korupsi
fraud
FRAUD
● Fraud dalam Perundangan Kita
Pengumpulan dan pelaporan statistik tentang kejahatan di suatu Negara dapat dilakukan sesuai dengan klasifikasi
kejahatan dan pelanggaran (tindak pidana) menurut ketentuan perundang-undangan Negara tersebut. Banyak faktor
yang menyebabkan masyarakat enggan melaporkan kejahatan Oleh karena itu, beberapa kajian luar negeri tentang
data kejahatan di Indonesia memberi peringatan “crimes may be unreported.”
Fraud dalam KUHP
Beberapa pasal dalam KUHP yang mencakup pengertian Fraud antara lain:
● Pasal 362 tentang pencurian
● Pasal 368 tentang pemerasan dan pengancaman
● Pasal 372 tentang penggelapan
● Pasal 378 tentang perbuatan curang
● Pasal 396 tentang merugikan pemberi piutang dalam keadaan pailit
Selain KUHP, terdapat ketentuan perundang-undangan lain yang mengatur perbuatan melawan hukum yang termasuk
dalam kategori fraud, seperti undang-undang tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, dan berbagai undang-
undang perpajakan yang mengatur tindak pidana perpajakan.
Fraud Tree
Occupational fraud tree mempunyai tiga cabang utama:
● Corruption
Menurut UU No. 31 tahun 1999, korupsi meliputi 3 tindak pidana korupsi dan bukan 4 bentuk
dalam ranting-ranting: conflicts of interest, bribery, illegal gratuities, economics extortion.
○ Conflicts of interest atau benturan kepentingan di antaranya bisnis plat merah atau bisnis pejabat dan
keluarga serta kroni mereka yang menjadi pemasok di lembaga-lembaga pemerintah dan di dunia bisnis.
○ Bribery atau penyuapan merupakan bagian yang akrab dalam kehidupan bisnis dan politik Indonesia.
○ Kickbacks merupakan salah satu bentuk penyuapan di mana si penjual “mengikhlaskan” sebagian dari hasil
penjualannya. Kickback berbeda dengan bribery. Dalam bribery pemberinya tidak “mengorbankan” suatu
penerimaan.
○ Illegal Gratuities adalah pemberian atau hadiah yang merupakan bentuk terselubung dari penyuapan.
Asset Misappropriation
●Adalah pengambilan aset secara ilegal atau disebut dengan mencuri. Asset misappropriation dalam bentuk
penjarahan kas dilakukan dalam 3 bentuk:
○Skimming, uang dijarah sebelum uang tersebut secara fisik masuk ke perusahaan.
○Larceny, uang sudah masuk ke perusahaan dan kemudian baru dijarah.
○Fraudulent disbursement, sekali uang arus sudah terekam dalam sistem atau sering disebut penggelapan uang.
Bukti sistematis yang menunjukkan hubungan antara kenaikan gaji dan tingkat
korupsi memang meragukan. Rauch dan Evans (2000) menemukan tidak ada
bukti kuat mengenai hubungan antara kenaikan gaji dan turunnya tingkat
korupsi. Sebaliknya, Van Rijckeghem dan Weder (2001) menunjukkan
sebaliknya. Memang sulit untuk mengukur korupsi dengan menggunakan data
persepsi korupsi lintas negara. Sulit untuk memastikan bahwa gaji yang tinggi
merupakan fungsi dari rendahnya korupsi, atau sebaliknya. Hal yang
menambah kesulitan untuk menarik kesimpulan adalah data gaji yang agregat.
Kenaikan gaji dari suatu kelompok penerima gaji mungkin tidak berkaitan
dengan korupsi oleh kelompok yang lain.
Pertanyaan keenam
6. Can competition reduce corruption? ( Apakah
persaingan dapat menekan korupsi?)