Anda di halaman 1dari 18

Pengauditan Sistem

Informasi Berbasis
Komputer
Nama Anggota :
Ahmad Afif Fakhrurrozi 15312496
Ferdinawan Ilham J 15312327
Pengertian Pengauditan

Proses sistematik atas perolehan dan pengevaluasian bukti mengenai


asersi-asersi tentang tindakan dan kejadian ekonomi dalam rangka
menentukan seberapa baik kesesuaiannya dengan kriteriayang ditetapkan
dalam suatu perusahaan atau organisai yang disebut dengan
Pengauditan . Hasil dari Audit itu sendiri dikomunikasikan ke pihak-pihak
yang berkepentingan. Dalam pengauditan memerlukan perencanaan dan
pengumpulan yang cermat , lengkap , melalui pemeriksaan , serta ada
dokumentasi dari bukti audit.
Sifat Pengauditan
Tujuan menyeluruh proses audit . Seluruh proses audit mengikutin aturan
aktivitas yang ada . Audit dapat dibagi ke dalam empat tahapan :
1. Perencanaan
2. Pengumpulan bukti
3. Pengevaluasian bukti
4. pengomunikasian hasil dari audit
Ada pada figure 11-1 adalah sebuah tujuan menyeluruh dari proses
pengauditan dan mendaftar banyak prosedur yang dijalankan dalam tiap
tahap yang berbeda.
Perencaan Audit
Perencanaa audit yaitu menetukan mengapa, bagaimana , kapan dan oleh
siapa audit akan dilaksanakan. Langkah pertama ini untuk menetapkan lingkup
dan tujuan audit. Sebuah tim audit dengan pengalaman dan keahlian yang
sesuai dan kemudian dibentuk. Tim ini menjadi terbiasa dengan pidak yang
diaudit (auditee) dengan berbicara kepada personel pengawasan dan
pengopresaian , memeriksa dokumentasi sistem , dan memeriksa temuan-
temuan audit sebelumnya .
Dengan jumlah pekerjaan audit yang tersebar luas , audit berfokus pada
area dengan segala factor-faktor resiko tertinggi . Terdapat tiga jenis resiko
audit:
1. Risiko bawaan (inherent risk)
2. Risiko pengendalian (control risk)
3. Risiko deteksi (detection risk)
Pengumpulan Bukti
Audit
Pengumpulan bukti ini dilakukan dengan banyak pengujian audit , pengujain-
pengujian tersebut biasanya dilakukan pada basis sampel. Berikut cara-cara
mengumpulkan bukti audit:
1. Observasi atas aktivitas-aktivitas
2. Pemeriksaan atas dokumentasi
3. Diskusi
4. Kuisioner untuk mengumpulkan data.
5. Melakukan Pemeriksaan Fisik
6. Konfirmasi (confirmation)
7. Melakukan perhitungan ulang (reperformance)
8. Pemeriksaan bukti pendukung (vouching)
9. Tinjauan analitis (analytical review)
Evaluasi Atas Bukti
Audit
Auditor mengevaluasi bukti yang telah dikumulkan dan memutuskan
apakah bukti tersebut mendukung atas kesimpulan yang menguntungkan
atau tuidak. Jika tidak menyakinkan maka auditor menjalankan prosedur-
prosedur tambahan untuk mencapai sebuah kesimpulan yang pasti.
Komunikasi Hasil Audit

Auditor mengirimkan sebuah laporan tertulis yang merangkum teuan-


temuan audit dan merekomendasikannya kepada manajeman , komite
audit , dewan direksi, dan pihak0pihak lain yang berkepentingan, Setelah
itu , auditor biasanya melakukan studi tindak lanjut untuk memastikan
apakah rekomendasi-rekomendasinya dilaksanakan atau tidak.
Pendekatan Audit
Berbasis Risiko
Pendekatan berbasis risiko memberikan sebuah kerangka untuk
menajlankan audit system informasi , seperti:
1. Menentukan ancaman (penipuan dan keslahan) yang akan dihadapi
perusahaan.
2. Mengidentifikasi prosedur pengendalian
3. Mengevaluasi prosedur pengendalian. Pengendalian dievalusi dalam
dua cara: Sebuah tinjauan system (system review) dan Uji
pengendalian (test of control)
4. Mengevaluasi kelemahan pengendalian
Audit Sistem Informasi
Tujuan dari sebuah audit sistem informasi adaah untuk memeriksa dan
mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sitem. Dala melakukan sebuah
audit sisteminformasi , para auditor seharusnya memastkan bahwa enam tujuan ini
telah dicapai, seperti:
1. Ketentuan keamanan untuk melindungi peralatan komputer , program, komunikasi,
dan data-data dari akses, modifiaksi , atau penghancuran yang tidak diotorisasi.
2. Pengembangan dan akuisisi program dilakukan sesuai dengan otorisasi umum dan
spesifiaksi manajemen.
3. Memodisfikasi program untuk mendapatkan otorisasi dan persetujuan manajemen.
4. Pemrosesan transaksi, file, laporan, catatan, dan catatan komputer lainnya tepat dan
lengkap.
5. Data sumber yang tidak tepat atau tidak otorisasi dengan benar diidentifikasi dan
ditangani berdasarkan kebijakan manajerial yang telah ditentukan.
6. File-file data computer tepat, lengkap dan rahsia.
Tujuan menyeluruh
terhadap pengauditan
Perangkat lunak audit
Computer-assisted audit techniques (CAATs) adalah perangkat lunak
audit yang disediakan oleh auditor untuk menghasilkan sebuah program
untuk menjalankan fungsi audit, sehingga akan mengotomatiskan atau
menyederhanakan proses audit. CAATs sering disebut generalized audit
software (GAS). Ada dua perangkat lunak yang paling populer adalah
Audit Control Language (ACL) dan Interactive Data Extraction and
Analysis (IDEA).

Anda mungkin juga menyukai