Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Pajak

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi

atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang – Undang, dengan tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2. Pengertian Wajib Pajak Orang Pribadi

Wajib pajak secara umum dalah orang pribadi maupun badan sebagai pembayar

pajak, pemotong pajak serta pemungut pajak yang memiliki hak dan kewajiban

perpajakan sesuai dengan ketentuan peratutan perundag-undangan perpajakan yang

berlaku di Indonesia.

Pajak penghasilan tidak hanya dikenakan bagi Wajib Pajak yang statusnya

sebagai karyawan, di mana gaji dipotong oleh perusahaan tiap bulannya yang biasanya

disebut PPh 21. Namun PPh ini juga dikenakan buat WPOP yang pernghasilannya

bersumber dari kegiatan usaha.

Jadi pajak penghasilan (PPh) pengusaha adalah pajak yang dikenakan pada

WPOP yang menjalankan kegiatan usaha atau sebagai pengusaha atas penghasilannya,

baik dari hasil usaha maupun penghasilan lainnya.

3. Kewajiban Pajak WPOP Yang Menjalankan Usaha

4. Mekanisme Penghitungan PPh Orang Pribadi

1) Mekanisme PPh OP secara umum

Mekanisme umum ini berlaku bagi WP OP yang menjalankan usaha dan/atau

pekerjaan bebas yang melakukan pembukuan. Pembukuan di sini adalah proses

pencatatan keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya,
serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan

menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk periode tahun

pajak tersebut. Perhitungan pajak bagi orang pribadi yang menyelenggarakan

pembukuan ini dilakukan dengan menggunakan mekanisme perhitungan biasa sesuai

ketentuan tarif UU PPh Pasal 17

2) Mekanisme PPh Final PP 23/2018

Mekanisme perhitungan PPh OP ini berlaku bagi wajib pajak pribadi yang memiliki

peredaran bruto tidak lebih dari Rp. 4,8 miliar dalam setahun. WP OP ini hanya

menyelenggarakan pencatatn saja dalam satu tahun pajak. Perhitungan PPh OP ini

tidak menyelenggarakan pembukuan sehingga akan dikenakan PPh yang bersifat final

sesuai tarif dan ketentuan pada PP 23 Tahun 2018, yakni tarif PPh Final sebesar 0,5%

dari omzet bruto.

3) Mekanisme PPh OP secara NPPN

Penghitungan PPh OP dengan mekanisme NPPN ini bagi yang tidak

menyelenggarakan pembukuan. Norma penghitungan penghasilan neto ini bisa

digunakan oleh wajib pajak dengan peredaran bruto kurang dari Rp. 4,8 miliar dalam

setahun. Untuk menggunakan mekanisme NPPN ini, WP OP harus mengajukan

pemberitahuan kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Dengan demikian,

penghitungan pajak penghasilan dilakukan terlebih dahulu menetapkan jumlah

penghasilan neto berdasarkan ketentuan norma yang ditetapkan pada Peraturan DJP

Nomor PER-17/PJ/2015. Kemudian PPh-ya dihitung berdasarka tarif pada UU PPh

Pasal 17.

Mekanisme penyetoran wpop yang menjalankan usaha


Rumus PPh Final

PPh Final adalah jenis pajak yang perhitungannya cukup sederhana. Rumusnya adalah

omzet x tarif PPh Final.

Laporan Tahunan Pajak Final

Setiap tahun, pelaku UMKM harus melaporkan pendapatan tahunannya dengan form SPT 1770
atau SPT Tahunan Badan kepada DJP.

Pada form SPT 1770 terdapat lampiran PPh Final. Pada lampiran ini, pelaku UMKM harus
memberikan laporan peredaran bruto atau omzet penjualannya ke KPP paling lambat tanggal 31
Maret untuk wajib pajak pribadi dan tanggal 30 April untuk wajib pajak badan.

Anda mungkin juga menyukai