Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Pengertian Pajak

Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (KUP), pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.

2.2 Pengertian Dana Pensiun


Menurut UU No. 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun, Dana Pensiun adalah badan
hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun. Dana ini
adalah sarana untuk menghimpun uang guna meningkatkan kesejahteraan pada masa tua saat
tidak aktif bekerja. Dana Pensiun terdiri dari:

1. Dana Pensiun Pemberi Kerja. Dana Pensiun Pemberi Kerja adalah Dana Pensiun yang
dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk
menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi
kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan
kewajiban terhadap Pemberi Kerja.

2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan, adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau
perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi
perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun
pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.

3. Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan, adalah Dana Pensiun Pemberi Kerja yang
menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja
yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.
2.3 Aspek Pajak Dana Pensiun
2.3.1 Subjek Pajak
Menurut UU No. 36 Tahun 2008, terdapat beberapa subjek pajak dalam negeri yang
termasuk didalamnya. yaitu:

a. orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang berada di Indonesia
lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan,
atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat
untuk bertempat tinggal di Indonesia;

b. badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit tertentu dari
badan pemerintah yang memenuhi kriteria:

1. pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

2. pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

3. penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau Pemerintah


Daerah; dan

4. pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara; dan

c. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak.

Dalam konteks pajak, dana pensiun dapat menjadi subjek pajak. Secara umum, dana
pensiun merupakan dana yang diatur oleh suatu perusahaan atau organisasi yang digunakan
untuk memberikan manfaat kepada karyawan atau peserta lainnya pada saat mereka pensiun atau
berhenti bekerja. Dana pensiun dapat berasal dari kontribusi karyawan, kontribusi perusahaan,
atau keduanya.
2.3.2 Objek Pajak
Objek Pajak atas Dana Pensiun yang berdiri di Indonesia mencakup beberapa aspek,
diantaranya adalah:

1. Pajak penghasilan atas penghasilan dana pensiun: Pajak penghasilan ini dikenakan
terhadap penghasilan yang diterima oleh peserta dana pensiun dari pemberi kerja atau
pengelola dana pensiun.

2. Pajak final atas penghasilan dari pengelolaan investasi dana pensiun oleh pihak asing
selain badan yang disahkan oleh OJK: Pajak final ini dikenakan terhadap penghasilan
dari investasi dana pensiun yang dikelola oleh pihak asing.

3. Pajak atas tunjangan hari tua atau jaminan hari tua: Pajak ini dikenakan ketika subjek
pajak menerima pembayaran dari badan pensiun yang disahkan oleh menteri keuangan
sekaligus dengan melewati jangka waktu 2 tahun sejak pegawai berhenti bekerja.

3.1 Jenis-Jenis Pajak atas Dana Pensiun:


a. Tarif PPh Pasal 21 atas Penerimaan Uang Manfaat Pensiun, JHT, THT yang Diterima.
Tarif PPh pasal 21 untuk penghasilan berupa uang manfaat pensiun, tunjangan
hari tua, atau jaminan hari tua diberlakukan kumulatif bersifat final. Lapisannya sebagai
berikut: Penghasilan bruto sampai dengan Rp 50.000.000 sebesar 0% dan Penghasilan
bruto diatas Rp 50.000.000 sebesar 5%.

b. Tarif PPh Pasal 23 atas Jasa yang Diterima oleh Penerima Pensiun.

Tarif PPh Pasal 23 atas Jasa yang Diterima oleh Penerima Pensiun adalah sebesar
2% dari jasa yang telah dilakukannya. Jasa tersebut dapat dikategorikan sebagai Jasa
Kena Pajak yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 141/PMK.03/2015
atau PMK PPh 23

c. Tarif PPh Pasal 4 ayat (2) atas Investasi oleh Pihak Asing.

Dana pensiun di Indonesia diinvestasikan pada berbagai instrumen keuangan


seperti saham, obligasi, dan reksadana. Hasil investasi yang diterima dari instrumen ini
akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) dengan tarif yang bervariasi, tergantung pada
jenis investasi dan jangka waktu investasi. Tarif yang dikenakan dalam hal ini adalah
10%.

Anda mungkin juga menyukai