OLEH : Khairul Saleh 12307071 E-mail : khairulsaleh27@gmail.com Institut Tekhnologi Medan
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Mengingat betapa besar peranan batubara pada saat ini terutama dalam kaitannya untuk menggantikan peranan Bahan Bakar Minyak (BBM) atau minyak bumi ditinjau dari segi ekonominya maka batubara lebih efisien (murah) bila dibandingkan dengan Bahan Bakar Minyak (BBM). Seiring dengan kemajuan teknologi yang cukup maju didalam Negeri maupun diluar Negeri sebagian telah menggantikan bahan bakarnya dengan batubara, dalam hal inilah batubara mulai mengambil alih sebagian besar dari peranan energi dunia. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki kekayaan alam melimpah ruah, baik yang berupa bijih, minyak bumi, mineral maupun batubara. Secara geologi batubara terbentuk pada era yang sangat lama yaitu berjuta-juta tahun yang lalu, pembentukan batubara sangat dipengaruhi oleh faktor fisika, kimia, dan kondisi geologi. Faktor fisik dipengaruhi oleh perubahan suhu dan tekanan yang sangat tinggi sedangkan kimia yaitu proses perubahan terbentuk batubara secara geologi mulai dari gambut, lignit, sub-bituminus, bituminous, dan antrasit dimana keadaan geologi dipengaruhi oleh umur geologi struktur batuan, topografi, revegetasi, iklim, dan lain- lain.
2. Perumusan Masalah Kegiatan survey atau pemetaan dalam dunia pertambangan memegang peranan sangat penting karena tugas-tugasnya yang sangat penting bertujuan untuk mengambil data lapangan kemudian digambarkan, serta menghitung volume dan luas lapangan yang akan ditambang. Seorang surveyor harus tahu prinsip geometri (ilmu ukur), rancang-bangun, metematika, fisika dan bahkan ilmu hukum. Tanpa disadari surveyor telah menjadi salah satu unsur terpenting. Kegiatan penambangan di mulai dari prospeksi eksplorasi, survey pengukuran areal evaluasi, pengolahan dan pemasaran, akan tetapi tidak seluruh ketetapan tersebut selalu dilaksanakan, hal ini tergantung jenis bahan galian, pemakaian bahan galian tersebut dan permintaan pasar. Menurut Mc. Kinstry HE, eksplorasi merupakan satu kegiatan meliputi urutan pekerjaan dimulai dari pencarian perospek sampai evaluasi dan memperluas lokasi lain disekitar daerah yang telah dilakukan penambangan. Sedangkan menurut Alam M. Baterman, eksplorasi merupakan kegiatan yang bertujuan akhir adalah penemuan geologis berupa endapan ekonomis mineral. Dan menurut Pell dan Wc potters, eksplorasi adalah kegiatan yang dilakukan setelah prospeksi atau setelah bahan galian tersebut ditemukan dan bertujuan untuk mengetahui ukuran, bentuk, kedudukan, sifat, dan nilai dari endapan bahan galian tersebut.
3. Maksud dan Tujuan Praktek. a) Cari pengalaman diluar kampus (di perusahaan). b) Membandingkan ilmu yang didapat disekolah dengan pekerjaan di perusahaan. c) Belajar bersama (team work) dengan orang lain, khususnya orang yang sudah berpengalaman. d) Belajar ilmu pemetaan topografi yang dikampus belum didapat secara maksimal.
4. Metode Praktek Metode penelitian adalah mengumpulkan data-data dari perusahaan untuk digunakan sebagai acuan dalam pembuatan laporan akhir, sehingga laporan akhir dapat selesai dengan apa yang didapat pada saat kerja Praktek Kerja Industri. Data-data Geologi yang diperlukan sebagai berikut: a) Peta desain tambang b) Jenis, sifat, kualitas bahan galian batubara c) Data curah hujan d) Kondisi umum daerah yang meliputi sosial-ekonomi, iklim, e) sarana dan prasarana, flora dan fauna serta tata guna lahan.