1. Pelunasan Pajak Penghasilan dalam Tahun Berjalan oleh Wajib Pajak Sendiri Pasal 21 ayat 2 Undang-Undang Pajak Penghasilan,wajib: a. Memiliki Nomor Pokok WajibPajak b. Melaksanakan sendiri pemungutan dan pembayaran Pajak Penghasilan yang terutang dalam tahunberjalan c. Melaporkan penghitungan dan pembayaran Pajak Penghasilan yang terutang dalam tahun berjalan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan. 2. Pelunasan Pajak Penghasilan dalam Tahun Berjalan Melalui PihakLain. 1. Pemotongan Pajak Penghasilan oleh pihak sebagaimana dimaksud dalamPasal 21 yat 1 Undang-Undang PPh dilakukan pada akhir bulan terjadinya pembayaran atau terutangnya penghasilan yang bersangkutan, tergantung peristiwa yang terjadi terlebih dahulu. 2. Pemungutan Pajak Penghasilan oleh pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat 1 Undang-Undang PPh dilakukan pada saat pembayaran atau tertentu lainnya yang diatur oleh MenteriKeuangan. 3. Pemotongan Pajak Penghasilan oleh pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat 1 dan 3 Undang-Undang PPh, dilakukan pada akhirbulan: a. Dibayarkanpenghasin b. Disediakan untuk dibayarkan penghasilan c. Jatuh tempo pembayaran penghasilan yang bersangkutan tergantung peristiwa yang terjadi terlebihdahulu. 4. Pemotongan Pajak Penghasilan oelh pihak sebagaiamna dimaksud dalam Pasal 26 ayat 1 Undang-Undang PPh, dilakukan pada akhirbulan: a. Dibayarkanpenghasilan; b. Disediakan dibayarkanpenghasilan c. Jatuh tempo pembayaran penghasilan yang bersangkutan, tergantung peristiwa yang tejadi terlebihdahulu. B. Pemotong PPh Pasal 21/26P emberi penghasilan (pemberi kerja atau penyelenggara kegiatan) yang mempunyai kewajiban untuk melakukan pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi disebut sebagai pemotongPPhpasal21danPPhpasal26.PemotongadalahWPorangpribadiatauWP badan, termasuk BUT penyelenggara kegiatan yamg melakukan pembayaran imbalan dengan nama dan dalam bentuk apapun kepada orang pribadi sehubungan dengan pelaksanaankegiatan. C. Subjek PPh Pasal21 1. Pegawai 2. Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua, atau jaminan hari tua, termasuk ahliwarisnya 3. Bukan pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, ataukegiatan. 4. Pesertakegiatanyangmenerimaataumemperolehpenghasilansehubungandengan keikutsertaanya dalam suatukegiatan
D. Tidak termasuk Subjek PPh Pasal21
1. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dan negaraasing 2. Pejabat perwakilan organisasi internasional yang telah ditetapkan oleh menteri keuangan E. ObjekPajak jenis-jenis penghasilan yang menjadi objek PPh Pasal 21 adalah : 1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai tetap. 2. Penghasilan yang diterima atau diperoleh penerima pension secarateratur. 3. Penghasilan berupa uang pesangon, UMP, THT atau JHT, yang dibayarkan sekaligus. 4. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerjalepas. 5. Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi, fee, dan imbalansejenisnya. 6. Imbalan kepada pesertakegiatan. 7. Penghasilan berupa honorarium atau imbalan yang bersifat tidak teratur yang diterima atau diperoleh anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap sebagai Pegawai tetap pada perusahaan yanglama. 8. Penghasilanberupajasaproduksi,tantiem,gratifikasi,bonusatauimbalanlainyang bersifat tidak teratur yang diterima atau diperoleh mantanpegawai. 9. Penghasilan berupa penarikan dana pensiun oleh peserta program pension yang masih berstatus sebagai pegawai, dan dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh MenteriKeuangan. F. Tidak Termasuk ObjekPajak Tidak termasuk dalam pengertian penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah: 1. Pembayaran manfaat atau santunan asuransi dari perusahaan 2. Penerimaan dalam bentuk natural dan/atau kenikmatan dalam bentuk apapunyang diberikan oleh WP atau pemerintah 3. Iuran pensiun yang dibayarkan oleh pemberi kerja kepada dana pensiun yang pendiriannya 4. Zakat yang diterima oleh orang pribadi yang berhak dari badan atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan olehpemerintah 5. Beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentu yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan MenteriKeuangan G. Dasar Pengenaan PPh Pasal21 1. PegawaiTetap 2. PenerimaPensiun H. Pengurang PenghasilanBruto a. Biayajabatan b. Biaya Pensiun bagi penerimapenisun c. Iuran pensiun, Iuran Tabungan Hari Tua (THT) dan Jaminan Hari Tua(JHT). d. Pendapatan Tidak Kena Pajak DAFTAR PUSTAKA
Priantara, Diaz. 2013. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Tansuria, Billy Ivan. 2010. Pajak Penghasilan: Pemotongan & Pemungutan. Graha ilmu: Yogyakarta Halim, Abdul dkk. 2020. Perpajakan: Konsep, Aplikasi, Contoh, da Studi Kasus. Jakarta: Salemba Empat