Orang Pribadi
Pajak Penghasilan Orang Pribadi adalah pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak orang pribadi
atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak
Subjek Pajak
Penghasilan yang akan dibahas adalah orang pribadi yang bertempat
tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam periode 12 bulan
dan orang pribadi yang dalam satu tahun pajak berada di Indonesia, serta mempunyai
niat untuk bertempat tinggal di Indonesia
03
berdasarkan ketentuan norma yang ditetapkan
pada PER-17/PJ/2015, kemudian pajak dihitung
berdasarkan tarif pada UU PPh Pasal 17.
Pembagian mekanisme perhitungan yang berbeda dapat dijelaskan lebih rinci melalui skema berikut ini
Fuji Sampan Sujana
1. Mekanisme Umum
Mekanisme umum ini berlaku bagi Wajib Pajak Orang
Pribadi yang menjalankan kegiatan usaha dan/atau
pekerjaan bebas serta melaksanakan pembukuan.
Berdasarkan ketentuan umum perpajakan, pembukuan
adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara
teratur untuk mengumpulkan data dan informasi
keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan
dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan
menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan
laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut.
Penyesuaian Fiskal
Penyesuaian fiskal adalah penyesuaian yang harus dilakukan sebelum menghitung PPh OP bagi wajib pajak yang menggunakan pembukuan dalam
menghitung penghasilan kena pajak. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan jumlah penghasilan dalam pembukuan menjadi penghasilan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Penyesuaian Fiskal Positif Penyesuaian Fiskal Negatif
1. Biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan pribadi. 1. Penghasilan yang telah dikenakan PPh Final dan Penghasilan yang
2. Premi Asuransi yang dibayarkan oleh Wajib Pajak. bukan merupakan objek pajak.
3. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau 2. Selisih penyusutan/amortisasi komersial di bawah penyusutan/amortisasi
jasa yang diberikan. fiskal.
4. Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan terkait
pekerjaan yang dilakukan.
5. Harta yang dihibahkan, bantuan, atau sumbangan.
6. Pajak penghasilan.
7. Gaji yang dibayarkan kepada pemilik.
8. Sanksi penyusutan/amortisasi komersial diatas
penyusutan/amortisasi fiskal.
9. Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan yang dikenakan Pajak Penghasilan Final dan
penghasilan yang tidak termasuk Objek Pajak.
Tarif Pajak
Bagi Orang Pribadi yang memilih menggunakan pembukuan dikenakan tarif Pasal 17 UU PPh
yang berlaku progresif berdasarkan jumlah penghasilan yang diterima, yang dirincikan sebagai
berikut: