1. Pekerjaan;
2. Jasa;
3. Kegiatan
yang dilakukan orang pribadi
SPDN SPLN
• orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas serta
badan yang melakukan pembayaran sebagai imbalan sehubungan dengan
penyerahan jasa berupa honorarium, komisi, fee, atau pembayaran lain:
a. yang dilakukan oleh orang pribadi dengan status Subjek Pajak dalam
negeri, termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas dan
bertindak untuk dan atas namanya sendiri, bukan untuk dan atas nama
persekutuannya;
b. jasa yang dilakukan oleh orang pribadi dengan status Subjek Pajak luar
negeri;
c. kepada peserta pendidikan dan pelatihan, serta pegawai magang
• Penyelenggara kegiatan
Pemberi Kerja Bukan Pemotong
PPh Pasal 21/26
• pegawai;
• penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, THT,
JHT, termasuk ahli warisnya;
• bukan pegawai;
a. tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengacara,
akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris ;
b. pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang
sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model,
peragawan/peragawati, pemain drama, penari, pemahat, pelukis, dan
seniman lainnya;
c. olahragawan;
d. penasihat, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, dan moderator;
Penerima Penghasilan yang Dikenakan
PPh Pasal 21/26
1. WP OP DN meninggal
dunia atau meninggalkan 1. WP OP DN mulai bekerja
Indonesia selamanya; pada tahun berjalan;
2. Orang asing mulai
bekerja di Indonesia 2. WP OP DN pindah kerja
pada tahun berjalan ke pemberi kerja yang
untuk jangka waktu lebih lain
dari 6 bulan;
3. Karyawan pindah cabang
Penghitungan PPh Pasal 21
Dikurangi PTKP
Kawin
Tidak
Kawin Suami tidak
Kawin
berpenghasilan
Di atas Rp. 5M
35%
PPh Pasal 21
Pegawai Tidak Tetap/Tenaga Kerja
Lepas
Upah/Uang Saku Harian, Mingguan, Dibayarkan Bulanan Atau Jumlah
Satuan, Borongan
Upah Kumulatif satu bulan
melebihi Rp 10.200.000
Upah/Uang Saku Harian
Dikali 12
≤ 450.000 > 450.000 Dikurangi PTKP Setahun
PPh Ps 21 Setahun
Upah kumulatif > Rp 4,500 jt s.d. Rp 10,200 jt
sebulan
Dibagi 12
Upah sehari dikurangi PTKP sehari
PPh Pasal 21 Sebulan
Tarif PPh 21 = 5%
PPh Pasal 21:
Bukan Pegawai
Berkesinambungan
Exc. Pasal 13 ayat (1)
ber-NPWP dan hanya
menerima Pengh. Tidak
berkesinambungan
dari 1 Pemberi Kerja berkesinambungan
(50 % x Ph Bruto)
(50 % x Ph Bruto)
- (50 % x Ph Bruto)
PTKP sebulan,
Dihitung secara
Dihitung secara
kumulatif
kumulatif
Dalam hal Dokter Yang Praktik di RS/Klinik Jumlah Penghasilan Bruto adalah
Sebesar Jasa Dokter Yang Dibayarkan Pasien melalui RS/Klinik sebelum
Dipotong Biaya-Biaya atau Bagi Hasil RS/Klinik
PPh Pasal 21:
Lainnya
jasa produksi,
honorarium atau tantiem, gratifikasi,
imbalan yang penarikan dana
bonus atau imbalan pensiun
bersifat tidak teratur lain yang bersifat
tidak teratur
Tarif Pasal 17
UU PPh
Penghasilan Bruto
Ph BRUTO(>10,2jt) – PTKP
Diperhitungkan oleh
merupakan kredit
pemotong dengan
pajak dalam SPT
PPh Pasal 21 bulan-
Tahunan PPh
bulan selanjutnya
Penghasilan Bruto
Memperhatikan
Ketentuan P3B
Saat terutang
PPh Pasal 21/26