Anda di halaman 1dari 13

PPh Pasal 23

PPA FEB UI PENGANTAR


PPH POT PUT
Prepared by:
Andika Arisandi
ant.dika@gmail.com
085746614523
Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Indonesia

Pelatihan Brevet AB & e-SPT PPh Pemotongan dan Pemungutan


PENGERTIAN

PPh Pasal 23 adalah pajak penghasilan yang dipotong atas penghasilan yang
diterima oleh WP Dalam Negeri dan BUT yang berasal dari modal, penyerahan
jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong PPh pasal 21.

PPA FEB UI
PEMOTONG PPH PASAL 23

1. Badan Pemerintah;
2. Subjek Pajak dalam negeri;
3. Penyelenggara kegiatan;
4. Bentuk Usaha Tetap (BUT)

PPA FEB UI
5. Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya;
6. Orang pribadi sebagai wajib pajak dalam negeri yang ditunjuk oleh Direktur
Jenderal Pajak, yaitu:
a. Pengacara, Akuntan, Konsultan, PPAT (kecuali Camat), Arsitek, Notaris, Dokter, dan yang
melakukan pekerjaan bebas;
b. Orang pribadi yang menjalankan usaha yang menyelenggarakan pembukuan atas
pembayaran berupa sewa.
OBJEK DAN TARIF PPH PASAL 23

OBJEK KETERANGAN TARIF


Dividen (Tidak lagi menjadi Bagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham
objek PPh Pasal 23) dengan nama atau bentuk apapun
Bunga Premium, diskonto, imbalan karena jaminan pengembalian

PPA FEB UI
utang. Meliputi juga bagi hasil, margin, ujroh, yang ada
system usaha berbasis syariah yang tidak membolehkan
adanya riba berupa bunga sepanjang pembayaran tersebut
merupakan penghasilan yang diterima pihak ketiga atas 15% dari jumlah bruto
penyertaan dana yang tidak termasuk sebagai modal usaha
Royalti
Hadiah Hadiah perlombaan, penghargaan, prestasi tertenu, dan
hadiah sehubungan pemberian jasa yang diterima oleh
Wajib Pajak Badan / BUT
OBJEK DAN TARIF PPH PASAL 23

OBJEK KETERANGAN TARIF


Sewa Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan
penggunaan harta kecuali tanah dan/atau bangunan
Imbalan Jasa teknik, jasa

PPA FEB UI
manajemen, dan jasa 2% dari jumlah bruto
konsultan
Imbalan Jasa Lain Jasa yang tidak dipotong PPh Pasal 21 sebagaimana PMK
Nomor 141/PMK.03/2015
KETENTUAN PPH PASAL 23

• Pihak yang tidak ber-NPWP dipotong 100% lebih tinggi dari tariff PPh Pasal 23
• Jumlah bruto adalah seluruh jumlah penghasilan yang dibayarkan, disediakan untuk
dibayar, atau telah jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak
dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan
luar negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau betuk usaha tetap, tidak

PPA FEB UI
termasuk:
• Pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan
dengan pekerjaan yang dibayarkan oleh Wajib Pajak penyedia tenaga kerja kepada tenaga kerja yang
melakukan pekerjaan, berdasarkan kontrak dengan pengguna jasa;
• Pembayaran atas pengadaan/pembelian barang atau material (dibuktikan dengan faktur pembelian);
• Pembayaran kepada pihak kedua (sebagai perantara) untuk selanjutnya dibayarkan kepada pihak ketiga
(dibuktikan dengan faktur tagihan pihak ketiga disertai dengan perjanjian tertulis);
• Pembayaran penggantian biaya (reimbursement) yaitu penggantian pembayaran sebesar jumlah yang
nyata-nyata telah dibayarkan oleh pihak kedua kepada pihak ketiga (dibuktikan dengan faktur tagihan
atau bukti pembayaran yang telah dibayarkan kepada pihak ketiga)
DIKECUALIKAN DARI OBJEK PPH PASAL 23

Penghasilan yang dibayar atau terhutang kepada bank


Sewa yang dibayar atau terhutang sehubungan dengan sewa guna usaha dengan hak opsi
Dividen yang tidak termasuk objek PPh sesuai UU Cipta Kerja:
- Dividen yang berasal dari dalam negeri yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak:

PPA FEB UI
▪ Orang pribadi dalam negeri sepanjang dividen tersebut diinvestasikan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
dalam jangka waktu tertentu;
▪ Badan dalam negeri
- Ketentuan jangka waktu tertentu investasi dan ketentuan lain terkait PPh atas Dividen terdapat pada:
Pasal 111 UU Cipta Kerja
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2021
Peraturan Menteri keuangan Nomor 18/PMK.03/2021
CONTOH PENGISIAN SPT MASA PPH PASAL 23/26
PT Maxima adalah perusahaan yang bergerak di bidang periklanan yang terdaftar di KPP Pratama
Pondok Aren. Pada bulan November 2020 perusahaan membayar jasa konsultan produk ke CV
Aneka senilai Rp50.000.000 dan royalti ke ABC Corp yang berdomisili di Amerika Serikat senilai
$10,000. Kurs Menteri Keuangan yang berlaku saat itu adalah Rp14.000 dan ABC Corp dapat
menunjukkan Surat Keterangan Domisili. Tarif P3B atas royalti antara Indonesia dan Amerika Serikat
adalah 15%.

PPA FEB UI
Diketahui semua pihak sudah memiliki NPWP.
Pembahasan:
• PPh Pasal 23 atas imbalan jasa
=2% x Rp50.000.000
=Rp1.000.000
• PPh Pasal 26 atas royalty
= 15% x $10,000 x Rp14.000
= Rp21.000.000
PT Maxima melakukan pemotongan pada saat pembayaran kemudian menyetorkan pajak yang
dipotong paling lambat tanggal 10 Desember 2020 dan melaporkan ke KPP paling lambat 20
Desember 2020.
PPA FEB UI
PPA FEB UI
PPA FEB UI
PPA FEB UI
PPA FEB UI

Anda mungkin juga menyukai