan sisanya sebesar 80% dari jasa dokter tersebut

PPA FEB UI
akan dibayarkan kepada dr. Abdul Gopar, Sp.JP pada setiap akhir bulan. Selain praktik
di Rumah Sakit Harapan Jantung Sehat dr. Abdul Gopar, Sp.JP juga melakukan praktik
sendiri di klinik pribadinya, dr. Abdul Gopar, Sp.JP telah memiliki NPWP. Pada tahun
2022, jasa dokter yang dibayarkan pasien dari praktik dr. Abdul Gopar, Sp.JP di Rumah
Sakit Harapan Jantung Sehat adalah sebagai berikut :
PPA FEB UI
Penghasilan 50% dari Penghasilan Kena Tarif Pasal 17 PPh Pasal 21
Bulan Bruto Penghasilan Bruto Pajak Kumulatif ayat (1) Terhutang
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) Huruf a UU (Rupiah)
(1) (2) (3) = 50% x (2) (6) (7) (8)
Januari 45,000,000 22,500,000 22,500,000 5% 1,125,000
Februari 49,000,000 24,500,000 47,000,000 5% 1,225,000
Maret 47,000,000 13,000,000 60,000,000 5% 650,000
10,500,000 70,500,000 15% 1,575,000

PPA FEB UI
April 40,000,000 20,000,000 90,500,000 15% 3,000,000
Mei 44,000,000 22,000,000 112,500,000 15% 3,300,000
Juni 52,000,000 26,000,000 138,500,000 15% 3,900,000
Juli 40,000,000 20,000,000 158,500,000 15% 3,000,000
Agustus 35,000,000 17,500,000 176,000,000 15% 2,625,000
September 45,000,000 22,500,000 198,500,000 15% 3,375,000
Oktober 44,000,000 22,000,000 220,500,000 15% 3,300,000
November 43,000,000 21,500,000 242,000,000 15% 3,225,000
Desember 40,000,000 8,000,000 250,000,000 15% 1,200,000
12,000,000 262,000,000 25% 3,000,000
Jumlah 524,000,000 262,000,000 31,500,000
BUKAN PEGAWAI
TIDAK BERKESINAMBUNGAN

Nashrun Berlianto melakukan jasa perbaikan komputer kepada PT Cahaya Kurnia dengan fee sebesar
Rp5.000,000,00. Besarnya PPh Pasal 21 yang terutang adalah?

PPA FEB UI
PENGHASILAN YANG DITERIMA OLEH BUKAN PEGAWAI, SEHUBUNGAN
DENGAN PEMBERIAN JASA YANG DALAM PEMBERIAN JASANYA
MEMPEKERJAKAN ORANG LAIN SEBAGAI PEGAWAINYA DAN/ATAU
MELAKUKAN PENYERAHAN MATERIAL/BAHAN

Arip Nugraha melakukan jasa perawatan AC kepada PT Wahana Jaya dengan imbalan Rp10.000.000,00. Arip Nugraha

PPA FEB UI
mempergunakan tenaga 4 orang pekerja dengan membayarkan upah harian masing-masing sebesar Rp375.000,00.
Upah harian yang dibayarkan untuk 4 orang selama melakukan pekerjaan sebesar Rp4.500.000,00. Selain itu, Arip
Nugraha membeli spare part AC yang dipakai untuk perawatan AC sebesar Rp 1.000.000,00..
KOMISARIS, MANTAN PEGAWAI,
PENARIKAN DAPEN O/
PEGAWAI

1. Anggrainy bekerja pada PT Fajar Wisesa. Pada tanggal 1 Januari 2022 telah berhenti bekerja pada PT Fajar
Wisesa karena pensiun. Pada bulan Maret 2022 Anggrainy menerima jasa produksi tahun 2021 dari PT Fajar
Wisesa sebesar Rp65.000.000,00.

PPA FEB UI
2. Aulia Rais adalah seorang komisaris di PT Media Primatama, yang bukan sebagai pegawai tetap. Dalam tahun
2022, yaitu bulan Desember 2022 menerima honorarium sebesar Rp70.000.000,00.

Bagaimana perlakuan PPh 21 atas kasus-kasus di atas?


PENGHASILAN YANG DITERIMA
PESERTA KEGIATAN

Sony Amaros adalah seorang atlet bulutangkis professional Indonesia yang bertempat tinggal di Jakarta. Ia
menjuarai turnamen Indonesia Grand Prix Gold dan memperoleh hadiah sebesar Rp200.000.000,00. PPh Pasal
21 yang terutang atas hadiah turnamen Indonesia Grand Prix Gold tersebut adalah:

PPA FEB UI
Ketentuan Khusus

PPA FEB UI
1. Uang Pesangon
2. Uang Manfaat Pensiun
3. THT/JHT
Penghasilan bersumber dari
APBN/D yang diterima oleh
Pejabat Negara, PNS,
Anggota, TNI/Polri, dan
yang dibayarkan sekaligus
Pensiunannya

PP 68 Tahun 2009 PP 80 Tahun 2010


PP 68 Tahun 2009

PPA FEB UI
PP 68 Tahun 2009

PPA FEB UI
PP 80 Tahun 2010

PPA FEB UI
PPh Pasal 26

Tarif Pasal 26:


20 %

PPA FEB UI
Penghasilan Bruto

Memperhatikan
Ketentuan P3B
Saat terutang
PPh Pasal 21/26

PPA FEB UI
Penerima penghasilan

Saat dilakukannya
Pemotong

akhir bulan dilaku-


kannya pembayaran
pembayaran atau
atau akhir bulan
saat terutangnya terutangnya
penghasilan penghasilan
Kewajiban
Pemotong
1. Wajib Mendaftarkan Diri ke KPP
2. Wajib menghitung, memotong, menyetorkan dan melaporkan PPh Pasal 21 dan Pasal 26
yang terutang untuk setiap bulan kalender.
3. PPh Pasal 21/26 yang dipotong wajib disetor ke Kantor Pos atau Bank paling lama 10 hari setelah

PPA FEB UI
Masa Pajak berakhir.
4. Pemotong Pajak wajib lapor sekalipun nihil, paling lama 20 hari setelah Masa Pajak berakhir.
5. Wajib Membuat Catatan atau Kertas Kerja Perhitungan PPh Ps. 21/26 Untuk Setiap Masa Pajak
6. Wajib Menyimpan Catatan atau Kertas Kerja Sesuai Ketentuan
7. Wajib Membuat Bukti Potong dan Memberikannya Kepada Penerima Penghasilan
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21

1. Untuk pegawai tetap/penerima pensiun berkala:


a. dibuat sekali setahun (Form 1721 A1/A2)
b. diberikan paling lama 1 bulan setelah akhir tahun atau pegawai berhenti
2. Untuk selain pegawai tetap/penerima pensiun berkala:

PPA FEB UI
a. Dibuat setiap kali ada pemotongan
b. Jika dalam satu bulan > 1 kali pembayaran maka bukti potong dapat dibuat sekali dalam satu
bulan
3. Bukti Potong PPh Pasal 21 Tidak wajib dilampirkan dalam SPT Masa PPh Pasal 21
Kewajiban Penerima Penghasilan

1. Wajib Mendaftarkan Diri ke KPP


2. Pegawai, Penerima Pensiun Berkala, dan Bukan Pegawai tertentu Wajib Membuat
Pernyataan
Surat Yang Berisi Jumlah Tanggungan Keluarga Pada Awal Tahun Kalender Atau Pada Saat
Menjadi Subjek Pajak Dalam Negeri

PPA FEB UI
3. Wajib Menyerahkan Surat Pernyataan Tanggungan Keluarga kpd Pemotong Pajak Pada Saat
Mulai Bekerja Atau Mulai Pensiun
4. Wajib Membuat Surat Pernyataan Baru Dalam Hal Terjadi Perubahan Tanggungan Keluarga
Paling Lambat Sebelum Mulai Tahun Kalender Berikutnya
Metode Penghitungan
PPh Pasal 21
NO METODE PENJELASAN HAL PENT

1 Gross Method Karyawan menanggung sendiri jumlah pajak -


penghasilannya
2 Tanggungan Pajak
penambah Pengha
karyawan
karyawannya
3 Gross Up Method Perusahaan memberikan tunjangan pajak Tunjangan Pajak
yang sama besar dengan jumlah pajak yang penambah Pengha
dipotong dari karyawan karyawan
Metode Penghitungan
PPh Pasal 21 Gross up

Penghasilan =X
Tunjangan Pajak = 10
Penghasilan Bruto = 10 + X

PPA FEB UI
Pengurang:
- Biaya Jabatan ……
- Iuran Pensiun ……
Sama
Total Pengurang Penghasilan =Y
Penghasilan Neto = 10 + X - Y
PTKP =Z
Penghasilan Kena Pajak = 10 + X – Y - Z
PPh Pasal 21 Terhutang = 10
PP A F E B
T erm
i aK asih

UI

Anda mungkin juga menyukai