Anda di halaman 1dari 5

PPH FINAL

Apa itu PPH Final


Pajak Penghasilan (PPh) merupakan pajak yang dikenakan kepada Orang
Pribadi atau Badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu
Tahun Pajak. Pajak Final merupakan pajak yang dikenakan dengan tarif dan
dasar pengenaan pajak tertentu atas penghasilan yang diterima atau diperoleh
selama tahun berjalan. PPh Final yang dipotong pihak lain maupun yang disetor
sendiri bukan merupakan pembayaran di muka atas PPh terutang, melainkan
merupakan pelunasan PPh terutang atas penghasilan tersebut, sehingga Wajib
Pajak dianggap telah melakukan pelunasan terhadap kewajiban pajaknya.
Perbedaan PPh Final dan Tidak Final
1. Pada PPh Final, penghasilan tidak digabungkan dengan penghasilan lain yang
dikenai tarif umum dalam SPT Tahunan PPh Badan. Sedangkan, pada PPh Tidak
Final penghasilan digabungkan dengan penghasilan lain yang dikenai tarif umum.
2. Pada PPh Final, biaya sehubungan untuk menghasilkan, menagih, dan memelihara
penghasilan yang dikenai PPh tidak dapat dikurangi. Sedangkan, pada PPh Tidak
Final biaya tersebut dapat dikurangkan.
3. Pada PPh Final, bukti potong PPh tidak dapat diperhitungkan sebagai kredit pajak
bagi pihak yang dipotong dan atau dipungut. Sedangkan, pada PPh Tidak Final
bukti potong dapat diperhitungkan sebagai kredit pajak bagi pihak yang dipotong
atau dipungut.
Objek Pajak PPh Final

1. PPh Final atas Bunga Deposito dan Tabungan serta Diskonto 8. PPh Final atas Penghasilan dari Pengalihan Real Estate
Sertifikat Bank Indonesia. dalam Skema Kontrak Investasi.
9. 9. PPh Final atas Penghasilan dari Usaha Jasa
2. PPh Final atas Bunga Obligasi. Konstruksi.
3. PPh Final atas Diskonto Surat Perbendaharaan Negara (SPN). 10. PPh Final atas Penghasilan dari Persewaan Tanah
dan/atau Bangunan.
4. PPh Final atas Hadiah Undian. 11. PPh Final atas Penghasilan Perusahaan Pelayaran Dalam
5. PPh Final atas Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek. Negeri.
12. PPh Final atas Penghasilan Perusahaan Pelayaran
6. PPh Final atas Penghasilan Perusahaan Modal Ventura dari dan/atau Penerbangan Luar Negeri.
Transaksi Penjualan Saham atau Pengalihan Penyertaan Modal 13. PPh Final atas Penghasilan Wajib Pajak Luar Negeri yang
pada Perusahaan Pasangan Usahanya. Mempunyai Kantor Perwakilan Dagang di Indonesia.
7. PPh Final atas Penghasilan dari Pengalihan Hak atas Tanah 14. PPh Final atas Selisih Lebih Penilaian Kembali Aktiva
dan/atau Bangunan. Tetap.
Objek Pajak PPh Tidak Final

1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa


yang diterima atau diperoleh.
11. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah
tertentu yang ditetapkan Peraturan Pemerintah.
2. Hadiah dari pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan. 12. Keuntungan selisih kurs mata uang asing.
3. Laba usaha. 13. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva.
14. Premi asuransi.
4. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta.
15. Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang
5. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan terdiri dari Wajib Pajak yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas.
sebagai biaya dan pembayaran tambahan pengembalian pajak. 16. Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum
6. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan dikenakan pajak.
pengembalian utang. 17. Penghasilan dari usaha berbasis syariah.
7. Dividen. 18. Imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang
mengatur mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan.
8. Royalti atau imbalan atas penggunaan hak. 19. Surplus Bank Indonesia.
9. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta.
10.Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala.

Anda mungkin juga menyukai