Anda di halaman 1dari 30

Kewajiban Pemotongan

Pajak Penghasilan Pasal 21


KPP Madya Dua Bandung

Bandung, 25 Oktober 2023 www.pajak.go.id


Dasar Hukum
• Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Tata
Cara Pemotongan, Penyetoran Dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Dan/Atau Pajak
Penghasilan Pasal 26 Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, Dan Kegiatan Orang Pribadi

• Peraturan Pemerintah No 80 Tahun 2010 tentang Tarif Pemotongan Dan Pengenaan Pajak
Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan Yang Menjadi Beban Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Negara Atau Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah

• Peraturan Pemerintah No 68 Tahun 2009 Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan
Berupa Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, Dan Jaminan Hari Tua
Yang Dibayarkan Sekaligus

www.pajak.go.id
Definisi PPh 21

Pajak atas penghasilan berupa gaji, upah,


honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan
nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan
dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan
yang dilakukan oleh orang pribadi subjek pajak
dalam negeri.

www.pajak.go.id
Klasifikasi Penghasilan

Objek Pajak Dengan Ketentuan (Tarif) Umum


(Pasal 4 ayat (1) UU PPh)
Objek Pajak

Objek Pajak yang Bersifat Final


(Pasal 4 ayat (2) UU PPh)

Yang Dikecualikan dari Objek Pajak


(Pasal 4 ayat (3) UU PPh)

www.pajak.go.id
Objek Pemotongan PPh Pasal 21/26
Pajak Penghasilan Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa, dan
Kegiatan, yang Dilakukan Wajib Pajak Orang Pribadi

Diterima oleh Wajib Pajak PPh Pasal


Berupa Dalam Negeri 21

● Gaji ● Hadiah
● Honorarium Penghargaan
● Bonus / THR ● Uang Pensiun
Wajib Pajak PPh Pasal
● Upah ● Pembayaran lain2 Luar Negeri 26
● Tunjangan
● Komisi, Fee, Uang Hadir
www.pajak.go.id
Pemotong PPh Pasal 21/26
● pemberi kerja yang terdiri dari:
➢ orang pribadi dan badan;
➢ cabang, perwakilan atau unit, dalam hal yang melakukan sebagian atau seluruh
administrasi yang terkait dengan pembayaran gaji, upah, honorarium, tunjangan,
dan pembayaran lain adalah cabang, perwakilan atau unit tersebut.
● bendahara atau pemegang kas pemerintah
● dana pensiun, badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan badan-badan
lain
● orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta badan yang
melakukan pembayaran sehubungan dengan penyerahan jasa
● Penyelenggara kegiatan

www.pajak.go.id
Penerima Penghasilan PESERTA
KEGIATAN
yang dipotong PPh 21/26 BUKAN
PEGAWAI MANTAN
PEGAWAI

PENERIMA UANG PESANGON,


PENSIUN ATAU UANG ANGGOTA DEWAN
MANFAAT PENSIUN, THT, JHT, KOMISARIS/PENGAWAS
TERMASUK AHLI WARISNYA YANG TIDAK MERANGKAP
SEBAGAI PEGAWAI

PEGAWAI

www.pajak.go.id
Saat Terutang

Penerima penghasilan Pemotong

akhir bulan
Saat dilakukannya dilakukannya
pembayaran pembayaran
atau atau
saat terutangnya akhir bulan
penghasilan terutangnya
penghasilan

www.pajak.go.id
Penghasilan yang dikenakan PPh Pasal 21/26
❏ penghasilan pegawai tetap baik teratur maupun tidak teratur
❏ penghasilan penerima pensiun secara teratur
❏ uang pesangon, pensiun, tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua yang dibayarkan
sekaligus, yang pembayarannya melewati jangka waktu 2 tahun;
❏ penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas
❏ imbalan kepada bukan pegawai;
❏ imbalan kepada peserta kegiatan;
❏ imbalan kepada dewan komisaris/pengawas yang bukan merupakan pegawai tetap pada
perusahaan yang sama;
❏ imbalan kepada mantan pegawai;
❏ penarikan dana pensiun oleh pegawai.

www.pajak.go.id
Tidak termasuk penghasilan yang dipotong
Iuran Pensiun Yang Dibayarkan Kepada
Pembayaran Manfaat Atau
*Penerimaan dalam Bentuk Dana Pensiun yang
Santunan Asuransi Dari
Natura Dan/Atau Pendiriannya Telah Disahkan Menteri
Perusahaan Sehubungan dengan
/Kenikmatan dalam Bentuk Keuangan, iuran Tunjangan Hari Tua Atau
Asuransi Kesehatan, Asuransi
Apapun yang Diberikan Iuran Jaminan Hari Tua Kepada Badan
Kecelakaan, Asuransi Jiwa,
Oleh Wajib Pajak Atau Penyelenggara Tunjangan Hari
Asuransi Dwiguna, Dan Asuransi
Pemerintah Tua/Jamsostek Yang Dibayar Oleh Pemberi
Beasiswa
Kerja

Zakat yang Diterima Oleh Orang Pribadi Yang Berhak Dari Badan/ Beasiswa Yg Diterima WNI dalam Rangka
Lembaga Amil Zakat yang Dibentuk Atau Disahkan Pemerintah, Atau Mengikuti Pendidikan Di dalam Negeri Pada
Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya Wajib Bagi Pemeluk Agama Tingkat Pendidikan Dasar, Menengah &
yang Diakui Di Indonesia yang Diterima Oleh Orang Pribadi yang Tinggi dengan Syarat Pemberi dan Penerima
Berhak Dari Lembaga Keagamaan yang Dibentuk Atau Disahkan Beasiswa tidak Mempunyai Hubungan
Pemerintah Istimewa

*) Mulai Januari 2023 termasuk penghasilan yang dipotong


www.pajak.go.id
Penghitungan PPh Pasal 21

Setiap Masa Pajak,


kecuali Masa Pajak terakhir Masa Pajak Terakhir

Perkiraan Penghasilan Neto yang akan Selisih antara PPh yang terutang atas
diterima selama setahun, seluruh penghasilan kena pajak selama
Penghasilan teratur sebulan dikali 12 setahun dengan PPh yang telah
dipotong masa-masa sebelumnya

*) Pegawai Tetap dan Penerima Pensiun Berkala


www.pajak.go.id
Perolehan Penghasilan Kurang dari 12 Bulan

DISETAHUNKAN TIDAK DISETAHUNKAN

1. WP OP DN meninggal dunia atau meninggalkan 1. WP OP DN mulai bekerja pada


Indonesia selamanya; tahun berjalan;
2. Orang asing mulai bekerja di Indonesia pada tahun
2. WP OP DN pindah kerja ke
berjalan untuk jangka waktu lebih dari 6 bulan;
pemberi kerja yang lain
3. Karyawan pindah cabang

www.pajak.go.id
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Keterangan Status Besaran PTKP
WP Tidak Kawin Tanpa Tanggungan Tidak Kawin/TK0 54.000.000
WP Tidak Kawin, punya 1 Tanggungan Tidak Kawin/TK1 58.500.000
WP Tidak Kawin, punya 2 Tanggungan Tidak Kawin/TK2 63.000.000
WP Tidak Kawin, punya 3 Tanggungan Tidak Kawin/TK3 67.500.000
WP Kawin Tanpa Tanggungan Kawin/K0 58.500.000
WP Kawin, punya 1 Tanggungan Kawin/K1 63.000.000
WP Kawin, punya 2 Tanggungan Kawin/K2 67.500.000
WP Kawin, punya 3 Tanggungan Kawin/K3 72.000.000
WP Kawin, Penghasilan Istri digabung Tanpa Tanggungan Kawin/K/I/0 112.500.000
WP Kawin, Penghasilan Istri digabung, Punya 1 Tanggungan Kawin/K/I/1 117.000.000
WP Kawin, Penghasilan istri digabung, Punya 2 Tanggungan Kawin/K/I/2 121.500.000
WP Kawin, Penghasilan Istri digabung, Punya 3 Tanggungan Kawin/K/I/3 126.000.000

www.pajak.go.id
TETAP Penghasilan NETO - PTKP
PEGAWAI BULANAN Penghasilan BRUTO - PTKP
TIDAK TETAP
Penghasilan BRUTO – 450 RIBU
HARIAN
Penghasilan BRUTO(>4,5jt s.d.10,2jt) –
PTKP Harian
Penghasilan BRUTO (>10,2jt) – PTKP

PENSIUNAN BERKALA Penghasilan NETO - PTKP

BERKESINAMBUNGAN s&k Psl 13 ayat (1) ((50% X Ph Bruto) - PTKP bulanan) Kumulatif

BUKAN PEGAWAI BERKESINAMBUNGAN (50% X Penghasilan Bruto) Kumulatif

TIDAK BERKESINAMBUNGAN 50 % x Penghasilan Bruto

KOMISARIS, MANTAN PEGAWAI, Penghasilan Bruto Kumulatif


PENARIKAN DAPEN O/ PEGAWAI

PESERTA KEGIATAN Penghasilan Bruto

www.pajak.go.id
PTKP untuk Karyawati
STATUS KAWIN,
SUAMI TDK MENERIMA/ STATUS TIDAK
STATUS KAWIN
MEMPEROLEH KAWIN
PENGHASILAN

HANYA UTK DIRI - UTK DIRI SENDIRI


- UTK DIRI SENDIRI
SENDIRI, YAITU - STATUS KAWIN
- TANGGUNGAN
RP 54.000.000 - TANGGUNGAN
MAKS 3 ORG
SETAHUN MAKS 3 ORG

SYARAT:
MENUNJUKKAN KETERANGAN TERTULIS DARI
PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT
SERENDAH-RENDAHNYA KECAMATAN BAHWA SUAMI
TIDAK MENERIMA/MEMPEROLEH PENGHASILAN
www.pajak.go.id
Tarif Pajak Penghasilan mulai 2022
NO LAPISAN PENGHASILAN KENA PAJAK TARIF

1. s.d. Rp 60.000.000 (SEBELUMNYA 5%


Rp50.000.000)
2. Di atas Rp 60.000.000 s.d. Rp 250.000.000 15%

3. Di atas Rp 250.000.000 s.d. Rp 500.000.000 25%

4. Rp 500.000.000 s.d. Rp. 5.000.000.000 30%

5 Diatas Rp. 5.000.000.000 35%

penerapan PTKP ditentukan oleh keadaan pada awal tahun kalender atau awal bulan dari bagian tahun kalender

www.pajak.go.id
Kewajiban Pemotong
★ Wajib Mendaftarkan Diri ke KPP
★ Wajib menghitung, memotong, menyetorkan dan melaporkan PPh Pasal 21 dan Pasal 26
yang terutang untuk setiap bulan kalender.
★ PPh Pasal 21/26 yang dipotong wajib disetor ke Kantor Pos atau Bank paling lama 10 hari
setelah Masa Pajak berakhir*).
★ Pemotong Pajak wajib lapor sekalipun nihil, paling lama 20 hari setelah Masa Pajak
berakhir*).
★ Wajib membuat Catatan atau Kertas Kerja Perhitungan PPh Ps. 21/26 untuk setiap Masa Pajak
★ Wajib menyimpan Catatan atau Kertas Kerja sesuai ketentuan
★ Wajib membuat Bukti Potong dan memberikannya kepada penerima penghasilan

www.pajak.go.id
Contoh 1 PEGAWAI TETAP
(dalam Rupiah)
Contoh 2 PEGAWAI TIDAK TETAP dengan UPAH HARIAN
Contact Center
MEDIA SOSIAL

pajakmdy2bandung

KPP Madya Dua Bandung

@pajakmdy2bdg

KPP Madya Dua Bandung

https://linktr.ee/penyuluh459 Publikasi Pajak 459


026/PJ.0911/SLD/B/2021

Anda mungkin juga menyukai