PENDAHULUAN
Negara pajak juga digunakan untuk pendanaan di beberapa sektor dan pendanaan ini
terdiri dari pendanaan dalam dan luar negeri. Hal ini berarti untuk memenuhi
dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat. Dalam upaya realisasi penerimaan
pajak di Indonesia, peran pemerintah dan wajib pajak sangat penting. Salah satu
jenis pajak yang berpengaruh terhadap penerimaan pajak negara adalah pajak
penghasilan, maka dari itu pajak penghasilan adalah jenis pajak yang berpengaruh
Eksistensi dan keberlangsungan suatu negara tidak terlepas dari peran serta
rakyatnya antara lain dari pembayaran pajak. Oleh karena itu dimensi hubungan
pemerintah antara pemerintah yang mewakili negara disatu pihak, dengan rakyat
dipihak lain selaku wajib pajak merupakan hal yang sangat penting yang perlu
1
harus diimbangi dengan perlakuan yang adil, sehingga diperlukan peraturan
pidana, perlindungan hukum yang preventif dan represif, sampai hal- hal yang
teknis seperti penegakkan hukum, pemeriksaan pajak, dan penagihan pajak dan
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui apa itu norma perhitungan penghasilan neto
2. Mengetahui apa saja dasar hukum dan syarat norma perhitungan neto
3. Mengetahui bagaimana cara menghitung besaran norma perhitungan penghasilan
neto
BAB II
PEMBAHASAN
Norma Penghitungan Penghasilan Neto adalah norma yang bisa digunakan oleh wajib
pajak dalam penghitungan tahap neto dalam satu tahun pajak sebagai dasar penghitungan dari
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25/29 yang terutang.
Norma Penghitungan Penghasilan Neto adalah cara lain untuk menghitung tahap
neto. Disebut Norma Perhitungan Penghasilan Neto karena tidak menggambarkan tahap
sebenarnya. Untuk menghitung tahap neto sebenarnya, maka Wajib Pajak harus
menyelenggarakan pembukuan.
Tetapi, jika wajib pajak tidak mampu melakukan pembukuan sebelum membuat dan
melaporkan SPT , maka wajib pajak boleh menghitung tahap lain dengan Norma
Penghitungan Penghasilan Neto. Norma Penghitungan Penghasilan Neto bertujuan untuk
menghitung penghitungan dalam mencari neto.
Penghasilan neto bagi tiap jenis usaha dihitung dengan cara mengalikan angka
persentase Norma Penghitungan Penghasila n Neto dengan peredaran bruto atau penghasilan
bruto dari kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dalam 1 (satu) Tahun Pajak. Dalam
menghitung besarnya Pajak Penghasilan yang terutang oleh WP OP, sebelum dilakukan
penerapan tarif umum Pajak Penghasilan, terlebih dahulu dihitung Penghasilan Kena Pajak
dengan mengurangkan Penghasilan Tidak Kena Pajak dari penghasilan neto tersebut.
Penghasilan neto adalah Penghasilan bruto dari kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
dalam 1 tahun pajak dikalikan tarif proporsi NPPN. Misalnya Seorang wajib pajak yang
berprofesi sebagai seorang agen asuransi dan berdomisili di Jakarta. Selama masa tahun pajak
2019, pajak tersebut memiliki tahapan bruto sebesar Rp 500.000.000,00 juta dengan tahapan
total tidak kena pajak sebesar Rp 100.000.000.00
Dari masalah di atas untuk melihat besaran NPPN, maka bisa dilakukan dengan langkah-
langkah berikut berikut:
= Rp 37.500.000,00
Menghitung neto perusahaan merupakan bagian penting dalam laporan keuangan yang akan
digunakan sebagai data atau informasi pelaporan pajak.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan pada sorang pribadi maupun badan
atas penghasilan yang diperolehnya pada periode tahun pajak, Pajak Penghasilan Pasal 21
adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain
dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan
kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi Subjek Pajak dalam negeri.
Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun
luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib
pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun.
Jadi jika orang pribadi atau badan telah memenuhi syarat subjektif (telah memenuhi
syarat sebagai subjek pajak) dan telah memenuhi syaraat objektif (telah menerima atau
memperoleh penghasilan), maka orang pribadi atau badan tersebut otomatis menjadi wajib
pajak.