Anda di halaman 1dari 26

Ika rossi agustin

Nur latifa
Faris afifatulloh

Sejarah dan
pemikiran
akuntansi
syariah
Perkembangan awal akuntansi
Pada awalnya akuntansi merupakan bagian ilmu pasti, yaitu bagian dari pengetahuan yang
berhubungan dengan masalah hukum alam dan perhitungan yang bersifaf memiliki kebenaran
absolut. Perubahan ilmu akuntansi dari bagian ilmu pasti menjadi ilmu social di sebabkan
oleh factor- factor perubahan dalam masyarakat yang semula dianggap sebagai sesuatu yang
konstan , misalnya transaksi usaha yang di pengaruhi oleh budaya dan tradisi serta
kebiasaan dalam masyrakat. Oleh karna sebab itu akuntansi masih berada ditengah-tengah
pembagian ilmu pengetahuan tersebut hingga kini. Bahkan pemikiran mayoritas akutansi masih
menitikberatkan pada pemikiran positif melalui penggunaan data empiris dengan pengolahan
yang bersifat matematis. Akutansi yang kita kenal sekarang di klaim berkembang dari
peradaban barat (sejak paciolli), padahal apabila di lihat secara mendalam dari proses
lahir dan perkambangannya, terlihat jelas pengaruh keadaan masyarakat atau peradaban
sebelumnya baik Yunani maupun Arab Islam.

2
Sebenarnya, sudah banyak pula ahli akuntan yang mengakui keberadaan
akuntansi islam itu, misalnya RE Gambling, William Roget, Baydoun,
Hayashi dan lain-lain. Seperti paciolli dalam memperkenalkan sistem
double entry melalui ilmu akuntansi matematika. Sistem akuntansi
dibangun dari dasar kesamaan akuntansi asset= liabilitas + ekuitas (A=
L+E). karena aljabar ditemukan pertama-tama oleh ilmuan muslim
dizaman keemasan islam, maka sangat logis jika ilmu akuntansi juga telah
berkembang pesat di zaman itu, paling tidak menjadi dasar
perkembangannya.

3
Sejarah akuntansi
Akutansi merupakan salah satu profesi tertua di
dunia. Dari sejak jaman prasejarah, keluarga
memiliki perhitungan tersendiri untuk mencatat
makanan dan pakaian yang harus mereka
persiapakan dan mereka gunakan pada saat musim
dingin. Ketika masyarakat mulai mengenal adanya
“perdagangan” maka pada saat yang sama telah
mengenal konsep nilai (value) dan mulai mengenal
sistem moneter (monetary system ). Bukti tentang
pencatatan (book keeping) tersebut dapat
ditemukan dari mulai kerajaan Babylonia (4500
SM), Firaun Mesir dan kode-kode Hammurabi (2250
SM).
Walaupun akuntansi telah dimulai dari zaman prasejarah, saat ini kita hanya
mengenal Luca Pacioli sebagai Bapak Akuntansi Modern. Pacioli, seorang
ilmuwan dan pengajar di beberapa universitas yang lahir di Tuscany Italia
pada tahun 1445, merupakan orang yang dianggap menemukan persamaan
akuntansi untuk pertama kali pada tahun 1494 dengan bukunya: Summa de
Arithmetica Geometria et Proportionalita (A Review of Arithmetic, Geometry
and Proportions). Dalam buku tersebut, beliau menerangkan mengenai double
entry book keeping sebagai dasar perhitungan akuntansi modern, bahkan juga
hampir seluruh kegiatan rutin akuntansi yang kita kenal saat ini, seperti
penggunaan jurnal, buku besar (ledger) dan memorandum. Pada penjelasan
mengenai buku besar telah termasuk mengenai aset, utang, modal, pendapatan
dan beban. Ia juga telah menjelaskan mengenai ayat jurnal penutup (closing
entries) dan menggunakan neraca saldo (trial balance) untuk mengetahui
saldo buku besar (ledger).
Menurut Vernon Kam (1990), ilmu akuntansi diperkenalkan pada zaman
feodalisme barat. Akuntansi pada masa kelahiran feodalisme di Eropa,
mulai berkembang dan saling menopang dengan perkembangan ekonomi
kapitalis. Akuntansi melakukan kegiatan pencatatan dan pemberian
informasi bagi investor atau capitalist, sehingga ia dapat memilih
alternatif yang paling menguntungkan baginya. Dengan akuntansi,
investor dapat mengawasi asset perusahaannya, dan dapat mengembangkan
modalnya sehingga semakin besar dan meluas. Perkembangan ekonomi di
Eropa menyebabkan para investor sampai menjelajah ke benua Amerika,
dan akhirnya seluruh belahan bumi ini menjadi daerah tumbuh suburnya
ilmu akuntansi sampai sekarang ini.
Transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada masyarakat
Arab, menarik sejumlah kalangan ilmuwan dari Eropa seperti Leonardo
Fibonacci da Pisa, yang melakukan perjalanan ilmiahnya ke Timur
Tengah. Dialah yang mengenalkan angka Arab dan aljabar, atau metode
perhitungan ke benua Eropa pada tahun 1202, melalui bukunya yang
berjudul “Liber Abacci”, serta memasyarakatkan penggunaan angka Arab
tersebut, pada kehidupan sehari-hari, termasuk dalam kegiatan ekonomi
dan transaksi perdagangan.

6
Terjadinya proses transformasi ilmu pengetahun tersebut juga sangat dimungkinkan,
mengingat Al-Qur’an menyerukan agar semua umat Islam untuk berdakwah. Kota-kota
yang berada di wilayah kekuasaan Islam seperti Kairo, Alexandria, Damaskus, dan
Baghdad merupakan pusat perdagangan internasional yang sangat pesat dan ramai.
Melalui perdagangan inilah kebudayaan danteknologi muslim tersebar ke wilayah
Eropa sepertio kota-kota Amalfi, Vanice, Pisa dan Genoa yang merupakan
pelabuhan utama dan terpenting yang menghubungkan perdagangan dari pelabuhan
pedagang muslim di Afrika Utara dan Laut Tengah bagian Timur, ke kota-kota
Kristen seperti Barcelona, Konstantinopel dan Acre. Dari beberapa fakta di
atas, satu hal yang harus diperhatikan adalah, Islam telah mencapai puncak
kejayaannya di bidang ilmu pengetahuan, beberapa abad sebelum terbitnya buku
Pacioli yang hidup di akhir abad ke 13, sedangkan Eropa pada saat itu masih
dalam masa-masa kegelapan (dark age) sehingga perkembangan ilmu pengetahuan
berjalan statis dan tidak ada kemajuan berarti. Dengan demikian, berdasarkan
fakta-fakta yang ada, bukan hal yang mengada-ada kiranya bila dikatakan bahwa
akuntansi, bukanlah lahir dari Barat, melainkan hasil pemikiran dari para
ilmuwan muslim dan sudah dipraktikkan secara umum oleh para pedagang muslim
yang melakukan ekspedisi dagang jauh sampai ke Negara-negara Eropa pada masa
itu.
Perkembangan
Akutansi Syariah
Zaman Awal Perkembangan Islam

Pendeklarasian negara islam di Madinah (tahun 622 M atau bertepatan dengan tahun
1 H) di dasari oleh konsep bahwa seluruh muslim adalah bersaudara tanpa
memandang ras, warna kulit dan golongan, sehingga seluruh kegiatan kenegaraan
di lakkan secara bersama dan gotong royong di kalangan para muslim. Hal ini
di mungkinkan karena yang baru saja berdiri tersebut hampir tidak memiliki
pemasukan atau pengeluaran. Muhammad Rasullulah SAW bertindak sebagai seorang
kepala negara yang juga merangkap sebagai Ketua Mahkamah Agung, Mufyi Besar,
dan Panglima Perang Tertinggi juga penanggung jawab administrasi negara.
Telah menjadi tradisi, bahwa bangsa Arab melakukan 2 kali perjalanan khalifah
perdagangan, yaitu musim dingin dengan tujuan perdagangan ke Yaman dna musim
panas dengan tujuan ke As-Syam (sekarang Syria, Lebanon, Jordania, Palestina
dan Israel). Dalam perkembangan selanjudnya, ketika ada kewajiban zakat dan
‘ushr (pajak pertanian dari muslim), dan perluasan wilayah sehingga dikenal
adanya jizyah (pajak perlindungan dari nonmuslim) dan kharaj ( pajak hasil
pertanian dari non muslim), maka Rasullulah mensirikan baitul Maal pada awal
abad ke-7.
Zaman Empat Khalifah

Pada pemerintahan Abu Bakar, pengelolaan Baitul Maal masih sangat sederhana di mana
peneriamaan dilakukan secara seimbang sehingga hampir tidak pernah ada sisa.
Perubahan sistem administrasi yang sangat signifikan di era kepemimpinan Khalifah
Umar bin Khattab dengan memperkenalkan istilah Diwan oleh Sa’ad bin Abi Waqqas (636
M). Khalifah Umar bin Khatab menunjuk beberapa orang pengelola dan pencatat dari
persia yang mengawasi pmbukuan Baitul Maal. Pendiriandiwan berasal dari usulan
Homozan-seorang tahanan Persia dan meneriama islam-dengan menjelaskan sistem
administrasi yang dilakukan oleh Raja Sasania.
Hal ini kembali menunjukan bahwa akuntansi dari satu lokasi ke lokasi lain sebagai
akibat dari hubungan antara masyarakat. Selain itu juga Baitul Maal juga sudah
tidak terpusat lagi di Madinah tetapi juga di daerah-daerah taklukan islam. Fungsi
akuntansi telah di lakukan oleh berbagai pihak dalam islam seperti:Al-
Amil,Mubashor, Al-Kateb, namun yang paling terkenal adalah Al-Kateb yang menunjukan
orang yang bertanggung jawab untuk meniliskan dan mencatat informasi baik keuangan
maupun non keuangan. Sedangkan khusus akuntan di kenal juga dengan
namaMuhasabah/muhtasib yang menunjukan orang yang bertanggung jawab melakukan
perhitungan.
Muhtasib adalah orang yang bertanggung jawab atas lembaga Al Hisba.
Muhtasib bisa juga menyangkut pengawasan pasar yang bertanggung jawab
tidak hanya masalah ibadah. Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa muhtasib
adalah kewajiban publik. Muhtasib ini beretugas menjalaskan bagai mana
tindakan yang tidak pantas dilakukan dalam berbagai bidang kehidupan.
Muhtasib memiliki kekuasaan yang luas, termasuk pengawasan harta,
kepentingan sosial, pelaksanaan ibadah pribadi, dan pemeriksaan
transaksi bisnis. Akram Khan memberikan 3 (tiga) kawajiban muhtasib,
yaitu:
1. Pelaksanaan hak Allah termasuk kegiatan ibadah: semua jenis shalat,
pemiliharan masjid.
2. Pelaksanaan hak-hak masyarakat: kebenaran timbangan, kejujuran bisnis.
3. Palaksanaan yang berkaitan dengan kebudayaan: menjaga kebersihan
jalan, lampu jalan, bangunan yang mengganggu masyarakat dan
sebagainya.
Pada zaman khalifah sudah di kenal Keuangan Negara. Kedaulatan Islam
telah memiliki departemen-departemen atau di sebut dengan diwan,
ada Diwan Pengeluaran (Diwan An-nafkat) , Militer (Diwan Al
jayash), pengawasan, pemungutan hasil dan sebagainya. Diwan
Pengawasan Keuangan disebut Diwan al Kharaj yang bertugas
mengawais semua yang berhubungan dengan penghasilan. Pada zaman
Khalifah Mansur di kenal Khitabat al Rasul was sir,yang
memilihara pencatat rahasia. Untuk menjamin dilaksanakanya hukum
maka di bentuk Shahib Al Shurta. Di sisi lain ada juga fungsi
lain muhtasib dalam bidang pelayanan umum (public services)
misalnya pemeriksaan kesehatan, suplai air, memastikan orang
mislinmendapat tunjangan, bangunan yangmau roboh, memeriksa
kelayakan pembangunan rumah, ketidaknyamanan dan keamanan berlalu
lintas, jalan kaki manjaga keamanna dan kebersihan pasar. Dari
berbagai fungsi shahib al shurta dan muhtasib ini dapat
disimpulkan bahwa fungsi utamanya adalah untuk mencegah
pelanggaran terhaadap hukum baik hukum sipil maupun hukum agama.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa akuntansi islam adalah menyangkut
semua praktik kehidupannya lebih luas tidak hanya menyangkut
praktik ekonomi dan bisnis sebagaimana dalam sistem kapitalis.
Use our editable graphic resources...
You can easily resize these resources keeping the quality. To change the color just ungroup the
resource and click on the object you want to change. Then click on the paint bucket and select the
color you want. Don’t forget to group the resource again when you’re done.
...and our set of editable icons
You can resize these icons keeping the quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
Business Icons
Avatar Icons
Creative Process Icons
Educational Process Icons
Help & Support Icons
Medical Icons
Nature Icons
Performing Arts Icons
SEO & Marketing Icons
Teamwork Icons

Anda mungkin juga menyukai