Anda di halaman 1dari 10

ISSN No.

1978-3787
Open Journal Systems 1651
……………………………………………………………………………………………………...
PENGARUH KOMPONEN FRAUD RISK DIAMOND TERHADAP ASSET
MISAPPROPRATION PADA APARAT PEMERINTAHAN

Oleh
Muhammad Adhitya1, Zikra Supri2, Riyanti3
1,2,3
Universitas Muhammadiyah Palopo
E-mail: muhammadadhitya9@gmail.com, 2zikra@umpalopo.ac.id,
1
3
riyanti@umpalopo.ac.id

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraud risk diamond model terhadap persepsi
asset misappropriation. Jenis data penelitian ini adalah data primer. Penelitian ini dilakukan di
aparat pemerintahan Luwu Raya. Kuesioner disebarkan kepada pegawai yang bekerja pada
bidang aset, bidang anggaran, dan bidang perbendaharaan dan akuntansi sehingga mendapati
responden sebanyak 32 orang. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear
berganda, uji t, dan koefisien determinasi yang diolah menggunakan applikasi SPSS . Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tekanan dan kesempatan tidak berpengaruh terhadap asset
misappropriation. Sedangkan variabel rasionalisasi dan kemampuan berpengaruh terhadap asset
misappropriation
Keywords: Fraud, Risk Diamond, Asset Misappropration, Aparat Pemerintahan

PENDAHULUAN material dalam laporan keuangan. Kecurangan


Praktik fraud ditingkat pemerintahan dalam melakukan laporan keuangan
daerah sudah tidak asing lagi. Jenis fraud yang merupakan kesengajaan dan kelalaian dalam
kerap terjadi seperti penyalahgunaan aset, laporan keuangan yang disajikan tidak sesuai
korupsi, fraud atas laporan keuangan, dengan prinsip akuntansi berterima umum.
nepotisme, dan kolusi. Pemerintahan daerah Menurut Wolfe dan Hermanson (2004)
berada di urutan pertama dengan kasus fraud fraud diamond menjadi ada tiga kondisi yang
yang terjadi di Indonesia (Tarmizi & Shieto, ditemukan oleh Cressey (1953) dalam Skousen
2021). et al., 2008) yang mempengaruhi faktor-faktor
Jumlah kasus fraud sebanyak 95 kasus seseorang dalam melakukan kecurangan,
di antaranya 213 orang ASN yang merugikan dengan adanya elemen kemampuan
Negara sebesar Rp 67,1 triliun, Rp 4,8 miliar (Capability). Wolfe dan Hermanson (2004)
nilai suap, Rp 2,1 miliar nilai pungli, Rp 62 berpendapat penipuan tidak akan terjadi tanpa
miliar nilai pencucian uang. Hal ini orang yang tepat dengan kemampuan untuk
menunjukkan bahwa masalah terjadi pada melaksanakan setiap detail dari penipuan.
pemerintahan yang signifikan adalah fraud atau Adapun sifat-sifat yang dijelaskan Wolfe dan
kecurangan (Tarmizi & Shieto, 2021). Hermanson (2004) terkait adanya kemampuan
Fraud adalah tindakan bersifat umum (capability)dalam tindakan pelaku kecurangan
dan mencakup beragam makna berupa cara yaitu: Position / function, brains, confidence /
cerdik seseorang yang dirancang untuk ego, coercion skills, effective lying, immunity to
mendapatkan keuntungan dengan penyajian stress (Annisya et al., 2016).
yang salah ( Albrecht et al., 2011). Kecurangan Menurut laporan ACFE Report to the
laporan keuangan adalah tindakan yang Nation on Occupational Fraud dan Abuse 2010
disengaja yang menghasilkan salah saji dalam (Zimbelman, Albrecht, Albrecht, dan

……………………………………………………………………………………………………...
https://binapatria.id/index.php/MBI Vol.17 No.7 Februari 2023
Open Journal Systems
1652 ISSN No. 1978-3787
Open Journal Systems
……………………………………………………………………………………………………....
All, 2014) penyalahgunaan aset mencakup Hermanson, 2004). Pressure atau insentif
semua system yang melibatkan pencurian aset merupakan keinginan/atau memiliki kebutuhan
dan pengunaan aset yang seharusnya dalam untuk, melakukan fraud. Peluang juga
organisasi. Menurut Association Of Certified merupakan adanya kelemahan dalam suatu
Fraud Examinations (ACFE 2000) di (Sofia, system sehingga orang yang tepat sangat
2014) tindakan kecurangan yang memungkinkan untuk mengeksploitasi
diklasifikasikan menjadi tiga bentuk salah tindakan fraud. Rasionalisasi merupakan suatu
satunya adalah penyalahgunaan aset dan di tindakan rasional yang membenarkan bahwa
kelompokkan menjadi tiga bentuk yaitu: saya telah meyakinkan diri bahwa tindakan
kecurangan kas, kecurangan dalam pengeluaran fraud ini mempunyai nilai risiko. Dari empat
biaya, dan kecurangan atas persediaan serta aset kemampuan ini merupakan faktor dari teori
lain. fraud diamond yang menganggap bahwa saya
Pada Pemerintahan penyalahgunaan ini memiliki sifat dan kemampuan yang
aset biasanya dilakukan oleh para pemasok, diperlukan untuk menjadi orang yang tepat
karyawan, dan pelanggan. Mereka dapat untuk melakukan fraud (Siddiq & Hadinata,
menggunakan tiga cara untuk mencuri aset 2016).
yaitu jika memasuki organisasi, mereka dapat Bagi pihak manajemen menjadikan
mencuri inventaris, uang tunai, dan aset indikator Fraud Risk Diamond sebagai bahan
ditangan, dan karyawan tersebut juga dapat pertimbangan untuk menimmalisasikan tingkat
melakukan kecurangan biaya dengan meminta kemungkinan faktor penyebab penyalahgunaan
organisasi membayar tagihan biaya yang belum aset sehingga pada akhirnya dapat menurunkan
dibayar (biaya fiktif) (Zimbelman et al., 2014). dan mengilangkan praktik kecurangan.
Dalam melakukan tindakan kecurangan Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai
tersebut pelaku dapat melakukannya sendiri acuan bagi regulator maupun auditor untuk
atau dengan melakukan kolusi bersama pihak melawan kecurangan perusahaan serta
lain (Zimbelman et al., 2014) memperhatikan faktor-faktor dan Fraud Risk
Memperkaya teori yang menyokong Diamond yang berdampak pada
pada perkembangan ilmu pengetahuan di penyalahgunaan aset (Tarmizi & Shieto, 2021).
bidang akuntansi forensik terkhususnya yang Kecurangan (Fraud)
terkait dengan pengaruh Fraud Risk Diamond Fraud merupakan suatu tindakan yang
terhadap penyalahgunaan aset pada aparat dilakukan secara sengaja oleh seseorang atau
pemerintahan. Bagi sektor pemerintahan, sekelompok orang yang berbagai bentuk yang
penelitian ini akan menunjukan bagaimana merugikan orang lain ataupun sekelompok
pengaruh fraud Risk Diamond, terhadap pihak lainnya. Kecurangan secara terinci dapat
penyalahgunaan aset pada aparat pemerintahan. dimaknai seperti penipuan, curang,
Sehingga tindakan penyalahgunaan aset yang kebohongan, pemalsuan, penggelapan barang,
saat ini marak terjadi di sektor pemerintahan rekayasa informasi, manipulasi, penghilangan
(Tarmizi & Shieto, 2021). barang bukti, dan memutarbalikkan fakta yang
ada
LANDASAN TEORI Fraud merupakan masalah yang sangat
Teori Fraud Diamond serius di masyarakat perlu dibenahi dan diatasi
Teori fraud diamond merupakan teori oleh organisasi dengan didukung regulasi dan
fraud yang terdiri dari 4 faktor pendorong pemerintah (Priantara,2013;Kayoi,2019).
dalam melakukan tindakan fraud. Ada empat Kecurangan laporan keuangan merupakan
faktor tersebut adalah presser/insentif, peluang, kesengajaan maupun kelalaian. Secara umum
rasionalisasi dan kemampuan (Wolfe dan kecurangan akan selalu terjadi jika tidak ada
……………………………………………………………………………………………………...
Vol.17 No.7 Februari 2023 https://binapatria.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN No. 1978-3787 1653
Open Journal Systems
………………………………………………………………………………………………………
pencegahan dan pendeteksian. Kelemahan gaya hidup, tuntutan ekonomi, dan lainnya,
padan pengandalian internal telah diidentifikasi istilah keuangan dan non-keuangan. Kemudian
dapat mengakibatkan terjadinya fraud ( Albrecht, 2003 ) juga menegasakan bahwa
Aset Misappropration atau tekanan untuk melakukan penipuan berupa
“pengambilan” aset secara ilegal dalam bahasa kebutuhan finansial, serakah dividedu ditantang
sehari-hari disebut mencuri. Di dalam istilah untuk membodohi system, melakukan window
hukum, “mengambil” aset secara ilegal (tidak dressing pada laporan keuangan, bahkan
sah, atau melawan hukum) yang dilakukan oleh ketakutan / ancaman PHK dapat memotivasi
seseorang yang diberi wewenang untuk seseorang melakukan penipuan. Penelitian (
mengelola atau mengawasi aset tersebut, Tjakrawala And Saputra 2011 ) menunjukkan
menggelapkan. Istilah pencurian, dalam Fraud bahwa tekanan secara signifikan
tree disebut mempengaruhi penipuan, Hal ini menunjukkan
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti bahwa aparat pemerintahan yang mengalami
bermaksud untuk melakukan penelitian dengan tekanan cenderung berkomitmen lebih banyak
Judul “Pengaruh Komponen Fraud Risk penyalahgunaan aset dibandingkan dengan
Diamond Terhadap Asset Misappropration”. aparat lain yang tidak mengalami tekanan apa
Penelitian ini dilakukan pada apparat pun.
pemerintahan. Berdasarkan latar belakang yang H1: Tekanan berpengaruh positif terhadap asset
telah diuraikan, Maka perumusan masalah misappropriation
adalah sebagai berikut: 1) Apakah tekanan Kesempatan adalah situasi yang
berpengaruh terhadap asset misappropriation? memberikan kesempatan bagi manajemen
2) Apakah kesempatan berpengaruh terhadap aparat untuk melakukan penipuan ( Arens et al.,
asset misappropriation? 3) Apakah 2010 ). ( McCabe And Trevino 1997 )
pembenaran berpengaruh terhadap asset menyatakan bahwa orang berfikir mereka
misappropriation? 4) Apakah kemampuan memiliki manfaat dari sumber lain, dan itu
berpengaruh terhadap asset misappropriation? adalah disebut kesempatan. Sementara (
Pembahasan mengenai faktor – faktor Cressey 1953 ) menyatakan bahwa kesempatan
yang mempengaruhi Asset misappropriation untuk melakukan penipuan terjadi karena
pada aparat Pemerintahan. Berdasarkan control internal pemerintahan yang lemah.
perumusan masalah di atas, maka penelitian ini Penelitian ( Tjakrawala And Saputra 2011 )
bertujuan untuk: 1) Menguji dan memberikan menunjukkan kesempatan itu secara signifikan
bukti empiris tentang pengaruh tekanan mempengaruhi kemungkinan penipuan. Hal ini
terhadap asset misappropriation, 2) Menguji menunjukkan bahwa aparat yang memiliki
dan memberikan bukti empiris tentang kesempatan cenderung berkomitmen
pengaruh kesempatan terhadap asset penyalahgunaan aset lebih dari aparat lain yang
misappropriation, 3) Menguji dan memberikan tidak memiliki kesempatan
bukti empiris tentang pengaruh pembenaran H2: Kesempatan berpengaruh positif terhadap
terhadap asset misappropriation, 4) Menguji asset misappropriation
dan memberikan bukti empiris tentang Rasionalisasi adalah pembenaran diri
pengaruh kemampuan terhadap asset atau alasan yang salah untuk perilaku yang
misappropration (Tarmizi & Shieto, 2021). salah (Albrecht, 2003). Sementara menurut
Pengembangan Hipotesis (Cherepanov, Feddersen, And Sandroni 2010),
Tekanan adalah insentif / tekanan / pembenaran selalu ada sebagai landasan
kebutuhan untuk melakukan penipuan. ( seseorang dalam melakukan Tindakan tertentu,
Cressey, 1953) menyatakan bahwa tekanan termasuk penipuan. Penelitian (Tjakrawala And
dapat mencakup hamper semua hal, termasuk Saputra 2011) menunjukkan pembenaran
……………………………………………………………………………………………………...
https://binapatria.id/index.php/MBI Vol.17 No.7 Februari 2023
Open Journal Systems
1654 ISSN No. 1978-3787
Open Journal Systems
……………………………………………………………………………………………………....
secara signifikan mempengaruhi penipuan. Ini mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu
menunjukkan bahwa pembenaran menyiratkan yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan
bahwa penipuan aparat cenderung dianggap kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
sebagai perilaku yang dapat diterima yang diteliti adalah aparat pemerintahan Luwu
H3: Rasionalisasi berpengaruh positif terhadap Raya. Adapun pegawai yang bekerja pada
asset misappropriation institusi pemerintahan dan administrasi publik.
Untuk menghitung penentuan jumlah sampel
Kemampuan didefinisikan sebagai sifat dari populasi tertentu yang dikembangkan,
dan kemampuan pribadi yang berperan besar maka digunakan rumus slovin, sehingga, dari
dalam penipuan (Wolfe And Hermanson 2004). anggota populasi yang diambil sebagai sampel
Kemampuan berarti tingkat kekuatan yang adalah sebanyak 32 Responden. Sampel adalah
dimiliki seseorang untuk melakukan penipuan bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dalam suatu lingkungan Pemerintahan dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk
(Sihombing And Rahardjo, 2014) Banyak penelitian.
penipuan penyalahgunaan aset oleh aparat, Metode pengumpulan data pada
tidak akan pernah terjadi jika aparat tidak penelitian ini adalah dengan menggunakan
memiliki kemampuan yang sesuai. (Wolfe And penyebaran kuesioner, peneliti menyebarkan
Hermanso, 2004) menyatakan bahwa daftar pertanyaan kepada pegawai institusi
kecurangan, yang jumlah yang banyak uang, pemerintahan di Luwu Raya yang menjadi
tidak akan terjadi jika tidak ada individu dengan responden dalam penelitian ini. Data yang
kemampuan tertentu dalam perusahaan untuk digunakan dalam penelitian ini adalah primer.
melakukannya. Lebih lanjut (Wolfe And Pengelolaan dan analisis informasi serta
Hermanson, 2004) menyatakan bahwa peluang dalam penelitian ini dikumpulkan dan diolah
untuk melakukan penipuan, Tekanan dan secara kuantitatif. Metode pengujian data yang
kesempatan akan memotivasi seseorang untuk digunakan dalam penelitian ini menggunakan
melakukan penipuan. Selain itu, seseorang analisis regresi linear berganda menggunakan
harus memiliki kemampuan untuk menyadari software SPSS 26. Deskripsi karakteristik
bahwa pintu yang terbuka adalah kesempatan responden dalam penelitian ini dapat
emas dan dapat mengambil manfaatnya tidak dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
hanya sekali tetapi berkali-kali. Hal di atas antara lain nama responden, umur, pendidikan
menunjukkan bahwa aparat yang memiliki terakhir dan masa bekerja.
kemampuan untuk melakukan penipuan,
cenderung melakukan penipuan lebih sering HASIL DAN PEMBAHASAN
daripada aparat lain yang tidak memiliki Hasil Uji Parsial (Uji t)
kemampuan untuk melakukan penipuan. Uji signifikansi t digunakan untuk
H4: Kemampuan berpengaruh positif terhadap melihat signifikansi pengaruh dari variabel
asset misappropriation independent terhadap variabel dependent atau
variabel terikat.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
hypothesis testing. Penelitian ini dilakukan
pada noncontriv edsettings (tempat alamiah)
dan dilakukan tanpa keterlibatan peneliti dalam
aktivitas normal subjek penelitian.
Populasi adalah keseluruhan jumlah
yang terdiri atas obyek atau subyek yang
……………………………………………………………………………………………………...
Vol.17 No.7 Februari 2023 https://binapatria.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN No. 1978-3787 1655
Open Journal Systems
………………………………………………………………………………………………………
Tabel 1. Uji statistik t untuk mengetahui pengaruh variabel
Coefficientsa independent terhadap variabel dependent
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients dengan nilai signifikan 0,05 atau 5% sebagai
Std. berikut:
Model B Error Beta t Sig.
Tabel 2. Hasil Uji Simultan (Uji F)
1 (Constant) .960 .629 1.528 .138 ANOVAa
Tekanan -.049 .165 -.050 -.300 .766 Sum of Mean
Kesempatan - Model Squares df Square F Sig.
-.250 .227 -.244 .281
1.100 1 Regression 2.520 4 .630 12.332 .000b
Rasionalisasi 1.014 .179 .952 5.674 .000 Residual 1.380 27 .051
Kemampuan .094 .039 .314 2.441 .021 Total 3.900 31
a. Dependent Variable: Asset Misappropration
1. Hipotesis pertama (H1). Diketahui b. Predictors: (Constant), Kemampuan, Tekanan, Rasionalisasi,
Kesempatan
signifikan untuk pengaruh tekanan (X1)
Dari pengujian statistik F dapat
adalah 0,766 > 0,05 dan nilai t hitung -
0,300 < 2.052 sehingga dapat disimpulkan diketahui nilai dari variabel yang ada dalam
bahwa tidak terdapat pengaruh tekanan penelitian ini yang memiliki nilai signifikan
0,000 < 0,05 dan nilai F hitung 12,332 > 2.71.
terhadap asset misappropration.
2. Hipotesis kedua (H2). Diketahui signifikan Dari data diatas peneliti dapat menyimpulkan
untuk pengaruh kesempatan (X2) adalah bahwa variabel independent dalam penelitian
ini secara simultan berpengaruh terhadap
0,281 > 0,05 dan nilai t hitung 1.100 < 2.052
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak variabel dependen
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
terdapat pengaruh kesempatan terhadap
Uji determinasi pada intinya mengukur
asset misappropriation.
3. Hipotesis ketiga (H3). Diketahui signifikan seberapa jauh model dalam menerangkan
untuk pengaruh rasionalisasi (X3) adalah variasi variabel dependent. 2
0,000 < 0,05 dan nilai t hitung 5.674 > 2.052 Tabel 3. Uji Koefisien Determinasi (R )
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh rasionalisasi terhadap asset
misappropration. Berdasarkan hasil analisis diatas
4. Hipotesis keempat (H4). Diketahui diketahui nilai R square sebesar 0,646 hal ini
signifikan untuk pengaruh kemampuan berarti pengaruh tekanan, kesempatan,
(X4) adalah 0,021 < 0,05 dan nilai t hitung rasionalisasi, dan kemampuan terhadap asset
2.441 > 2.052 sehingga dapat disimpulkan misappropration memiliki pengaruh sebesar
bahwa terdapat pengaruh kemampuan 64,6% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel
terhadap asset misappropriation. lain yang tidak terdapat pada penelitian ini.
Hasil Uji Simultan (Uji F) Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Pengujian ini bertujuan untuk melihat Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Linear
apakah model yang diajukan bagus atau tidak Berganda
dimana untuk melihatnya adalah dengan Coefficientsa
melakukan pengujian hipotesa dimana Ho yang Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
diajukan adalah tidak terdapat satupun variable Std.
independent yang signifikan terhadap variable Model B Error Beta t Sig.
dependent dan Ha berbunyi paling tidak 1 (Constant) .960 .629 1.528 .138
Tekanan -.049 .165 -.050 -.300 .766
terdapat satu variabel independent yang Kesempatan -
signifikan terhadap variabel dependent, -.250 .227 -.244 .281
1.100
sehingga model yang baik itu jika Ha diterima Rasionalisasi 1.014 .179 .952 5.674 .000
Kemampuan .094 .039 .314 2.441 .021
didalam pengujian global. Hasil Uji Statistik F
……………………………………………………………………………………………………...
https://binapatria.id/index.php/MBI Vol.17 No.7 Februari 2023
Open Journal Systems
1656 ISSN No. 1978-3787
Open Journal Systems
……………………………………………………………………………………………………....
Berdasarkan hasil data yang diperoleh
dengan menggunakan model regresi linear
PEMBAHASAN
berganda diatas menunjukkan nilai konstanta
Pengaruh Tekanan Terhadap Asset
sebesar 0,960 dan nilai koefisien untuk variabel
Misappropration
tekanan adalah -0,049, variabel kesempatan -
Berdasarkan penelitian ini, setelah uji
0,250, varaiabel rasionalisasi 1,014 dan
Regresi Linear Berganda menggunakan SPSS
variabel kemampuan 0,094, maka persamaan
26, diketahui bahwa tekanan sebesar 0,766 >
regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
0,05 dan nilai t hitung -0,300 < 2,052.
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +
Berdasarkan pembahasan ini H1 ditolak dan H0
e diterima, yang artinya variable tekanan tidak
Y= 0,960 + -0,049 + -0,250 + 1,014 +
berpengaruh terhadap asset misappropration.
0,094 Hasil penelitian ini sejalan dengan
Berdasarkan hasil uji analisis regresi berganda
penelitian yang dilakukan oleh (Hormati &
di atas menunjukkan bahwa;Pesudo, 2019) dan tidak sejalan dengan
1. Nilai konstanta sebesar 0,96 dapat diartikan
penelitian yang dilakukan oleh (Desviana et al.,
apabila tidak ada variabel tekanan,
2020), (Marliani & Jogi, 2015) yang
kesempatan, rasionalisasi dan kemampuan
menyatakan bahwa semakin tinggi tekanan
yang memengaruhi Asset
yang dialami, semakin tinggi tingkat
Misappropriation, maka Asset
kemungkinan seseorang melakukan pencurian.
Misappropriation akan bernilai sebesar
Dari penjelasan diatas, dapat dinyatakan bahwa
0,96 satuan. Hipotesis satu yang menyebutkan tekanan
2. Nilai koefisien tekanan sebesar -0,049
berpengaruh positif terhadap asset
dapat diartikan apabila variabel tekanan
misappropriation tidak terbukti pada penelitian
bertambah sebesar satu satuan maka Asset
ini.
Misappropriation akan berkurang sebesar
Pengaruh Kesempatan Terhadap Asset
0,049 dengan anggapan variabel
Misappropration
independen lain tetap. Berdasarkan penelitian ini, setelah uji
3. Nilai koefisien kesempatan sebesar -0,250
Regresi Linear berganda menggunakan SPSS
dapat diartikan apabila variabel kesempatan
26, hasil pengelolaan menunjukkan nilai
bertambah sebesar satu satuan maka Asset
signifikan sebesar 0,281 > 0,05 dan nilai t
Misappropriation akan berkurang sebesar
hitung 1.100 < 2.052. Berdasarkan hasil
0,250 dengan anggapan variabel
pengujian maka H1 ditolak dan H0 diterima,
independen lain tetap.sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ada
4. Nilai koefisien rasionalisasi sebesar 1,014
pengaruh positif dan signifikan kesempatan
dapat diartikan apabila variabel
terhadap asset misappropration ditolak.
rasionalisasi bertambah sebesar satu satuan
Artinya, tidak ada pengaruh kesempatan
maka Asset Misappropriation akan
terhadap asset misappropriation.
bertambah sebesar 1,014 dengan anggapan
Hasil penelitian sejalan dengan hasil
variabel independen lain tetap.
penelitian (Hormati & Pesudo, 2019) yang
5. Nilai koefisien kemampuan sebesar 0,094
menyatakan bahwa variable kesempatan
dapat diartikan apabila
berpengaruh variabel
negative terhadap asset
kemampuan bertambah sebesar satu satuan
misappropration.. Penelitian ini tidak sejalan
maka Asset Misappropriation akan
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
bertambah sebesar 0,094 dengan anggapan
(Marliani & Jogi, 2015). (Mardianto & Carissa,
variabel independen lain tetap.
2019), menyatakan bahwa pelaku
……………………………………………………………………………………………………...
Vol.17 No.7 Februari 2023 https://binapatria.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN No. 1978-3787 1657
Open Journal Systems
………………………………………………………………………………………………………
penyelewengan tidak melakukan kecurangan seseorang dalam melakukan kecurangan serta
apabila tidak ada kesempatan. Ketika suatu seberapa besar daya tarik pelaku dalam
kesempatan tercipta karena kelengahan sistem mengajak orang sekitar untuk melakukan
atau pengawas maka orang yang sudah berniat kecurangan dilingkungan (Marliani & Jogi,
untuk melakukan penyelewengan akan 2015).
memanfaatkannya untuk melakukan tindakan Posisi dalam organisasi yang pelaku miliki juga
penyelewengan tersebut karena merasa dirinya dapat dijadikan sebagai faktor pendorong
tidak akan ketahuan. Semakin seseorang dalam melakukan kecurangan, dengan
merasa memiliki kesempatan semakin tinggi mengandalkan hak-hak yang dimiliki untuk
kemungkinan orang tersebut melakukan mempengaruhi lingkungan sekitar dalam
penyelewengan. memuluskan tindakan kecurangan (Marliani &
Pengaruh Rasionalisasi Terhadap Asset Jogi, 2015). Semakin seseorang memahami
Misappropration kekuatan dan kelemahan sistem pengawasan
Berdasarkan penelitian ini, setelah suatu organisasi maka semakin tinggi
dilakukan uji Regresi Linear Berganda kemungkinan orang tersebut akan melakukan
menggunakan SPSS 26, hasil pengelolan penyelewengan.
menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,000 <
0,05 dan nilai t hitung 5,674 > 2,052. Dari hasil PENUTUP
pengujian ini maka H1 diterima dan H0 ditolak, Kesimpulan
sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ada Berdasarkan hasil analisis yang
pengaruh positif rasionalisasi terhadap asset dilakukan dalam penelitian ini dapat
misappropration diterima. Artinya, disimpulkan sebagai berikut:
rasionalisasi memiliki pengaruh positif dan 1. Variabel Tekanan berdasarkan hasil uji t
signifikan terhadap asset misappropration. dapat disimpulkan bahwa variabel tekanan
Hasil penelitian selaras dengan hasil tidak berpengaruh positif dan signifikan
penelitian (Susandra & Hartina, 2017) yang terhadap asset misappropration. Hal ini
menjelasakan bahwa ASN memiliki moralitas menunjukkan bahwa tekanan tidak
serta integeritas yang sangat baik dan dapat memiliki pengaruh signifikan terhadap
simpulkan bahwa semakin tinggi rasionalisasi asset misappropration.
dari seseorang tidak akan memperuhi seseorang 2. Variabel Kesempatan berdasarkan hasil uji
untuk cenderung berbuat curang. t dapat disimpulkan bahwa variabel
Pengaruh Kemampuan Terhadap Asset kesempatan tidak berpengaruh positif dan
Misappropration signifikan terhadap asset misappropration.
Berdasarkan penelitian ini, setelah Hal ini, menunjukkan bahwa kesempatan
dilakukan uji Regresi Linear Berganda tidak memiliki pengaruh yang signifikan
menggunakan SPSS 26, hasil pengelolaan terhadap asset misappropration.
menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,021 < 3. Variabel Rasionalisasi berdasarkan hasil uji
0,05 dan nilai t hitung 2,441 > 2,052. Dari hasil t yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
pengujian ini maka H1 diterima dan H0 ditolak, variabel rasionalisasi berpengaruh positif
sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ada dan signifikan terhadap asset
pengaruh positif kemampuan terhadap asset misappropration. Hal ini, menunjukkan
misappropration diterima. Artinya kemampuan bahwa rasionalisasi memiliki pengaruh
memiliki pengaruh positif dan signifikan yang signifikan terhadap asset
terhadap asset misappropration. misappropration.
Kemampuan adalah seberapa besar 4. Variabel Kemampuan berdasarkan hasil uji
pengetahuan dan keyakinan yang dimiliki t yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa
……………………………………………………………………………………………………...
https://binapatria.id/index.php/MBI Vol.17 No.7 Februari 2023
Open Journal Systems
1658 ISSN No. 1978-3787
Open Journal Systems
……………………………………………………………………………………………………....
varaiabel kemampuan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap asset
misappropration. Hal ini, menunjukkan
bahwa kemampuan memiliki penhgaruh
yang signifikan terhadap asset
misappropration.
Saran
Penelitian ini dimasa yang akan dating
diharapkan untuk dapat menyajikan hasil
penelitian yang berkualitas dengan adanya
beberapa masukan diantaranya:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk
dapat menggunakan metode pengumpulan
data dengan cara membagikan secara
langsung dan menunggu hasil kuesioner
agar data yang dihasilkan lebih akurat dan
responden dapat memahami pertanyaan
yang diajukan.
2. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan
keseluruhan kemungkinan elemen risiko
kecurangan dalam meneliti asset
misappropration.

3. Penelitian selanjutnya dapat menguji dan


melakukan eksperimen aktivitas yang dapat
meningkatkan spiritualitas ditempat kerja
kepada sampel pengujian dan
membandingkan hasil sebelum dan sesudah
diterapkannya aktivitas tersebut.
4. Bagi pemerintah daerah diharapkan untuk
memberikan sanksi tegas untuk setiap
pelanggaran peraturan oleh semua lapisan
pegawai bai katas maupun bawah seperti
pemotongan gaji dan bahkan pemecatan.

……………………………………………………………………………………………………...
Vol.17 No.7 Februari 2023 https://binapatria.id/index.php/MBI
Open Journal Systems
ISSN No. 1978-3787 1659
Open Journal Systems
………………………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA Pemerintah Desa. Journal of Applied
[1] Annisya, M., Lindrianasari, & Asmaranti, Accounting and Taxation, 5(1), 11-16.
Y. (2016). Fraud Diamond. Jurnal Bisnis [9] Siddiq, F. R., & Hadinata, S. (2016).
Dan Ekonomi (JBE), 23(1), 72–89. Fraud Diamond Dalam Financial
[2] Anugerah, R. (2014). Peranan good Statement Fraudfraud Diamond Dalam
corporate governance dalam pencegahan Financial Statement Fraud. BISNIS :
fraud. Jurnal Akuntansi, 3(1), 101-113. Jurnal Bisnis Dan Manajemen Islam,
[3] Artantri, L. P. R. M., Handajani, L., & 4(2), 98.
Pituringsih, E. (2016). Peran E- https://doi.org/10.21043/bisnis.v4i2.2692
Procurement Terhadap Pencegahan Fraud [10] Susandra, F., & Hartina, S. (2017).
Pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Analisis Faktor-Faktor yang
Daerah Di Pulau Lombok. Neo-Bis, 10(1), Mempengaruhi Kecenderungan Fraud
16-32. Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
[4] Desviana, D., Basri, Y., & Nasrizal, N. (SKPD) di Kota Bogor. JURNAL
(2020). Analisis Kecurangan pada AKUNIDA, 3(4).
Pengelolaan Dana Desa dalam Perspektif [11] Tarmizi, A., & Shieto, D. (2021). Jurnal
Fraud Hexagon. Studi Akuntansi Dan Perspektif Manajerial dan Kewirausahaan
Keuangan Indonesia, 3(1), 50–73. (JPMK) Pengaruh Komponen Fraud Risk
https://doi.org/https://doi.org/10.21632/s Triangle Terhadap Asset
aki.3.1.50-73 Misappropriation, Pada Pegawai Pd.
[5] Didi, D., & Kusuma, I. C. (2018). Faktor- Pasar Jaya Pemda Dki Jakarta. Jurnal
Faktor yang Berpengaruh terhadap Perspektif Manajerial Dan
Kecenderungan Kecurangan (Fraud): Kewirausahaan (JPMK), 2(1), 55–64.
Persepsi Pegawai Pemerintahan Daerah [12] Manossoh, H. (2016). Faktor-faktor
Kota Bogor. Jurnal Akuntansi Dan penyebab terjadinya fraud pada
Keuangan Indonesia, 15(1), 1. pemerintah di Provinsi Sulawesi Utara.
[6] Hormati, G. A., & Pesudo, D. A. A. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
(2019). Pengaruh Tekanan, Kesempatan, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 4(1).
Rasionalisasi Dan Kemampuan Terhadap [13] Mardiah, S. (2021). Faktor-Faktor Yang
Kecenderungan Aparatur Sipil Negara Mempengaruhi Penyalahgunaan Aset.
Dalam Melakukan Kecurangan KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi,
Akuntansi Studi Empiris Satuan Kerja 13(1), 14-24.
Perangkat Daerah Kabupaten Bolaang [14] Mardianto, & Carissa, T. (2019). Analisis
Mongondow Timur. Jurnal Ilmiah Pengaruh Fraud Triangle dalam
Akuntansi Dan Humanika, 9(2), 172–190. Mendeteksi Kecurangan Laporan
[7] Hosan, H. E., Soeherman, B., & Sonia, L. Keuangan. Jurnal Benefita, 4(1), 87–104.
E. (2017). Accounting Comic Effect: [15] Marliani, M., & Jogi, Y. (2015). Persepsi
Perancangan Komik Edukasi Untuk Pengaruh Fraud Triangle Terhadap
Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa/i Pencurian Kas. 22 Business Accounting
Non Akuntansi Terhadap Kasus Review , 3(2), 1–10.
Misappropriation Of Assets. Akuntansi [16] Muniroh, N., & Suryatimur, K. P. (2021).
dan Teknologi Informasi, 11(1). Peran Auditor Internal Dan Auditor
[8] Kumalawati, L., & Oktavia, T. A. (2020). Eksternal Dalam Mendeteksi Fraud Asset
Analisis Faktor Pendorong Kecurangan Misappropriation. JAZ: Jurnal Akuntansi
Berbasis Teori Diamond Fraud pada Unihaz, 4(2), 207-213.

……………………………………………………………………………………………………...
https://binapatria.id/index.php/MBI Vol.17 No.7 Februari 2023
Open Journal Systems
1660 ISSN No. 1978-3787
Open Journal Systems
……………………………………………………………………………………………………....
[17] Mustikasari, D. P. (2013). Faktor-faktor Pemerintahan Kota Banjarbaru. Jurnal
yang mempengaruhi fraud di sektor Ilmiah Ekonomi Bisnis, 5(1).
pemerintahan Kabupaten Batang. [26] Tarmizi, A. (2021). Pengaruh Komponen
Accounting Analysis Journal, 2(3). Fraud Risk Triangle Terhadap Asset
[18] Purnamasari, P., & Oktaroza, M. L. Misappropriation, Pada Pegawai Pd.
(2015). Influence of employee fraud on Pasar Jaya Pemda Dki Jakarta. Jurnal
asset misappropriation analysed by fraud Perspektif Manajerial dan
diamond dimension. Kewirausahaan (JPMK), 2(1), 55-64.
[19] Puspitadewi, E., & Sormin, P. (2018). [27] WARDHANI, P. (2022). Pengaruh Fraud
Pengaruh Fraud Diamond Dalam Hexagon Model Terhadap Persepsi Asset
Mendeteksi Financial Statement Fraud: Misappropriation.
Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang [28] Wolfe, D. T., & Hermanson, D. R. (2004).
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun The fraud diamond: Considering the four
2014–2016. Jurnal Akuntansi, 12(2), 146- elements of fraud.
162. [29] Wulandari, S., & Marwata, M. (2020).
[20] Rukmana, H. S. (2018). Determinan Pengaruh Keamanan Aset Pemerintah
Fraud Diamond dalam Mendeteksi Daerah Terhadap Penyalahgunaan
Financial Statement Fraud dan Nilai Peralatan Kantor: Studi Kasus Di Dinas
Perusahaan. Jurnal Economicus, 9(1), 12- Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
25. Kota Salatiga. Jurnal Akuntansi dan
[21] Setiawati, R. (2016). Analisis Penerapan Bisnis: Jurnal Program studi Akuntansi,
Surprise Audit dalam Upaya 6(1), 22-35.
Pendektesian Fraud Pada Bank Syariah
(Bachelor's thesis, Jakarta: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta).
[22] Siddiq, F. R., & Hadinata, S. (2016).
Fraud Diamond Dalam Financial
Statement Fraudfraud Diamond Dalam
Financial Statement Fraud. BISNIS:
Jurnal Bisnis Dan Manajemen Islam,
4(2), 98-114.
[23] Suryandari, E., & Pratama, L. V. (2021).
Determinan fraud dana desa: Pengujian
elemen fraud hexagon, Machiavellian,
dan love of money. Reviue Akuntansi dan
Bisnis Indonesia, 5, 55-78.
[24] Suryani, I. C. (2019, October). Analisis
Fraud Diamond Dalam Mendeteksi
Financial Statement Fraud: Studi Empiris
Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei)
Tahun 2016–2018. In Prosiding Seminar
Nasional Cendekiawan (pp. 2-12).
[25] Suzanna, S. (2019). Analisis Pengaruh
Faktor-Faktor Penyebab Fraud Di Sektor
……………………………………………………………………………………………………...
Vol.17 No.7 Februari 2023 https://binapatria.id/index.php/MBI
Open Journal Systems

Anda mungkin juga menyukai