PERTEMUAN
KE-9
1
IKATAN AKUNTAN INDONESIA IKATAN KONSULTAN PAJAK INDONESIA
MANAJEMEN PERPAJAKAN
Presented by:
Tim Pengajar :
Dr. Diana Sari , S.E., M.Si., Ak., QIA., CA.
Iji Samaji, S.E., M.Si., Ak., CA., BKP.
3
Alur Perencanaan Pajak pada PPh Psl. 21
Metode Net
Metode
Metode Gross
gruss up)
Metode Gross Up
Upaya penghematan pajak dlm
mengefisiensikan beban pajak terutang
Pengertian :
Withholding tax adalah sistem pemungutan pajak yang
dilakukan oleh pihak tertentu yang ditunjuk oleh
pemerintah berdasarkan peraturan perpajakan yang
berlaku. Pihak yang ditunjuk sebagai Withholder’s
pemungut/pemotong berkewajiban untuk
menghitung, menyetor dan melaporkan pajak yang
dipungut atau dipotong sesuai ketentuan perpajakan
yang berlaku.
PAJAK PENGHASILAN PASAL 21/26
1.Dasar Hukum
a. UU Pajak Penghasilan, Psl. 4 Ayat (1) huruf a
dan Pasal 4 Ayat (3) huruf d
b. Aturan Pelaksanaan:
PMK-101-PMK.010-2016-PTKP 2016
PMK-102-PMK.010-2016-Batasan Upah Harian
Tidak Kena Pajak
PER-No. 16/PJ/2016-Pedoman Teknis Perhitungan,
Penyetoran & Pelaporan PPh psl. 21/26
TO BE A GOOD TAX PLANNER
• Tidak melanggar UU Pajak
• Secara bisnis harus reasonable
• Dukungan bukti dan acccounting treatment
• Networking dengan fiskus
• Multi-disiplioner: pajak, hukum, akuntansi,
komunikasi, persuasi dsb
Pengertian PPh Pasal 21/26
Pajak atas Penghasilan sehubungan dengan
Penghasilan berupa :
- Gaji, - Upah,
- Honorarium, - Tunjangan, dan
- Pembayaran Lain dengan Nama apapun
WP DN WP LN
16
Pemahaman objek PPh Pasal 21
Sumber: diolah dari pasal 4 Ayat (1) huruf a dan psl. 4 Ayat (3) huruf d UU PPh
Klasifikasi Pemberi Penghasilan
20
Pemberian dlm bentuk BIK & BIC
Strategi efisiensi PPh psl. 21 dan PPh Badan yg berkaitan
dgn biaya kesejahteraan karyawan, tergantung dari
kondisi perusahaan:
1. Penghasilan bruto > Rp. 50 M sehingga tidak mendapat fasilitas
pengurangan tarif PPh dan pengenaan PPh Badannya tidak final,
seminimal mungkin memberikan kesejahteran kpd karyawan dalam
bentuk natura dan kenikmatan (Benefit in kind) krn pemberian BIK ini
merupakan non deductible expenses (NDE).
2. Jika masih menderita rugi, pemebrian dlm bentuk BIK akan
menurunkan Pph psl. 21, sementara PPh Badan tetap nihil.
Perbedaan Objek PPh psl 21 dgn psl 23
Penerima
Penerima pengasilan
penghasilan Badan DN
OP DN
OBJEK PAJAK
1. DITANGGUNG PERUSAHAAN
Iuran Pensiun
Kpd Dana Pensiun Bukan Obyek PPh 21
Yg Disahkan (Tdk menambah)
Menkeu Obyek PPh 21
Premsi Asuransi
(Menambah)
2. DITANGGUNG KARYAWAN
Contoh :
PPh 21 Terutang
5% x Rp 50.000.000 : Rp 2.500.000
15% x Rp 60.000.000 : Rp 9.000.000
PPh Terutang : Rp 11.500.000
Penghasilan Bruto 2
Pegawai Tetap
Dikurangi Dengan
1. Biaya Jabatan, 5% dari pengh. Bruto
max Rp6.000.000 per tahun atau
Rp500.000 per bulan
2. Iuran pensiun, THT/JHT yang dibayar
sendiri
Pegawai Tidak
Penghasilan Neto (Setahun/ Disetahunkan) Tetap/Honorer/Pemagang
Dikurangi PTKP Gaji, Tunjangan, Premi Asuransi
Dibayar Pemberi Kerja
Penghasilan Kena Pajak
1 JULI 2015
PREMI ASURANSI PEGAWAI DARI
JAMSOSTEK (UU 3/1992) KE
BPJS (UU 24/2011)
URAIAN PEMBERI KERJA KARYAWAN
JKK dan JK dibayar Biaya bagi pemberi Penghasilan bagi
pemberi kerja kerja pegawai
KETENAGAKERJAAN
JKK dan JK dibayar Bukan biaya bagi Bukan pengurang bagi pegawai
pegawai pemberi kerja
BPJS
Iuran JHT 3,7% dibayar Biaya bagi pemberi Dikenakan pajak saat terima JHT
perusahaan kerja
Iuran JHT 2% dibayar - Biaya bagi pegawai (pengurang
oleh karyawan penghasilan bruto)
1. Pegawai yang baru bekerja pada 1. Pegawai dari luar negeri yang baru
periode berjalan yang sejak awal tahun bekerja dalam periode berjalan
telah di Indonesia
2. Pegawai yang berhenti bekerja pada 2. Pegawai yang berhenti bekerja karena
periode berjalan karena pensiun meninggal dunia
3. Pegawai berhenti bekerja pada periode 3. Pegawai yang berhenti bekerja karena
berjalan dan tidak meninggalkan meninggalkan Indonesia untuk
Indonesia untuk selama-lamanya selama-lamanya
4. Pegawai berhenti bekerja karena pindah 4. Pegawai yang pindah ke kantor pusat
ke pemberi kerja lain atau cabang lainnya pada pemberi
kerja yang sama
TIDAK TERMASUK PENGHASILAN YANG DIPOTONG
PPh PASAL 21
Tempat Terutang:
Ditempat Pemotong Pajak Yang MELAKUKAN PEMBAYARAN
Ilustrasi
Transaksi imbalan yang dibayarkan PT. APB kepada
Kantor Pengacara Juan Tampubolon,SH., MH.
Misalkan:
Tagihan kantor pengacara senilai Rp. 100 juta tsb
diterima PT. APB pd tgl 20 Desember 2014 sesuai
tagihan.
Didalam tagihan tsb disebutkan bahwa jatoh tempo
pembayarannnya adalah tgl 20 januari 2015.
Akan tetapi PT. APB baru melunasinya pd tgl 12
Answer
Pebruari 2015.
Instruksi: Buatlah jurnal transaksi akuntansi & pajak
2
33
PAJAK PENGHASILAN PASAL 21/26
35
ISTILAH TUNJANGAN KENIKMATAN
PPH BADAN
LABA SBLM PPH 21 300.000.000 300.000.000
PENG. TUNJ. PPH 21 X1 0
LABA STLH PPH 21 300.000.000 - X1 300.000.000
PPH BADAN A1 < A2 GAIN
NETTING
36
RUMUS Tunjangan Seluruhnya (Gross Up) :
LAPISAN 1 :
Untuk PhKP antara Rp. 47,5 jt hingga Rp. 1, maka :
Tunjangan PPh = PhKP setahun dikurangi Rp. 0 x 5/95 + 0
LAPISAN 2 : Untuk PhKP antara Rp. 47,5 jt hingga Rp. 217,5 jt, maka :
Tunjangan PPh = PhKP setahun dikurangi Rp. 47,5 jt x 15/85 + 2,5 jt
LAPISAN 3 : Untuk PhKP antara Rp. 217,5 jt hingga Rp. 405 jt, maka :
Tunjangan PPh = PhKP setahun dikurangi Rp. 217,5 jt x 25/75 + 32,5 jt
38
3
39
RESUME
Deductible Expenses &
Non Deductible Expenses
REKAP MENGENAI BIAYA YANG DAPAT DAN
YANG TIDAK DAPAT DIBIAYAKAN DALAM
PERPAJAKAN
BEBAN DIBIAYAKAN TDK DPT DASAR
USAHA DIBIAYAKAN HUKUM
GAJI, UPAH PASAL 6
TUNJANGAN PER
PPh 21 15/PJ./2006
PREMI PASAL 9
ASURANSI HURUF d
UNTUK DAN j
KARYAWAN
(PERUSAHAAN)
IURAN PP No. 14
JAMSOSTEK TAHUN 1993
BEBAN USAHA DIBIAYAKAN TDK DPT DASAR
DIBIAYAKAN HUKUM
ASURANSI PASAL 9
UNTK HURUF j
PEMEGANG
SAHAM (DAN
KELUARGANYA)
IURAN THR PASAL 6
HURUF c
TAXABILITY DEDUCTIBILITY
PRINSIP UMUM
1TAXABLE DEDUCTIBLE PPh 21 BENEFIT IN CASH
2NON TAXABLE NON DEDUCTIBLE PPh BADAN BENEFIT IN KIND
TAX PLANNING
1PILIH NOMOR 3
2PILIH NOMOR 1 BILA TARIF PPh 21 < PPh BADAN
3PILIH NOMOR 2 BILA TARIF PPh 21 > PPh BADAN
4HINDARI NOMOR 4
45
Hubungan Objek PPh Ps. 21 dgn Pembebanan Biaya
46
Penyimpangan Prinsip Umum terhadap transaksi
tertentu saja
47
Pilihan Transaksi untuk Minimizing Tax
48
Pilihan Transaksi untuk Minimizing Tax
49
Pilihan Transaksi untuk Minimizing Tax
Pemberian fasilitas kendaraan perusahaan atau pemberian
tunjangan kendaraan
Pemberian fasilitas kendaraan perusahaan => bukan objek PPh
Ps. 21 sbg DE walaupun hanya 50% saja dari total
pengeluaran biayanya.
Pemberian tunjangan kendaraan dlm bentuk uang => objek PPh
Ps. 21 yg akan menambah PPh Ps. 21 yang terutang.
Disisi perusahaan=> Ps. 6 ayat (1) huruf a UU PPh => Dapat
dibebankan sbg biaya (DE), shg akan mengurangi PPh
Badannnya.
Maka: perusahaan akan lebih diuntungkan jika memilih
kebijakan pemberian fasilitas kendaraan perusahaan krn dapat
membiayakan pengeluaran tsb.
50
Pilihan Transaksi untuk Minimizing Tax
51
Pilihan Transaksi untuk Minimizing Tax
52
Pilihan Transaksi untuk Minimizing Tax
53
Pilihan Transaksi untuk Minimizing Tax
54
Cara yg dapat ditempuh perusahaan, sbb:
Syarat
Reimbursement
Material :
- Tidak ada mark up/mark down;
- Bukti asli diserahkan kepada penanggung beban
sebenarnya
Formal :
- Bukti transaksi atas nama penanggung beban
sebenarnya;
- Diatur dalam kontrak
58
REIMBURSEMENT
CONTOH REIMBURSEMENT
Uang Perjalanan Dinas & Penggantian Pengobatan
TI DE Biaya Gaji
NTI NDE Pemberian kenikmatan/natura
NTI DE Makan bersama
TI NDE Hadiah uang atas perlombaan
Family day
Pilihlah…
1. NTI vs DE
2. TI vs DE, bila tarif PPh 21 < PPh Badan
3. NTI vs NDE, bila tarif PPh 21 > PPh Badan
Hindari…
TI vs NDE
Tax Planning Tax Saving
GREY GREY
Obj 21 DE
Psl. 5
Non Obj 21 Psl 6 UU PPh
KEP-545/PJ./2000
Psl. 5
KEP-545/PJ./2000
NDE
Psl 9 UU PPh
Pilihan Transaksi
Pilih : NTI Vs DE
Hindari : TI Vs NDE
Pilih : TI Vs DE, bila Tarif PPh 21 < PPh Badan
Pilih : NTI Vs NDE, bila Tarif PPh 21 > PPh Badan
Contoh…
Pajak Ditanggung atau Tunjangan Pajak
Net Gross-up
PPh Badan
Beda Tetap
• Permanent Difference
72
Dok. Sumber Jurnal Buku Besar
Koreksi Koreksi
Koreksi
Fiskal Negatif
Positif
73
BEDA PERMANEN & BEDA WAKTU
74
74
KOREKSI FISKAL
Jenis Koreksi Fiskal Lap. Komersial VS Lap. Fiskal
75
Perhitungan PPh Terhutang
Pembayaran dari Luar Negeri Pembayaran ke Luar Negeri
Luar Negeri
Pasal 24 Pasal 26
Indonesia
WAJIB PAJAK
Pasal 23 BADAN Pasal 23
76
Tujuan Tax Planning PPh Psl 21
PAHAMI !!!
77
Strategi Tax Planning PPh Psl 21
78
TAX PLANNING
PPh PASAL 21
SYARAT HARUS DIKETAHUI PD TAX PLANNING PPH 21
b. Setiap transaksi yg masih terkait dgn objek PPh psl. 21 diberikan kode khusus.
c. Pd akhir tahun seluruh objek pajak PPh psl. 21 yg tersebar di akun-akun biaya
menurut buku besar dikumpulkan menjadi satu dan ditandingkan dgn penghitungan
PPh psl. 21 Masa Desember .
d. Jika masih terdapat selisih lebih yg disebabkan oleh penghasilan pegawai tetap,
maka teliti akun yg menampung iuran jamsostek dan pastikan bahwa iuran JHT
tidak termasuk dlm objek PPh psl. 21
e. Jika selisih disebabkan dari penghasilan selain pegawai tetap, maka teliti kelompok
penghasilan yg belum dipotong pajaknya.
Rekonsiliasi Obyek PPh Ps. 21
83
Rekonsiliasi Obyek PPh Ps. 21
Catatan:
• Dlm hubungan kerja antara karyawan dgn perusahaan berlaku prinsip
umum, yaitu: TAXABILITY-DEDUCTIBILITY.
• Jika di karyawan merupakan taxable income (penghasilan), maka di
perusahaan menjadi deductible expense (biaya), atau sebaliknya;
• Jika di karyawan merupakan non taxable income (bukan penghasilan),
maka di perusahaan menjadi non deductible expense (bukan biaya).
o Namun demikian tidak berarti bahwa keduanya bisa saling dipertukarkan,
tanpa diikuti dgn perubahan kebijakan perusahaan.
o Dgn prinsip tsb akan senantiasa terdapat pihak yg dikenakan pajak, apakah
dikaryawan dlm bentuk PPh Ps. 21 atau di perusahaan dlm bentuk PPh
badan.
84
Pilihan Transaksi yg Berkaitan dgn PPh Ps. 21
85
Konklusi
Catatan:
• Untuk dapat melakukan Tax Planning PPh Pasal 21, tidak
dapat dilepaskan dari analisis keterkaitannya dgn PPh Badan
yang terutang.
• Terdapat hubungan-hubungan yang saling berkaitan antara
perlakukan PPh Pasal 21 dgn perlakuan pembebanan biaya
pada PPh Badannya
KESIMPULAN
86
KESIMPULAN
87
Dari hubungan-hubungan tsb pilihlah kebijakan atas transaksi
yg memungkinkan untuk memperoleh beban pajak yg paling
optimum secara menyeluruh atau paling menguntungkan
PILIHLAH
NTI vs DE
TI vs DE, bila Tarif PPh Ps. 21 < PPh Badan
NTI vs NDE, bila Tarif PPh Ps. 21 > PPh Badan
HINDARILAH
TaxabIe Income
Vs
Non Deductible Expense
88
Tax Planning PPh Pasal 21 Pegawai Tetap
Meliputi hal-hal:
• Tax compliance, berhub. Dgn kegiatan2x utk mematuhi aturan
perpajakan, dimana bila biaya utk mematuhinya relatif murah
maka peraturan pajak akan dipatuhi WP.
• Tax litigation, Usaha2x utk penyelesaian perselisihan atau
sengketa pajak dgn pihak lain (KPP).
• Tax research, proses utk mencari jawaban, solusi atau
rekomnedasi atas suatu permasalahn perpajakan
89
• STRATEGI untuk mengefisienkan beban pajak secara legal, yaitu:
90
• STRATEGI untuk mengefisienkan beban pajak secara legal,
yaitu:
91
• STRATEGI untuk mengefisienkan beban pajak
secara legal, yaitu:
92
• STRATEGI untuk mengefisienkan beban pajak
secara legal, yaitu:
93
• STRATEGI untuk mengefisienkan beban pajak
secara legal, yaitu:
94
Tujuan Tax Planning PPh Pasal 21
95
Profesi untuk
Mengabdi pada
TERIMA KASIH Negeri
Iji Samaji, S.E., M.Si., Ak., C.A., BKP.
GSM :081357 822744; 0819 13200 364;
085 101 567822
CDMA : 08888299629; 02231129253
iji_sam@yahoo.co.id; kkpisam_cmh@yahoo.co.id;
iji.samaji@akuntanindonesia.or.id